Sambutan Presiden Joko Widodo pada Penyerahan Sertifikat Tanah dan Peluncuran Sertifikat Tanah Elektronik

 
bagikan berita ke :

Senin, 04 Desember 2023
Di baca 328 kali

di Istana Negara, Provinsi DKI Jakarta


 

Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamuálaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Selamat siang,
Salam sejahtera bagi kita semuanya,
Om swastiastu,
Namo Buddhaya,
Salam Kebajikan.

 

Yang kami hormati Ibu Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
Yang saya hormati Menteri ATR/BPN beserta seluruh menteri yang hadir, beserta Kapolri, Jaksa Agung, Ketua KPK, Gubernur DKI Jakarta, dan para gubernur, bupati, dan wali kota yang hadir;
Bapak-Ibu sekalian hadirin dan undangan yang berbahagia.

 

Kita tahu di seluruh negara kita ini harusnya ada 126 juta sertifikat yang harusnya dipegang oleh masyarakat, oleh rakyat. Tetapi di tahun 2015, saya tanya kepada Menteri ATR saat itu baru ada 46 juta, dari 126 baru ada 46 juta. Artinya, masih ada bidang tanah yang belum bersertifikat, masih 80 juta bidang. Sehingga kalau ada banyak konflik tanah, konflik agraria, ya kita harap maklum, karena 80 juta sertifikat belum diberikan kepada masyarakat.

 

Terus saya tanya kepada Menteri ATR/BPN saat itu, “Setahun bisa mengeluarkan berapa, berapa produksi dari seluruh kantor BPN yang kita miliki?” Setahun hanya kurang lebih 500 ribu. Artinya, Bapak-Ibu, rakyat harus menunggu 160 tahun lagi untuk semuanya bisa dapat sertifikat, 160 tahun lagi. Siapa yang ingin dan mau menunggu selama itu? Tunjuk jari, saya beri sepeda, 160 tahun. Tapi dengan lompatan, kecepatan yang kita miliki sekarang ini, sampai hari ini totalnya sudah 109 juta sertifikat yang telah kita berikan kepada masyarakat, total.

 

Tadi saya bisik-bisik ke Pak Menteri ATR, 2024 total akan mencapai angka berapa. Kurang lebih, ini yang janji bukan saya, Pak Menteri ATR/BPN, seratus, kurang lebih 120 juta sertifikat, artinya kurang 6 juta. Itu yang namanya kerja. Tapi saya lihat memang di kantor-kantor BPN kerjanya sampai malam terus. Ya memang harusnya seperti itu memberikan pelayanan pada masyarakat.

 

Dan hari ini, sekarang kita luncurkan lagi yang namanya Sertifikat Tanah Elektronik yang ditandai tadi sudah kita serahkan sertifikatnya dan penyerahan kepada 2.550.800 sertifikat tanah di seluruh Indonesia. Kecepatan ini yang terus akan kita dorong dan saya ingin pastikan Bapak-Ibu sudah menerima sertifikatnya. Dan, saya minta yang sudah pegang sertifikat, diangkat semuanya, yang di daerah juga. Ya semuanya sudah diangkat, silakan diturunkan. Saya itu paling enggak senang itu simbolis, diserahkan di sini 12, serahkan, ternyata yang lain tidak, belum. Sehingga selalu harus saat saya memberikan kepada yang di depan 12, semua juga harus sudah menerima.

 

Terus sertifikat ini dipakai untuk apa? Ini coba kalau kita lihat di perbankan naiknya berapa, pasti naik drastis. Karena akan banyak sekali sertifikat yang disekolahkan, dipakai untuk modal kerja enggak apa-apa, enggak apa-apa. Yang sudah pegang sertifikat, yang mau disekolahkan ada? Pasti malu-malu kan. Sebetulnya banyak nanti, enggak apa-apa. Tetapi tolong kalau ingin dipakai agunan ke bank dihitung, dihitung, dikalkulasi betul, bisa menyicil ndak bulanannya, bunganya, pokoknya, untung usahanya berapa, hitung semuanya. Jangan sampai sertifikat sudah kita serahkan, dipakai untuk agunan bank, dua tahun sertifikatnya hilang. Hati-hati, ini hati-hati.

 

Saya ingin mengucapkan selamat dan apresiasi yang tinggi pada langkah Kementerian ATR/BPN yang telah melakukan digitalisasi layanan pertanahan melalui sertifikat tanah secara elektronik, implementasi dari konsep digital melayani. Saya juga kaget tadi, yang diserahkan hanya satu lembar. Ini nanti untuk agunan juga bisa, Pak? Harus saya tanyakan dulu, saya tanyakan ke Pak Hadi, dipakai agunan bank bisa. Pak Hadi menyampaikan bisa, tapi banknya nanti saya tanya. Oh bisa, mestinya sekarang semuanya serba digital. Kalau perbankan sudah mendahului lah, saya kira enggak ada masalah.

 

Dan, saya minta agar Kementerian ATR/BPN beserta seluruh jajarannya di seluruh tanah air Indonesia agar menyosialisasikan layanan ini kepada masyarakat, tidak hanya di perkotaan, tapi juga sampai ke desa-desa di seluruh wilayah Indonesia. Beri informasi sejelas-jelasnya, sedetail-detailnya agar masyarakat mengerti dan tidak bingung. Saya kira ini Sertifikat Tanah Elektronik penting karena mengurangi risiko akibat kehilangan, pencurian atau kerusakan karena bencana, kebakaran, dan bencana lainnya. Dan juga dari sisi pemerintah, memudahkan untuk pengelolaan data, menghemat biaya transaksi, dan juga meningkatkan kerahasiaan dan keamanan data.

 

Saya rasa itu yang ingin saya sampaikan dalam kesempatan yang baik ini. Saya juga minta kepada seluruh kementerian dan lembaga, baik TNI-Polri, BUMN, pemerintah daerah untuk menertibkan administrasi tata kelola, serta menjaga aset-aset yang dimiliki agar tidak menimbulkan masalah tanah yang berlarut-larut. Dan juga, saya tidak ingin mendengar lagi masih ada aset-aset yang tidur dan ditelantarkan.

 

Sekali lagi, saya ucapkan selamat dan terima kasih kepada Kementerian ATR/BPN dan seluruh jajaran yang sudah bekerja keras mengawal program PTSL, dan selamat kepada para penerima sertifikat.

 

Saya rasa itu yang ingin saya sampaikan. Terima kasih. Dan dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada siang hari ini saya serahkan dan saya luncurkan Sertifikat Tanah Elektronik.

 

Terima kasih.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.




Sumber: https://setkab.go.id/penyerahan-sertifikat-tanah-dan-peluncuran-sertifikat-tanah-elektronik-di-istana-negara-provinsi-dki-jakarta-4-desember-2023/