Pengantar Presiden RI pada Rapat Kabinet Terbatas, di Kantor Presiden,Jakarta, Tgl.7 Feb 2014

 
bagikan berita ke :

Jumat, 07 Februari 2014
Di baca 676 kali

PENGANTAR

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA

RAPAT KABINET TERBATAS

DI KANTOR KEPRESIDENAN, JAKARTA

7 FEBRUARI 2014

 




Bismillahirrahmanirrahim,

 

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Saudara Wakil Presiden dan para peserta Rapat Kabinet Terbatas yang saya cintai,

 

Alhamdulillah, di tengah-tengah kepadatan tugas kita masing-masing, hari ini kita dapat melaksanakan Rapat Kabinet Terbatas dengan dua agenda. Agenda pertama adalah langkah-langkah terpadu kita untuk melaksanakan kegiatan tanggap darurat akibat dampak dari bencana alam, khususnya banjir. Lebih khusus lagi, tanggap darurat untuk perbaikan jalan-jalan yang mengalami kerusakan yang parah. Mengapa kita sebut tanggap darurat? Karena yang kita utamakan adalah memperbaiki dulu jalan yang rusak berat, yang bahkan bisa mengganggu keamanan dan keselamatan para pengguna jalan. Setelah curah hujan berkurang, setelah banjirnya berakhir di daerah-daerah itu barulah perbaikan jalan secara menyeluruh dilanjutkan. Itu agenda pertama, tentu mengait pula dengan kebijakan upaya menyeluruh untuk mengatasi kerusakan akibat bencana banjir. Setelah itu kita break.

 

Agenda yang kedua, untuk mendengarkan laporan dan presentasi Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi menyangkut pelaksanaan penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil. Saya mendapatkan banyak sekali masukan dari masyarakat luas tentang penerimaan CPNS ini. Ya, seperti biasanya ada yang puas, ada yang tidak puas. Selalu begitu, tetapi kewajiban pemerintah untuk melakukan seleksi dan kemudian pengangkatan PNS baru itu sesuai dengan sistem, aturan, dan kebutuhan dari negara dan pemerintah. Sepanjang itu yang dilakukan, sesuai dengan aturan, kebijakannya juga tepat, tentulah semuanya kita pertanggungjawabkan. Oleh karena itu, saya ingin mendengar nanti laporan langsung dari Menpan dan Reformasi Birokrasi.

 

Sebelum kita memasuki agenda pertama, rapat kita ini, Saudara-saudara, saya ingin sampaikan hasil dari kunjungan kerja saya selama tiga hari kemarin ke Jawa Barat dan Jawa Tengah, karena mengait pula dengan topik yang akan kita bicarakan hari ini, terutama untuk mengatasi dampak bencana alam. Kemarin saya berkunjung ke Sumedang, Majalengka, Kuningan, dan ke Cirebon jalan darat. Kemudian dari Cirebon ke Pekalongan menggunakan kereta api. Pekalongan ke Jakarta juga menggunakan kereta api.

 

Sebagaimana yang sering kita lakukan ketika kita berkunjung ke daerah, hampir pasti saya mengunjungi fasilitas pendidikan dan kesehatan. Karena kita ingin, kita bertekad, agar pendidikan kita makin ke depan makin berkualitas, makin terjangkau, dan bagi rakyat yang tidak mampu gratis. Itu kebijakan kita, itu tekad kita. Oleh karena itu, program Bantuan Operasional Sekolah atau BOS, Beasiswa Miskin, peningkatan kesejahteraan guru dan dosen, dan sejumlah infrastruktur pendidikan yang kita perlukan harus terus menerus kita bangun.

 

Apa yang saya saksikan kemarin, program itu berjalan. Saya harus mengatakan berjalan baik. Karena saya langsung melihat, saya berinteraksi, saya bertatap muka dengan semua. Tetapi, sebagaimana yang telah kita ketahui, ada pula persoalan di sana-sini, mungkin infrastruktur, mungkin ketersediaan tenaga pendidik dan sebagainya. Saya berharap, dari apa yang kita lihat kemarin, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan khususnya, dan kita semua, dari sisa waktu pengabdian kita ini, sekitar sembilan bulan, kita lakukan sesuatu agar di akhir masa bakti kita, kita telah lakukan yang terbaik untuk meningkatkan pendidikan kita.

 

Demikian juga kemarin, saya meninjau rumah sakit yang ada di Sumedang. Karena selama ini kita lihat Puskesmas dan juga rumah sakit, kemarin yang kita lihat rumah sakit tingkat Kabupaten Sumedang. Saya kira yang menyertai kunjungan saya harus menyatakan baik. Saya tidak mengira bahwa fasilitasnya selengkap itu untuk ukuran Kabupaten Sumedang, demikian juga sistem Jaminan Kesehatan Nasional, yang terkenal dengan sistem BPJS Kesehatan juga berjalan. Saya dilapori apa yang dilakukan oleh para dokter dan tenaga medis di sana. Saya harus mengatakan bahwa pelayanan kesehatan juga makin baik.

 

Namun demikian, di banyak tempat kita juga melihat sejumlah kekurangan. Oleh karena itu, sama dengan pesan saya kepada Mendikbud tadi, kepada Menteri Kesehatan dan kita semua, agar terus ditingkatkan pelayanan kita, sehingga sistem Jaminan Kesehatan Nasional yang satu bulan yang lalu lebih sedikit kita jalankan, pastikan itu berjalan baik, kalau ada kekurangan segera diatasi, kemudian pastikan saudara-saudara kita yang tidak mampu, negara yang menanggungnya sesuai dengan sistem yang berlaku, dan pastikan pula kita meningkat, terus meningkatkan kesejahteraan para dokter dan tenaga medis. Hanya dengan itu insya Allah pelayanan kesehatan akan makin baik dan makin berkualitas di negeri tercinta ini.

 

Saya juga melihat industri rakyat, atau usaha Mikro Kecil dan Menengah, antara lain saya mengunjungi industri Tahu Sumedang karena saya ingin melihat sejauh mana prospek UMKM seperti itu, ada persoalan kedelai, baik suplai maupun stabilitas harganya, saya bisa langsung mengetahui dan secara umum apa yang negara dan pemerintah harus lakukan untuk mengembangkan UMKM. Saya kira semua setuju kemarin yang menyertai kunjungan saya bahwa UMKM Itu betul-betul tulang punggung.

 

Dulu, waktu kita mengalami krisis, ekonomi kita ya meskipun repot, tetapi karena sabuk pengaman atau usaha mikro, kecil, dan menengah tidak rontok, itu bisa meminimalkan dampaknya. Ya meskipun sekali lagi cukup dalam, sekarang Alhamdulillah investasi bertumbuh, pertumbuhan ekonomi juga terus berlangsung, maka bukan hanya usaha besar, tetapi usaha kecil dan menengah mari kita pastikan untuk juga tumbuh dengan baik. Saya sudah sampaikan kepada para bupati dan gubernur agar usaha mikro, kecil, dan menengah ini didorong betul.

 

Kemudian yang terakhir, yang saya lihat kemarin laporan tentang proses pembangunan Bandara Internasional Majalengka. Itu juga terus berlangsung. Mari kita lakukan segala sesuatunya agar tahun 2018 nanti sudah bisa diresmikan. Kalau itu terbangun, maka ekonomi Jawa Barat bagian timur dan ekonomi Jawa Tengah bagian barat akan tumbuh makin pesat. Sekarang tumbuh baik mereka, apalagi kalau itu sudah ada infrastruktur perhubungan yang bisa membuka lebih luas lagi wilayah Jawa Barat bagian timur dan Jawa Tengah bagian barat itu secara ekonomi tentu prospek ekonomi di kawasan itu akan makin baik. Menteri Perhubungan saya harap bisa memastikan bahwa hingga Oktober tahun ini apa yang menjadi tugas dan kewajiban kita bisa dilaksanakan dengan baik.

 

Beralihlah ke dampak banjir, Saudara-saudara. Saya melihat langsung di Pekalongan, di jalan, sambil mendapatkan laporan dari Wakil Menteri Pekerjaan Umum tentang operasi tanggap darurat untuk Jawa Tengah utamanya. Saya berpikir, Pak Joko Kirmanto, kalau tanpa, kalau tidak dilakukan penambahan kekuatan, percepatan tanggap darurat, pengalokasian anggaran yang lebih besar, maka tidak akan berhasil karena yang lubang-lubang kerusakan beratnya, yang apa namanya, yang kondisinya rusak berat itu tidak sedikit. Saya hitung kemarin misalkan 1 km dengan kecepatan mesin yang ada, itu akan lambat. Oleh karena itulah, saya berpikir, kita bicarakan hari ini apa yang bisa kita lakukan untuk mempercepat dan menambah kekuatan. Saya sudah menyampaikan kepada pimpinan TNI dan bahkan KSAD yang memiliki satuan-satuan Zeni, baik Zeni Tempur maupun Zeni Konstruksi itu bisa diperbantukan bakti TNI untuk memastikan bahwa tanggap darurat ruas-ruas jalan yang kerusakannya berat itu bisa berjalan lebih cepat dan lebih efektif.

 

Itu yang hendak kita bicarakan pada Rapat Kabinet Terbatas hari ini. Saya juga menerima banyak sekali SMS-SMS, juga lewat media sosial saudara-saudara kita yang mohon betul perhatian kita untuk ruas-ruas jalan yang mengalami kerusakan yang berat.

 

Saudara-saudara,

 

Itu mukadimah untuk pertemuan kita hari ini, dan setelah break ini saya persilakan nanti Menteri Pekerjaan Umum untuk mempresentasikan kegiatan tanggap darurat yang sekarang sedang dilaksanakan. Kemudian setelah itu kita diskusikan nanti apa yang harus kita lakukan sekali lagi untuk percepatan dan peningkatan ekektivitas. Dan nanti saya putuskan, dan saya berikan instruksi untuk implementasinya.

 

Demikian, Saudara-saudara, terima kasih.



Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI