Perangi Stunting di Indonesia, Wapres Tinjau Posyandu Lepo Lepo Kendari

 
bagikan berita ke :

Kamis, 21 Maret 2024
Di baca 196 kali

Kendari, wapresri.go.id—Usai menyaksikan Pengukuhan KDEKS Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin didampingi Ibu Hj. Wury Ma'ruf Amin melakukan kunjungan ke Posyandu Lepo-Lepo untuk meninjau langsung programnya dalam upaya memerangi stunting, Kamis (21/03/2024). Posyandu tersebut berada di Puskesmas Lepo-Lepo, Jl. Cristina M. Tiahahu No. 117 Kelurahan Lepo-lepo Kecamatan Baruga, Kota Kendari.

 

Dalam kunjungannya, Wapres menyimak dengan seksama proses pelayanan kesehatan yang diberikan kepada balita, remaja putri, dan ibu hamil.

 

Pimpinan BLUD UPTD Puskesmas Lepo-Lepo Drg. Eka Sulistianingrum melaporkan bahwa tingkat kunjungan remaja putri ke Posyandu mencapai rata-rata 10%, sementara untuk balita yang mengalami stunting di Kecamatan Baruga sebesar 1,6%. Di Posyandu tersebut, dilakukan pengukuran dan penimbangan untuk memantau pertumbuhan balita secara berkala.

 

Selain itu, sambung Eka, upaya pencatatan juga dilakukan untuk memastikan data terkait pertumbuhan balita dan ibu hamil terdokumentasi dengan baik. Edukasi dan penyuluhan gizi dilakukan oleh kader yang terlatih, dibantu oleh petugas kesehatan dari Puskesmas Lepo-Lepo, termasuk mekanisme pemberian makanan tambahan dari sumber pangan lokal.

 

“Jadi jika didapatkan ibu hamil atau balita yang bermasalah gizinya maka akan dilakukan edukasi dan penyuluhan oleh kader yang telah terlatih, dan didampingi oleh petugas kesehatan dari Puskesmas Lepo-Lepo, yang akan memberikan edukasi terkait bagaimana mekanisme pemberian makanan tambahan yang bersumber dari pangan lokal,” ujar Eka melaporkan.

 

Di meja pelayanan kesehatan, Eka mengungkapkan, tenaga kesehatan dari Puskesmas Lepo-Lepo memberikan layanan yang komprehensif kepada peserta, termasuk dokter, bidan, perawat, dan petugas lainnya. Salah satu program yang disoroti adalah pemberian tablet tambah darah kepada ibu hamil dan remaja putri, sebagai upaya pencegahan anemia.

 

“Ibu hamil harus mendapatkan tablet tambah darah 90 tablet selama kehamilan, tugasnya ibu bidan yang akan mengontrol dan memastikan bahwa semua ibu hamil harus menambahkan tablet tambah darah. Selain itu, juga diberikan kepada remaja putri, untuk dosisnya 1 tablet satu minggu. Remaja putri wajib diberikan tablet tambah darah seminggu sekali. Jadi petugas kami selain di Posyandu, kami juga turun di sekolah-sekolah di SMP dan SMA,” paparnya.

 

Dari penjelasan tersebut, menunjukkan betapa pentingnya kerja sama lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat dalam menangani masalah stunting. Wapres pun berharap, langkah-langkah konkret seperti yang dilakukan di Posyandu Lepo-Lepo diharapkan dapat menjadi contoh bagi wilayah lain dalam upaya mengatasi stunting di Indonesia.(SK/RJP-BPMI, Setwapres)

 

 

 

 

 

 

 

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0