Keterangan Pers Presiden RI Setelah Rapat Kabinet Terbatas, di Kantor Presiden,Tgl. 7 Feb 2014

 
bagikan berita ke :

Jumat, 07 Februari 2014
Di baca 671 kali

KETERANGAN PERS

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

SETELAH

RAPAT KABINET TERBATAS

DI KANTOR KEPRESIDENAN, JAKARTA

7 FEBRUARI 2014

 




Bismillahirrahmanirrahim,

Saudara-saudara,

 

Tadi kami telah melaksanakan Rapat Kabinet Terbatas dengan agenda pokok antara lain upaya mengatasi dampak bencana alam, khususnya banjir, terutama di daerah-daerah yang kerusakan jalannya amat parah. Artinya, operasi tanggap darurat yang dilaksanakan oleh pemerintah sambil menunggu waktu yang tepat, misalnya banjir diperkirakan tidak akan datang lagi dan dilakukan perbaikan yang lebih permanen.

 

Dalam Rapat Kabinet Terbatas tadi, saya telah menerima laporan dan penjelasan dari Menteri Pekerjaan Umum peta kerusakan jalan, utamanya di sejumlah provinsi atau daerah, termasuk apa yang sedang dilakukan untuk melakukan perbaikan cepat atas ruas-ruas jalan yang sekali lagi mengalami rusak berat.

 

Di samping itu, sebagaimana Saudara ketahui, saya juga melakukan peninjauan di lapangan langsung, melihat kondisi jalan yang memang di sana sini ada kerusakan atau lubang yang bisa mengancam keamanan dan keselamatan para pengguna jalan itu. Di samping saya juga menerima saran dan rekomendasi dari para pemimpin daerah, gubernur, bupati, dan walikota, dan bahkan juga dari masayarakat luas yang disampaikan kepada saya utamanya melalui media sosial.

 

Oleh karena itulah, dalam pertemuan tadi telah saya ambil keputusan dan kebijakan sebagai berikut.

 

Operasi Tanggap Darurat akan kami laksanakan secara terpadu di semua daerah yang kerusakan jalannya tergolong parah. Pekerjaan Umum secara fungsional mengemban tugas ini, dengan harapan bisa dilakukan percepatan dan peningkatan efektivitas perbaikan jalan itu. Yang saya saksikan kemarin di salah satu ruas jalan pantura jawa, utamanya di Kota Pekalongan itu kekuatan yang digelar memang dihadapkan dengan jumlahnya jalan yang rusak menurut saya kurang. Oleh karena itulah, saya putuskan sekaligus dalam rapat tadi untuk kita tambah.

 

Dalam kaitan ini, jajaran Tentara Nasional Indonesia itu memiliki satuan-satuan zeni, utamanya dalam hal ini yang paling tepat Zeni Tempur dan Zeni Konstruksi. Oleh karena itulah, melalui Panglima TNI yang tadi juga mengikuti rapat beserta KSAD yang juga hadir, sekaligus akan kita kerahkan satuan dan prajurit TNI terutama unsur zeni yang diperkuat dengan satuan-satuan yang lain memperkuat dan membantu apa yang dilaksanakan jajaran Kementerian Pekerjaan Umum.

 

Dengan demikian, harapan kita sekali lagi upaya perbaikan cepat atau tanggap darurat itu bisa berjalan dengan baik, dan kemudian kita bisa memastikan lalu lintas atau transportasi terus berjalan, tentu dengan harapan bagi siapapun yang berkendara untuk lebih hati-hati karena ya memang belum normal, belum pulih kondisi jalan itu. Itulah sebenarnya keputusan dan kebijakan pertama yang saya ambil dalam rapat tadi.

 

Sedangkan yang kedua, kita bahas pula bencana yang sedang terjadi ini terhadap keamanan pangan secara nasional. Sudah kita hitung berapa kawasan persawahan yang terendam air, dan itupun sudah kita pilah mana yang sudah ada tanaman padinya dan mana yang belum. Jadi, misalnya, misalnya, ada kerusakan sekitar 200 ribu hektar misalnya, belum tentu 200 ribu hektarnya itu ada padinya. Mungkin belum ditanami. Yang kita hitung terutama adalah yang sudah ada padinya dan kemudian nanti puso.

 

Demikian juga kita bahas, karena buruknya cuaca di berbagai tempat, maka kehidupan nelayan, masyarakat pesisir itu juga terganggu. Oleh karena itulah, saya putuskan untuk pemerintah memberikan bantuan kepada saudara-saudara kita, masyarakat yang terdampak paling parah akibat bencana alam, khususnya banjir maupun cuaca-cuaca yang buruk yang berpengaruh kepada kehidupan mereka sehari-hari.

 

Dua hal inilah yang ingin saya sampaikan dalam kesempatan ini, dan saya sudah menginstruksikan baik Menteri Pekerjaan Umum maupun Panglima TNI dan pihak terkait untuk segera bertindak, koordinasi secara cepat dan kemudian segera digelar karena justru hujan masih terjadi, banjir masih terjadi, tidak bisa kita biarkan untuk tidak kita lakukan kegiatan tanggap segera ataupun kegiatan tanggap cepat.

 

Nanti, setelah insya Allah prakiraan cuaca memungkinkan untuk perbaikan secara menyeluruh, maka akan kita lakukan perbaikan itu. Dan kuncinya adalah sinergi serta kebersamaan antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten dan kota. Tanpa kebersamaan tentu tidak akan efektif dan saya sudah berpesan kepada para gubernur yang sering berkomunikasi dengan saya untuk memastikan para pemimpin di daerah, gubernur, bupati, dan walikota juga turun di lapangan mengatasi masalah menggunakan anggaran yang dipersiapkan dan kemudian pemerintah pusat akan memberikan bantuan sepenuhnya untuk mengatasi permasalahan ini.

 

Itulah yang ingin saya sampaikan pada kesempatan ini, Saudara-saudara, terima kasih atas perhatiannya.

 

 

 

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara