Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, di Kanpres, tgl. 20 Juni 2014

 
bagikan berita ke :

Kamis, 20 Juni 2013
Di baca 712 kali

PENGANTAR

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA

SIDANG KABINET PARIPURNA

DI KANTOR PRESIDEN, JAKARTA

TANGGAL 20 JUNI 2013

 

 

 

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

 

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Saudara Wakil Presiden dan para Peserta Sidang Kabinet yang saya hormati,

 

Alhamdulillaah kita kembali melaksanakan Sidang Kabinet Paripurna pada hari ini, dengan agenda mendengarkan penjelasan dari Menteri Keuangan atas APBN Perubahan Tahun 2013 yang baru saja kita terbitkan. Ketika Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia telah mencapai kesepakatan antara pemerintah dengan DPR itu sendiri untuk penetapan RAPBN-P Tahun 2013 menjadi APBN-P 2013, pada tanggal 17 Juni, malam hari waktu itu. Hari berikutnya oleh Pimpinan DPR sudah diserahkan kepada saya, dan langsung saya tanda tangani hari itu juga. Dan kemudian hari berikutnya lagi sudah diproses dan dijalankan, karena ada kewajiban pemerintah untuk segera mengimplementasikan sejumlah hal yang ada dalam APBN Perubahan itu. Oleh karena itu, agar kita semua paham apa yang telah disepakati dan telah kita tuangkan dalam Undang-undang yang baru ini, Menteri Keuangan akan menjelaskannya.

 

Kemudian yang kedua setelah itu, Menko Kesra akan menjelaskan di hadapan Sidang Kabinet Paripurna ini, kesiapan pemberian Bantuan dan Proteksi Sosial kepada golongan tidak mampu di Indonesia. Apakah dalam bentuk beras untuk rakyat miskin, bantuan dalam rangka Program Keluarga Harapan, beasiswa untuk keluarga miskin, dan kemudian Bantuan Langsung Sosial, ulangi, Bantuan Langsung Sementara Masyarakat. Kita ingin mendengarkan kesiapan dari itu semua, sebab ketika harga BBM kita naikkan, maka saya ingin pada saat itu pula, semua bantuan sosial sudah dapat kita alirkan. Dengan demikian tidak ada gap, tidak ada senjang waktu antara kenaikan harga BBM dengan semua bantuan yang kita berikan kepada saudara-saudara kita, keluarga yang tergolong kurang mampu.

Dua agenda itulah yang akan kita acarakan dalam Sidang Kabinet Paripurna hari ini. Namun Saudara-saudara, saya ingin menyampaikan berita baik, meskipun Saudara juga sudah mendengar ya, di tengah-tengah masih banyak masalah yang dihadapi oleh bangsa ini, masih banyak pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan dengan sungguh-sungguh, sejumlah prestasi sebenarnya telah kita raih. Tentu sebagai umat hamba Allah, kita harus pandai bersyukur, dan juga berterima kasih kepada semua yang telah bekerja keras pada tahun-tahun terakhir ini, sehingga kita mendapatkan penghargaan kembali dari Food and Agriculture Organization, sub to the United Nation.

 

Kita masih ingat pada era Presiden Soeharto dulu, kalau tidak salah tahun 1985, Indonesia mendapatkan penghargaan karena dinilai telah bisa melakukan swasembada pangan. Pangan atau beras dulu? Pak Emil Salim saya kira masih ingat dulu. Alhamdulillaah setelah, berarti 18 tahun kemudian kita mendapatkan penghargaan baru di sini ya, bunyinya adalah, atau judulnya Achivement Award, yang dikeluarkan di Roma pada tanggal 16 Juni 2013 kemarin. Menko Perekonomian mewakili saya, dan tidak memungkinkan saya berangkat, baru kembali dari PBB. Di sini dikatakan bahwa achieve by year and twenty twelve, three years and advance, jadi tiga tahun lebih cepat, the hunger target set by the millenium development goal one. Jadi tujuan MDGs yang pertama, berkaitan dengan kelaparan. To reduce by twenty fifteen at least by half the proportion of people and the countries suffering from under nourish, nourishment, ya. Jadi sebetulnya ini satu capaian yang tentu kita bersyukur, terima kasih saya selaku Presiden, meskipun masih ada goal yang lain yang harus kita capai hingga akhir tahun 2015 mendatang.

 

Goal nomor empat dan nomor lima, itu harus kita usahakan sekuat tenaga untuk bisa kita capai, dan lihat keseluruhan elemen dari goal-goal yang lain, tujuan-tujuan yang lain. Sebelum 2015 ke depan, dunia akan memiliki kerangka baru dalam bidang pembangunan sebagaimana yang telah saya jelaskan beberapa kali kepada Saudara sekalian. Terima kasih saya kepada, tentu kementerian terkait, dan juga kepada para pimpinan daerah, masyarakat luas yang bersama-sama untuk mencapai sasaran yang amat penting ini.

 

Itu yang saya anggap sebagai good news Saudara-saudara, dan marilah kita bikin good news yang lebih banyak lagi dengan cara, ya bekerja sekeras mungkin, sekuat tenaga untuk mengatasi masalah yang ada di negeri kita.

 

Saudara-saudara,

 

Sebelum saya memberikan penjelasan, ulangi, maaf, mempersilakan Menteri Keuangan dan Menko Kesra untuk secara berturut-turut melaporkan di hadapan sidang ini, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Saudara semua yang bekerja ekstra keras kemarin untuk mempersiapkan RAPBN-P Tahun 2013, kemudian memperjuangkan dan membahasnya bersama Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Mau tidak mau, akhirnya masuk ke wilayah politik. Tetapi saya senang, Saudara yang membahas bersama rekan-rekan kita di parlemen, sama sekali tidak membawanya ke arena politik, arena kebijakan untuk mengatasi permasalahan ekonomi sekarang ini. Saya senang, dan begitulah yang harus kita lakukan, sehingga rakyat mengerti bahwa pemerintahnya, bahkan sering mengambil resiko politik untuk sebuah solusi yang baik. Karena terus terang, kalau APBN-P tidak dihasilkan. Saya khawatir akan terjadi apa-apa dengan perekonomian kita. Kalau ekonomi kita terganggu, apalagi mengalami masalah yang berat. Pada akhirnya yang dirugikan adalah seluruh rakyat Indonesia.

 

Kita punya pengalaman seperti itu di waktu yang lalu. Oleh karena itu, saya senang sebagian dari kita lurus pada logika, pada penalaran, kepada kalkulasi, kepada keperluan untuk menetapkan kebijakan sebagai solusi atas permasalahan yang kita hadapi sekarang ini. Dan marilah kita tetap seperti itu. Kalau untuk menetapkan kebijakan, mengambil keputusan, memilih sebuah opsi, maka kita bersatu, kita kesampingkan politik masing-masing. Dengan demikian, solusi itu betul-betul hadir.

 

Memang sekarang musim pemilihan umum, tahun politik, tapi saya kira masih banyak cara-cara berpolitik yang lebih sehat, yang betul-betul mendidik, dan kemudian tidak menimbulkan permasalahan yang justru tidak perlu. Oleh karena itu, sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada semua yang berjuang all out untuk menghadirkan APBN-P ini yang sesungguhnya untuk menjaga keberlanjutan perekonomian kita, kesehatan fiskal kita, dan secara umum menjaga makro ekonomi, serta tumbuhnya sektor riil yang akan terus kita lakukan.

 

Demikian Saudara-saudara pengantar saya, dan setelah ini langsung saja nanti Menteri Keuangan terlebih dahulu untuk menyampaikan laporan dan presentasinya.

 

Terima kasih.

 

 

 

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

KementerianSekretariat Negara RI