Menurut Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Hatta Radjasa, delegasi Thailand Selatan itu dipimpin oleh Ketua Delegasi Majelis Permusyawaratan Rakyat Melayu Patani, Wahyuddin Mohammad.
Sebelumnya, pada Sabtu 20 September 2008 Presiden telah menerima delegasi pemerintah Thailand yang dipimpin oleh Jenderal Khwanchart Klahan.
"Presiden menerima kedua-duanya di dalam upaya kita memediasi proses perdamaian di Thailand Selatan," ujar Mensesneg.
Delegasi pemerintah Thailand dan Thailand Selatan melakukan pertemuan di Istana Bogor selama dua hari sejak Sabtu 20 September 2008 dengan dimediasi oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Kedua pihak pada Minggu 21 September 2008 sudah menghasilkan poin-poin untuk menyusun kerangka pertemuan berikutnya.
Kedua pihak juga telah menandatangani notula perundingan tersebut.
Menurut rencana, perundingan selanjutnya akan dilaksanakan 1-2 November 2008 dan 14 November 2008 di Istana Bogor.
Mensesneg mengatakan pemerintah Indonesia hanya bertindak memediasi keinginan kedua pihak untuk bertemu guna mewujudkan perdamaian di Thailand Selatan.
"Jangan dikatakan ini inisiatif seperti mengambil peran. Ini adalah tentu keinginan-keinginan dari pihak-pihak tersebut untuk mencari mediasi. Indonesia dianggap sebagai mediator yang berpengalaman dan negara terbesar di ASEAN," jelasnya.
Indonesia, katanya, tentu tidak akan bertindak sebagai mediator apabila tidak ada keinginan dari kedua pihak.
Sebagai negara tetangga, ia menambahkan, Indonesia yang sudah memiliki pengalaman menangani konflik tentu menginginkan perdamaian di Thailand Selatan.
Sumber:
http://www.antara.co.id/arc/2008/9/22/presiden-yudhoyono-terima-delegasi-thailand-selatan/