Sambutan Presiden RI pada Silaturahim dengan Masyarakat Lereng Gn. Slamet, Tegal, 21 Februari 2013

 
bagikan berita ke :

Kamis, 21 Februari 2013
Di baca 674 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA ACARA

SILATURAHIM DENGAN MASYARAKAT SEKITAR LERENG GUNUNG SLAMET

DI KABUPATEN TEGAL - JAWA TENGAH

TANGGAL 21 FEBRUARI 2013

 

 

 

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Bapak-bapak, Ibu-ibu, Saudara-Saudara, Anak-anaku sekalian yang saya cintai dan saya banggakan,

 

Pada hari yang indah dan insya Allah penuh berkah ini marilah bersama-sama kita panjatkan kembali puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, karena kita semua masih diberikan kekuatan, kesempatan, dan kesehatan untuk melanjutkan ibadah kita sebagai umat hamba Allah, untuk melanjutkan tugas, karya, dan pengabdian kita kepada masyarakat, bangsa dan negara tercinta. Kita juga bersyukur karena hari ini dapat bersilaturrahim, bertatap muka, bukan hanya mempertemukan wajah dengan wajah kita, tapi juga hati dengan hati kita.

 

Saya berkunjung ke Jawa Tengah kali ini, khususnya ke Kabupaten Tegal dan kemudian Kabupaten Pemalang kali ini, dengan tujuan untuk melihat langsung kondisi kehidupan masyarakat, kondisi kehidupan Bapak-Ibu dan Saudra-saudara sekalian. Alhamdulillah, dalam kunjungan ini saya didampingi oleh para Menteri terkait, Panglima TNI dan Kapolri, dan saya disambut dengan baik oleh Saudara Gubernur Jawa Tengah, Saudara Bupati Tegal, dan semua jajaran Pejabat Negara yang bertugas di Jawa Tengah, baik dari unsur eksekutif, legislatif, dan yudikatif maupun TNI dan Polri.

 

Mengapa saya harus sering berkunjung ke daerah, bertemu dengan masyarakat, bertemu dengan rakyat yang sama-sama kita cintai?

 

Sebagai Kepala Negara dan sebagai Kepala Pemerintahan saya ingin sungguh mengetahui, apakah pembangunan yang kita lakukan ini, pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat itu berjalan dengan baik. Kalau banyak sasaran yang bisa kita capai, kalau keadaan negeri kita dan daerah di seluruh Indonesia itu terpelihara keamanan dan ketenteramannya, kemudian kesejahteraan rakyat secara terus-menerus dapat ditingkatkan, keadilan tegak, masyarakat rukun dan harmonis satu sama lain, dan tentunya banyak lagi sasaran-sasaran pembangunan, maka kita wajib mengucapkan syukur alhamdulillah kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, saya wajib mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran pejabat pemerintahan atas kerja kerasnya.

 

Tetapi, kalau dalam pelaksanaan pembangunan ada yang kurang baik, ada yang kurang berhasil, ada persoalan atau hambatan, maka tugas saya untuk melakukan perbaikan, untuk melakukan pembenahan, untuk melakukan penyempurnaan, tentu yang harus melakukan penyempurnaan, perbaikan, dan pembenahan ya semua, mulai dari presiden, menteri, gubernur, bupati, walikota, camat sampai kepala desa, dan pada hakekatnya semua para pejabat negara, para pejabat pemerintahan baik pusat maupun daerah. Dengan demikian saya tidak, istilahnya, mendengarkan laporan ABS, Asal Bapak Senang, atau APS, Asal Presiden Senang, atau ASS, Asal SBY Senang.

 

Bangsa kita terus membangun, sejak Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945 sampai sekarang kita terus membangun, dan akan terus membangun, sampai negara kita suatu saat menjadi negara yang adil dan makmur. Jadi sejak presiden pertama kita Bung Karno, presiden kedua kita Pak Harto, presiden ketiga kita Pak Habibie, presiden keempat kita Gus Dur, presiden kelima kita Ibu Megawati, saya, dan insya Allah nanti pengganti saya tahun 2014, dan seterusnya, tentu memiliki tugas dan kewajiban yang mulia untuk melanjutkan pembangunan di negeri ini menuju masa depan yang lebih baik.

 

Kalau kita sering melihat perjalanan bangsa-bangsa lain apakah di Eropa, di Afrika, di Asia, di Australia, di Amerika, maka untuk menjadi bangsa yang maju, adil dan makmur itu diperlukan waktu yang panjang bahkan ratusan tahun. Negara kita usianya belum seratus tahun.

 

Oleh karena itu, di satu sisi kita harus terus membangun diri, memperbaiki keadaan, meningkatkan kesejahteraan rakyat, misalnya, agar rakyat makin berkecukupan dalam pangan, dalam sandang, papan, lingkungan hidup yang baik, kemudian kebutuhan energi tercukupi, merasa aman dan tenteram dalam hidupnya, dan sebagainya. Itu yang ingin kita capai dan kita tingkatkan, begitu. Dan, di sisi lain memang negara mana pun, bangsa mana pun yang namanya membangun itu tidak semudah membalik telapak tangan. Pembangunan sebuah bangsa tidak mungkin dilakukan dalam waktu sebulan, dua bulan, setahun, dua tahun bahkan sepuluh, dua puluh tahun, memerlukan waktu yang lebih panjang.

 

Oleh karena itulah, tadi saya katakan di satu sisi bangsa ini, pemerintah, kita semua harus bekerja sangat keras untuk memajukan kehidupan masyarakatnya. Tetapi kita juga harus bersabar, kadang-kadang memang selalu ada masalah-masalah yang kita hadapi. Saya sering berkunjung ke negara lain, keadaan negara lain ada yang kondisinya lebih baik dari kita, lebih maju, lebih makmur, tetapi tidak sedikit yang kondisinya jauh lebih kurang baik dibandingkan kita. Nah, kalau melihat seperti itu kita sungguh bersyukur, sambil tetap kita punya tugas, punya kewajiban, punya amanah untuk terus meningkatkan pembangunan di negeri tercinta ini.

 

Ini yang ingin saya jelaskan dan saya ingatkan kepada Bapak-Ibu, Saudara, Anak-anakku sekalian apa yang sedang dilakukan oleh negara dan pemerintah. Negara dan pemerintah tidak mungkin bekerja sendiri. Memerlukan dukungan dan kebersamaan dari semua pihak, pemuka agama, pemuka masyarakat, pemuka adat, dunia usaha, semua, harus bahu membahu, bekerja sama, berat sama dipikul ringan sama dijinjing untuk memajukan negeri tercinta ini.

 

Dengan pengantar itu, saya ingin menjelaskan, alhamdulillah, sebenarnya dunia sekarang sedang mengalami krisis ekonomi. Ekonomi kita sebenarnya dalam keadaan yang relatif baik, relatif terjaga. Untuk diketahui, sekarang ada yang namanya G-20, G-20 itu adalah 20 negara di dunia yang ekonominya dianggap yang paling maju dan paling kuat. Alhamdulillah berkat kerja sama kita semua, Indonesia masuk dalam G-20 dan peringkat ekonomi kita, peringkat ekonomi kita nomor 15 atau 16. Nah, tahun lalu karena sekali lagi dunia masih mengalami krisis ekonomi di antara negara-negara G-20 tadi, 20 ekonomi terbesar, alhamdulillah ekonomi kita pertumbuhannya nomor 2. Apa artinya? Dengan peluang sejarah ini, dengan kemurahan Tuhan ini, mari kita pastikan bahwa makin baik ekonomi kita, makin baik pembangunan kita, makin baik kesejahteraan rakyat kita. Oleh karena itu, jangan sampai ada hambatan, ada permasalahan, dan ada penyimpangan.

 

Kalau anggaran negara makin besar, anggaran ke daerah kita alirkan makin besar baik untuk pendidikan, untuk kesehatan, untuk koperasi dan usaha kecil menengah, untuk pertanian, untuk kehutanan, infrastruktur, perdagangan, semua, kita berikan anggaran lebih besar lagi, maka gunakan dengan baik. Mari kita gunakan dengan baik, jangan ada korupsi, jangan ada penyimpangan, jangan ada pemborosan dan kebocoran. Karena tidak mudah dalam dunia seperti ini kita memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi, tidak mudah meningkatkan APBN dan APBD. Nah, ketika Allah SWT memberikan berkah dan anugerah kepada kita, kita ditolong sekarang ini, jangan disia-siakan memontem ini, mari semua yang kita miliki kita gunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

 

Bapak-Ibu, Saudara, Anak-anakku sekalian,

 

Salah satu fokus atau titik berat kunjungan saya di Tegal, Pemalang atau Jawa Tengah pada umumnya ini adalah untuk meninjau kawasan pertanian dan kawasan kehutanan. Di tempat ini adalah tempat yang kita semua harus memiliki tekad dan tindakan nyata untuk melestarikan hutan. Hutan ini sangat penting. Hutan ini sumber kehidupan untuk anak cucu kita, bukan hanya kita, untuk masa depan kita. Hutan yang tidak terpelihara menimbulkan bencana, hutan yang serampangan kita tebang, rusak, menimbulkan gangguan perubahan iklim. Kalau bumi kita iklimnya terganggu, lingkungannya rusak yang ada adalah malapetaka. Kehidupan masyarakat sedunia akan mengalami penderitaan yang luar biasa kelak dan Allah SWT yang menciptakan alam semesta ini akan murka kepada kita, karena kita lalai untuk menjaga kelestarian alam dan lingkungan kita.

 

Tapi saya tahu, ada juga saudara-saudara kita yang tinggal di tempat seperti ini, yang juga memerlukan sumber kehidupan, kehidupan sehari-harinya. Oleh karena itulah, sebagaimana yang telah menjadi kebijakan pemerintah, saya sudah memberikan pengarahan kepada para menteri, para gubernur, bupati, dan walikota. Kalau di satu sisi kita ingin menjaga kelestarian hutan, tetapi di sisi lain kita juga harus memperhatikan kehidupan masyarakat yang ada di tempat seperti ini, di lereng-lereng gunung, di tepi-tepi hutan, maka pikirkan apa sumber penghidupan dan mata pencaharian mereka. Tentu terbuka apakah di bidang pertanian, di bidang peternakan, juga di bidang usaha kecil dan menengah, apa pun, yang penting masyarakat kita janganlah menebang hutan, merusak hutan, tapi diberikan pilihan agar mereka bisa mendapatkan kehidupan sehari-harinya.

 

Bulan lalu saya meninjau tempat seperti ini di Jawa Barat, di lereng Gunung Gede Pangrango. Persoalannya sama, alhamdulillah, saya tinjau langsung satu demi satu, ada peternakan domba, ada peternakan kelinci, ada perkebunan buah A, buah B, yang penting ada sumber penghidupan masyarakat di situ, dengan demikian tidak perlu lagi harus menebang dan merusak hutan.

 

Inilah yang ingin saya lihat di tempat ini dan nanti kita juga akan menanam pohon, gerakan menanam pohon di Indonesia ini satu tahun minimal satu milyar. Sehingga insya Allah 30 tahun negara kita akan menjadi negara yang memiliki lingkungan yang baik dan itu untuk anak cucu kita. Mungkin saya dan beberapa teman sudah tidak melihat lagi, 30 tahun yang akan datang, tetapi itulah ibadah kita, sambil memohon ridho Allah SWT, dan juga bakti kita kepada bangsa dan negara.

 

Bapak-Ibu, dan Hadirin sekalian,

 

Tentu banyak lagi yang akan saya lihat dalam kunjungan saya ke Jawa Tengah ini, saya akan melihat fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, karena bangsa yang maju di dunia ini adalah bangsa yang pendidikannya juga baik, baik pendidikan umum maupun pendidikan keagamaan. Demikian juga kesehatan, kalau rakyatnya sehat jasmani, sehat rohani insya Allah akan menjadi bangsa yang maju, dan bangsa yang unggul. Kemudian kalau semuanya rukun, bersatu, tidak mudah berselisih, tidak mudah ada aksi-aksi kekerasan di antara masyarakat kita maka kehidupan masyarakat Indonesia akan tenteram dan damai. Itulah yang ingin dibangun di negeri kita sekarang ini.

 

Oleh karena itu, saya berharap, saya yang insya Allah akan mengakhiri tugas saya pada akhir tahun depan akan terus bekerja keras meningkatkan kesejahteraan rakyat, memajukan kehidupan bangsa ini, saya mohon dukungan dari Bapak-Ibu dan Saudara-saudara, mari kita bekerja bersama-sama, sekali lagi bahu-membahu, agar lebih banyak lagi yang bisa kita lakukan di negeri tercinta ini. Dan, harapan saya juga kepada para pemimpin di daerah mulai Pak Gubernur, Pak Bupati, Bapak-Ibu Bupati, Bapak-Ibu Walikota, kemudian para Camat, Kepala Desa, semua, melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Dekatlah dengan rakyat, seringlah turun ke masyarakat. Lihat persoalannya, atasi, dan carikan jalan keluarnya, dengarkan apa yang diharapkan oleh rakyat, berikan pelayanan yang terbaik, permudahlah setiap urusan, jangan dipersulit. Dengan demikian, rakyat kita akan merasa mendapatkan pelayanan yang terbaik dari semua abdi negara.

 

Presiden dan wakil presiden dipilih oleh rakyat demikian juga gubernur dan wakil gubernur, demikian juga bupati dan wakil bupati, demikian juga walikota dan wakil walikota, demikian juga kepala desa, betul? Kalau dipilih oleh rakyat maka lakukan sebaik mungkin, bekerjalah sekuat tenaga untuk rakyat yang memilih Bapak-Ibu menjadi pemimpin. Tentu sekali lagi, siapa pun pemimpinnya tidak bisa mengubah keadaan dalam waktu yang sekejap. Manakala ada persoalan berikan kesempatan kepada pemimpin itu untuk mengatasi persoalan, jangan diganggu justru dibantu. Nah, dengan demikian, sang pemimpin akan bekerja keras sekeras-kerasnya, yang lain juga memberikan kesempatan paling tidak mendoakan, kalau tidak bisa membantu, maka terbukalah jalan yang baik, untuk betul-betul mengatasi keadaan di negeri ini dan memastikan negara kita makin ke depan makin baik.

 

Itulah yang ingin saya sampaikan sebelum saya mendengar nanti pandangan atau pertanyaan dari Saudara-saudara, tapi yang jelas saya memantau perkembangan Jawa Tengah, saya sering datang ke Jawa Tengah, provinsi ini termasuk provinsi andalan, provinsi yang berprestasi. Setiap tahun, saya sering memberikan penghargaan kepada provinsi-provinsi. Nah, kalau bicara penghargaan, Jawa Tengah termasuk yang paling sering mendapatkan penghargaan. Oleh karena itu, jaga, pertahankan jangan sampai menurun, dan ini bisa dijaga kalau semua, sekali lagi, kompak, bersatu, harmonis, dan kemudian, ya bekerja bersama-sama.

 

Itulah Bapak-Ibu, Hadirin sekalian yang saya cintai, dan nanti saya berikan kesempatan siapa yang ingin menyampaikan usul, pandangan kepada saya dan kepada para menteri, kepada gubernur, bupati untuk kebaikan kita semua, untuk kebaikan Saudara semua. Saya kira begitu dulu, saya kembali ke tempat nanti kita lanjutkan kembali.

 

Terima kasih.

 

 

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI