Wapres Nilai Aparat Bea dan Cukai Keterlaluan

 
bagikan berita ke :

Senin, 02 Juni 2008
Di baca 1012 kali


”Pemerintah sudah melakukan reformasi kepegawaian di Departemen Keuangan, juga dengan ditetapkannya gaji yang jauh lebih tinggi dari departemen lain. Karena itu, kalau masih terjadi (penyimpangan), itu sudah dianggap keterlaluan,” ujar Wakil Presiden Jusf Kalla ketika menjawab pers di Taman Situ Lembang, Jakarta Pusat, Minggu (1/6).

Penilaian tersebut dilontarkan Wapres menanggapi hasil sementara inspeksi mendadak oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama Tim Kepatuhan Internal Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai di salah satu kantor pelayanan Bea dan Cukai di Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Wakil Ketua KPK Bidang Penindakan Chandra Hamzah menuturkan, dalam inspeksi mendadak yang dilakukan pada Jumat lalu ditemukan sejumlah amplop berisi uang, yang seluruhnya berjumlah sekitar Rp 500 juta. ”Senin (hari ini) kami akan mengevaluasinya,” ujarnya.

Chandra mengatakan, hingga saat ini KPK tidak memeriksa seorang pun pegawai Bea dan Cukai sebab persoalan yang terkait dengan disiplin dan pelanggaran administrasi menjadi kewenangan Ditjen Bea dan Cukai.

Penggiat gerakan antikorupsi dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Denny Indrayana berharap upaya KPK serta Ditjen Bea dan Cukai dalam kasus ini juga menyentuh aktor, khususnya yang ada di balik peristiwa itu. ”Sebab, dalam kasus seperti ini, makna dari berapa (uang) yang dikumpulkan sama pentingnya dengan bagaimana (uang) itu kelak dibagikan,” ujarnya.

Temuan amplop itu, ujarnya, juga menunjukkan reformasi birokrasi di Departemen Keuangan yang sudah menghabiskan biaya lebih dari Rp 4 triliun tidak cukup dilakukan hanya dengan menaikkan gaji. Paradigma, pola pikir, dan budaya di lingkungan birokrasi harus diubah.

”Usaha KPK merupakan langkah awal yang positif. Sebab, jika dilakukan oleh pihak luar, seperti KPK, perubahan paradigma, pola pikir, dan budaya di birokrasi biasanya akan berjalan lebih cepat,” kata guru besar Ilmu Administrasi Negara Universitas Indonesia, Eko Prasojo, Minggu (1/6) di Jakarta.
Sumber:
http://cetak.kompas.com/read/xml/2008/06/02/01142869
/wapres.nilai.aparat.bea.dan.cukai.keterlaluan

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0