Sambutan Presiden RI pada Perayaan Cap Go Meh tahun 2013, Jakarta, 24 Februari 2013

 
bagikan berita ke :

Minggu, 24 Februari 2013
Di baca 788 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA

PERAYAAN CAP GO MEH TAHUN 2013

DI PEKAN RAYA JAKARTA

TANGGAL 24 FEBRUARI 2013

 


 

Bismillahirrahmanirrahim,

 

Para Tamu Undangan yang saya hormati,

Para Pimpinan Forum Bersama Indonesia-Tionghoa, dan

Saudara-saudaraku komunitas Tionghoa, baik yang hadir di ruangan ini maupun yang ada di berbagai penjuru Tanah Air yang saya cintai,

 

Kita bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena pada malam hari ini dapat kembali merayakan Cap Go Meh untuk tahun 2013 ini. Oleh karena itu, atas nama negara dan pemerintah, saya mengucapkan Selamat Merayakan Cap Go Meh bagi Saudara-saudara yang merayakannya dan semoga Perayaan Cap Go Meh tahun ini membawa berkah, kebahagiaan, keberuntungan, dan kesejahteraan bagi seluruh komunitas Tionghoa dan juga bagi kita semua.

 

Saya kira semua sependapat dengan saya, bahwa tidak ada yang lebih membahagiakan selain bangsa ini rukun dan bersatu. Bangsa ini memiliki toleransi, harmoni, dan persaudaraan yang tinggi. Sayang-menyayangi, hormat-menghormati, tidak boleh ada perbedaan, ulangi, tidak boleh kita membedakan di antara kita, bangsa yang amat majemuk, bangsa yang kaya dengan keberagaman, dengan tujuan yang tidak positif. "Bhinneka Tunggal Ika", berbeda-beda tetapi satu. Itulah hal penting yang harus kita capai.

 

Oleh karena itu, saya senang Forum Bersama Indonesia-Tionghoa dan segenap komunitas Tionghoa selalu mengajak saudara-saudaranya yang lain, selalu menjadi bagian bersama bangsa Indonesia yang lain untuk membangun kebersamaan, kerukunan, persatuan, dan persaudaraan sesama bangsa Indonesia.

 

Saya juga senang, tema yang dipilih dalam perayaan Cap Go Meh tahun ini adalah "Majulah Indonesiaku". Mengapa saya senang? Karena di antara bangsa kita, ada yang berpikirnya serba negatif, ada yang sikapnya selalu pesimis, ada yang tidak percaya bahwa bangsa dan negaranya memiliki peluang yang besar untuk maju.

 

Bagi saudara-saudara kita yang memiliki sikap dan pemikiran seperti itu biasanya tidak akan ke mana-mana, jalan di tempat, dan tidak punya peluang untuk maju, berkembang menyongsong masa depan yang lebih baik.

 

Sebaliknya, kalau bangsa kita selalu berpikir positif, bersikap optimis, memiliki kepercayaan yang tinggi, seberat apa pun yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, tetapi dengan pertolongan Tuhan, ada jalan keluar dan ada cara-cara untuk mengatasinya, maka bangsa kita akan terus maju dan berkembang menyongsong masa depan yang baik, masa depan yang kita cita-citakan bersama.

 

Apa yang disampaikan oleh Bapak Murdaya Poo tadi, dan juga oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, sungguh memberikan harapan bahwa bangsa kita sesungguhnya terus bergerak maju. Oleh karena itulah, "Majulah Indonesiaku" menjadi tepat untuk terus kita kumandangkan. Bukan hanya dikumandangkan, tetapi kita upayakan bersama-sama selalu ada kemajuan dalam kehidupan bangsa Indonesia.

 

Disampaikan oleh Pak Murdaya, contoh, dunia sedang mengalami krisis ekonomi- resesi perekonomian global, banyak negara-negara yang jatuh perekonomiannya, tumbuh sangat rendah, atau hampir tidak tumbuh. Indonesia, dengan pertolongan Tuhan, dengan kerja keras dan kebersamaan kita semua, alhamdulillah, masih bisa menjaga pertumbuhan di atas enam persen. Ini tentu contoh yang nyata.

 

Tidak mungkin enam persen ini jatuh dari langit, tidak mungkin ekonomi kita di sesama negara G-20 tumbuh nomor dua setelah Tiongkok kalau kita tidak berbuat apa-apa. Tidak mungkin saja. Tetapi, sekali lagi, karena kita sadar, ekonomi kita tidak boleh jatuh, kita harus terus maju, kita bekerja bersama-sama, kita bekerja keras, alhamdulillah, kita bisa menjaga pertumbuhan ekonomi yang tinggi sekarang ini. Ini contoh bahwa negara kita terus bergerak maju. Oleh karena itu, terima kasih Saudara-saudara, yang telah memilih tema "Majulah Indonesiaku" ini.

 

Saudara-saudara,

 

Ini malam yang baik dan saya hanya ingin menyampaikan satu pesan untuk kita semua, untuk komunitas Tionghoa, dan sesungguhnya untuk seluruh rakyat Indonesia.

 

Tahun ini, tahun 2013, dan tahun depan, tahun 2014, sering disebut sebagai tahun politik. Tahun depan kita melaksanakan pemilihan umum, termasuk pemilihan presiden dan wakil presiden. Tahun ini boleh dikata pemanasan menuju ke pemilihan umum, sekaligus pemilihan presiden dan wakil presiden. Biasanya, tahun-tahun seperti ini, suhu politik akan menghangat, kompetisi politik akan terjadi di seluruh Tanah Air.

 

Oleh karena itu, mari kita sungguh sadar bahwa politik yang dijalankan di negeri kita ini haruslah politik yang mencerdaskan, politik yang mendidik, politik yang amanah, politik yang menjaga ketertiban, politik yang tidak boleh menghadirkan kekerasan. Politik seperti itulah yang hendak terus kita bangun dan mantapkan. Pemilihan umum pun harus begitu.

 

Demokrasi memang makin tumbuh dan mekar, hak-hak asasi manusia makin kita hormati, kebebasan ada di mana-mana, tetapi, jangan sampai politik di negeri ini justru hanya menimbulkan kegaduhan, keributan, pertentangan, dan bahkan benturan-benturan. Mari, meskipun dua tahun ini adalah tahun politik, kita pastikan politik itu membawa manfaat dan kebaikan bagi seluruh rakyat Indonesia.

 

Setelah bicara politik, ingat, pemilu penting, pemilihan anggota DPR penting, pemilihan anggota DPD penting, pemilihan presiden dan wakil presiden penting, tetapi, bagi rakyat, di tahun-tahun politik seperti ini mereka tetap mengharapkan kesejahteraan yang makin baik. Ya, bisa mendapatkan kecukupan pangan, sandang, pendidikan, kesehatan, rasa aman, energi, lingkungan, dan sebagainya.

 

Apa artinya? Ekonomi kita harus tetap terjaga. Ekonomi kita tumbuh, tumbuh makin adil, makin merata, kemudian pengangguran juga berkurang, kemiskinan juga berkurang, dengan demikian ekonomi yang tumbuh itulah yang bisa menjaga dan bahkan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

 

Kalau rakyatnya terjaga kesejahteraannya, ekonominya tetap tumbuh, meskipun suhu politik panas, tidak perlu khawatir. Karena rakyat bisa menjalani kehidupan sehari-harinya. Tidak kehilangan pekerjaan, ada bahan pangan, ada penghasilan, bagi yang miskin mendapatkan bantuan dari pemerintah, dan sebagainya.

 

Jadi, ajakan saya, pesan saya, meskipun ini tahun-tahun politik, mari kita utamakan menjaga perekonomian agar kita terus bisa meningkatkan kesejahteraan rakyat. Bicara ekonomi, saya tahu komunitas Tionghoa banyak sekali yang bergerak di sektor perekonomian. Oleh karena itu, mari kita tingkatkan kebersamaan, sinergi, dan kerja sama kita. Dunia usaha dengan pemerintah, dunia usaha, pemerintah dengan masyarakat luas.

 

Ketika ekonomi kita mengalami krisis, kita mampu mengatasinya karena kebersamaan tadi. Di tahun-tahun politik ini, mari kita jaga kebersamaan kita, ekonomi tumbuh, dan pertumbuhan itu bisa menjaga kesejahteraan rakyat kita. Itu faktor yang kedua. Pertama tadi politik, kedua ekonomi. Nah, yang ketiga atau yang terakhir, yang juga kita harapkan tetap bisa kita jaga di tahun politik ini adalah keamanan.

 

Tidak ada artinya ekonomi tumbuh baik, tidak ada artinya demokrasi kita mekar, kalau negeri kita tidak aman. Kalau masih sering terjadi aksi-aksi kekerasan, benturan sosial, termasuk gangguan keamanan yang seharusnya tidak terjadi. Oleh karena itu, di tahun politik ini, maka, negara kita harus terus kita jaga keamanannya, stabilitasnya, ketertibannya. Dan ini tentu bukan hanya tugas Kepolisian dan Tentara Nasional Indonesia, tetapi tugas kita semua untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, menjaga stabilitas di negeri ini agar meskipun dua tahun ini suhu politik menghangat, bahkan bisa memanas, tetapi negara kita tetap aman dan damai, rukun bersatu, tidak perlu ada kecemasan aksi-aksi kekerasan di antara warga bangsa.

 

Itulah tiga hal pesan dan harapan saya, mari bersama-sama kita kelola urusan politik, urusan ekonomi, dan urusan keamanan. Dengan demikian, insya Allah, pemilihan umum tahun depan akan berjalan dengan baik, tetapi rakyat kita, bangsa kita tetap berada dalam keteduhannya karena baik politik, ekonomi, maupun keamanan dapat kita jaga secara bersama.

 

Itulah pesan saya, ajakan saya, dan harapan saya kepada seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama kita lakukan kerja sama, ikhtiar, dan upaya untuk mencapai kondisi kehidupan seperti itu.

 

Saudara-saudara,

 

Itulah yang dapat saya sampaikan, sekali lagi, selamat bagi yang merayakan Cap Go Meh dan semoga membawa kebahagiaan bagi kita semua Gong Xi Fat Choi.

Terima kasih.

 

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI

Â