Mensesneg Serahkan Arsip KTT Gerakan Non Blok X dan Arsip KTT Tsunami kepada ANRI

 
bagikan berita ke :

Kamis, 11 Februari 2016
Di baca 1510 kali

Pratikno juga menyampaikan KTT GNB XX dan KTT Tsunami menunjukkan banyak hal tentang kepemimpinan Indonesia di masyarakat Internasional, menunjukkan ideologi yang impulsive, toleran, sekaligus rasa persaudaraan antar bangsa. “Saya setuju dengan Pak Mustari  untuk segera dibuka arsip KTT GNB XX dan KTT  Tsunami ke publik, dipelajari melahirkan buku, melahirkan sejarah pendidikan, dibaca oleh masyarakat internasional, sekaligus bisa ditangkap oleh para sineas muda,” lanjutnya.


Pratikno merasa kagum dengan kerja keras Bagian Arsip Kementerian Sekretariat Negara. “Apalagi dengan adanya pergeseran organisasi yang membuat pekerjaan rumah yang banyak di Bagian Arsip,” terangnya.

 

Apresiasi ANRI


Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia, Mustari Irawan, menyampaikan apresiasi kepada Menteri Sekretaris Negara. “Ini pertama kali yang saya alami Pak Menteri menyerahkan langsung kepada Arsip Nasional, itu merupakan suatu bukti bahwa Pak Menteri peduli dengan arsip,” ujar Mustari di Gedung Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, Kamis (11/2).


Mustari mengungkapkan penyerahan arsip KTT GNB XX dan KTT Tsunami mempunyai makna yang sangat besar. Pertama terkait dengan UU No. 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan Pasal 53 yang dimana setiap lembaga negara diwajibkan menyerahkan arsip statisnya ke ANRI. “Sekretariat Negara sudah kedua belas kalinya menyerahkan ke ANRI, dan itu sangat berarti sekali karena arsip statis yang diberikan oleh Sekretariat Negara dapat dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat,” jelas Mustari.


Kedua, Mustari menjelaskan penyerahan ini memberikan gambaran secara tidak langsung bahwa Sekretariat Negara sudah melaksanakan pengeleloaan arsip dengan baik. Di Kementerian Sekretariat Negara memiliki empat intsrumen pengelolaan arsip, yaitu tata naskah, klasifikasi arsip, jadwal referensi arsip serta klasifikasi akses dan keamanan.


ANRI untuk memasukkan arsip KTT GNB XX dan KTT Tsunami dalam nominasi Memory of The World (MoW). “Kebetulan ANRI telah memperoleh sertifikat MoW untuk arsip-arsip Konferensi Asia Afrika (KAA) dan kita tahu GNB merupakan cikal bakal KAA”, terang Mustari. Tidak hanya arsip GNB, Tsunami juga merupakan satu peristiwa penting yang dialami oleh Indonesia di tahun 2004. “Oleh karena itu, ANRI menghidupkan kembali melalui arsip sebagai Memory of The World untuk bisa memberikan gambaran bagaimana kita menangani peristiwa dari tsunami ini,” lanjutnya.


ANRI sedang merancang program pembangunan arsip kepresidenan. Program ini sebagai pengelolaan arsip yang utuh dimulai dari Presiden yang pertama sampai dengan saat ini. “Program ini merupakan keinginan kami agar masyarakat tahu tentang pemimpinnya, lebih jauh lagi keinginan kami membuat program ini agar kita tidak menjadi bangsa yang amnesia”, ungkap Mustari.


Kementerian Sekretariat Negara sedang membangun sistem yang dikhususkan untuk mengelola arsip yang dinamakan  simARSIP agar pengelolaan arsip dapat lebih mudah dan friendly yang nantinya digunakan oleh seluruh unit kerja di Kementerian Sekretariat Negara.


Acara ini dihadiri oleh Pejabat di lingkungan Kementerian Sekretariat Negara, Pejabat Arsip Nasional Indonesia, Arsiparis Kementerian Sekretariat Negara dan ANRI, serta seluruh undangan acara ini. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0