Sambutan Presiden RI Pd Hari Guru Nasional dan HUT PGRI tgl 26 Nov 2013, di Jakarta

 
bagikan berita ke :

Selasa, 26 November 2013
Di baca 875 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA ACARA

HARI GURU NASIONAL TAHUN 2013 DAN HARI ULANG TAHUN KE-68 PGRI

DI ISTORA SENAYAN, JAKARTA

TANGGAL 26 NOVEMBER 2013

 

 

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua,

Oom Swastiastu,

 

Para tamu undangan yang saya muliakan,

Para Pemimpin dan Pengurus PGRI, serta Bapak-Ibu Guru yang saya cintai dan saya banggakan,

 

Alhamdulillah, pada hari yang indah, hari yang membahagiakan, dan insya Allah penuh berkah ini kita dapat kembali memperingati Hari Guru Nasional Tahun 2013, bertepatan pula dengan Hari Ulang Tahun ke-68 PGRI. Kita juga bersyukur ke hadirat Allah SWT karena atas bimbingan, rahmat, dan ridhonya masih diberikan kekuatan, semangat, dan insya Allah kesehatan untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita, serta tugas dan pengabdian kita kepada masyarakat, bangsa, dan negara tercinta.

 

Saya juga ingin menggunakan kesempatan yang amat baik ini untuk mengucapkan selamat Hari Guru Nasional dan Hari Ulang Tahun PGRI. Terimalah ucapan selamat dan penghargaan saya, para penerima tanda penghargaan, yang tadi telah sama-sama kita saksikan, teruslah menjadi teladan, teruslah berprestasi, dan teruslah meningkatkan pengabdian untuk pendidikan kita, dan untuk bangsa dan negara kita.

 

Bapak-Ibu utamanya para Guru yang saya cintai,

 

Sudah ratusan kali saya menyatakan bahwa bangsa yang maju dan unggul adalah bangsa yang memiliki sumber daya manusia yang maju dan unggul pula. Manusia yang unggul itu adalah hasil dari pendidikan yang maju, sedangkan guru dan dosen adalah penentu keberhasilan dan kemajuan pendidikan kita. Oleh karena itu, marilah terus kita tingkatkan keunggulan dan daya saing bangsa agar bangsa Indonesia makin ke depan makin maju, makin adil, dan makin sejahtera.

 

Tadi saya menyimak sambutan sahabat saya, Dr. Sulistyo, pejuang yang gigih untuk memperjuangkan kompetensi dan kesejahteraan guru, juga kita dengarkan sambutan dari Prof. Nuh, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang juga tidak pernah berhenti memikirkan masa depan pendidikan di negeri tercinta ini. Tolong berikan tepuk tangan kepada para pejuang pendidikan di seluruh Tanah Air, yang para pejuang itu tiada lain adalah di samping mereka yang mengemban amanah, sebagaimana saya sampaikan tadi, contohnya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Ketua PB PGRI, tiada lain adalah para guru di seluruh Tanah Air.

 

Para Guru yang saya cintai,

 

Rasanya sudah cukup banyak yang kita lakukan bersama dalam upaya memajukan pendidikan di negeri ini, dan dalam rangka meningkatkan kemampuan dan kesejahteraan para dosen dan guru.

 

Kita bukan hanya berbicara talk only, tetapi kita juga terus berupaya dan berbuat agar sekali lagi makin ke depan pendidikan kita makin baik, makin ke depan kemampuan guru makin baik, dan jangan lupa makin ke depan, kesejahteraan guru juga makin baik.

 

Saya pribadi, selama sembilan tahun lebih ini aktif berkeliling Indonesia bertemu dengan para guru, keluar-masuk Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas. Untuk melihat langsung keadaannya, persoalannya, dan upaya untuk mengatasi persoalan itu. Bukannya saya tidak percaya kepada para menteri, para gubernur, para bupati, dan para walikota, tetapi menjadi tugas dan kewajiban saya untuk juga melaksanakan pengawasan, dan memberikan koreksi, kalau memang harus ada perbaikan yang mesti dilaksanakan.

 

Bapak-Ibu, Saudara-saudara para Guru yang sangat saya sayangi,

 

Sebenarnya saya sudah menyiapkan sambutan yang cukup komprehensif, tetapi saya tidak ingin bacakan semua, karena saya diingatkan oleh Pak Sulistyo dan Pak Nuh tadi, ini adalah kesempatan terakhir saya dalam menghadiri, dalam menghadiri Peringatan Hari Guru Nasional, dan Hari Ulang Tahun PGRI. Oleh karena itu, saya ingin menyampaikan sejumlah hal kepada para insan pendidikan dan para guru, tentunya dengan do'a yang baik agar di masa depan nanti bapak-ibu guru juga terus mendapatkan kemajuan. Dan kemajuan itu insya Allah akan lebih memajukan pendidikan di negeri kita ini.

 

Saya sungguh memberikan atensi yang tinggi kepada guru, saya masih ingat satu bulan setelah saya menjadi presiden, saya cek gaji guru dan PNS golongan I/a itu 600 ribu. Saya mengumpulkan anggota kabinet, menteri-menteri terkait, salah satu saksinya adalah Pak Sudi Silalahi, nampaknya 600 ribu dikaitkan dengan tugas, tanggung jawab dan pengorbanannya terlalu kecil. Oleh karena itulah kami bertekad dulu, sejalan dengan kemampuan negara dan pertumbuhan perekonomian kita, minimal gaji guru haruslah mencapai Rp. 2,5 juta. Itu awal.

 

Tentunya makin tumbuh ekonomi kita, makin banyak penerimaan negara kita, maka kesejahteraan guru dan Pegawai Negeri Sipil yang lain, anggota TNI-Polri, bahkan rakyat kita tentulah harus makin baik. Sehingga cita-cita, mimpi indah, dan semangat untuk meningkatkan kesejahteraan guru harus tidak pernah padam. Tidak boleh padam, harus terus kita lakukan, dan saya mendo'akan pengganti saya nanti insya Allah juga akan menyayangi Saudara semuanya, menyayangi guru.

 

Karena ini suasana farewell saya ingin bercerita mengapa ada kaitan saya dengan guru. Saya lahir di Pacitan, kota yang kecil, terbelakang waktu itu, tandus, masyarakatnya miskin. Dua puluh tahun saya ada di kota itu dan hampir semua saudara saya adalah guru. Setelah dua puluh tahun, tiga puluh tahun saya mengabdi di TNI, sejak memasuki Akademi Militer, dari tiga puluh tahun itu, enam tahun saya menjadi guru di jajaran TNI. Tiga tahun sebagai guru militer atau instruktur di Pusat Infantri, di Bandung, dan kemudian, sekian tahun kemudian, saya menjadi dosen, dosen Seskoad juga tiga tahun, sehingga 20% dari masa bakti saya di TNI, saya menjadi guru.

 

Guru di lingkungan TNI gajinya juga kecil, kesejahteraannya, katakanlah pas-pasan, sehingga kami pun merasakan betapa guru, dengan misi yang besar untuk mendidik anak didik, tetapi kadang-kadang harus pandai-pandai mengatur dapur agar tetap mengepul. Tiga puluh tahun di TNI, berarti lima puluh tahun sudah, lima tahun berikutnya lagi saya masuk pemerintahan, hampir lima tahun saya menjadi menteri. Kemudian tahun ke lima puluh lima sampai insya Allah tahun ke enam puluh lima tahun depan, saya menjadi Presiden.

 

Saya kembali berinteraksi dengan bapak-ibu guru, dan insya Allah tahun depan dengan mohon izin Allah SWT, setelah saya selesai mengemban tugas rasanya profesi yang paling baik bagi saya juga menjadi guru. Saya minta izin Pak Sulistyo, boleh tidak Pak nanti kalau sudah tidak jadi, saya bertanya boleh tidak setelah nanti tidak jadi Presiden pakai seragam ini.

 

Nanti, sambutan saya akan saya serahkan kepada PGRI karena banyak pesan-pesan yang baik, tetapi karena ini suasananya khas saya ingin menyampaikan sesuatu kepada para guru berkaitan dengan, insya Allah tahun depan bangsa kita akan memilih wakil-wakil rakyat, dan memilih pemimpin baru nanti yang akan memimpin kita semua.

 

Saya bermohon kepada para guru di seluruh Indonesia, pada saatnya nanti agar menggunakan hak pilihnya jangan jadi golput, gunakan hak pilih itu. Karena sebagian guru adalah pegawai negeri, maka patuhilah ketentuan undang-undang, manakala ada netralitas TNI, Polri, dan pegawai negeri dalam pemilu, maka laksanakan juga undang-undang itu. Kepada para politisi, jangan mengorbankan guru dengan cara, dengan cara meminta melakukan sesuatu yang tidak diperbolehkan oleh undang-undang. Biasanya kalau ada apa-apa yang jadi korban adalah guru.

 

Saya berharap melalui mimbar ini, para gubernur, bupati, dan walikota juga memperhatikan, biarlah mereka menjalankan tugas sebagai pegawai negeri, sebagai guru, karena nanti pada saat menyampaikan, atau menggunakan hak pilihnya insya Allah hak pilih itu akan digunakan.

 

Saya juga berharap, sebagai pendidik, karena musim pemilu biasanya suhu politik menghangat ikutlah menciptakan suasana yang tertib, tenteram dan damai. Ikutlah mengingatkan pihak-pihak lain, jangan mudah bertengkar, bermusuhan, apalagi melaksanakan aksi-aksi kekerasan. Dan nanti pada saatnya, dengarkan, dan simak baik-baik apa yang dikampanyekan oleh para peserta pemilu atau pemilihan presiden, terutama apa pandangan dan kebijakan beliau serta solusi yang akan diambil oleh beliau-beliau itu di bidang pendidikan, dan peningkatan kemampuan, serta kesejahteraan guru. Setelah itu gunakanlah hak pilih Saudara-saudara dengan sebaik-baiknya.

 

Akhirnya, sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas karya, dan pengabdian para guru, saya tidak bisa menyebutkan satu per satu. Terima kasih dan penghargaan khusus, juga saya sampaikan kepada para guru yang bertugas di daerah yang tidak mudah dan penuh tantangan. Saya sering berjumpa dengan mereka ketika saya berkunjung ke berbagai pelosok Tanah Air.

 

Pemerintah akan terus memikirkan dan meningkatkan kesejahteraan para guru. Saya masih akan mengemban tugas selama sebelas bulan mendatang, saya akan terus melakukan sesuatu untuk kemajuan pendidikan, kemampuan, dan kesejahteraan para guru.

 

Saya sudah mendengar yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang merespons usulan dari PGRI, saya harap semua itu bisa diwujudkan, dengan demikian, insya Allah sebelum berakhir masa bhakti pemerintahan ini kita sudah melakukan banyak hal untuk pendidikan kita, serta untuk guru kita.

 

Para Guru yang saya cintai,

 

Yang terakhir, bimbing dan sayangilah anak-anak yang para Guru bimbing dan didik seperti menyayangi anak-anak sendiri.

 

Selamat bertugas kepada para Guru, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT melindungi Bapak-Ibu sekalian di mana pun bertugas dan mengabdi. Semoga pula di akhir tahun depan setelah pemilu 2014, para guru memiliki presiden baru yang mencintai guru, serta terus meningkatkan kompetensi dan kesejahteraannya.

 

Selama mengemban tugas, meskipun nanti akan saya ulangi lagi, jika ada kekurangan, kekhilafan, dan kelemahan saya, saya memohon maaf, saya ingin berbuat yang terbaik untuk negeri ini, tentu ada batas kemampuan saya, tetapi saya katakan tadi saya akan terus melakukan sesuatu sampai akhir penugasan insya Allah di akhir tahun depan nanti.

 

Terima kasih, sampaikan salam saya kepada para guru di seluruh Tanah Air beserta keluarganya.

 

Sekian,

 

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI