Mensesneg Serahkan Arsip KTT Gerakan Non Blok X dan Arsip KTT Tsunami kepada ANRI
Pratikno juga menyampaikan KTT GNB XX dan KTT Tsunami menunjukkan banyak hal tentang kepemimpinan Indonesia di masyarakat Internasional, menunjukkan ideologi yang impulsive, toleran, sekaligus rasa persaudaraan antar bangsa. “Saya setuju dengan Pak Mustari untuk segera dibuka arsip KTT GNB XX dan KTT Tsunami ke publik, dipelajari melahirkan buku, melahirkan sejarah pendidikan, dibaca oleh masyarakat internasional, sekaligus bisa ditangkap oleh para sineas muda,†lanjutnya.
Pratikno
merasa kagum dengan kerja keras Bagian Arsip Kementerian Sekretariat
Negara. “Apalagi dengan adanya pergeseran organisasi yang membuat
pekerjaan rumah yang banyak di Bagian Arsip,†terangnya.
Â
Apresiasi ANRI
Kepala
Arsip Nasional Republik Indonesia, Mustari Irawan, menyampaikan
apresiasi kepada Menteri Sekretaris Negara. “Ini pertama kali yang saya
alami Pak Menteri menyerahkan langsung kepada Arsip Nasional, itu
merupakan suatu bukti bahwa Pak Menteri peduli dengan arsip,†ujar
Mustari di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (11/2).
Mustari
mengungkapkan penyerahan arsip KTT GNB XX dan KTT Tsunami mempunyai
makna yang sangat besar. Pertama terkait dengan UU No. 43 Tahun 2009
tentang Kearsipan Pasal 53 yang dimana setiap lembaga negara diwajibkan
menyerahkan arsip statisnya ke ANRI. “Sekretariat Negara sudah kedua
belas kalinya menyerahkan ke ANRI, dan itu sangat berarti sekali karena
arsip statis yang diberikan oleh Sekretariat Negara dapat dimanfaatkan
secara luas oleh masyarakat,†jelas Mustari.
Kedua,
Mustari menjelaskan penyerahan ini memberikan gambaran secara tidak
langsung bahwa Sekretariat Negara sudah melaksanakan pengeleloaan arsip
dengan baik. Di Kementerian Sekretariat Negara memiliki empat intsrumen
pengelolaan arsip, yaitu tata naskah, klasifikasi arsip, jadwal
referensi arsip serta klasifikasi akses dan keamanan.
ANRI
untuk memasukkan arsip KTT GNB XX dan KTT Tsunami dalam nominasi Memory
of The World (MoW). “Kebetulan ANRI telah memperoleh sertifikat MoW
untuk arsip-arsip Konferensi Asia Afrika (KAA) dan kita tahu GNB
merupakan cikal bakal KAAâ€, terang Mustari. Tidak hanya arsip GNB,
Tsunami juga merupakan satu peristiwa penting yang dialami oleh
Indonesia di tahun 2004. “Oleh karena itu, ANRI menghidupkan kembali
melalui arsip sebagai Memory of The World untuk bisa memberikan gambaran
bagaimana kita menangani peristiwa dari tsunami ini,†lanjutnya.
ANRI
sedang merancang program pembangunan arsip kepresidenan. Program ini
sebagai pengelolaan arsip yang utuh dimulai dari Presiden yang pertama
sampai dengan saat ini. “Program ini merupakan keinginan kami agar
masyarakat tahu tentang pemimpinnya, lebih jauh lagi keinginan kami
membuat program ini agar kita tidak menjadi bangsa yang amnesiaâ€, ungkap
Mustari.
Kementerian
Sekretariat Negara sedang membangun sistem yang dikhususkan untuk
mengelola arsip yang dinamakan simARSIP agar pengelolaan arsip dapat
lebih mudah dan friendly yang nantinya digunakan oleh seluruh unit kerja
di Kementerian Sekretariat Negara.
Acara
ini dihadiri oleh Pejabat di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara,
Pejabat Arsip Nasional Indonesia, Arsiparis Kementerian Sekretariat
Negara dan ANRI, serta seluruh undangan acara ini. (Humas Kemensetneg)