UPACARA PERINGATAN HARI BHAYANGKARA KE-62 TAHUN 2008, DI LAPANGAN SILANG MONAS, 1 JULI 2008

 
bagikan berita ke :

Selasa, 01 Juli 2008
Di baca 913 kali

SAMBUTAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA
UPACARA PERINGATAN HARI BHAYANGKARA KE-62 TAHUN 2008
DI LAPANGAN SILANG MONAS SELATAN, JAKARTA PUSAT
PADA TANGGAL, 1 JULI 2008

 


Bismillaahirrahmaanirrahiim,

 

Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Hadirin dan tamu undangan yang saya hormati, segenap anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia yang saya banggakan,

 

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang saya cintai,

 

Marilah kita bersama-sama memanjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas rahmat dan karunia-Nya kita dapat memperingati Hari Bhayangkara ke-62 ini. Saya ingin menggunakan kesempatan yang membahagiakan, yang insya Allah penuh berkah ini, untuk menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia di manapun saudara bertugas dan berada. Semoga di hari jadi yang ke-62 ini, segenap jajaran Polri dapat terus meningkatkan peran dan pengabdiannya kepada masyarakat, bangsa, dan negara tercinta.

 

Sejak Polri berdiri 1 Juli 1946, saudara-saudara tidak pernah absen dan putus dalam pengabdian kepada bangsa dan negara. Untuk itu atas nama negara, saya mengucapkan terima kasih, dan penghargaan yang setinggi-tingginya. Rasa hormat dan penghargaan yang tulus juga saya sampaikan kepada para sesepuh dan pendahulu Polri, yang dengan perjuangan, jasa dan pengabdiannya, telah meletakkan landasan, serta telah membangun dan mengembangkan Kepolisian negara kita. Pada tahun ini, kita memperingati 100 tahun Kebangkitan Nasional, dan sekaligus 10 tahun Reformasi Indonesia. Oleh karena itu, saya memandang tepat tema yang diangkat dalam Hari Bhayangkara yang ke-62 ini, yaitu “Dengan Semangat Kebangkitan Nasional Kita Lanjutkan Pembangunan Polri Yang Profesional Dan Dipercaya Masyarakat”. Wujudkan secara nyata tema ini, dalam embanan tugas jajaran Polri ke depan.

 

Hadirin sekalian, segenap anggota Polri yang saya cintai,

 

Sesuai dengan konstitusi kita Undang-Undang Dasar 1945, Polri mengemban tiga tugas utama. Pertama menegakkan hukum, kedua memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, dan ketiga melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat. Kesemuanya ini berkaitan dengan sendi-sendi kehidupan masyarakat yang paling hakiki, yaitu keadilan, ketentraman, dan rasa aman yang amat didambakan oleh rakyat kita. Oleh karena itu, saya minta jajaran Polri terus membangun diri serta meningkatkan profesionalitas dan kapabilitasnya, agar semua tugas pokok itu dapat dilaksanakan dengan baik.

 

Dalam penegakkan hukum, kita ketahui bahwa ragam dan kualitas kejahatan di dunia, termasuk negara kita, semakin meningkat. Ini berkaitan dan dipengaruhi oleh perkembangan corak kehidupan manusia, termasuk masyarakat Internasional, oleh derasnya mobilitas manusia, barang, dan informasi, serta oleh kecanggihan teknologi yang hadir dalam era globalisasi. Oleh karena itu, jajaran Polri dengan kemampuan yang makin handal, saya minta terus secara intensif dan gigih, melawan dan memberantas kejahatan-kejahatan itu. Mulai dari kejahatan jalanan, kejahatan kerah putih, penyelundupan dan illegal logging, kejahatan korupsi sampai pada kejahatan transnasional, termasuk terorisme dan narkotika.

 

Dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, sesungguhnya dibandingkan dengan awal krisis atau awal reformasi beberapa tahun yang lalu, keadaan keamanan dan ketertiban masyarakat telah semakin membaik. Kondisi ini amat menyumbang pada pemenuhan hak dasar rakyat yang utama, yaitu rasa aman dan rasa tenteram. Dengan kondisi kehidupan masyarakat yang aman, tertib, dan patuh hukum, roda pemerintahan serta kegiatan ekonomi dan dunia usaha juga dapat dijalankan dengan baik. Oleh karena itu, kepada segenap jajaran Polri, saya minta terus memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, mencegah terjadinya benturan fisik antar komunitas, serta mencegah terjadinya huru-hara, kerusuhan, dan unjuk rasa yang anarkis.

