Sambutan Presiden RI pada Pembukaan Konvensi dan Pameran Tahunan ke-37 IPA, di JCC, Tgl. 15 Mei 2013

 
bagikan berita ke :

Rabu, 15 Mei 2013
Di baca 813 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

 PADA

PERESMIAN PEMBUKAAN KONVENSI DAN PAMERAN TAHUNAN KE-37

 INDONESIAN PETROLEUM ASSOCIATION (IPA)

DI JCC, JAKARTA

TANGGAL 15 MEI 2013

 

 

Bismillahirrahmanirrahim,

Assallamu'allaikum warrahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua,

Para Peserta Konvensi dan Pameran Indonesian Petroleum Association yang saya hormati,
Hadirin sekalian yang saya muliakan,

 

Alhamdulillah, hari ini kita dapat menghadiri peresmian Pembukaan Konvensi dan Pameran Tahunan ke-37 Indonesian Petroleum Association. Saya senang dapat hadir di forum ini, serta bertatap muka dengan para pemangku kepentingan di sektor industri minyak dan gas bumi, baik yang berasal dari perusahaan domestik maupun perusahaan negara-negara sahabat, yang berinvestasi di seluruh pelosok Tanah Air Indonesia. Pada kesempatan ini, saya juga ingin menyampaikan ucapan selamat datang dan selamat mengikuti konvensi dan pameran. Kehadiran Saudara-saudara, insya Allah dapat mendorong kemajuan sektor industri minyak dan gas di Indonesia, yang pada akhirnya kita kontribusikan bagi peningkatan kesejahteraan rakyat.


Hadirin sekalian yang saya hormati,

 

Promoting Investment in a Challenging Environment yang menjadi tema utama konvensi dan pameran tahun ini, saya nilai tepat, dan sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2012 tentang Peningkatan Produksi Minyak Bumi Nasional. Sektor industri minyak dan gas bumi hingga saat ini tetap menjadi salah satu sektor andalan, yang menjadi tulang punggung penerimaan negara. Pertanyaannya kemudian adalah, apa yang harus kita lakukan agar kontribusi tersebut tetap terjaga dan bahkan dapat ditingkatkan sehingga memberikan manfaat berkesinambungan bagi generasi di masa yang akan datang?

Ini merupakan tantangan kita semua, untuk menjalankan peran masing-masing secara baik, guna memastikan kegiatan industri hulu migas dapat berjalan secara optimal. Pendapatan negara sebesar kurang lebih 300 triliun rupiah per tahun, tentu sangat penting untuk dijaga dan dipertahankan bahkan untuk ditingkatkan. Oleh karena itu, pemerintah berketetapan untuk terus memberikan dukungan, dorongan, dan fasilitasi kepada para pelaku industri di sektor migas, untuk meningkatkan kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi di Tanah Air kita.


Bagi pemerintah, para pelaku industri di sektor migas merupakan mitra strategis yang dapat melahirkan gagasan dan langkah inovatif, baik dalam meningkatkan produksi minyak bumi maupun perluasan pemanfaatan gas bumi. Pemerintah sangat menyadari tantangan kegiatan usaha hulu migas semakin berat. Di satu sisi, sumber daya yang ada dan upaya untuk meningkatkan cadangan semakin sulit dan mahal. Di sisi lain, berbagai kendala terus mengemuka, yang perlu disikapi secara bijak, taktis, dan sekaligus dicarikan solusinya.
Selain itu Saudara-saudara, terjadi pula dinamika di sektor hulu migas yang harus ditindaklanjuti dengan langkah strategis untuk menjamin keberlangsungan kontrak-kontrak kerja sama minyak dan gas bumi melalui terbentuknya SKK Migas. Tadi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral telah menjelaskan dinamika itu dan Alhamdulillah masalah-masalah yang sempat dicemaskan oleh para pelaku usaha minyak dan gas telah dapat di atasi.


Saudara-saudara,


Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa saat ini energi menjadi isu hangat di seluruh belahan dunia. Beberapa negara di dunia menerapkan kebijakan efisiensi energi, dengan tetap memberikan prioritas pada pemenuhan kebutuhan energi domestik. Di Tanah Air kita, paradigma baru dalam kebijakan energi, khususnya pengelolaan gas bumi nasional adalah meningkatkan pemenuhan kebutuhan gas domestik sebagai prioritas utama.

 

Permintaan energi termasuk gas di negara kita terus meningkat dari tahun ke tahun, karena adanya peningkatan konsumsi pada sektor transportasi, listrik, dan industri, sebagai akibat dari pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan masyarakat kita. Untuk memenuhi peningkatan konsumsi energi, khususnya gas bumi, kita tentu memerlukan proyek-proyek pengembangan gas. Proyek-proyek pengembangan gas, diharapkan dapat menjamin suplai gas, baik untuk kebutuhan domestik, maupun ekspor, dan sekaligus untuk menciptakan kesempatan kerja yang lebih luas. Alhamdulillah, dalam periode lima tahun terakhir ini, kita telah membuat sejumlah kemajuan di sektor minyak dan gas bumi, sebagai salah satu penyumbang pembangunan nasional yang utama. Saya juga senang, karena industri minyak dan gas bumi di negara kita semakin menuju pada sistem persaingan usaha yang sehat dan wajar.


Kita menyadari arti penting sektor minyak dan gas bumi bagi perekonomian nasional. Kita juga memaklumi bahwa investasi minyak dan gas bumi merupakan investasi jangka panjang, yang memerlukan kejelasan, konsistensi, dan kepastian hukum legal certainty. Mempertahankan dan meningkatkan iklim investasi yang kondusif tentu menjadi syarat mutlak dalam mengoptimalkan produksi minyak dan gas bumi nasional. Peraturan perundang-undangan yang ada saat ini juga harus mampu menjawab aspirasi dan kebutuhan investor untuk menjamin kelangsungan pelaksanaan kontrak kerja sama dalam mendorong kegiatan eksplorasi.

 

Dalam kaitan itu, saya telah menginstruksikan kepada Kementrian ESDM dan instansi terkait, agar segera melakukan langkah-langkah untuk terus memperbaiki iklim investasi. Salah satu cara yang harus dilakukan adalah melakukan reformasi birokrasi perizinan industri hulu migas. Jumlah perizinan baik untuk kegiatan eksplorasi maupun produksi yang jumlahnya mencapai puluhan, harus bisa disederhanakan, harus bisa dipangkas. Sehingga di satu sisi proses bisnis dapat terjaga dan berlangsung lebih cepat, sementara kaidah-kaidah penting tetap harus dipatuhi. Ini pekerjaan yang tidak mudah karena memerlukan koordinasi dan menghilangkan ego-sektoral masing-masing untuk dapat menerima perubahan tersebut.

 

Saya sudah membentuk tim yang dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian bersama Kepala BKPM untuk memangkas, menyederhanakan, merampingkan jenis, dan proses perizinan, agar usaha bisa bergerak maju. Langkah-langkah tersebut sangat penting sekali bagi kita, utamanya untuk mendorong ditemukannya sumber daya dan cadangan migas baru. Penambahan cadangan baru sangat krusial dan perlu ditopang oleh kegiatan eksplorasi yang masif. Karenanya, pemerintah terus berpikir untuk memberikan insentif bagi kegiatan eksplorasi. Dalam hal ini saya telah menginstruksikan kepada Menteri ESDM dan Kepala SKK Migas agar berkoordinasi dengan Menteri Keuangan untuk mencari pola insentif yang tepat.


Pada saat yang sama, kita terus berusaha untuk memperluas kemitraan strategis di sektor migas secara terbuka, berkeadilan, dan saling menguntungkan. Sebagai pelaksanaan dari langkah-langkah itu, melalui Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2012 tentang Peningkatan Produksi Minyak Bumi Nasional, kita perbaiki, koordinasi, sinergi, dan sinkronisasi secara menyeluruh, baik di tingkat pemerintah pusat maupun daerah, untuk mendukung peningkatan produksi minyak bumi, produksi minyak dan gas bumi kita. Dalam jangka panjang, pembangunan industri migas kita percepat dan kita mantapkan, melalui pelaksanaan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia MP3EI, 2011-2025.


Melalui MP3EI, kita percepat pembangunan industri migas dengan membangun proyek-proyek sektor migas berskala besar yang didukung oleh infrastruktur transportasi dan komunikasi yang makin andal dan makin modern. Produktivitas dan daya saing industri migas juga kita tingkatkan dengan melanjutkan harmonisasi peraturan dan regulasi di tingkat pusat dan daerah, meningkatkan kemudahan berinvestasi, memperluas jaminan pengembalian atas aset perusahaan yang ditanamkan di negara kita, serta tentunya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.


Hadirin sekalian yang saya hormati.


Pada kesempatan yang baik ini, saya mengajak Saudara-saudara untuk menjadi agen-agen perubahan dalam memecahkan beberapa masalah di sektor minyak dan gas bumi yang masih menjadi kendala dalam pengembangannya. Dalam menyikapi berbagai persoalan dan tantangan di sektor minyak dan gas bumi, pemerintah telah menempuh beberapa langkah pendekatan, antara lain:


Pertama, melanjutkan peningkatan produksi minyak dan gas bumi dengan mengedepankan penguasaan teknologi modern. Kita berusaha memanfaatkan teknologi penemuan sumber migas baru, teknologi pemulihan sumber daya migas, teknologi pengolahan migas bersih berbasiskan penyimpanan karbon, dan teknologi peningkatan efisiensi kegiatan eksplorasi dan produksi sumber daya migas.


Kedua, memperluas diversifikasi energi dengan menerapkan kebijakan pengembangan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi non-konvensional, seperti Coal Bed Methane serta gas dan minyak bumi serpihan Shale Gas and Shale Oil. Kita juga terus mempermudah dan memberikan fasilitas untuk meningkatkan minat calon investor pada kegiatan eksplorasi migas non-konvensional, dan untuk meningkatkan penemuan cadangan baru di wilayah berpotensi. Diversifikasi energi juga kita terapkan dengan meningkatkan produktivitas serta memperluas pemanfaatan gas bumi. Kita terus melanjutkan pengalihan pemakaian bahan bakar minyak ke bahan bakar gas, utamanya bagi rumahtangga dan transportasi. Pengalihan bahan bakar minyak ke bahan bakar gas, kita harapkan dapat mengubah struktur APBN secara positif, utamanya bagi pengurangan ketergantungan terhadap minyak bumi.


Ketiga, memperluas kemitraan dengan negara-negara sahabat dalam mendukung peningkatan produktivitas sektor migas. Bila kita cermati, transaksi migas internasional telah makin bergeser ke Asia. Geopolitik minyak berubah secara mendasar. Pasar Asia diprediksi akan menyerap lebih banyak minyak dibandingkan dunia barat. Kondisi ini tentu mempengaruhi kecenderungan fluktuasi harga minyak internasional, yang selama ini lebih ditentukan oleh kegiatan industri negara-negara barat.


Saudara-saudara,


Dari apa yang saya kemukakan tadi, saya mengajak para pelaku industri migas, baik dari dalam maupun luar negeri, agar dapat meningkatkan produktivitas, dan daya saingnya. Saya ingin meyakinkan Saudara semua, bahwa Indonesia tetap merupakan negeri yang menarik untuk berinvestasi. Kami terbuka terhadap investasi perusahaan mancanegara maupun perusahaan nasional yang berminat untuk melakukan investasi di sektor hulu migas yang penuh resiko, padat modal, dan padat teknologi ini. Dalam kaitan itulah, Pemerintah Indonesia berketetapan untuk terus berusaha memberikan dukungan dan fasilitasi, dalam perluasan investasi di sektor migas di seluruh Tanah Air.


Saya juga mengajak Saudara-saudara semua untuk terus meningkatkan kinerja perusahaan Saudara masing-masing. Berikan dukungan pada peningkatan produksi dan saya, daya saing industri migas nasional. Tingkatkan keamanan pasokan energi melalui peningkatkan eksplorasi, dan optimasi produksi minyak dan gas bumi. Di samping itu, Saudara-saudara, saya juga perlu menggarisbawahi pentingnya keberpihakan kita kepada peningkatan penggunaan kandungan lokal. Baik meningkatnya, peran perusahaan nasional dalam bidang jasa pendukung kegiatan hulu migas, maupun meningkatnya peran perbankan nasional dalam kegiatan transaksi maupun pendanaan di sektor migas.

 

Perusahaan migas mancanegara harus pula menyadari posisi pemerintah dalam pengusahaan kegiatan usaha hulu migas. Sektor migas tidak hanya dianggap sebagai industri ekstraktif, melainkan juga sebagai penggerak berbagai kegiatan ekonomi secara efek berganda. Berikan pula dukungan pada peningkatan kinerja pengolahan kilang minyak dan gas, pusat pembangkit listrik, hingga sistem jaringan transmisi, dan distribusi migas. Berikan dukungan pada pembangunan industri migas yang makin inklusif, berdimensi kerakyatan, dan berwawasan lingkungan, sesuai amanat Pertemuan Internasional Rio+20 Tahun 2012 yang lalu. Tingkatkan inovasi teknologi untuk memastikan pengelolaan industri migas yang lebih ramah lingkungan.


Kepada Saudara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, saya minta untuk melanjutkan semua agenda pembangunan nasional di sektor energi, utamanya dalam meningkatkan produktivitas industri migas sebagai salah satu komponen utama dalam mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi. Perluas kemudahan berinvestasi untuk mendorong kegiatan eksplorasi, serta pelaksanaan peningkatan penguras, ulangi, betul, pengurasan melalui penerapan Enhanced Oil Recovery, baik bagi para pelaku industri migas domestik maupun dari negara-negara sahabat.


Kepada seluruh instansi pemerintahan baik di pusat maupun di daerah, sekali lagi saya minta untuk memberi contoh dalam konsumsi energi secara hemat dan efisien. Khusus untuk program pengalihan bahan bakar di sektor transportasi, saya minta kepada seluruh jajaran pemerintahan, baik di pusat maupun di daerah, termasuk jajaran BUMN dan BUMD untuk terus menggalakkan penggunaan bahan bakar gas untuk kegiatan operasional kendaraan dinasnya.


Kepada para mitra usaha yang telah menandatangani kontrak kerja sama pada hari ini, saya ucapkan selamat, disertai harapan semoga apa yang kita sepakati bersama dapat berjalan dengan baik dan sukses. Saya berharap agar kontrak-kontrak yang telah disepakati itu dapat segera ditindaklanjuti, dengan pelaksanaan industri migas secara saling menguntungkan.

 

Saudara-saudara,

Sebelum mengakhiri sambutan ini, saya ingin mengajak kita semua melihat kembali kondisi makro ekonomi Indonesia. Sebagaimana kita pahami bersama, negeri ini harus mempertahankan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, serta menjaga iklim investasi agar kegiatan di berbagai sektor ekonomi dapat terus kita tingkatkan. Hal ini akan memberikan berbagai manfaat bagi penyerapan tenaga kerja, yang akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara luas. Salah satu langkah yang harus kita pastikan adalah, bahwa kegiatan industri hulu migas perlu dijaga keberlangsungannya, sehingga dapat terus memberikan manfaat secara berkesinambungan bagi perekonomian kita.


Dalam perjalanan kehidupan berbangsa dan bernegara menuju masyarakat yang adil dan  makmur, yang kita cita-citakan bersama, bangsa ini sudah berjalan pada jalur yang tepat, bersamaan dengan semakin dewasanya demokrasi politik dan kondisi sosial ekonomi yang makin baik. Berbagai tantangan yang timbul dari proses pendewasaan ini tidak boleh menyurutkan niat kita, untuk selalu mencari solusi atas setiap kendala yang kita hadapi, termasuk dalam kegiatan usaha di sektor hulu migas. Adalah tugas kita bersama untuk selalu bersinergi, sehingga kegiatan hulu migas dapat berlangsung secara optimal, dan tetap memberikan kontribusi yang maksimal bagi negara kita.

 

Demikianlah, Saudara-saudara, akhirnya, dengan terlebih dahulu memohon ridha Allah SWT, dan dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Konvensi dan Pameran Tahunan ke-37 Indonesian Petroleum Association, saya nyatakan dengan resmi, dibuka.


Terima Kasih.


Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

 

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI