Keterangan Pers Presiden RI Seusai Buka Puasa Bersama 5000 Anak Yatim, 21 Juli 2013, di Jakarta

 
bagikan berita ke :

Minggu, 21 Juli 2013
Di baca 666 kali

KETERANGAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

SEUSAI

BUKA PUASA

BERSAMA 5000 ANAK YATIM

DI JIEXPO KEMAYORAN, JAKARTA

21 JULI 2013

 

 

 

 

Bismillahirrahmanirrahim,

 

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Saudara-saudara,

 

Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin memberikan penjelasan kepada Saudara semua, dengan harapan bisa diteruskan kepada saudara-saudara kami rakyat Indonesia. Yang ingin saya sampaikan adalah yang menjadi bahan perbincangan di media sosial pada hari-hari terakhir ini, yang juga saya ikuti dengan seksama, yaitu berkaitan dengan kejadian di Jawa Tengah, yaitu, sebutlah benturan antara elemen FPI dengan masyarakat.

 

Segera setelah saya mendengar kejadian itu, serta mendapatkan laporan dari Kapolri dan Menkopolhukam, sebenarnya kita sudah bertindak. Bahkan ketika melaporkan kepada saya atas kejadian itu, pihak kepolisian juga telah melakukan langkah-langkah yang diharapkan.  Saya menilai apa yang dilakukan oleh kepolisian waktu itu tepat, dan akhirnya alhamdulillah bentrokan itu tidak berkembang lebih luas lagi.

 

Dan, saya juga menginstruksikan kepada Polri dan para penegak hukum untuk tidak membiarkan kejadian seperti itu. Hukum harus ditegakkan. Dicegah konflik ataupun benturan horizontal, dan dicegah untuk tidak ada elemen dari mana pun juga, termasuk FPI, yang melakukan aksi-aksi kekerasan, apalagi tindakan perusakan.

 

Saudara-saudara,

 

Bulan ini adalah bulan Ramadhan. Sebenarnya semua pihak harus menghormati bulan suci ini. Bagi saudara-saudara kita yang tidak menjalankan ibadah puasa, tentu wajib menghormati yang menjalankan ibadah puasa. Bagi yang beribadah puasa, marilah kita beribadah dengan baik, sambil memohon ridha dan rahmat dari Allah SWT. Justru kita harus menahan diri, mencegah melakukan tindakan-tindakan yang membatalkan ibadah puasa itu sendiri, termasuk tindakan kekerasan, aksi perusakan, dan main hakim sendiri.

 

Saudara-saudara,

 

Saya harus menyampaikan sekali lagi. Di negeri tercinta ini ada hukum dan tatanan yang berlaku. Tidak boleh ada elemen mana pun yang menjalankan hukum di tangannya sendiri, kecuali penegak hukum, singkatnya tidak boleh main hakim sendiri. Apalagi kalau aksi-aksi kekerasan dan tindakan perusakan itu mengatasnamakan agama. Kalau yang diatasnamakan agama Islam, justru bertentangan dengan ajaran Islam. Islam tidak identik dengan kekerasan.  Islam tidak, tidak identik dengan main hakim sendiri. Islam juga tidak identik dengan tindakan-tindakan perusakan, sangat jelas.

 

Kalau ada elemen yang melakukan seperti itu, dan mengatasnamakan Islam, justru menciderai Islam, memalukan agama Islam, saya harus mengatakan seperti itu, Saudara-saudara. Saya senang karena segera bisa dilokalisasi, dan harapan saya jangan terulang lagi kejadian-kejadian seperti ini.

 

Hormatilah bulan puasa. Semua menahan diri. Saya kira banyak cara yang baik untuk menegakkan amar ma'ruf nahi munkar. Dan itu sudah sangat jelas diajarkan dalam agama Islam. Saya meminta pihak kepolisian untuk terus mengawal dan menjaga ketentraman bulan suci Ramadhan ini.

 

Marilah kita menghormati bulan suci ini dengan cara, sekali lagi, mencegah tindakan-tindakan apa pun yang hanya menimbulkan keonaran, kerusuhan, dan aksi-aksi anarkis yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Posisi negara sangat jelas, posisi saya sangat jelas, kita tidak akan memberikan toleransi kepada siapa pun yang, sekali lagi, melakukan aksi-aksi kekerasan, tindakan perusakan, main hakim sendiri, dan semua yang bertentangan dengan hukum dan aturan yang berlaku di negeri ini.

 

Saya mengharapkan dukungan seluruh rakyat Indonesia, mari kita ciptakan negeri kita ini sebagai negeri yang tentram, yang masyarakatnya patuh pada pranata hukum, yang saling hormat-menghormati di antara kita, terlebih sekali lagi, di bulan suci Ramadhan ini. 

 

Itulah yang ingin saya sampaikan, saya harap masyarakat tetap tenang, jangan ada yang terpancing. Kita semua harus menahan diri. Tetapi kepada kepolisian dan semua penegak hukum jalankan tugas secara profesional, tegas, tidak membiarkan tindakan kekerasan apa pun terus terjadi di negeri kita. Dan tentu, gunakan cara-cara yang paling baik, sepersuasif mungkin untuk mencegah, tetapi kalau harus menegakkan hukum dengan tegas, tegakkanlah hukum itu dengan tegas.

 

 Demikianlah Saudara-saudara penjelasan saya.

 

Terima kasih.

 

Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

KementerianSekretariat Negara RI