Sambutan Presiden pada ASEAN-US Special Summit Event with Business Leaders

 
bagikan berita ke :

Kamis, 12 Mei 2022
Di baca 626 kali

The Willard InterContinental Hotel, Washington D.C., Amerika Serikat
 
 

Yang mulia para Pemimpin ASEAN, para CEOs,
Terima kasih kepada Sekretaris Perdagangan Amerika Serikat, Ibu Sekretaris Gina Raimondo dan juga Duta Besar Ted Osius dari US-ASEAN Business Council atas penyelenggaraan pertemuan yang sangat penting pada hari ini.

 

Sebagai negara koordinator, saya bangga menyampaikan bahwa ASEAN telah sukses membangun kawasan dengan pertumbuhan ekonomi yang stabil dan damai. PDB (Produk Domestik Bruto) ASEAN kini telah mencapai USD3,3 triliun namun ASEAN harus bekerja keras untuk lebih bisa menikmati rantai nilai global agar mampu menaiki tangga kemajuan.

 

Sebagai Presiden G20, Indonesia juga ingin memastikan agar G20 dapat bekerja sebagai katalisator pemulihan ekonomi global terutama bagi kemajuan negara-negara berkembang. Semua ini membutuhkan kemitraan yang erat antara pemerintah dengan komunitas bisnis. Dan saya berharap, para CEOs perusahaan-perusahaan besar Amerika dapat membangun kerja sama yang konkret di G20 dan kerja sama dengan ASEAN, khususnya dengan Indonesia.

 

Hadirin yang saya hormati,
Dengan populasi 270 juta orang yang mayoritas usia produktif, Indonesia terus melakukan terobosan dan inovasi untuk bisa naik kelas. Dengan wilayah yang luas, kekayaan alam yang berlimpah, Indonesia sangat kaya dalam penyediaan bahan baku industri serta penyediaan energi hijau.

 

Sebagai salah satu negara penghasil bijih nikel terbesar di dunia, Indonesia berkembang pesat dalam industri besi dan baja. Dan saat ini, Indonesia menjadi negara penghasil besi baja stainless terbesar nomor dua di dunia. Transformasi ini akan diikuti dengan barang-barang tambang seperti tembaga dan bauksit untuk aluminium yang akan menjadi tulang punggung industri energi baru dan terbarukan termasuk baterai litium dan mobil listrik.

 

Selain itu, Indonesia juga sangat kaya dengan potensi energi hijau. Pembangkit listrik tenaga hidro sangat potensial, ada 4.400 sungai di Indonesia. Juga pembangkit listrik tenaga surya juga pembangkit listrik tenaga geotermal yang sangat melimpah, ada potensi 29.000 megawatt untuk geotermal. Kami memastikan bahwa produksi barang-barang penting akan dihasilkan dari pembangkit listrik yang ramah lingkungan. Dan kami mengundang para pelaku bisnis Amerika untuk investasi di Indonesia.

 

Hadirin yang terhormat,
Indonesia juga serius dalam pengembangan ekonomi digital yang adil dan bermanfaat bagi semua. Di Asia Tenggara, nilai ekonomi digital diprediksi mencapai USD330 miliar pada tahun 2025. Dan di Indonesia sendiri, ekonomi digital diproyeksikan tumbuh 20 persen per tahun, mencapai USD146 miliar pada tahun 2025.

 

Saat ini, Indonesia memiliki 2.346 startup, terbanyak kelima di dunia dengan dua decacorn dan 8 unicorn. Saya sangat mengharapkan kontribusi pebisnis Amerika dalam pengembangan infrastruktur digital, memfasilitasi digital capacity-building, serta mendukung kami masuk ke global value chain melalui digitalisasi.

 

Yang Mulia para Menteri, Yang Mulia para Pemimpin ASEAN, dan para CEOs,
Saya berharap pertemuan ini menjadi momentum kehadiran kembali Amerika Serikat di kawasan melalui perusahaan-perusahaannya dengan kerja sama yang saling menguntungkan. Kami tunggu Bapak-Ibu di ASEAN, khususnya di Indonesia.

 

Terima kasih.