Usai Sidang Tahunan MPR, Presiden Jokowi Sampaikan Pidato Kenegaraan di Sidang Bersama DPR dan DPD

 
bagikan berita ke :

Jumat, 14 Agustus 2015
Di baca 961 kali

Sidang bersama yang dipimpin dan dibuka oleh Ketua DPD RI Irman Gusman mengingatkan bahwa saat ini Indonesia menghadapi situasi yang kurang menggembirakan terutama di bidang ekonomi; pertumbuhan ekonomi cenderung melambat, nilai tukar rupiah melemah, penerimaan pajak tidak mencapai target, sementara angka kemiskinan dan pengangguran meningkat.

Diisi lain, Irman juga menyatakan pujiannya kepada Peemrintahan yang dipimpin Presiden Jokowi. Ia merasakan kekompakkan di antara para penyelenggara negara. Di tingkat nasional, pertemuan konsultasi para pimpinan lembaga negara telah menjadi tradisi atau konvensi dalam 10 tahun terakhir.

“Dalam tahun ini saja, telah dilaksanakan tidak kurang dari 4 kali pertemuan konsultasi Presiden dan para Ketua Lembaga Negara dalam rangka menyampaikan persepsi, dan mencari solusi atas masalah-masalah aktual yang dihadapi bangsa dan negara,” ujar Irman.

Perbaiki Kondisi Perekonomian

Presiden Jokowi dalam pidatonya kenegaraanya mengatakan bahwa saat ini mempunyai kelas menengah yang signifikan dan akan terus bertambah seiring dengan bonus demografi yang sedang dan akan dinikmati Indonesia.

Dalam 15 tahun terakhir, lanjut Presiden Jokowi, Indonesia juga mengalami lonjakan Produk Domestik Bruto, dari sekitar 1.000 triliun rupiah, menjadi sekitar 10.000 triliun rupiah dan menjadi kekuatan ke-16 ekonomi dunia. Indonesia saat ini duduk sejajar dengan negara-negara maju di forum G-20.

Presiden Jokowi dalam pidatonya juga menjelaskan alasan dirinya melakukan reshuffle Menteri-menteri Kabinet Kerja yang dipimpinnya. “Saya baru saja melakukan perombakan Kabinet Kerja. Keputusan ini saya ambil guna memperkuat Kinerja Pemerintah untuk percepatan implementasi program aksi pembangunan. Bagi saya perombakan Kabinet Kerja adalah salah satu jembatan terbaik untuk memenuhi janji saya pada rakyat untuk meningkatkan kesejahteraan dan kedidupan mereka,” ujar  Presiden Jokowi.

Jaga Rasio Utang dan Perekonomian

Dalam pidato kenegaraan, Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa sejauh ini Pemerintah berupaya menjaga APBN tetap sehat, berkualitas, dan berkelanjutan. Kebijakan fiskal diarahkan untuk mendukung kemandirian fiskal melalui peningkatan penerimaan tanpa menggangu iklim investasi.

“Kita kurangi ketergantungan pada penerimaan dari sumberdaya alam. Kita kendalikan defisit anggaran dalam batas aman, dan kita jaga debt ratio, rasio hutang dalam batas yang tekendali,” ujar Presiden Jokowi.

Disamping itu, sistem subsidi juga akan ditata kembali, agar lebih tepat sasaran oleh Presiden Jokowi. “Kita juga dorong pembangunan infrastruktur, ketahanan pangan, dan perlindungan sosial,” tambah Presiden Jokowi. (Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0