 

Sedangkan dalam upaya melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat, apa yang telah dilakukan oleh jajaran Polri di seluruh tanah air yang positifnya kian dirasakan oleh masyarakat luas, agar terus dilanjutkan dan ditingkatkan. Berikan pelayanan pada lalu lintas ini, pada pengurusan berbagai perizinan termasuk kartu identitas. Pada penyelamatan warga masyarakat yang mengalami kecelakaan atau musibah bencana, dan pada perlindungan penduduk dari berbagai aksi kejahatan, kerusuhan, dan tindakan-tindakan yang anarkis.

 

Para anggota Polri sekalian,

 

Saya menyadari, bahwa tantangan saudara untuk melaksanakan tugas, sebagaimana diamanatkan oleh Undang-Undang Dasar tersebut amatlah tidak ringan. Tetapi laksanakanlah tugas-tugas itu dengan penuh tanggung jawab, kehormatan, dan ketegaran. Melalui pengorbanan dan kerja keras saudara, kurang mendapatkan pengakuan dan apresiasi, hal itu tidak perlu dirisaukan, kritik yang fair dan membangun dari masyarakat terimalah dengan baik, untuk kepentingan koreksi dan penyempurnaan diri, selebihnya jalankan tugas dengan sebaik-baiknya. Bertindaklah secara profesional dan proporsional, dan tetap dalam koridor hukum.

 

Dalam era keterbukaan dan kebebasan dewasa ini, jelaskanlah kepada masyarakat apa yang saudara-saudara laksanakan beserta landasan hukumnya, agar masyarakat kita mengetahuinya. Masyarakat perlu dibebaskan dari aksi manipulasi itu, propokasi, dan propaganda politik yang tidak sehat. Jajaran Polri dan tentunya pemerintah, saya minta untuk lebih mengemban tugas dengan berangkat dari hati yang bersih, pikiran yang jernih, tanggung jawab yang tinggi, dan kecintaan kepada rakyat yang mendalam, serta sesuai dengan amanat konstitusi, undang-undang, dan peraturan yang berlaku.

 

Hadirin dan para peserta upacara sekalian,

 

Tahun depan, kita akan kembali menyelenggarakan Pemilihan Umum, baik pemilihan anggota DPR, DPD, dan DPRD, maupun pemilihan Presiden dan Wakil Presiden. Sedangkan untuk pemilu legislatif, sesuai undang-undang pada bulan Juli ini telah dimulai kegiatan kampanye Pemilu. Oleh karena itu, kita di samping mengemban tugas-tugas utama yang telah saya sampaikan tadi, Polri harus siap dan dapat menjalankan tugas untuk mengamankan dan memelihara ketertiban seluruh rangkaian kegiatan Pemilu 2009 mendatang. Saya harap Polri dapat ikut mencegah terjadinya pelanggaran hukum, dapat mengamankan kegiatan kampanye, dan pemungutan suara, dan tetap netral. Dari pelajaran Pemilu 2004 yang lalu, agar dalam Pemilu 2009 mendatang, Polri betul-betul siap, mampu bertindak profesional dan proporsional, dan dapat bersikap netral.

 

Saudara-saudara sebangsa dan setanah air, segenap anggota Polri, hadirin peserta upacara sekalian,

 

Dewasa ini negara kita tengah menjalankan tiga agenda strategis, yaitu melanjutkan reformasi, membangun kembali perekonomian nasional setelah kita mengalami krisis sepuluh tahun yang lalu, dan memantapkan kehidupan demokrasi. Tiga tugas besar ini terus kita jalankan, kendati bangsa kita juga menghadapi persoalan dan tantangan baru seperti yang kita rasakan sekarang ini, terlebih harga minyak dan pangan dunia, resesi ekonomi global, dan perubahan iklim yang mengakibatkan serangkaian bencana alam di berbagai belahan dunia. Sering saya sampaikan, agar keseluruhan agenda dan tugas-tugas nasional tersebut dapat kita capai dan wujudkan, diperlukan kondisi dalam negeri yang stabil, aman, dan tertib, disertai dengan kepatuhan yang tinggi terhadap pranata hukum dan pranata sosial.

 

Tidak ada negara yang berhasil melaksanakan pembangunan jika keadaan dalam negerinya labil, penuh konflik dan kekerasan, serta syarat dengan benturan sosial. Kita pun pernah mengalami masa-masa gelap dan perih, pada tahun-tahun pertama setelah krisis sepuluh tahun yang lalu. Dalam kurun waktu itu, negeri kita mengalami ketidakstabilan politik yang keliru, manuver komunal yang banyak merenggut korban jiwa dan benda, gerakan masa yang rusuh dan anarkis, serta ketidakpatuhan kepada hukum dan pranata sosial. Semua itu berbarengan dengan hancurnya perekonomian dan dunia usaha kita. Bahkan waktu itu banyak yang meramalkan, bahwa Indonesia tidak dapat bertahan dan akan runtuh, karena tidak mampu mengatasi krisis yang amat dahsyat.

 

Alhamdulillaah, dengan keteguhan kita sebagai bangsa, dan dengan kerja keras kita semua, secara bertahap dan berkesinambungan, keadaan dapat kita pulihkan. Meskipun masih kita rasakan sisa-sisa krisis masa lalu, dewasa ini kehidupan masyarakat telah berjalan makin baik, dan pembangunan pun dapat kita lakukan dengan lebih terkelola. Belajar dari pengalaman sejarah yang sangat berharga inilah, hari ini bertepatan dengan Hari Bhayangkara ke-62, saya memerlukan dan mengajak seluruh rakyat Indonesia, untuk bersama-sama menjaga dan memelihara apa yang telah dengan susah payah kita raih, yaitu keadaan dalam negeri yang stabil, aman, dan tertib. Jangan sampai negara kita mundur kembali karena kita semua lalai, janganlah kita berikan beban berlebihan kepada jajaran Polri karena kealpaan kita keadaan dalam negeri kembali tidak stabil, tidak aman, dan tidak tertib.

 

Marilah kita mengambil tanggung jawab bersama, dengan ikut memelihara kondisi kehidupan masyarakat bangsa dan negara kita, yang makin kondusif bagi keberlanjutan reformasi, demokratisasi, dan pembangunan kembali ekonomi kita. Demokrasi meniscayakan kebebasan dan penghormatan kepada hak-hak asasi manusia. Namun marilah kita jalankan kebebasan dan hak asasi manusia itu dengan tetap menghormati pranata hukum yang berlaku. Pemilihan Umum dan kompetisi politik, adalah salah satu pilar dari demokrasi. Oleh karena itu, marilah kita perjuangkan dan capai kepentingan politik itu secara gigih, dan sesuai dengan aturan main, serta tidak dengan menghalalkan segala cara. Marilah tetap kita pelihara kerukunan antar sesama warga bangsa, dan janganlah kita korbankan dan benturkan mereka satu sama lain dalam kompetisi politik mendatang.

 

Marilah terus kita pelihara kehidupan demokrasi yang kian mekar sewasa ini, yang ditandai dengan kuat dan tingginya kebebasan pers, kebebasan untuk menyampaikan pendapat, kebebasan berserikat dan berkumpul, kebebasan untuk menggunakan hak hukum, kontrol sosial, ekonomi daerah, dan lain-lain itu. Marilah kita gunakan hak dan kebebasan itu secara baik dan bertanggungjawab agar mendatangkan manfaat dan kebaikan bagi seluruh rakyat Indonesia.

 

Kita tidak ingin mundur kembali pada era dan tatanan kehidupan politik yang tidak demokratis, otoritarian, dan represif. Kita tidak ingin menjadikan politik kembali menjadi panglima, melainkan hukum. Oleh karena itu, mari kita jalankan semua hak dan kebebasan itu secara tepat, patuh, dan tidak menabrak aturan hukum yang berlaku. Janganlah secara sengaja, kita menyalahgunakan hak dan kebebasan yang luas itu hingga menimbulkan iklim anarkisme dan ketidakpatuhan pada tatanan hukum.

 

Inilah yang secara eksplisit dicantumkan dalam Undang-Undang Dasar 1945, yaitu dalam menjalankan hak dan kebebasan kita, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan untuk mengakui dan menghormati hak dan kebebasan orang lain serta untuk memenuhi tuntutan keadilan yang lebih luas sesuai dengan pertimbangan moral, nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum. Marilah saudara-saudara, kita jalankan amanah konstitusi ini, agar di satu sisi, demokrasi kita tetap dan makin hidup, dan di sisi lain hukum benar-benar dipatuhi dan ditegakkan, sehingga kehidupan masyarakat dapat berjalan secara aman, tertib, dan teratur.


Hadirin yang saya hormati, segenap anggota Polri yang saya cintai,

 

Mengakhiri amanat ini, sekali lagi saya ucapkan selamat memperingati Hari Bhayangkara ke-62 kepada seluruh anggota Polri beserta keluarga. Terima kasih atas segala perhatian yang saudara berikan, dan ke depan, lanjutkan semua tugas yang makin tidak ringan, namun mulia itu dengan sebaik-baiknya. Kepada Saudara Kapolri dan para unsur pimpinan Polri, bina dan majukan organisasi Polri, pimpin pelaksanaan tugas Polri sebaik-baiknya, dan perhatikan kesejahteraan para anggota beserta keluarganya.

 

Sekian, selamat bertugas, Dirgahayu Kepolisian Negara Republik Indonesia.

 

Wassalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

 

Biro Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,
Sekretariat Negara RI