SINOPSIS PP NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PERTIMBANGAN KEPEGAWAIAN
Amanat Pasal 35 ayat (3) Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian.
BAPEK berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Presiden.
Tugas (Pasal 3).
BAPEK terdiri atas: a. Seorang Ketua merangkap Anggota; b. Seorang Sekretaris merangkap Anggota; dan c. 5 (lima) orang Anggota.
Susunan keanggotaan: a. Menteri selaku Ketua merangkap Anggota; b. Kepala Badan Kepegawaian Negara selaku Sekretaris merangkap Anggota; c. Sekretaris Kabinet selaku Anggota; d. Kepala Badan Intelijen Negara selaku Anggota; e. Jaksa Agung Muda yang membidangi urusan keperdataan dan tata usaha negara, Kejaksaan Agung selaku Anggota; f. Direktur Jenderal yang membidangi urusan peraturan perundang-undangan, Kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang hukum dan hak asasi manusia selaku Anggota; dan g. Ketua Dewan Pengurus Nasional Korps Pegawai Republik Indonesia selaku Anggota.
Dibentuk Sekretariat BAPEK yang dipimpin oleh Sekretaris BAPEK.
Susunan organisasi dan tata kerja Sekretariat BAPEK diatur dengan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara.
Banding administrative (Pasal 7).
Sidang BAPEK dilakukan paling sedikit 1 kali dalam setiap bulan dan dinyatakan sah apabila dihadiri oleh Ketua, Sekretaris, dan paling sedikit 3 orang Anggota.
Keputusan BAPEK ditandatangani oleh Ketua dan Sekretaris yang bersifat mengikat dan wajib dilaksanakan oleh semua pihak yang terkait.
Pendanaan dibebankan kepada APBN yang ditempatkan pada anggaran Badan Kepegawaian Negara.
Keputusan Presiden Nomor 67 Tahun 1980 tentang Badan Pertimbangan Kepegawaian, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 71 Tahun 1998 tentang Perubahan Atas Keputusan Presiden Nomor 67 Tahun 1980 tentang Badan Pertimbangan Kepegawaian, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.