Wapres Bantu Pembebasan Lahan Cepu

 
bagikan berita ke :

Senin, 31 Maret 2008
Di baca 983 kali


Wakil Kepala Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas), Abdul Muin, di Jakarta, Jumat, mengakui bahwa pembebasan lahan Cepu masih mengalami kendala.

"Kami minta bantuan beliau (Wapres) mengatasi kendala-kendala tersebut," katanya.

Menurut dia, selain Wapres, maka pihaknya juga mendapat dukungan dari sejumlah instansi seperti PT Perhutani, kehutanan, Pemda Jatim, termasuk kepolisian.

Muin mengatakan, percepatan pembebasan lahan tersebut penting dilakukan, agar target produksi 20.000 barel minyak per hari pada Desember 2008 bisa tercapai.

Ia menambahkan, pihaknya bersama operator Blok Cepu, Mobil Cepu Limited dan PT Pertamina EP Cepu melakukan semua alternatif dalam upaya pembebasan lahan tersebut.

"Kami tidak mau target produksi tidak tercapai," katanya.

Menurut dia, pihaknya menargetkan pembebasan lahan sebesar 20 ha untuk produksi 20.000 barel minyak per hari dapat diselesaikan April 2008.

Sedang, sisanya sebesar 500 ha ditargetkan sampai akhir tahun ini.

Setelah pembebasan lahan, lanjut Muin, akan dilakukan pembangunan pipa dan fasilitas produksi mulai Mei ini.

Saat ini, dari lima sumur produksi Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu sudah diselesaikan tiga sumur yakni A1 dan A2 yang dibor tahun 2001 dan A4 di tahun 2007.

Sedang, sumur A3 sedang dibor dan A5 akan dilakukan pengeboran setelah A3.

Dari pengeboran sumur yang telah dilakukan sudah didapat 20.000 ribu barel per hari.

Skenario penyaluran minyak Cepu adalah 10.000 barel per hari
disalurkan melalui Lapangan Mudi ke fasilitas pengapalan lepas pantai (FSO) Tuban milik JOB PetroChina East Java.

Sedang, 10.000 barel lainnya akan disalurkan ke kilang mini "portable" yang akan dibangun di Banyuurip dan juga kilang lainnya.

Blok Cepu merupakan salah satu sumber minyak andalan ke depan, selain blok yang dikelola PT Chevron Pacific Indonesia dan PT Pertamina EP.

Investasi pengembangan Blok Cepu hingga produksi puncak sebesar
165.000 barel per hari diperkirakan mencapai Rp35 triliun.

Kepemilikan Blok Cepu adalah MCL dan Ampolex 45 persen, Pertamina EP Cepu 45 persen, dan empat BUMD 10 persen.

ExxonMobil dan Pertamina mengumumkan penemuan lapangan minyak Banyu Urip, Blok Cepu pada Maret 2001.

Lapangan tersebut diperkirakan memiliki kandungan minyak lebih dari 250 juta barel.

Produksi awal Lapangan Banyu Urip sebesar 20.000 barel per hari direncanakan Desember 2008 dan prediksi produksi puncak 165.000 barel per hari pada 2010.
 
 
 
 
Sumber:
http://www.antara.co.id/arc/2008/3/28/wapres-bantu-pembebasan-lahan-cepu/

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0