Konpers Presiden RI ttg Kebijakan dan Solusi Penanganan Korban Gn Sinambung, Tgl. 24 Jan 2014, Sumut

 
bagikan berita ke :

Jumat, 24 Januari 2014
Di baca 725 kali

KONFERENSI PERS

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

TENTANG

KEBIJAKAN DAN SOLUSI PENANGANAN KORBAN ERUPSI GUNUNG SINABUNG

DI KABANJAHE, KABUPATEN KARO, PROVINSI SUMATERA UTARA

TANGGAL 24 JANUARI 2014

 

 

 

 

 

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,

Syalom,

Salam sejahtera untuk kita semua,

Majua-jua,

Terima kasih.

 

Bapak-bapak, Ibu-ibu, Saudara-saudara, Anak-anakku sekalian yang saya cintai dan saya banggakan.

 

Setelah saya beserta Ibu Ani, para menteri, gubernur, bupati, dan semua rombongan, sejak kemarin melihat langsung situasi dan kondisi yang ada di daerah ini, mendengarkan langsung laporan dan penjelasan dari Gubernur Sumatera Utara, Bupati Karo, dan para pejabat terkait. Setelah saya bertemu dan berdialog langsung dengan saudara-saudara kita yang ada di penampungan, maka tadi malam saya memimpin pertemuan penting yang dihadiri oleh para menteri, Ketua BNPB, dan pejabat terkait, beserta Gubernur Sumatera Utara dan Bupati Karo, dan juga pejabat daerah terkait. Maka apa yang telah saya sampaikan kemarin, bahwa saya datang untuk membantu daerah mengatasi masalah akibat erupsi Gunung Sinabung ini, dan kebijakan serta solusi yang telah saya gariskan di Jakarta, kemudian tadi malam kita sempurnakan, maka saya akan sampaikan kepada Saudara semua apa yang harus dilakukan oleh negara dan pemerintah untuk melanjutkan upaya mengatasi permasalahan di daerah ini, dan apa saja yang mesti dilakukan setelah kunjungan saya ini hingga keadaan pulih kembali, normal. Oleh karena itu, sekali lagi, yang saya sampaikan ini adalah kebijakan, solusi, sekaligus program yang harus dilaksanakan dengan baik.

 

Pelaksanaan program ini di samping BNPB dan jajaran pemerintah pusat, juga sangat ditentukan oleh yang dilaksanakan oleh jajaran pemerintah daerah, baik provinsi maupun Kabupaten Karo, dan bantuan dari para pemimpin agama, tokoh masyarakat, dan semua elemen yang ada di daerah ini.

 

Pertama-tama alhamdulillah, menurut analisis dari ahli vulkanologi, kecenderungan erupsi Gunung Sinabung ini makin menurun. Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama bisa berakhir. Namun, tentu kita tidak bisa memastikan kapan berakhirnya, yang jelas kecenderungannya menurun, erupsinya makin kecil. Sungguhpun demikian, kewaspadaan harus tetap kita jaga, yang paling utama menyelamatkan jiwa, jangan sampai ada korban jiwa, dan sekali lagi, meskipun kecenderungannya menurun, bantuan dan pelayanan kepada masyarakat, utamanya yang ada dalam penampungan mesti dilanjutkan dan bahkan ditingkatkan kualitasnya. Ini yang pertama.

 

Yang kedua, saya sudah memutuskan apa saja yang harus kita laksanakan pada jangka pendek, sebulan, dua bulan mendatang. Nah, kalau sebelum dua bulan sebelum Maret sudah betul-betul berakhir erupsi Gunung Sinabung, berarti lebih cepat lagi. Tetapi, kalau misalkan hingga sampai dua bulan mendatang, kita sudah siap, apa yang harus kita lakukan, apa yang harus kita bantukan, dan apa yang harus kami berikan pelayanan kepada masyarakat.

 

Pertama-pertama, bagi yang masih berada di daerah penampungan, maka bantuan logistik dan kesehatan akan terus kita lanjutkan, makan, minum, air bersih, perawatan kesehatan, dan lain-lain. Dan ini, saya percayakan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana, BNPB yang mengkoordinasikan, tentu dibantu oleh satuan-satuan yang di bawah kendali BNPB dan pemerintah daerah. Saya tidak ingin ada permasalahan di dalam pelayanan saudara-saudara kita yang ada di penampungan. Mereka sudah lama, lebih dari tiga bulan. Oleh karena itu, berikan pelayanan sebaik-baiknya.

 

Masih jangka pendek, menyangkut pendidikan. Saya memutuskan untuk memberikan bantuan beasiswa SD, SMP, SMA sampai perguruan tinggi. Sehingga bagi saudara kita yang terdampak oleh erupsi Gunung Sinabung ini jangan sampai ada yang putus sekolah drop out, termasuk yang sekarang menjadi mahasiswa yang, yang belajar, atau berkuliah di luar Kabanjahe, di luar Kabupaten Karo ini.

 

Masih jangka pendek, Saudara-saudara yang tadinya bekerja, kemudian sekarang menganggur katakanlah karena belum bisa kembali, maka kebijakan bekerja untuk mendapatkan insentif itu dilanjutkan. Bahkan saya minta Kepala BNPB, Pak Syamsul Maarif, dan beliau sudah menghitung sekarang, agar bantuan yang disebut cash for work, bantuan insentif ini dilanjutkan dan diperluas. Jadi setiap kepala keluarga yang berstatus berada di penampungan atau pengungsi harus mendapatkan insentif dengan cara bekerja untuk insentif tadi, cash for work.

 

Masih jangka pendek, bagi saudara-saudara kita yang pertanian, perkebunan, peternakannya, ataupun semua yang tidak bisa bekerja dan terganggu, pemerintah akan memberikan bantuan yang tepat, dengan jumlah yang tepat. Demikian bisa sangat meringankan beban saudara-saudara kita yang mengalami kerugian akibat kondisi, sehingga tempat pertanian, perkebunan, peternakannya pun terganggu.

 

Yang lain, bagi yang bekerja dan mendapatkan bantuan permodalan dari perbankan, kredit. Pemerintah, dan dengan bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan, kalau dulu Bank Indonesia sekarang yang mengelola, yang mengkoordinasikan, dan yang mengatur adalah OJK. Saya sudah bicara langsung dengan OJK beberapa kali, yang terakhir tadi pagi. Maka yang memiliki pinjaman kepada bank, dan ternyata banknya ada dua, BRI dan Bank Sumut, akan dilakukan penjadwalan ulang. Kemudian masih bisa meminjam kembali pinjaman baru, dan bahkan yang betul-betul terdampak langsung dan apa namanya, dan rusak benar, pertanian, peternakan, dan perkebunannya itu, maka bunga pinjaman akan dihapuskan. Jadi akan didata nanti, langsung oleh BNPB dibantu oleh daerah tentang keadaan riil di lapangan, keadaan nyata di lapangan. Dengan demikian, dari segi perbankan pun intinya ingin membantu, ingin meringankan beban, ingin membuat masih bisa berlanjut usaha itu, dengan cara tadi ada peringanan-peringanan, penjadwalan kembali, bahkan penghapusan bunga pinjaman hutangnya.

 

Saudara-saudara,

 

Untuk jangka menengah, jangka menengah ini sebetulnya bukan setahun, dua tahun, tiga tahun, tetapi tentu bukan hanya sebulan, dua bulan, tiga bulan. Itu ada kebijakan relokasi, karena bagi yang bertempat tinggal dari puncak Gunung Sinabung sampai 3 km ke bawah itu memang berbahaya. Undang-undang pun tidak memperbolehkan, karena setiap saat kalau ada apa-apa keselamatannya bisa tidak dijamin. Oleh karena itulah, pemerintah memiliki kebijakan untuk menyediakan tempat bagi pemukiman kembali, yang disebut dengan relokasi. Nah, dalam hal ini yang kita rencanakan ada tempat yang berjarak 5 sampai 7 km dari puncak gunung, berarti dengan hunian yang dulu hanya bergeser 2,3,4 kilo saja, tidak terlalu jauh, dan begitu tanahnya ada, saya berharap ada sekitar 25 hektar, maka sekitar 900 sekian Kepala Keluarga yang menghuni di antara puncak sampai 3 km ke bawah, yang benar-benar tidak aman bisa kita mukimkan kembali, kita bangunkan rumahnya hunian tetap, dan bisa tinggal di tempat itu.

 

Itulah yang kita tempuh, yang disebut dengan relokasi. Saat ini baru tersedia sekitar 15 hektar, saya sudah berpesan kepada Pak Bupati, Pak Gubernur, dan BNPB untuk bersama-sama mencarikan tempat itu sehingga mencapai sekitar 25 hektar.

 

Sebenarnya tadi malam, kalau tanah atau tempat pemukiman baru itu tidak diketemukan, negara, pemerintah telah menyediakan wilayah, tapi memang lebih jauh dibandingkan yang sekarang ini 5 sampai 7 km. Sudah ada tempatnya, dan ini juga solusi. Kita juga bisa bangunkan hunian tetap di situ beserta pekarangan, beserta tanah untuk bercocok tanam. Tetapi mengingat dari dialog, dan saran pandangan dari banyak pihak, mereka lebih dekat dengan tempat yang sekarang itu lebih baik. Oleh karena itulah, kita terus mencarikan kalau sekarang sekali lagi baru 15 hektar, harapan kita menjadi 25 hektar dan layak untuk kita bangun hunian baru itu.

 

Bapak-Ibu, Saudara-saudara yang saya cintai,

 

Agar semua upaya ini berhasil dengan baik, agar kebijakan dan program ini bisa dilaksanakan dengan baik, maka saya putuskan untuk menarik pengelolaan termasuk pengendalian dari penanganan akibat erupsi Gunung Sinabung ini, sehingga pimpinannya langsung di tangan Kepala BNPB, Bapak Syamsul Maarif, saya kira ada di sini, beliau akan dibantu oleh tentu elemen dari kementerian dan lembaga. Kementerian dan lembaga pusat akan membantu. Kemudian saya bantukan kepada Dr. Syamsul Maarif, Kepala BNPB, Brigadir Jenderal Handoko, sekarang Kasdam di Kodam Dua Bukit Barisan, Kodam Satu Bukit Barisan, ya, akan juga aktif menangani upaya penyelesaian akibat erupsi Gunung Sinabung ini. Ini kuat sekali. Tentu pemerintah daerah, gubernur, bupati dengan jajarannya melaksanakan, ikut menyukseskan apa yang telah digariskan oleh Kepala BNPB bersama nanti Brigjen Handoko dengan staf, untuk memastikan bahwa yang saya sampaikan ini dapat dilaksanakan dengan baik. Semua harus membantu, rakyat membantu sekaligus ikut mengawasi agar semua berjalan dengan baik sesuai dengan rencana dan sesuai pula dengan sasaran yang hendak kita capai.

 

Saudara-saudara,

 

Anggaran atau biaya yang kita keluarkan tidak sedikit. Oleh karena itu, harus tepat sasaran, harus dikelola dengan baik, kemudian tidak ada yang tidak kita kehendaki. Ratusan miliar akan kita keluarkan dan kita gunakan untuk mengatasi dampak erupsi Gunung Sinabung ini. Dari Jakarta dan dari mana pun saya akan memantau, saya akan mengawasi, agar semua yang kita rencanakan dapat dilaksanakan dengan baik.

 

Itulah saudara-saudara, keputusan dan kebijakan saya untuk melanjutkan pengelolaan akibat erupsi Gunung Sinabung ini, agar makin baik, makin adil, dan makin tepat, dan kemudian mudah-mudahan betul-betul segera berakhir, sehingga kehidupan menjadi normal, dan saya minta kerja sama Saudara dengan kami semua. Saya mintakan kesabaran dulu, ketegaran untuk menghadapi musibah ini. Percayalah, kalau kita bisa bekerja sama dengan baik, menjalankan apa yang telah kita rencanakan ini dengan baik pula, maka insya Allah musibah akan berakhir, dan kemudian kehidupan Bapak-Ibu akan kembali normal, dan insya Allah justru menjadi lebih baik.

 

Itulah yang dapat saya sampaikan, terima kasih atas perhatian Saudara semua.

Wassalaamu'alaikum waramatullaahi wabarakaatuh.

 

Dan, sebelum saya melanjutkan perjalanan ke Medan untuk tugas yang lain Bapak-Ibu, saya membawa sejumlah pohon sebetulnya untuk menggalakkan penghijauan dan membikin Indonesia makin subur, teduh, dan indah. Dan saya minta, pohon-pohon yang saya bawa Pak Bupati, ditanam di beberapa tempat, tempat-tempat yang saya kunjungi, salah satunya ditanam di tempat ini.

 

Mudah-mudahan ini sambung rasa kecintaan di antara kami dengan Bapak-Ibu, dan Bapak-Ibu dengan kami semua.

 

Terima kasih.

 

Selesai.

 

Majua-jua.

 

 

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI