Sambutan Presiden RI pada Puncak Peringatan Hari Anak Nasional Tahun 2012, Jakarta, 29 Agustus 2012
SAMBUTAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA ACARA
PUNCAK PERINGATAN HARI ANAK NASIONAL TAHUN 2012
TANGGAL 29 AGUSTUS 2012
DI TAMAN MINI INDONESIA INDAH, JAKARTA
Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Â
Salam sejahtera untuk kita semua,
Bapak-Ibu, dan Hadirin sekalian yang saya hormati dan saya muliakan,
Anak-anakku, Anak-anak Indonesia di seluruh tanah air, yang saya cintai dan
saya banggakan,
Sungguh merupakan kebahagiaan bagi saya dan Ibu Negara, atas rahmat dan karunia
Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, pada pagi hari yang cerah ini, di Theater
Imax Keong Emas, Taman Mini Indonesia Indah, kita dapat berkumpul bersama-sama,
Anak-anak Indonesia yang kita sayangi.
Kita berkumpul di sini untuk menghadiri Puncak Peringatan Hari Anak Nasional
Tahun 2012. Pada kesempatan yang membahagiakan dan insya Allah penuh
berkah ini, saya ingin menyampaikan ucapan Selamat Hari Anak Nasional kepada Anak-anak
Indonesia di seluruh tanah air. Semoga melalui peringatan Hari Anak Nasional
Tahun ini, Anak-anak Indonesia dapat lebih rajin beribadah, lebih rajin
belajar, lebih rajin berolahraga, dan lebih berbakti kepada orang tua.
Saya dan Ibu Negara senantiasa berdoa ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, semoga
Anak-anak Indonesia dapat menjadi anak-anak yang saleh, berakhlak mulia,
cerdas, ceria, serta memiliki masa depan yang cerah dan gemilang.
Â
Hadirin sekalian yang saya muliakan,
"Bersatu Mewujudkan Indonesia Ramah Anak", yang menjadi tema besar Hari Anak
Nasional tahun ini, saya nilai tepat dan relevan. Di era global saat ini, kita
harus memberikan lingkungan sosial, pendidikan, dan tata pergaulan yang ramah
bagi anak-anak kita. Dengan cara itu, anak-anak kita dapat tumbuh dan
berkembang, menyongsong masa depan yang cerah. Masa depan yang cerah bagi
anak-anak, juga menjadi masa depan yang lebih baik bagi kehidupan bangsa kita.
Untuk itulah, selain memberikan perhatian pada peningkatan kualitas pendidikan
dan pelayanan kesehatan bagi anak-anak, pemerintah memberi ruang yang lebih
besar pada program-program inovatif, yang dapat meningkatkan kecerdasan,
kebugaran, dan kesejahteraan anak-anak kita. Bagaimanapun, anak-anak kita di
masa depan dihadapkan pada kompetisi global yang keras. Karena itulah, kita
dorong anak-anak kita untuk lebih mengenali, mencintai, dan mengembangkan
bidang kehidupan yang penting bagi masa depannya, baik itu sains dan teknologi,
bisnis dan ekonomi, maupun seni dan budaya, atau cabang-cabang profesi dan
bidang kehidupan lainnya.
Ke depan, kita ingin lebih banyak lagi anak-anak dan remaja Indonesia yang
berprestasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang olahraga, bidang
seni, serta bidang-bidang lainnya, baik di tingkat nasional maupun
internasional. Saya berharap, anak-anak kita dapat berperan dalam menjadi
pemimpin dari negara kita yang
insya Allah akan makin maju, makin
unggul, dan makin sejahtera di masa depan.
Saudara-saudara,
Selama beberapa tahun terakhir ini, dalam kaitan dengan anak-anak Indonesia,
pada hakikatnya pemerintah melaksanakan dua agenda utama, yaitu perlindungan (protection)
dan pemberdayaan (empowerment) bagi anak-anak kita. Dalam hal
perlindungan anak, sebagai orang tua kita berkewajiban untuk menjaga dan
melindungi anak-anak kita dari berbagai bentuk kejahatan, kekerasan,
eksploitasi, dan diskriminasi. Di samping itu, kita juga terus berupaya agar
anak-anak kita tidak ditelantarkan, dan tidak mendapatkan sanksi hukuman yang
tidak adil dan tidak tepat. Kita juga perlu melindungi mereka dari pergaulan yang
tidak baik.
Terkait dengan pemberdayaan anak, dalam arti luas adalah pemberian pendidikan
dan pengembangan kepada anak-anak kita. Tidak kita sadari, saat ini orang tua sering
dihinggapi oleh yang disebut culture shock (kejutan budaya) atau future
shock (lompatan masa depan). Banyak orang tua yang menganggap anak-anaknya
memiliki cara berpikir, pergaulan, mindset, dan lainnya yang menyimpang
dari nilai-nilai yang seharusnya. Pandangan seperti itu, sampai batas tertentu,
barangkali benar. Tetapi pada sisi lain, juga bisa jadi ada permasalahan antara
pemikiran orang tua dengan masa di mana anak-anaknya berada sekarang ini. Dalam
kaitan itu, orang tua tidak lagi tepat untuk sekedar mengatakan, "Jangan ini!
Jangan itu!" kepada anak-anaknya. Komunikasi dan empati dapat mencegah
kesenjangan pemikiran antara orang tua dan anak.
Selanjutnya, orang tua juga sering kurang menyadari bahwa anak-anaknya adalah
milik masa depan, yang tidak dapat dipaksa untuk mengikuti semua yang dilakukan
orang tuanya di masa lampau. Tanpa meninggalkan jati diri dan nilai-nilai luhur
bangsa Indonesia, anak-anak harus sungguh kita persiapkan untuk terbiasa dan
menjalani kehidupan sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di masa kini, bahkan
masa depan, karena zaman mereka nanti adalah abad global, abad teknologi, dan
abad inovasi. Pepatah bijak mengatakan, "Semua bunga hari esok adalah
benih-benih hari ini (All the flowers of all the tomorrows are in the seeds
of today)". Karenanya, indahnya bunga-bunga Indonesia masa depan sangat
tergantung kepada bagaimana kita bersama menyiapkan bibit-bibit unggulnya saat
ini.
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Secara alamiah, perjalanan hidup kita dapat dibagi menjadi beberapa masa
tahapan, yaitu masa anak-anak yang indah, masa remaja yang ceria, serta masa
dewasa, dan masa lanjut usia. Kesuksesan suatu tahap mempengaruhi kesuksesan
pada tahap berikutnya. Oleh karena itu, kesuksesan pada tahap anak-anak
merupakan modal yang sangat besar dalam mengantarkan kesuksesan di kala remaja,
di masa dewasa, dan di masa lanjut usia.
Kita semua selayaknya memahami bahwa masa kanak-kanak adalah masa tanam yang
sangat subur. Kalau ditanam benih kebaikan, kasih sayang, dan benih kemuliaan,
akan tumbuh menjadi anak-anak yang berkarakter unggul dan mulia. Tetapi
sebaliknya, kalau hal-hal itu kita abaikan, maka justru benih-benih kekerasan
dan kerusakan yang akan tertanam.
Selanjutnya, kita juga harus memberikan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap
penyiapan masa depan anak-anak kita. Investasi yang tepat, dan kita lakukan,
untuk meningkatkan kualitas anak-anak akan menimbulkan siklus positif. Pada
periode berikutnya, kualitas kehidupannya akan lebih baik. Sebaliknya,
mengabaikan kualitas anak-anak akan memunculkan siklus negatif. Ini berarti
bahwa kualitas kehidupan berikutnya akan suram. Hal ini juga berlaku pada
tingkat pribadi, keluarga, bahkan bangsa.
Saudara-saudara,
Kita berkewajiban untuk memenuhi hak anak-anak kita. Mari, coba tolong
dibangunkan yang tidur ya, ada satu, dua orang yang ngantuk barangkali, bangun,
baik dengarkan lagi sekarang. Mari kita rawat dan asuh anak-anak kita dengan
penuh kasih sayang dan penuh tanggung jawab, utamanya bagi anak-anak kita yang
berada pada usia emas (golden age), dari lahir hingga umur delapan
tahun. Mari kita tumbuhkan keunggulan anak-anak kita dengan asah, asih, dan
asuh, agar mereka tumbuh menjadi insan cerdas, berkepribadian luhur, jujur,
berakhlak mulia, santun, dan beretos kerja tinggi. Mari kita berikan gizi yang
baik dan seimbang, agar fisiknya tumbuh sehat dan kuat, memiliki intelektual
yang tinggi, serta memiliki mental yang tangguh.
Dalam kaitan itu semua, pemerintah terus memberikan perhatian secara khusus
kepada anak-anak, antara lain dengan menggalakkan dan menggiatkan program PAUD
(Pendidikan Anak Usia Dini) secara nasional. Melalui Gerakan PAUD-isasi, kita
ingin menyiapkan generasi emas dalam menyongsong 100 tahun Indonesia Merdeka di
tahun 2045 mendatang.
Â
Orang tua yang bijak adalah orang tua yang memenuhi hak-hak anaknya. Dan, anak yang mulia adalah anak-anak yang mendoakan dan berbakti kepada orang tuanya. Di antara sekian banyak hak anak adalah hak untuk memperoleh pendidikan, rasa aman, dan kesempatan untuk mengembangkan diri. Kita semua harus saling bekerja sama untuk memenuhi hak-hak anak kita.
Untuk itulah, pemerintah memberikan perhatian pada peningkatan kualitas
pendidikan dan pelayanan kesehatan bagi anak-anak. Pemerintah juga memberikan
ruang yang lebih besar pada program-program inovatif, yang dapat meningkatkan
kecerdasan, kebugaran, dan kesejahteraan anak-anak kita. Sekali lagi, marilah
sungguh kita pahami, bahwa anak-anak kita adalah aset masa depan, aset bangsa,
dan penentu kemajuan kehidupan bangsa Indonesia di masa mendatang.
Â
Hadirin sekalian yang saya hormati,
Anak-anak sekalian yang saya cintai,
Â
Sebelum mengakhiri sambutan ini, secara khusus saya akan menyampaikan pesan dan harapan kepada anak-anak Indonesia. Kepada anak-anakku di mana pun kalian berada, kami, para orang tua, sungguh sayang kepada kalian semua. Sekali lagi, Bapak berpesan, agar kalian terus belajar, rajin beribadah, dan juga rajin berolahraga. Teruslah hidup rukun bersama teman-teman kalian. Bapak juga berpesan agar kalian senantiasa hormat dan taat kepada orang tua dan guru-guru kalian. Teruslah berprestasi dan berkreasi, agar kalian menjadi manusia yang unggul di masa depan.
Kepada anak-anakku yang berusia pra remaja dan remaja, Bapak juga berpesan agar
kalian menjauhi narkoba, dan menghindarkan diri dari kegiatan yang menyimpang
dan tidak terpuji. Di era keterbukaan informasi dan makin majunya teknologi
media, khususnya internet, Bapak berpesan agar kalian tidak terpengaruh dan
tergiur oleh materi media yang negatif, yang tidak mendidik, bahkan yang
merusak. Manfaatkan internet untuk belajar dan menggali ilmu pengetahuan yang
mencerdaskan, dan bermanfaat, dan dapat meningkatkan prestasi pendidikan kalian
di sekolah.
Demikianlah pesan dan harapan saya untuk anak-anakku, Anak-anak Indonesia.
Semoga Kalian selalu dilindungi dan dirahmati Tuhan Yang Maha Kuasa, dan terus
tumbuh menjadi putra-putri bangsa yang unggul dan maju.
Sekali lagi, Selamat Hari Anak Nasional 2012.
Terima kasih.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Â
Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,
Kementerian Sekretariat Negara RI