Turki Bisa Jadi Jembatan Menuju Eropa dan Timteng

 
bagikan berita ke :

Kamis, 01 Juli 2010
Di baca 997 kali


Presiden mengatakan bahwa populasi gabungan Indonesia dan Turi yang mencapai 310 juta jiwa merupakan pasar yang sangat menjanjikan. Belum lagi jumlah kelas menengah yang bertambah banyak, dengan daya beli yang juga meningkat. "GDP gabungan dalam kemampuan membeli antara Indonesia dan Turki adalah 1,8 trilliun dolar AS. Itu bisa membeli banyak sekali Kebab," ujar Presiden yang disambut gelak tawa hadirin. Kebab adalah makanan khas Turki dan negara-negara Timur Tengah.


Oleh karena itulah Presiden SBY optimis, target volume perdagangan kedua negara sebesar 5 miliar dolar AS dapat tercapai. Target ini ditetapkan dalam pertemuan bilateral di Istana Kepresidenan Turki, Ankara, sehari sebelumnya.

SBY kemudian menutup sambutannya dengan mengatakan bahwa hubungan Indonesia dan Turki lebih merupakan masalah hati dan pikiran. SBY mengingat kembali ketika Aceh tertimpa bencana tsunami, Turki merupakan salah satu negara pertama yang memberikan bantuan. Turki juga membangun sekolahan dan perumahan untuk korban tsunami di Aceh. Kemudian, banyak pelajar Indonesia menempuh studi di Turki.

Semua itu menggerakkan hati Presiden SBY. "Semua hal tak ternilai. Mereka memberikan jiwa dan hati bagi hubungan kita dan hal ini membuat saya berharap dan optimis mengenai hubungan kita di masa mendatang," Presiden SBY menjelaskan.

Pada akhir sambutannya, Presiden SBY mengatakan telah mengundang Presiden Turki Abdullah Gul untuk berkunjung ke Indonesia, dan undangan tersebut telah diterima dengan hangat.
Sumber:
http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2010/06/30/5603.html
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0