Sambutan Presiden RI pada Peresmian dan Groundbreaking Proyek MP3EI, Balikpapan, 24 Oktober 2012

 
bagikan berita ke :

Rabu, 24 Oktober 2012
Di baca 681 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA ACARA

PERESMIAN DAN GROUNDBREAKING PROYEK-PROYEK MP3EI

KALIMANTAN TIMUR DI BALIKPAPAN

TANGGAL 24 OKTOBER 2012

 

 

 

Bismillahirrahmanirrahim.

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Salam sejahtera untuk kita semua.

Yang saya hormati para Menteri dan Anggota Kabinet Indonesia Bersatu II,

Para anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia,

Saudara Gubernur Kalimantan Timur beserta para Pejabat Negara yang bertugas di Kalimantan Timur baik dari unsur Eksekutif, Legislatif, dan Yudikatif, maupun TNI dan Polri,

Para Pimpinan Lembaga Pemerintahan Non Kementerian,

Para Pimpinan Badan-badan Usaha Milik Negara,

Para Pimpinan Dunia Usaha, baik dari dalam maupun luar negeri,

Yang saya muliakan dan saya cintai para Pemuka Agama, para Tokoh Masyarakat, para Pemuka Adat,

Hadirin Sekalian yang saya muliakan,

 

Saya mengajak hadirin sekalian untuk sekali lagi memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, karena kita masih mendapatkan kesempatan, kekuatan, dan insya Allah kesehatan untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita, tugas kita, serta pengabdian kita kepada masyarakat, bangsa, dan negara yang sama-sama kita cintai. Kita juga bersyukur kepada Allah karena pada hari ini dapat menghadiri kegiatan yang penting, yaitu peresmian sejumlah proyek-proyek MP3EI, yang sekaligus dilanjutkan dengan groundbreaking dimulainya pembangunan beberapa proyek MP3EI di Kalimantan Timur ini.

 

Saya ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada semua pihak, yang telah berhasil membangun dua infrastruktur transportasi yang penting, yang strategis, sebagaimana tadi disampaikan oleh Saudara Gubernur dan Saudara Menko Perekonomian, yaitu infrastruktur transportasi laut dan juga infrastruktur transportasi udara. Saya berharap apa yang telah kita bangun dapat digunakan dengan sebaik-baiknya, untuk lebih mengembangkan perekonomian di Kalimantan Timur khususnya dan di Kalimantan pada umumnya dan juga bisa memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat di Provinsi ini.

 

Sedangkan yang akan kita resmikan dimulainya pembangunan 5 infrastruktur, tadi juga sudah disampaikan, 5 infrastruktur itu hampir semua juga infrastruktur transportasi ditambah kawasan industri dan industri pupuk yang ada di tempat ini. Dengan dimulainya pembangunan 5 infrastruktur itu saya juga berpesan, selesaikan dengan sebaik-baiknya.

 

Saudara-saudara,

 

Saya masih ingat ketika berkunjung pertama kali ke Kalimantan dalam kapasitas saya sebagai Presiden, delapan tahun yang lalu, saya mengatakan waktu itu di hadapan tokoh-tokoh masyarakat, pemuka agama, dan juga pemuka adat, dan tentunya jajaran pemerintahan daerah. Jangan Kalimantan yang memiliki potensi yang besar ini, tetap menjadi the sleeping giant. Janganlah Kalimantan masih dipandang sebagai the sleeping giant. Alhamdulillah sejarah telah membuktikan, delapan tahun kemudian tidak lagi menjadi the sleeping giant, bukan hanya sekedar telah bangun dan menggeliat, tetapi Kalimantan utamanya Kalimantan Timur sekarang berlari makin kencang. Itu kenyataan, itu realitas, Bandara Sepinggan, dikatakan tadi oleh Pak Gubernur, Bandara nomor lima, ulangi, nomor empat tersibuk di Indonesia.

 

Saya yakin akan menjadi strategic hub dalam transportasi udara bukan hanya di Indonesia tetapi di Asia Timur di waktu yang akan datang. Ini contoh, bahwa ini juga lari makin kencang. Tadi di ruang tunggu, saya mendapatkan briefing dari Saudara Gubernur rencana pengembangan kawasan ekonomi di Kalimantan Timur ini, dan saya ikuti apa yang sedang dilaksanakan dan apa yang akan dilaksanakan, mulai dari Balikpapan, Samarinda, Bontang, Sangata, sampai dengan Sangkulirang, yang apabila pada saatnya bisa dirampungkan, maka tesis saya benar, bahwa tidak lagi menjadi the sleeping giant Kalimantan ini, tetapi juga sekaligus sudah menjemput perkembangan baru di kawasan Asia Timur, yang tentunya Indonesia akan mendapatkan manfaat atau benefit yang lebih besar.

 

Marilah kita yakini, bahwa masa depan kawasan ini cerah dan Tuhan tidak akan mengubah nasib dan masa depan Kalimantan Timur, kecuali Bapak-Ibu sekalian termasuk saya sebagai Presiden, yang ikut bertanggung jawab untuk memajukan kehidupan masyarakat di Kalimantan Timur ini.

 

Saudara-saudara,

 

Oleh karena itu, saya ingin mengucapkan terima kasih yang tulus kepada Pak Gubernur dan semua, yang telah bekerja keras untuk memajukan Kalimantan Timur dari tahun ke tahun.

 

Hadirin yang saya hormati,

 

Tadi Menko Perekonomian melaporkan kepada kita semua, progress atau perkembangan dari masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia, yang dikenal dengan MP3EI. Dulu, pada saat itu saya tetapkan dan saya luncurkan di Jakarta, setelah digodok bersama-sama master plan itu, yang melibatkan jajaran pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, BUMN, maksud saya swasta dan BUMN, ekonom, bahkan juga mengundang kalangan media masa banyak orang yang berkomentar miring. Ah, itu hanya macan kertas, itu hanya isapan jempol, itu kan hanya pencitraan pemerintah. Memang ada di negeri ini yang kebahagiaannya selalu berkomentar miring, dan serba curiga dan tidak optimis melihat masa depan negeri ini.

 

Pertanyaannya benarkah MP3EI itu hanya macan kertas, isapan jempol, dan sekedar pencitraan? Saya kira, saya tidak perlu menjelaskan, tidak perlu menanggapi komentar seperti itu. Saya berpesan kepada para Menteri, para Gubernur, Bupati dan Walikota, jawablah dengan karya nyata, jawablah dengan bukti, jawablah dengan menghadirkan apa yang menjadi sasaran MP3EI itu kepada masyarakat luas.

 

MP3EI riil, nyata, master plan yang kita susun bukan sekedar membikin sebuah rencana, itu adalah strategic plan, rencana strategis yang telah kita uji visibilitasnya, tidak mungkin kita menetapkan tujuan dan sasaran dan rencana yang tidak bisa kita capai, tidak mungkin. Kita uji, kita bandingkan dengan masterplan di banyak negara dan insya Allah saya punya keyakinan, masterplan kita yang kita susun sendiri, melibatkan semua pihak itu akan bisa mengubah negeri ini di waktu yang akan datang.

 

Saudara-saudara,

 

Saya masih ingat, tiga hari sebelum kita luncurkan, saya berbicara dengan Menko Perekonomian, Pak Hatta Rajasa dan Ketua KEN, Pak Chairul Tanjung. Pesan saya begini, jangan sampai itu kita luncurkan, kita deklarasikan setelah itu sepi. Saya ingin begitu diluncurkan mengalir itu, pembangunan semua sasaran di enam koridor groundbreaking by groundbreaking, kemudian dilanjutkan peresmian demi peresmian, yang akhirnya membikin rasa percaya diri, confidence, dan juga trust, kepercayaan dunia kepada Indonesia, termasuk kepercayaan rakyat kepada pemerintahnya, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

 

Saya senang dan bersyukur kepada Tuhan, bahwa setelah kita luncurkan maka segera diikuti dan disusul dengan pembangunan infrastruktur, pembangunan sektor riil di enam koridor yang telah kita tetapkan. Luar negeri juga menyambut baik sebagai mitra kita terhadap MP3EI ini. Kemarin di Yogyakarta saya menerima pimpinan perusahaan dari Korea Selatan, salah satu perusahaan yang terbesar, hari ini, saya akan menerima salah satu pimpinan perusahaan besar dari Jepang, dua minggu yang lalu saya bertemu dengan para pemimpin jajaran BUMN kita di Yogyakarta, yang juga riil dan nyata apa yang dilaksanakan dan tentunya pertemuan saya dengan sejumlah pimpinan dunia usaha.

 

Doktrin saya adalah, untuk melakukan investasi besar-besaran di negeri ini, saya undang terlebih dahulu BUMN dan swasta dalam negeri, kita berikan kesempatan, tetapi karena sudah kita hitung dulu bahwa tetap ada gap dengan kita mobilisasi anggaran pemerintah, kemampuan BUMN dan kemampuan swasta dalam negeri, maka masih diperlukan anggaran sekitar 1.500 triliun sampai dengan tahun 2025, sebab kita ingin pada puncaknya 2025 investasi yang kita lakukan itu sudah mencapai US $500 milyar atau setara dengan 4.500 triliun sampai 5.000 triliun.

 

Menko Perekonomian melaporkan, mulai Mei tahun 2011 sampai Juli tahun ini, sudah akan terkumpul, sudah diinvestasikan 500 triliun, ditambah rencana 200 triliun sampai akhir tahun, berarti kita bisa investasikan 700 triliun. Kalau tren ini kita jaga dan terus kita tingkatkan dan kita masih punya waktu sekitar 14 tahun, saya yakin target itu akan bisa kita capai.

 

Saudara-saudara,

 

Saya tidak mengulangi apa saja yang sudah kita bangun dalam kurun waktu hampir 2 tahun, belum 2 tahun sebetulnya, sekitar 1,5 tahun ini, yang penting Saudara-saudara dan pesan saya kepada para Gubernur, Bupati dan Walikota, baik yang ada di ruangan ini maupun yang tidak, di seluruh Tanah Air, MP3EI ini kita susun dan kita jalankan karena kita yakin ada manfaat yang nyata.

 

Pertama, ekonomi kita akan tetap tumbuh, pertumbuhan ekonomi sangat penting ketika dunia mengalami resesi sekarang ini. Yang kedua, dengan pembangunan infrastruktur dan sektor riil di seluruh Indonesia dalam kerangka MP3EI, maka lapangan pekerjaan akan bisa kita ciptakan lebih banyak lagi, pengangguran akan berkurang. Pemerataan pembangunan juga bisa kita capai, selama ini lebih banyak pembangunan dilaksanakan di Jawa, angkanya sekitar 55%, ini harus kita ubah sehingga lebih banyak lagi pembangunan yang kita laksanakan di koridor Sumatera, koridor Kalimantan, koridor Bali dan Nusa Tenggara, serta koridor Papua dan Maluku.

 

Dengan MP3EI kita bangun konektivitas, domestic connectivity, dan juga infrastruktur yang akan menjadi pilar dari konektivitas itu. Kalau itu bisa kita lakukan maka logistik nasional kita akan makin efisien. Tidak lagi kita mendengar harga bahan pokok, harga barang atau juga jasa, yang harus dikonsumsi oleh masyarakat kita di kawasan timur Indonesia itu jauh lebih mahal dibandingkan yang di Jawa misalnya, kita akan ubah secara sistematis dengan cara mempersiapkan segalanya, membangun konektivitas, membangun infrastruktur serta regulasi yang tepat dan benar.

 

Hadirin yang saya hormati,

 

Ini kesempatan yang baik, saya berbicara dengan Saudara semua untuk sama-sama memahami dunia kita sekarang ini seperti apa. Kalau kita paham keadaan perekonomian dunia, maka juga kita akan mengerti apa yang harus dilakukan oleh negara kita, oleh bangsa kita. Saya kira semua sudah mengetahui dan bahkan mengikuti bahwa perekonomian dunia masih berada dalam resesi, perlambatan pertumbuhan, beberapa kawasan bahkan mengalami kesulitan yang tidak ringan. Akibat situasi ekonomi global seperti itu, perdagangan terganggu utamanya ekspor terganggu termasuk ekspor Indonesia ke negara-negara sahabat.

 

Ditambah ada satu lagi, dengan keadaan ekonomi global sekarang ini setiap saat akan ada new crisis, shocks. Kalau itu terjadi, seperti pengalaman dulu, tahun 2008, 2009, meskipun alhamdulillah kita bisa mengatasi, tetapi yang lebih terberat bagi Indonesia 10 tahun sebelumnya, 1998, 1999, ekonomi kita runtuh waktu itu, karena juga contingent effect, pengaruh dari perekonomian regional maupun global. Ini yang harus kita antisipasi, dengan demikian seraya menjaga pertumbuhan di negeri ini, kita harus berjaga-jaga untuk mengatasi apabila, katakanlah shocks ataupun krisis baru itu datang, misalnya krisis di bidang keuangan global.

 

Dua hari yang lalu saya, ulangi, bukan 2 hari yang lalu, hari ini hari Rabu, kemarin Selasa, betul 2 hari yang lalu di Yogyakarta saya bertemu dengan OJK, Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, yang oleh undang-undang diberikan misi untuk ikut menstabilkan sistem keuangan kita, untuk ikut mengatasi masalah-masalah keuangan, manakala negara sedang menghadapi masalah itu. Apabila OJK bersama-sama Bank Indonesia, bersama-sama Kementerian Keuangan dan LPS bekerja dengan baik maka kita tidak perlu khawatir, kalau ada apa-apa di Indonesia akibat perekonomian global yang memberikan persoalan. Kita lebih percaya diri dan tidak perlu seperti kejadian di waktu yang lalu, yang tidak jelas siapa berbuat apa, siapa bertanggungjawab apa, sehingga sering menimbulkan masalah-masalah politik. Kita telah perbaiki regulasi dan sistem yang berlaku di negeri kita ini.

 

Saudara-saudara,

 

Dengan ekonomi dunia seperti itu maka secara nasional, kita harus melakukan langkah-langkah yang saya sebut langkah ekstra, tidak boleh sekedarnya, tidak boleh business as usual, harus lebih keras, lebih gigih, dan lebih proaktif kita melakukan pembangunan ekonomi di negeri ini. Sasarannya tetap, ekonomi kita tumbuh, lapangan pekerjaan makin tercipta, kemiskinan makin berkurang dan semua itu tidak boleh dengan cara merusak lingkungan.

 

Ekonomi kita harapkan juga makin berimbang, Jawa-luar Jawa. Ekonomi yang dinikmati oleh papan atas juga harus dinikmati oleh papan bawah dan inklusif. Tidak boleh di negeri ini ada komponen yang sangat menikmati hasil pembangunan ekonomi, tetapi ada komponen yang tertinggal. Di mana pun di Indonesia ini. Itu juga menjadi prioritas dan agenda kita. Kalau eksport turun, yang juga dialami oleh hampir semua negara di dunia ini maka kita harus tingkatkan investasi, 4 hari yang lalu saya mendapatkan kabar sangat baik, very good news dari kepala BKPM kita, bahwa investasi sampai kuartal ketiga untuk Indonesia itu meningkat sangat signifikan.

 

Oleh karena itu, saya berkeyakinan bahwa ekonomi kita masih akan tumbuh di atas 6% tahun ini. Dan dengan profile serta capaian investasi seperti itu, amat mungkin ekonomi kita di tengah-tengah dunia yang sedang melesu ini tetap bisa tumbuh di atas 6,3%. Dan, MP3EI ini sebenarnya kalau Saudara sangat pahami, akan memberikan kontribusi yang sangat tinggi pada pertumbuhan ekonomi utamanya melalui investasi.

 

Oleh karena itu, tidak ada kata lain kecuali MP3EI harus sukses, dan suksesnya MP3EI ini akan sangat ditentukan oleh sinergi, kebersamaan, kerja sama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, BUMN, dan swasta. Mari kita bersatu untuk menyukseskan MP3EI ini, yang oleh negara sahabat juga telah dinilai sebagai masterplan dan blueprint yang jelas. Dan pembangunan ekonomi Indonesia hingga tahun 2025 mendatang.

 

Setelah saya menjelaskan situasi dunia dan menjelaskan pula apa yang dilakukan oleh kita secara nasional, maka saya berpesan dan menyampaikan arahan, agar daerah di seluruh Indonesia juga melakukan hal-hal yang tepat dan benar. Ingat Saudara-saudara, negara kita telah menganut sistem desentralisasi, otonomi daerah, dan juga mengalirkan sumber-sumber keuangan ke daerah dalam jumlah yang makin besar, yang kita sebut dengan desentralisasi fiskal.

 

Dengan kewenangan dan kemampuan keuangan itu, yang dimiliki oleh daerah, provinsi, kabupaten dan kota, saya berharap daerah betul-betul aktif dan kreatif untuk mengembangkan perekonomian di daerahnya masing-masing. Temukan dan ciptakan peluang. Saya sering mengukur keberhasilan para gubernur, bupati dan walikota dari, apakah pejabat-pejabat itu bisa menemukan dan menciptakan peluang, creating opportunities, yang bisa mengembangkan perekonomian di daerahnya, dan dengan ekonomi yang berkembang itu maka kesejahteraan rakyat juga dapat ditingkatkan.

 

Saya melihat dan tentunya bersyukur dan senang banyak sekali provinsi serta kabupaten dan kota yang sangat aktif, sangat kreatif dan berhasil, itu pahlawan, pahlawan pembangunan di era desentralisasi sekarang ini. Tetapi saya masih melihat pula banyak daerah yang harusnya bisa lebih baik lagi, yang seharusnya bisa lebih aktif lagi dalam menciptakan peluang dan dalam membangun daerahnya.

 

Saya masih menerima laporan, sejumlah iklim investasi di daerah itu belum baik, masih terhambat di sana-sini. Saya juga masih menerima laporan banyaknya manajemen, termasuk pengeluaran izin yang tumpang-tindih di banyak daerah di Indonesia. Tentu ini tidak kita kehendaki karena akan menjadi bom waktu. Sebagai Presiden, dari hati saya, saya tidak ingin jajaran pemerintah yang juga bekerja siang dan malam, mulai pemerintah pusat, gubernur, bupati dan walikota suatu saat harus berurusan dengan hukum karena keteledoran dan kesalahan yang kita bikin.

 

Marilah bersama-sama kita perhatikan hal-hal seperti itu, bukan hanya untuk diri kita tetapi juga untuk masyarakat dan rakyat. Ingat, kita semua dipilih oleh rakyat, Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh rakyat, Gubernur dipilih oleh rakyat, Bupati dipilih oleh rakyat, Walikota dipilih oleh rakyat dan memilihnya secara langsung. Oleh karena itu, mari kita pertanggungjawabkan, mari kita berikan yang terbaik kepada mereka, rakyat kita, masyarakat kita. Dengan demikian, menjadi adil, mereka memberikan mandatnya kepada kita dan atas mandat itu kita bekerja siang dan malam, sekeras-kerasnya untuk mengubah keadaan, keadaan yang lebih baik bagi mereka semua.

 

Saudara-saudara,

 

Bagian akhir dari sambutan saya ini, karena hari ini yang diresmikan penggunaannya adalah prasarana transportasi baik laut maupun udara, saya hanya ingin mengingatkan, bahwa bisnis di bidang transportasi laut maupun udara dan dalam batas tertentu darat, sekarang ini sangat kompetitif. Banyak maskapai penerbangan di tingkat dunia yang berjatuhan, banyak jasa transportasi laut yang merugi, demikian juga jasa angkutan darat di banyak negara.

 

Oleh karena itu, agar kita tidak bangkrut, tidak merugi dan tidak jatuh, maka semua usaha di bidang transportasi harus sangat efisien dan juga berdaya saing tinggi. Saya juga berharap, teruslah menjaga keamanan dan keselamatan transportasi kita, baik udara maupun laut dan tentu juga darat. Oleh karena itu, regulator dan operator harus bisa berperan dengan sebaik-baiknya, dua-duanya, regulator dan operator, satu saja lemah akan bermasalah. Saya ingin menggarisbawahi, karena masih ada kejadian-kejadian yang berkaitan dengan keamanan dan keselamatan transportasi kita selama ini.

 

Saudara-saudara,

 

Dengan makin dibangunnya prasarana transportasi, saya ingin, kita bisa  mempercepat pembangunan konektivitas, saling keterhubungan di antara satu pulau ke pulau lain di Indonesia ini, bahkan konektivitas antara Indonesia dengan ASEAN dan konektivitas antara Indonesia dengan Asia Timur. Kalau bicara Asia Timur, tolong dibaca adalah kawasan yang membentang dari Rusia bagian timur, Korea, Jepang, Tiongkok, kemudian ASEAN, sampai dengan Australia dan Selandia Baru, itulah yang disebut dengan The Greater East Asia. Kawasan itulah yang sekarang menjadi arsitektur kerja sama kawasan yang baru, yang disebut dengan East Asia Summit, yang pertama kali kemarin dengan kehadiran 18 kepala negara kita laksanakan di Bali, Indonesia.

 

Mari kita bikin logistik nasional kita makin efisien, makin efisien, terutama untuk logistik di Kawasan Timur Indonesia. Tentu secara moral tidak baik kalau saudara-saudara kita di bagian timur, membeli barang dan jasa dengan harga yang sangat mahal, atau sangat berbeda dengan saudara-saudaranya di bagian barat maupun tengah. Oleh karena itu sambil kita membangun sistem logistik yang makin baik di seluruh Indonesia, dengan perhatian khusus pada Kawasan Timur Indonesia, sebenarnya saya sudah menetapkan saldo anggaran lebih pada APBN 2011 itu kita prioritaskan, kita arahkan untuk mempercepat pembangunan logistik yang efisien di Kawasan Timur Indonesia, utamanya Provinsi Papua, Papua Barat, NTT, Maluku, dan Maluku Utara.

 

Saya berharap pembicaraan antara pemerintah dengan DPR RI dan dalam batas tertentu DPD RI itu bisa berjalan dengan baik, karena setiap keputusan yang saya ambil, setiap kebijakan yang saya tempuh, tentu memiliki tujuan yang baik. Saya benar-benar mengharapkan dukungan DPR RI, agar dana itu betul-betul bisa mengalir ke tempat yang kita tentukan. Kemarin saya berbicara dengan Gubernur NTT di Manggarai, Meneg BUMN bisa datang ke NTT nanti, semen yang ada di sekitar Kupang itu harapan saya bisa kita tingkatkan kapasitasnya, tadi Pak Gubernur Kalimantan Timur, Pak Awang Farouk, juga menyampaikan kepada saya, input untuk semen juga ternyata masih kurang di sini. Ini membuktikan bahwa demand atau permintaan semen melonjak tajam, dan kita harus menutupnya dengan cara meningkatkan kapasitas BUMN dan industri semen swasta.

 

Kalimantan Timur akhirnya, saya sangat berharap, Pak Gubernur, Saudara-saudara semuanya, bisa menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang strategis, bisa menjadi hub, bisa menyumbang tumbuhnya ekonomi bagi seluruh kawasan Indonesia. Saya yakin Bapak, Ibu, Saudara-saudara bisa melakukan tugas yang mulia itu dan pahalanya akan tinggi, dan akan menyumbang pada perekonomian nasional sambil juga menaburkan kesejahteraan bagi rakyat, utamanya di Kalimantan Timur sendiri dan bahkan di seluruh Indonesia.

 

Dengan pesan dan harapan itu, maka Saudara-saudara, dengan terlebih dahulu memohon ridho Allah SWT, dan dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, saya resmikan Pengoperasian dari Pelabuhan Internasional Peti Kemas Kariangau di Balikpapan, dan Bandara Kalimarau di Kabupaten Berau, kemudian kita lakukan groundbreaking atau dimulai pembangunannya, yaitu Pembangunan Pabrik Pupuk Kaltim yang ke-5 di Bontang, Pengembangan Bandara Internasional Sepinggan di Balikpapan, pembangunan Bandara Samarinda Baru, pembangunan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional Maloy dan saya dukung nanti akan menjadi Kawasan Ekonomi Khusus, dan kemudian Pembangunan Jembatan Mahakam Ampat atau Jembatan Kembar Mahakam di Samarinda. Semoga apa yang kita rencanakan mendapat ridho Allah SWT, dan semoga lebih mempercepat pembangunan di kawasan ini dan di negeri kita.

 

Sekian,

Wassalamu'alaikum warakhmatullahi wabarakatuh.

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI