Sambutan Presiden RI Pd Gerakan Kewirausahaan Nasional Tahun 2014 di Jakarta, tgl 15 Jan 2014

 
bagikan berita ke :

Rabu, 15 Januari 2014
Di baca 1963 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA

GERAKAN KEWIRAUSAHAAN NASIONAL TAHUN 2014

DI ISTORA SENAYAN, JAKARTA

 TANGGAL 15 JANUARI 2014

 

 

 

 

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Para Tamu Undangan dan Hadirin sekalian yang saya muliakan,

Para Mahasiswa Wirausaha, Perempuan Wirausaha, dan Wirausahawan Muda yang saya cintai dan saya banggakan,

 

Kalau tadi, Menteri Syarief Hasan mengatakan bahwa para mahasiswa wirausaha itu calon-calon wirausaha, saya mengatakan mereka adalah calon-calon pemimpin bisnis yang insya Allah bisa sukses dan juga calon-calon pemimpin bangsa di masa datang.

 

Saudara-saudara,

 

Sebelum saya menyampaikan harapan, dan ajakan kepada utamanya young entrepreneur, woman entrepreneur, saya ingin berbagi satu cerita. Tadi Pimpinan Bank Mandiri, Bung Budi Sadikin mengatakan bahwa makanan Indonesia, kuliner Indonesia itu juga diminati di luar negeri. Kita juga tahu, Batik ataupun tenun Indonesia itu juga laku dipasarkan di banyak negara. Cerita saya adalah pada bulan November tahun 2011, Indonesia menjadi tuan rumah yang disebut dengan East Asia Summit, sebuah asosiasi terdiri dari 18 negara. 18 negara itu 10 negara ASEAN, sedangkan 8 negara yang lain adalah Amerika Serikat, Rusia, Jepang, Tiongkok, Korea Selatan, kemudian India, ditambah dengan Australia, dan Selandia Baru, jumlahnya 18. Kebetulan pada saat para pemimpin dunia yang tergabung dalam East

 

 Asia Summit bertemu di Bali, itu pertama kalinya yang dihadiri oleh para pemimpin kepala negara, oleh kepala negara presiden atau perdana menteri, Indonesia menjadi tuan rumah.

 

Tapi ceritanya bukan itu, hari kedua dilaksanakan jamuan santap malam, bagus. Kita pertunjukkan seni budaya Indonesia, dan banyak sekali yang mendapatkan apresiasi dari yang hadir pada malam hari itu. Esok harinya, itu kita langsung bekerja dan di tengah-tengah bekerja ada acara santap siang di sebuah ruangan yang tidak terlalu besar. Kebetulan saya duduk bersebelahan dengan Presiden Obama, di situ juga ada Presiden Tiongkok, yaitu Presiden Hu Jintao. Obama, saya ulangi Perdana Menteri Tiongkok, Wen Jiabao. Obama menyampaikan kepada saya, SBY, bilang sama saya kalau menyebut SBY, SBY, ya, Obama anak Menteng Dalam. Ia menanyakan, SBY  tadi malam bagus sekali, saya suka itu dengan kesenian Indonesia, musiknya bagus, tariannya bagus, atraksinya bagus. Tapi saya mau protes. Saya kaget, protes apa? "Saya menunggu ada masakan Indonesia, ternyata tidak banyak". Wah saya minta maaf, minta maaf, terus, tapi no problem.

 

Setelah saya selesai mengikuti acara jamuan santap malam saya kembali ke hotel, saya pesan bakso, kemudian nasi goreng, dan kemudian apa namanya, emping. Saya bilang saya sudah takut kalau tidak enak, rasanya gimana, when? lumayan. Nah, waktu itu, ini singkat cerita, ini sedang tengah-tengah makan siang saya melirik di sebelah kanan ada namanya Menteri Sekretaris Negara, Pak Sudi Silalahi, beliau saya panggil. Datang, saya bisikin, Pak Sudi, saya berbisik, "tolong pesankan nasi goreng sekarang juga." Untuk siapa? Untuk sebelah saya ini, Obama. Pak Sudi bergerak, masuk ke dapur, dipesanlah nasi goreng. Tiba-tiba pasukan pengamanan Presiden Amerika Serikat, tahu kalau pesan nasi goreng, ditanya, ini untuk siapa? Untuk presiden Anda. O ndak bisa, ndak bisa, bertengkar sedikit. Akhirnya Pak Sudi Silalahi bicara begini. Begini, ini yang pesan Presiden Indonesia, Presiden saya, akan diserahkan kepada sahabatnya, Presiden Obama.

 

Setelah itu datang makanan dicek secara bersama, karena makanan harus dicek baik oleh Paspampres Indonesia dan Paspampres Amerika Serikat, singkat kata lolos. Datanglah nasi goreng itu, begitu sampai di tempat saya, Obama sedang mengambil piring yang makanan yang disiapkan siang hari itu, begitu datang nasi goreng, dia kaget. Apa ini? Ini untuk Anda. Nasi goreng? Yes, langsung diambil, dalam waktu yang singkat ludes, habis. Kalau Presiden Amerika Serikat, presiden adidaya menyenangi nasi goreng, banyak orang di luar negeri yang suka masakan Indonesia, nasi goreng dan lain-lain.

 

Tolong para wirausaha yang bergerak di bidang kuliner, jadikan inspirasi untuk mengembangkan kuliner Indonesia. Kalau Thailand punya semboyan  The Kitchen of the World, kalau masakan Vietnam, Tiongkok, ada di mana-mana, masakan Indonesia suatu saat juga ada di seluruh dunia, ini harapan kita.

 

Cerita saya belum selesai, masih di Bali. Pada acara malam kesenian di Bali, saya dengan Ibu Ani dan teman-teman yang lain berbincang-bincang kira-kira pakaiannya apa nanti, karena kami ingin menyerahkan busana yang khas Indonesia. Saya mengatakan batik meskipun sangat disukai sudah amat sering, bagaimana kalau tampilkan, kita tampilkan tenun. Singkat kata kita mengambil tenun dari Nusa Tenggara Timur, kemudian kita modifikasi dengan gaya yang bagus, yang pas. Dan malam hari itu dipakailah tenun Indonesia oleh para pemimpin dunia, beserta para pendampingnya, dan itu merupakan tayangan ataupun busana terbaik dan sekarang diabadikan di banyak tempat, lagi-lagi fashion juga memiliki masa depan yang baik, karena Indonesia punya bakat, punya kemampuan untuk mengembangkan bisnis di bidang itu.

 

Saudara-saudara, utamanya Adik-adik Mahasiswa, Wirausaha Mahasiswa, dan Kaum Perempuan yang sangat saya cintai,

 

Betapa pentingnya bangsa ini negeri kita untuk terus mendorong dan mengembangkan entrepreneurship dan technopreneurship. Oleh karena itu, saya bersyukur kepada Allah, berterima kasih kepada semua yang bersama-sama melakukan upaya untuk mengembangkan kewirausahaan di negeri kita ini.

 

Kepada Bank Mandiri, secara khusus saya ucapkan terima kasih, atas prakarsanya, atas dorongannya, atas bantuannya untuk mengembangkan kewirausahaan, utamanya di kalangan kaum muda mahasiswa, dan kaum perempuan. Allah akan membalas pahala Bank Mandiri, dan juga bank-bank lain yang melakukan hal yang sama.

 

Saudara-saudara,

 

Saya mengucapkan selamat kepada para penerima penghargaan tadi, jadilah contoh, jadilah model, teruslah berinovasi, karena dengan inovasi sangat mungkin Saudara-saudara akan menjadi pengusaha yang sukses, baik di daerah, maupun di Indonesia, maupun pada tingkat dunia. Saya sungguh gembira hari ini, dan mengapa saya gembira, karena Saudara para Entrepreneur, para Wirausahawan itu adalah pahlawan sebenarnya, pahlawan bisnis, pahlawan ekonomi, dan juga pahlawan pembangunan. Mengapa? Wirausahawan itu bukan hanya mencari dan menunggu peluang, tapi mereka menciptakan peluang,  create opportunities.

 

Ingat, untuk menjadi wirausahawan yang tangguh dan sukses, itu jalannya tidak mudah, semua begitu, di negara mana pun. Oleh karena itu, ingatlah bahwa seorang entrepreneur itu sebenarnya seorang yang punya ide dan orangnya kreatif, serta inovaitf, serta senang dengan terobosan. Dia tidak suka yang biasa-biasa saja, terobosan. Dia  berani memulai yang baru, belum ada memang. Dia berani memulainya. Dia berani mengambil resiko, tidak pasif, tetapi aktif untuk mencari dan menemukan, mestilah orang yang sabar, orang yang ulet, dan pantang menyerah. Mereka juga siap untuk gagal, tetapi mencoba lagi, berupaya lagi, dan tidak pernah punya mental mencari jalan yang pintas. Baca kisah sukses para entrepreneur di seluruh dunia, yang menjadi jutawan, miliarder pada tingkat dunia adalah mereka yang gagal mencoba lagi, gagal mencoba lagi, akhirnya berhasil.

 

Saudara-saudara,

 

Itulah entrepreneur, technopreneur, dan ingat untuk meraih sukses bukan pekerjaan sehari dua hari, sebulan dua bulan, bahkan juga bukan pekerjaan setahun dua tahun. Mereka sering mengalami proses jatuh dan bangun, tapi sekali lagi, tetap ulet, pantang menyerah, dan terus berinovasi. Oleh karena itu, saya senang hari ini sekali lagi melihat semangat Saudara-saudara utamanya Kaum Perempuan dan para Mahasiswa untuk suatu saat menjadi pengusaha yang berhasil di negeri tercinta ini.

 

Kaum Muda harapan bangsa,

 

Insya Allah tahun ini saya akan selesai mengemban tugas saya, dan akan muncul pemimpin-pemimpin yang baru, begitu seterusnya, dan Saudara para Mahasiswa, Adik-adik inilah yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan bangsa di masa depan. Oleh karena itu, pesan saya kepada kaum muda, jangan tergoda dengan sesuatu yang tidak benar. Misalnya, maunya serba cepat dan serba mudah, ingin cepat jadi kaya, ingin cepat jadi pemimpin yang besar. Maunya menempuh jalan pintas, disertai dengan cara-cara yang belum tentu baik, ambisinya tinggi, boleh, bagus, tetapi kalau sangat tinggi dan tidak mau bekerja, tidak mau berupaya, tentu tidak baik, bukan seperti itu yang hendak kita bangun. Tetapi mereka yang terus gigih berjuang dari hari-ke hari dari masa-ke masa.

 

Dalam dunia bisnis, kalau kita baca di seluruh dunia, seorang wirausaha adalah mereka yang menemukan produk dan jasa yang baru, membuka pasar yang tadinya belum ada, memberikan nilai tambah pada barang dan jasa yang sudah ada, menghubungkan modal ada modal di sini dengan pekerja, kemudian membikin bisnis dan ekonomi makin berkembang.

 

Saya juga ingin para  pengusaha muda agar kewirausahaan di negeri kita terus tumbuh dan berkembang. Sebagaimana disampaikan oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah tadi, kalau ekonomi dan bisnis terus tumbuh, maka yang tadinya menganggur dapat pekerjaan. Kalau dia dapat pekerjaan, dia bekerja maka mendapatkan penghasilan. Kalau keluarga atau rumah tangga mendapatkan penghasilan, tidak menganggur lagi, maka kemiskinan berkurang dan hidupnya makin sejahtera. Saudara tahu, tiap tahun banyak sekali angkatan kerja yang mencari pekerjaan, banyak sekali, jutaan.

 

Oleh karena itulah negara, saya sebagai Presiden setiap saat memikirkan bagaimana menyerap, menampung, dan memberikan lapangan pekerjaan kepada mereka. Saya ingin memberi contoh, banyak yang ingin jadi pegawai, termasuk guru, TNI, dan POLRI, tapi itu ada batasnya. Tidak mungkin kita menambah ratusan ribu pegawai negeri termasuk TNI dan POLRI, karena memang tidak sebesar itu yang kita perlukan, dan negara tidak mampu membiayainya, ada batasnya. Ada yang ingin menjadi profesional di organisasi maupun di perusahaan. Ada yang ingin menjadi labour menjadi buruh. Ada yang ingin bekerja di bidang pembangunan infrastruktur. Ada yang pergi ke luar negeri mencari pekerjaan, tetapi dan ini tanda-tanda yang baik, makin banyak saudara-saudara kita yang ingin berusaha sendiri. Merekalah sebetulnya penyelamat ekonomi nasional kita termasuk para mahasiswa, para wirausaha muda tadi.

 

Pertanyaannya kemudian: Apakah di negeri tercinta ini, apakah di Indonesia ini masih bisa berkembang usaha-usaha mandiri? Jawaban saya dengan tegas, masih. Peluang dan kesempatan masih terbuka, makin ke depan makin besar peluang itu. Mengapa? Begini dengarkan, negara kita adalah ekonomi terbesar di Asia Tenggara, Indonesia ekonomi nomor 15 besar di dunia, penduduk kita besar, sumber daya alam kita tidak sedikit, Tanah Air kita juga luas. Itu potensi. Kemudian Alhamdulillah berkat kerja sama kita, kerja keras kita, ekonomi kita tumbuh relatif tinggi, meskipun dunia sedang tidak bersahabat.

 

Kalau ekonomi tumbuh tinggi, penduduknya besar maka, demand akan barang dan jasa akan terus meningkat.  240 juta masih akan bertambah memerlukan produk barang dan jasa untuk kehidupannya. Jangan lupa, tahun lalu itu yang disebut consumer class atau middle clas itu berjumlah 50 Juta orang. Itu pun sudah 10 kali jumlah penduduk Singapura. Mendekati 2030, kurang lebih 15 tahun dari sekarang consumer class itu akan menjadi 125 juta. Apa artinya? Mereka memerlukan barang dan jasa yang lebih besar lagi dengan kualitas yang lebih baik.

 

Kemudian, di samping itu ekonomi makin berkembang di seluruh Indonesia. Dulu seolah-olah hanya di Jawa, sekarang pergerakan ekonomi ada di provinsi-provinsi di luar Jawa. IPTEK makin baik, kalau orang punya kreasi, punya jiwa seni, kemudian teknologi didatangkan, maka produknya akan memiliki nilai tambah yang tinggi. Ini tanda-tanda baik, Indonesia orangnya kreatif, tekonologinya makin maju, begitu disatukan akan menjadi produk bernilai tinggi, contohnya yang ada di Korea, di Jepang, di Hongkong, di Taiwan, dan sebagainya. Inilah masa depan kita para Mahasiswa, para Wirausaha Muda, dan Wirausaha Perempuan.

 

Oleh karena itulah, saya ingin sekali lagi memberikan gambaran tentang perjalanan negeri ini, tentang masa depan kita, bahwa Saudara semua memiliki peluang untuk berhasil di masa depan. Pemerintah, negara akan terus mengembangkan kebijakan, program-program yang tepat, bahkan juga memberikan kemudahan permodalan. Tadi, disampaikan sejak tahun 2007 Kredit Usaha Rakyat, micro credit, itu jumlahnya sekarang mencapai  137 triliun dan telah mengalirkan 10, kepada 10 juta pengusaha mikro kecil dan menengah.

 

Itulah negara kita, itulah masa depan kita, dan Saudara, Adik-adik Mahasiswa, dan para Wirausaha Perempuan dan Muda, teruslah berusaha, teruslah berupaya, hanya dengan itu semua bisa mengubah nasib, dan masa depannya. Masa depan Saudara-saudara, dan juga masa depan negeri kita ini.

 

Dan yang terakhir, kalau ingin sukses di bidang apa pun, termasuk di bidang bisnis, maka bergabunglah Saudara pada barisan orang yang optimis, yang berpikirnya positif, yang jiwanya terang, dan mau bekerja untuk mengejar sukses. Jangan mau bergabung ke dalam barisan orang yang berpikirnya serba negatif, pesimis, berjiwa gelap, gemar, dan mudah menyalahkan orang lain, tetapi malas, dan tidak mau bekerja apa pun. Pilihan ada pada Saudara semua, saya yakin Saudara akan memilih menjadi orang yang sukses.

 

Selamat berjuang, sukes bersama Saudara.

 

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

 

 


 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI