Sambutan Presiden RI pada Peresmian Trade Expo Indonesia Ke-27, Jakarta, 17 Oktober 2012

 
bagikan berita ke :

Rabu, 17 Oktober 2012
Di baca 739 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA ACARA PERESMIAN TRADE EXPO INDONESIA (TEI) KE-27

DI JAKARTA INTERNATIONAL EXPO, KEMAYORAN, JAKARTA PUSAT

TANGGAL 17 OKTOBER 2012

 



Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Para Tamu dan Undangan yang saya hormati, baik yang dari dalam negeri maupun dari luar negeri,

Para Pimpinan Dunia Usaha, dan Para Peserta Trade Expo Indonesia, juga yang datang dari dalam negeri maupun yang dari luar negeri, yang saya muliakan.

 

Alhamdulillah, kita dapat kembali menyelenggarakan Trade Expo Indonesia, pada tahun 2012 ini. Oleh karena itu, saya mengawali sambutan saya dengan mengucapkan terima kasih, dan selamat kepada panitia, dan peserta atas dapat diselenggarakannya Trade Expo Indonesia untuk tahun ini. Saya juga mengucapkan selamat datang, dan terima kasih atas partisipasi dari para peserta, peserta dari seluruh Indonesia dan juga dari negara-negara sahabat. Saya juga ingin menggunakan kesempatan yang baik ini untuk mengucapkan selamat, dan penghargaan saya, kepada para Pimpinan dunia usaha yang tadi, karena prestasinya setelah mendapatkan penghargaan Primaniyarta.

 

Saya berharap, semoga apa yang Saudara capai, terus bisa meningkatkan bisnis perusahaan Saudara-saudara semua, dan lebih dari itu, semoga juga terus memberikan kontribusi bagi perdagangan, dan perekonomian nasional kita. Saudara-saudara, tadi kita sudah mendengarkan laporan Menteri Perdagangan tentang penyelenggaraan Trade Expo Indonesia ini dari tahun ke tahun, dan saya senang mendengarnya, karena tahun-tahun terakhir ini ada peningkatan yang positif dari upaya kita untuk menggelar Trade Expo ini. Saya mendapatkan penjelasan pada kesempatan yang lain, bahwa tahun-tahun terakhir ini ada kenaikan sekitar 29 persen rata-rata apa yang dicapai dalam Trade Expo ini.

 

Saya berharap, kita terus dapat berkolaborasi dan bekerja sama antara pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dengan dunia usaha, pusat dan daerah, dan dengan mitra-mitra kita dari negara sahabat, untuk terus menyukseskan pelaksanaan Trade Expo ini, dan lebih dari itu, terus meningkatkan kerja sama perdagangan, utamanya tentu yang memberi manfaat nyata bagi ekspor kita, bagi perdagangan kita, dan bagi perekonomian Indonesia.

 

Hadirin yang saya hormati,

 

Berbicara ekspor atau perdagangan, dan juga perekonomian di mana kita semua berada, ada tiga pertanyaan kunci, tiga pertanyaan penting, yang harus dapat kita jawab. Pertama, adalah mengapa ekonomi kita, ekonomi Indonesia, harus terus tumbuh? Kalau kita perluas harapan kita, karena hadir para Duta Besar, hadir para peserta, apa namanya kemarin? World Export Development Forum, juga hadir para peserta dari negara sahabat, tentunya juga kita ingin perekonomian global kita terus tumbuh. Yang kedua, mengapa ekspor kita, juga harus tetap tumbuh?  Dan yang ketiga, yang tidak kalah pentingnya, apa yang bisa membikin ekspor kita terus meningkat, atau pada saat dunia sedang mengalami resesi, sekarang ini ekspor kita tetap terjaga. Kalau kita bisa menjawab tiga pertanyaan itu, dan kemudian menjalankannya bersama-sama dalam perekonomian di negeri kita, insya Allah ekonomi kita akan terus tumbuh, demikian juga ekspor terjaga, dan akhirnya akan membawa manfaat bagi kehidupan rakyat kita.

 

Saudara-saudara,

 

Mari kita jawab satu per-satu, secara ringkas tiga pertanyaan penting tadi. Pertama, mengapa ekonomi harus terus tumbuh. Saudara-saudara, kalau ekonomi tumbuh lapangan pekerjaan akan tercipta, yang tadinya menganggur bisa bekerja, karena bekerja mendapatkan penghasilan, karena mendapatkan penghasilan, dia bisa mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Kalau ekonomi tumbuh, pendapatan negara juga meningkat, misalnya dari sektor pajak, dengan pendapatan yang lebih besar, negara bisa membiayai pembangunannya, pemerintahannya, termasuk mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan seluruh rakyatnya. Kemiskinan pun akan dapat diturunkan dari waktu ke waktu, dan hasil akhirnya, dan ini merupakan tujuan dari pembangunan ini, termasuk pembangunan ekonomi, kesejahteraan rakyat akan dapat kita tingkatkan. Ini penting sekali bagi bangsa Indonesia untuk menjaga pertumbuhannya, mengingat, dunia sedang mengalami resesi, masih menghadapi ketidakpastian di banyak negara, di banyak benua. Oleh karena itu, mari kita pastikan dengan kerja keras kita, kebersamaan kita, ekonomi Indonesia terus dan tetap tumbuh.

 

Saudara-saudara,

 

Itu pertanyaan dan jawaban untuk isu yang pertama tadi. Sedangkan yang kedua, mengapa ekspor kita juga harus tetap tumbuh? Kalau ekspor kita tumbuh, dan saya katakan sekali lagi, paling tidak bisa bertahan, ketika tidak mudah sekarang mencari pasar di dunia, ketika permintaan barang dan jasa juga menurun akibat resesi global, karena ekspor adalah penyumbang pertumbuhan ekonomi. Tadi saya katakan ekonomi harus tumbuh, agar rakyat kita makin sejahtera.

 

Di kala dunia mengalami persoalan seperti ini, kita harus cerdas, dan cekatan, untuk meningkatkan ekspor kita, barangkali juga di negara-negara yang baru, bukan pasar tradisional kita, dan sekali lagi paling tidak bisa menjaga, jangan sampai kalau harus menurun, terlalu drastis penurunannya. Kalau ekspor menurun drastis Saudara-saudara, yang akan terpukul adalah industri yang memproduksi barang dan jasa, nanti negara yang lain tidak ada yang beli. Kalau perusahaan yang memproduksi barang dan jasa terpukul, maka bisa bangkrut, paling tidak ada gelombang PHK, kalau yang tadinya punya pekerjaan menjadi menganggur, akan sulit hidup sehari-harinya. Kemiskinan bisa meningkat dalam keadaan seperti ini. Dan, dengan menurunnya keuntungan perusahaan, pajak kepada negara juga berkurang, pendapatan negara berkurang, ada kesulitan kita untuk menghidupi dan membiayai pembangunan di negeri kita ini. Itu mata rantai mengapa ekspor, bagaimanapun harus kita jaga, kalau harus turun karena situasi global jangan terlalu drastis turunnya, syuku-syukur kita menemukan peluang-peluang baru, dengan demikian totally, nationally, kita masih bisa menjaga ekspor kita.

 

Trade Expo seperti ini, yang kita laksanakan di tempat ini insya Allah, selama empat hari, ini juga penting karena akan menjadi ajang promosi, dan transaksi penjualan, target yang ditetapkan  oleh Menteri Perdagangan tidak rendah Saudara-saudara, USD 2 miliar, cukup ambisius. Oleh karena itu, upayakan dengan sungguh-sungguh agar itu bisa dicapai. Melalui Trade Expo ini kita juga bisa menjalin kerja sama internasional lebih luas lagi, dan di samping manfaat yang akan didapatkan oleh para peserta pameran, oleh perusahaan-perusahaan produksi barang dan jasa yang dipamerkan pada Trade Expo  ini.

 

Saudara-saudara,

 

Itu jawaban atas pertanyaan yang kedua, mengapa ekspor harus tetap terjaga. Nah, yang terakhir, yang nomor tiga, ini memerlukan kerja sama antara dunia usaha dengan pemerintah, pemerintah pun antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah. Bagaimana agar ekspor kita itu terus tumbuh dan tetap terjaga? Pertama-tama produk kita, barang dan jasa yang dihasilkan di Indonesia ini, ya harus mampu bersaing. Bagaimana mungkin bisa dijual ke negara lain atau bahkan dijual di negeri sendiri, kalau tidak mampu bersaing. Agar mampu bersaing, agar kompetitif maka perusahaan kita harus makin produktif, makin efesien, makin adaptif, dan makin inovatif. Ini tantangan, sekaligus tugas bagi dunia usaha, bagi perusahaan-perusahaan, bagi kalangan industri. Pemerintah juga punya kewajiban, agar ekspor kita makin bisa bersaing, maka infrastruktur di seluruh Indonesia ditingkatkan termasuk sistem logistik yang makin efisien dan rantai pasokan yang juga baik dan efisien. Kalau itu bisa dilakukan, bersamaan dengan perusahaan-perusahaan bisa meningkatkan produktivitasnya, daya saingnya, maka secara nasional kita akan memiliki keunggulan di dalam dunia ekspor kita. Dan, kalau itu terjadi  akan bisa menembus pasar dunia, yang juga makin keras persaingannya.

 

Kita juga mendorong dilakukannya diversifikasi pasar, masih terbuka pasar, di negara kita juga ada peluang untuk perdagangan dengan negara sahabat. Saya yakin di negara-negara lain pun kalau kita cerdas dan cekatan, dan pandai mencari dan menciptakan peluang, selalu ada untuk meningkatkan peluang itu. Dan dalam hal ini, saya menggarisbawahi, agar daya saing meningkat, diperlukan kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha, ke depan ini, mengetahui situasi perekonomian dunia yang tidak cerah untuk kita bisa lebih jeli lagi menciptakan dan menangkap peluang-peluang yang ada.

 

Trade Expo Indonesia ini, melalui pameran yang akan dilaksanakan selama empat hari ini, sesungguhnya juga akan menciptakan peluang-peluang baru, bagi kerja sama internasional, bagi Trade Relation, dan bentuk kerja sama yang lain. Itulah tiga hal penting yang saya awali dengan pertanyaan kunci tadi, dan kemudian apa yang mau kita lakukan untuk memastikan bahwa tiga-tiganya bisa kita wujudkan, ekonomi tumbuh, ekspor tumbuh, kemudian  kita sendiri bisa memproduksi barang dan jasa, yang juga akan bisa dipasarkan baik di luar negeri maupun di dalam negeri.

 

Hadirin yang saya hormati,

 

Bagian akhir dari sambutan saya ini, saya mengajak Saudara semua untuk benar-benar memahami situasi perekonomian dunia. Terus terang belum cerah, masih penuh ketidak- pastian, masih akan ada resesi, pertumbuhan global masih akan rendah, dan seterusnya, yang kesimpulannya, memang semua negara menghadapi tantangan dari situasi global seperti ini.

 

Oleh karena itu, ini kesempatan yang baik, melalui mimbar ini, Indonesia mengajak kepada negara-negara sahabat, untuk bagaimana kita bisa berkolaborasi, baik secara global, secara regional, agar resesi ini bisa segera kita hentikan dan pertumbuhan global bisa kita tingkatkan lagi di satu sisi, sekaligus saya mengajak teman-teman di dalam negeri, jajaran pemerintahanan pusat dan daerah, dunia usaha, ekonom, semua pihak, untuk juga melakukan langkah-langkah  secara nasional, agar ketika dunia masih seperti ini, negara kita selamat, kemudian ekonomi tetap tumbuh dan akhirnya rakyat tidak dirugikan dari keadaan ini.

 

Mari kita mulai dari yang pertama, bagaimana secara global dan regional kita bisa mengatasi persoalan perekonomian dunia sekarang ini. Kita sepakat di banyak forum, di forum G-20 misalnya, di forum-forum WTO, di forum-forum regional summit, seperti ASEAN, ASEAN plus, East Asia Summits, APEC dan lain-lain yang secara aktif saya ikuti. Kita sepakat untuk menjaga perdagangan internasional tetap terbuka. Dan kita sebenarnya sepakat untuk tidak masuk kepada kebijakan proteksionisme. Kita juga sepakat untuk membikin ekonomi dunia termasuk perdagangan ini makin berimbang, makin balanced, tidak ada yang sangat-sangat surplus, tidak ada yang sangat-sangat defisit. Kalau itu bisa dicapai tanpa merugikan satu negara pun, maka akan baik bagi struktur, dan tata perekonomian global.

 

Kita juga sepakat untuk menjaga pertumbuhan global. IMF baru saja merevisi ke bawah angka pertumbuhan, demikian juga lembaga-lembaga internasional yang lain memang belum cerah pertumbuhan dunia kita, tetapi kita sepakat dengan segala upaya, untuk pada saatnya nanti bisa menjaga strong growth, dalam framework G-20 dikatakan "strong, balanced and sustainable growth". Indonesia menambahkan satu elemen: strong, balanced and inclusive, dan kemudian sustainable growth. Kita juga sepakat untuk menghilangkan distorsi pada pasar-pasar global. Kemarin di Vladivostok dalam pertemuan APEC, saya menyampaikan kehadapan para pemimpin ekonomi jajaran APEC, terus terang, kalau ada distorsi pasar, inilah yang memukul dua kali perekonomian kita. Distorsi pasar ini, juga terjadi akhir-akhir ini di pasar komoditas pangan dan pasar komoditas energi. Saya menyeru dari bumi Indonesia ini, marilah kita ciptakan perdagangan yang adil, free and fair trade, sekaligus pasar perdagangan yang sehat. Kalau perdagangan meningkat, tentu yang mendapatkan keuntungan jangan hanya traders atau pedagangnya, tapi kalau itu menyangkut  komoditas pangan juga the farmers, petaninya, perdagangan meningkat di samping traders juga perajinnya, juga buruhnya. Dengan demikian, ekonomi itu akan makin adil ke depan. Tidak kah yang kita kejar adalah growth with equity, sustainable growth with equity. Kalau itu kita bisa jalankan tentu akan bagus dunia kita ini. The price of any quality, harga  yang harus kita bayar dari sebuah ketimpangan, itu mahal sekali. Marilah kita memiliki tanggung jawab dan  menjalankannya untuk membikin  dunia ini makin adil, dengan demikian kalau ekonomi tumbuh, pelaku usaha juga tumbuh, para buruh, petani juga tumbuh, kalau ada masalah jangan melakukan tindakan-tindakan kekerasan, cari jalan yang damai, akhirnya semua akan mendapatkan manfaat yang riil.

 

Saudara-saudara,

 

Itulah komitmen kita, secara global, secara regional. Oleh karena itu, Indonesia selalu bersedia, Indonesia akan melaksanakan peran yang aktif konstruktif bersama negara lain, untuk mengelola persoalan dunia, ekonomi dunia ini, dan insya Allah akan membawa hasil yang nyata. Indonesia kini ekonomi nomer lima belas besar dunia, dari segi GDP, purchasing  power parity. Ekonomi kami terbesar, ekonomi kami terbesar, di Asia Tenggara di ASEAN, tentu di samping kami harus mengatasi keadaan dalam negeri kami, menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih besar lagi, mengurangi kemiskinan, membangun infrastruktur dan lain-lain, maka Indonesia juga harus bersedia untuk bekerja sama dalam trade invesment in other economic cooperation dengan negara-negara sahabat, yang tentu saling menguntungkan, yang membawa manfaat bagi negara kita masing-masing, dan juga bagi kawasan dan bagi dunia.

 

Secara nasional, Saudara-saudara, kita sebenarnya bisa mengambil pelajaran dari krisis yang terjadi di negeri kita, pada tahun 1998 dulu, dan tahun-tahun setelah itu. Ekonomi kita collapse, ekonomi kita hancur waktu itu. Oleh karena itu, kita pada saat menghadapi krisis pada 2008, 2009, sangat sadar, kita harus bersatu, saya sangat berterima kasih, jajaran pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha, ekonom, pers bahkan, bersatu dengan kita dulu, akhirnya dengan kolaborasi itu kita bisa mengurangi dampak krisis 2008, 2009 yang lalu. Ingat, negara kita pada saat krisis terjadi yang paling rendah pertumbuhan kita adalah 4,3 persen, itu terjadi pada tahun 2009, sementara negara yang lain banyak yang minus atau tumbuhnya nol koma sekian persen. Mengapa, kita bisa berbuat seperti itu? Dan ini saya sampaikan agar kita bisa menjaganya, karena dunia belum aman, negara kita masih terdampak, setiap saat ada aliran masalah dari negara lain. Oleh karena itu, kalau dulu kita bisa bersama-sama, untuk menyelamatkan perekonomian kita, harapan saya, tahun ini, tahun-tahun mendatang kita masih tetap bisa berkolaborasi, agar perekonomian kita selamat.

 

Salah satu strategi yang kita jalankan adalah, adalah keep buying strategy, artinya terus membeli. Jangan berhenti membeli agar perusahaan dan produsen, ya tidak gulung tikar. Kalau berhenti dibeli mau dijual di mana? Mau diekspor ke mana?  Karena gak ada yang beli. Tetapi kalau kita terus membeli, insya Allah akan terjaga. Alhamdulillah, keep buying strategy  itu cukup berhasil, yang mampu membeli, belilah barang dan jasa yang dihasilkan di negeri ini. Yang tidak mampu, yang miskin, pemerintah pada saat itu 2008, 2009 memberikan bantuan kepada mereka, itu yang disebut dengan Proteksi Sosial, perlindungan masyarakat, social protection. Memang ada ongkos yang harus kita keluarkan, ada subsidi yang kita keluarkan, tapi tidak mengapa karena itu subsidi atau bantuan kepada rakyat kecil, yang miskin, yang penghasilannya rendah. Ketika harga-harga melonjak pada tahun-tahun itu utamanya pangan dan bahan bakar minyak kita lakukan stabilisasi harga, dan kemudian bagi perusahaan yang juga tertekan waktu itu, dari pada harus mem-PHK, pemerintah memberi intensif fiskal. Saya kira itu win-win pemerintah berkurang sedikit pundi-pundinya dikasihkan ke dunia usaha, dia tidak lekas mem-PHK-kan buruhnya, karyawannya, rakyat juga bisa tetap, bisa membeli kehidupan sehari-harinya, secara nasional ekonomi kita terjaga. Ketika pemerintah harus mengeluarkan uang baik untuk stimulus pertumbuhan, maupun untuk proteksi sosial yang kita jalankan dulu, tetap memperhatikan defisit tidak boleh terlalu besar.

 

Alhamdulillah, selama masa krisis defisit kita tidak lebih dari 2 persen, meskipun  direncanakan 2,5 persen kenyataannya jauh di bawah angka itu, utang kita terhadap GDP atau debt GDP ratio, juga terjaga, bahkan di kala krisis pun terus menurun, artinya apa? Kita tidak ingin mengatasi satu masalah, tapi menciptakan masalah yang lebih berat di kelak kemudian hari. Lihatlah Eropa sekarang, banyak negara yang menghadapi kesulitan karena urusan utang mereka, debt problem, fiscal problem, bugdet problem, akhirnya ada unemployment, akhirnya ada social unrest, dan sebagainya. Marilah kita pandai-pandai memetik pelajaran dari Indonesia kita sendiri, ketika kita menghadapi situasi yang sulit, dan juga dari apa yang terjadi di negara lain.

 

Saudara-saudara,

Itu yang dulu kita lakukan, alhamdulillah, tahun lalu ekonomi kita masih tumbuh 6,5 persen, tahun ini tentu tantangannya berbeda, tapi marilah kita terus berusaha sekuat tenaga untuk bisa menjaga pertumbuhan perekonomian kita. Memang resesi global belum berakhir. Mari kita sungguh menyadari untuk tidak lalai, dan tidak mengaggap situasinya sudah baik tetapi harus ada sesuatu yang kita lakukan.

 

Pemerintah Indonesia sekarang ini bukan hanya mengatasi dampak dari krisis global, bukan hanya itu, tetapi sejak dua tahun yang lalu kita sepakat untuk memperkuat dan memperluas pertumbuhan ekonomi di seluruh Indonesia, di bawah judul Master Plan, percepatan dan peningkatan ekonomi secara nasional. Ini artinya sampai tahun 2025 akan terjadi kegiatan ekonomi yang meningkat di seluruh negeri, investasi, perdagangan, pembangunan infrastruktur, dan sebagainya. Ini salah satu policy dan strategi yang pemerintah jalankan. Nah, yang kedua ini saya mengajak dunia usaha di dalam negeri, saya mengajak mitra-mitra dari luar negeri untuk berkolaborasi, agar upaya Indonesia untuk mempercepat dan meningkatkan ekonominya sampai tahun 2025 itu bisa tercapai dengan baik. Banyak kerja sama yang bisa kita laksanakan, yang tentu positif, membawa manfaat bagi kita semua.

 

Saudara-saudara, 

Kita berharap, setelah kita bisa mengatasi perekonomian dunia ini dengan strategi percepatan dan perluasan ekonomi kita, maka ekonomi kita makin kuat pertumbuhannya, pasar domestik kita makin kuat pula, kita bisa menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan, middle class akan growing dan otomatis akan mengkonsumsi lebih banyak lagi barang dan jasa, dan industri akan lebih hidup sehingga akhirnya semuanya akan membawa manfaat bagi Indonesia. Kalau ekonomi Indonesia kuat, hampir pasti ekonomi Asia Tenggara juga kuat. Kalau ekonomi Asia Tenggara kuat, hampir pasti ekonomi Asia juga makin kuat. Apalagi Tiongkok dan India mengalami slowdown dalam pertumbuhannya. Apalagi Jepang juga menghadapi masalah-masalah domestik, maka ASEAN utamanya Indonesia harus melakukan yang bisa dilakukan untuk kita sumbangkan kepada dunia di samping untuk menyejahterakan rakyat kita sendiri.

 

Saudara-saudara,

 

Itulah yang dapat saya sampaikan agar sekali lagi, ekonomi terus tumbuh, ekspor terus tumbuh, kita memiliki daya saing lebih tinggi. Kemudian dunia dan kawasan ekonominya akhirnya bisa kita pulihkan dan secara nasional kita bisa lebih cepat lagi untuk meningkatkan pertumbuhan, mengurangi kemiskinan, dan mengurangi pengangguran. Dengan harapan semuanya itu Saudara-saudara saya sungguh berharap Trade Expo Indonesia ini berhasil dan lebih dari itu perekonomian kita, ekspor kita juga makin meningkat dan dengan harapan sekaligus doa serta permohonan kepada Allah SWT ini maka dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, Trade Expo Indonesia 2012 dengan resmi saya nyatakan dibuka. Sekian.

 

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

 

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI