Wapres Ingin Indonesia Jadi Basis Ekspor Otomotif

 
bagikan berita ke :

Senin, 25 Februari 2008
Di baca 814 kali


Demikian disampaikan Sofyan Wanandi kepada Kompas sebelum berangkat menyertai kunjungan Wapres Kalla ke Korsel dan Jepang, Sabtu (23/2) malam lalu di ruang VVIP Bandar Udara Internasional Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Bersama Menteri Perindustrian Fahmi Idris dan sejumlah pengusaha nasional seperti Rahmat Gobel dan Sofyan, Wapres Kalla melakukan kunjungan selama lima hari. Selain mewakili Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menghadiri pelantikan Presiden baru Korsel Lee Myung-bak di National Assembly dan melakukan kunjungan kehormatan kepada Perdana Menteri Jepang Yasuo Fukuda, Wapres Kalla juga direncanakan akan melakukan pertemuan pribadi dengan sejumlah pengusaha Korsel dan Jepang, untuk kerjasama peningkatan investasi di Indonesia.

Menurut Sofyan, selama ini Indonesia sudah mengekspor produksi otomotifnya ke Tokyo. "Wapres akan bertemu dengan Toyota Motor untuk melihat model-model baru mengingat ekspor Totota sudah cukup banyak dan ingin supaya Indonesia ini menjadi basis produksi untuk ekspornya. Kita sudah ekspor Kijang, lalu Daihatsu Grand Max. Jadi, Wapres itu ingin supaya mereka menjadikan kita ini basis untuk ekspor," ujar Wapres.

"Ekspor kita tahun lalu itu sekitar 600-800 juta dollar. Daihatsu Grand Max sudah mulai tahu ini. Kalau ekspor mesin Kijang, sudah kita lakukan pula ke Thailand dan Filipina serta lainnya. Kalau basis ekpsor ada di Indonesia, mereka tidak akan memindahkan lagi basisnya ke tempat lain," tambah Sofyan.

Sementara, saat ditanya mengenai keinginan menjadikan Indonesia menjadi basis ekspor otomotif, Wapres Kalla menyatakan selama ini Indonesia selalu bersaing dengan Thailand dan lainnya. Namun, akhir-akhir ini posisi Indonesia dalam eskpor otomotif semakin kuat. "Jadi, kita ingin menegaskan itu dengan posisi kita yang kuat dibanding Thailand," ujar Wapres Kalla.


Di Korsel


Tentang investasi Korsel di Indonesia, Wapres Kalla mengakui bahwa Indonesia membutuhkan banyak investasi di bidang manufakturing. "Umumnya, Korsel itu mempunyai pengalaman yang kuat untuk manufakturing sehingga kita harus meningkatkan kerjasama tersebut," tambah Wapres.

Dijadwalkan, Wapres Kalla akan berada di Korsel selama tiga hari dan dua hari di Tokyo. Di Korsel, Wapres Kalla dijadwalkan juga akan meninjau KEPCO atau Perusahaan Listrik Negara (PLN) Korsel Dundang dan berkeliling melihat sejumlah infrastruktur dalam kota Korsel. Selanjutnya, Wapres Kalla juga akan dijamu dengan makan malam oleh Gabungan Pengusaha Korsel di Indonesia.

Sembari sarapan pagi, Wapres Kalla juga akan menerima sejumlah pengusaha Korsel seperti di antaranya Kenertec Co. Ltd, Samsung Securities, Posco Steel & Posco E&C. Sebelum bertemu dengan pimpinan Toyota Motor di Tokyo, Jepang, Wapres akan meninjau pabrik TV Plasma Panasonic di Osaka. Wapres Kalla direncanakan juga akan naik kereta api cepat Shinkansen menuju Nagoya, yang jarak tempuhnya sekitar 1,5 jam. Selanjutnya, dari Nagoya,Wapres Kalla akan naik kereta yang sama menuju Tokyo. Wapres direncanakan kembali ke Jakarta, Kamis (28/2) sore dari Bandar Udara Internasional Narita dan tiba di tanah air Jumat (29/2) subuh.

 

Sumber : http://www.kompas.com/read.php?cnt=.xml.2008.02.24.20314169&channel=1&mn=15&idx=16

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0