Pernyataan Bersama Presiden RI dan Presiden RRT, tgl. 2 Oktober 2013, di Istana Negara

 
bagikan berita ke :

Rabu, 02 Oktober 2013
Di baca 785 kali

PERNYATAAN BERSAMA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DAN

PRESIDEN REPUBLIK RAKYAT TIONGKOK

DI ISTANA MERDEKA, JAKARTA

TANGGAL 2 OKTOBER 2013

 

 

 

 

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

 

Yang Mulia Bapak Presiden, Bapak-Ibu, dan Insan Pers yang saya hormati,

 

Hari ini Indonesia mendapat kehormatan, menerima kunjungan Presiden Republik Rakyat Tiongkok, Bapak Xi Jinping, yang pertama kali sebagai presiden berkunjung ke negeri kita Indonesia. Ini adalah tonggak sejarah setelah 8 tahun yang lalu Indonesia dan Tiongkok meningkatkan kerja samanya dalam bentuk kemitraan strategis. Waktu itu, Presiden Hu Jintao dan saya mendeklarasikan kemitraan strategis juga di ruangan ini.

 

Sekarang 8 tahun kemudian, ketika hubungan bilateral Tiongkok-Indonesia meningkat dengan pesat, kembali kita mengukir sejarah, tonggak sejarah baru, karena Presiden Xi Jinping dan saya bersama-sama bersepakat untuk meningkatkan hubungan bilateral kita menjadi kemitraan strategis yang komprehensif. Saya yakin dan percaya dengan kemitraan strategis yang komprehensif ini, di bawah kepemimpinan Bapak Presiden Xi Jinping, kita akan bisa meningkatkan lagi kerja sama bilateral di waktu mendatang.

 

Sebagai mitra strategis yang komprehensif, kami berdua bersepakat untuk meningkatkan cakupan  kerja sama dan kemitraan seluas-luasnya di berbagai  bidang, baik itu kerja sama bilateral, maupun kerja sama pada tingkat kawasan maupun tingkat dunia. Termasuk di dalamnya, perlunya dilakukan dialog dan konsultasi politik terus-menerus, mengingat banyak peran bersama yang bisa kita lakukan baik pada tingkat kawasan maupun tingkat global.

 

Pada pertemuan hari ini, di samping kita senang karena kerja sama kita dari tahun ke tahun terus meningkat, baik itu di bidang ekonomi maupun non-ekonomi, kami sepakat untuk meningkatkannya lagi di tahun-tahun mendatang, yang telah Indonesia sampaikan tadi dan juga mendapatkan tanggapan yang positif, sebagaimana apa yang disampaikan oleh Presiden Tiongkok, yang juga saya tanggapi secara positif, antara lain adalah kita sepakat untuk terus meningkatkan perdagangan dan investasi kedua negara.

 

Nilai perdagangan yang berjumlah 51 miliar dolar Amerika Serikat, kita sepakat untuk terus kita tingkatkan, dan tentu perdagangan yang makin kuat, yang berimbang, dan membawa manfaat yang riil, baik bagi Tiongkok dan Indonesia. Investasi Tiongkok di Indonesia yang mengalami peningkatan kami sambut dengan baik, dan bahkan Presiden Xi Jinping juga membawa delegasi bisnis yang besar, dan ini tentu bagus bagi kemitraan di antara dunia usaha Indonesia dan dunia usaha Tiongkok, untuk kerja samanya di waktu yang akan datang.

 

Di samping perdagangan dan investasi, kami juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang perindustrian, pembangunan infrastruktur, transportasi, energi, dan juga keuangan. Kami menyadari juga ada potensi yang baik untuk terus kami kerja samakan di bidang pariwisata, di bidang pendidikan, dan di bidang industri kreatif. Kami juga bersepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang maritim, dan perikanan. Kerja sama pertahanan dan keamanan juga meningkat dari waktu ke waktu, dan kami juga bersependapat untuk terus kita tingkatkan di masa yang akan datang termasuk kerja sama di bidang industri pertahanan. Kami juga bersepakat untuk meningkatkan kerja sama di bidang  antariksa, dan juga penanggulangan bencana alam. 

 

Indonesia menyambut baik rencana pembukaan konsulat jenderal di Bali, dan ini akan bisa meningkatkan lagi kerja sama di bidang pariwisata, dan kerja sama lainnya, antara Indonesia dengan Tiongkok.

 

Saudara-saudara,

 

Di bidang kerja sama kawasan dan global, kami sepakat untuk meningkatkan  kerja sama dalam kontek ASEAN dan ASEAN Plus, serta East Asia Summit, juga kerja sama dalam kaitan APEC, dan G-20. Indonesia mendukung penuh kepemimpinan Tiongkok untuk menjadi tuan rumah APEC, tahun mendatang, dan pada saatnya nanti menjadi tuan rumah G-20. Dengan demikian, bukan hanya di tingkat bilateral, tapi kemitraan strategis yang komprehensif ini, juga bisa kita wujudkan kerja sama pada lingkup yang lebih luas, yaitu lingkup kawasan maupun lingkup dunia.

 

Itulah, Saudara-saudara yang dapat saya sampaikan, dan setelah ini dengan hormat saya mengundang Bapak Presiden, untuk menyampaikan penjelasan kepada insan pers dan kepada rakyat Indonesia. Saya persilakan.

 

 

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI