Sambutan Presiden RI Pd Pencanangan Gerakan Ekonomi Syariah, di Lap. Monas, Jakarta, tgl 17 Nov2013

 
bagikan berita ke :

Minggu, 17 November 2013
Di baca 876 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA

PENCANANGAN GERAKAN EKONOMI SYARIAH

DI LAPANGAN MONAS, JAKARTA

TANGGAL 17 NOVEMBER 2013

 

 

 

Assalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Alhamdulillaahirabbil'aalamiin, washshalaatu wassalaamu'alaa asrafil anbiyaai walmursalin, sayyidina wamaulana Muhammadin, wa'alaa aalihi washahbihi ajma'iin, amma ba'du,

 

Yang saya hormati para Pimpinan Lembaga-lembaga Negara, para Menteri, dan para Anggota DPR RI,

Yang saya hormati Saudara Gubernur Bank Indonesia dan Pimpinan OJK,

Yang saya hormati Saudara Gubernur DKI Jakarta,

Yang saya cintai para Pimpinan Perbankan Syariah, Ketua Asosiasi dan Penggiat Ekonomi Syariah, dan Hadirin sekalian yang saya muliakan,

 

Mengawali sambutan ini, saya mengajak Hadirin sekalian untuk sekali lagi memanjatkan  puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, atas rahmat dan karunia-Nya, pada hari ini kita dapat menghadiri Pencanangan Gerakan Ekonomi Syariah atau gres yang dipusatkan di Lapangan Monas, Jakarta.

 

Di hari yang bersejarah ini, di awal bulan Muharam tahun  1435 Hijriyah, yang insya Allah penuh berkah, kita berkumpul bersama untuk mencanangkan Gerakan Ekonomi Syariah. Sebuah niat yang mulia, tidak hanya untuk memberdayakan ekonomi umat, tetapi juga bagi tumbuh dan semakin meratanya perekonomian di negeri kita. Ke depan kita berupaya untuk lebih mengoptimalkan penerapan ekonomi syariah di berbagai sektor, mulai dari perdagangan, wirausaha, perbankan, investasi, asuransi, dan sektor pembangunan ekonomi lainnya. Kita terus berupaya bagi terwujudnya sistem perekonomian yang lebih adil dan menyejahterakan rakyat.

 

Hari ini kita mencatat sejarah baru dengan pencanangan Gerakan Ekonomi Syariah sebagai agenda nasional. Melalui gerakan ini pula, kita ingin masyarakat di seluruh Tanah Air berperan lebih aktif dalam pengembangan ekonomi syariah. Lebih jauh lagi, kita juga ingin menjadikan negeri kita sebagai Pusat Keuangan Syariah Dunia, insya Allah, Allah akan kabulkan, yang terintegrasi dengan sistem internasional berbasis syariah. Inilah salah satu esensi dari perwujudan Islam sebagai rahmat bagi semesta alam.

 

Sebagai negara muslim terbesar di dunia dan pada saat yang sama semakin meningkatnya jumlah masyarakat kelas menengah di Tanah Air, Indonesia berpotensi menjadi pusat ekonomi syariah dunia.

 

Saudara-saudara,

 

Tatanan sistem perekonomian global saat ini sedang menghadapi tantangan serius. Selama ini teori dan konsep di banyak negara maju menjadi sumber pemikiran dan gagasan perekonomian dunia. Namun, pada kenyataannya tantangan terbesar ini justru lebih dirasakan oleh negara-negara maju. Oleh karena itu, belajar dari fenomena krisis ekonomi dunia yang datang silih berganti, sudah selayaknya sistem, kebijakan, dan etika perekonomian perlu kita perbaiki dan kita lengkapi.

 

Dalam kaitan itu, sistem ekonomi syariah dapat menjadi salah satu solusi dalam mengurangi ataupun mencegah terjadinya krisis keuangan global. Sekaligus juga dapat meningkatkan ketahanan ekonomi nasional terhadap dampak negatif gejolak keuangan global yang belakangan ini kerap kita rasakan.

 

Saya terus mengikuti perkembangan ekonomi syariah di Tanah Air. Pemerintah juga terlibat secara langsung memajukan ekonomi syariah dan keterkaitannya dengan sektor lain. Alhamdulillah, selama sembilan tahun terakhir, berbagai inisiatif pengembangan yang ditempuh pemerintah beserta parlemen, regulator, dan para pemangku kepentingan lainnya telah mendorong pengembangan sistem ekonomi syariah secara signifikan. Sebagaimana disampaikan oleh Gubernur Bank Indonesia tadi, aset industri perbankan syariah juga meningkat hampir 14 kali, atau rata-rata tumbuh 51% per tahun. Jumlah yang luar biasa, alhamdulillaah. Selain itu, sejumlah tonggak penting sejarah keuangan syariah Indonesia juga telah kita wujudkan.

 

Dalam kesempatan yang membahagiakan ini, saya ingin menyampaikan tiga hal penting tentang ekonomi syariah di Indonesia. Pertama, mengapa kita semakin membutuhkan ekonomi syariah di Indonesia? Atau dengan kata lain, hal-hal apa saja yang dapat dikontribusikan oleh ekonomi syariah bagi perekonomian nasional kita? Kedua, saya juga ingin menjelaskan apa saja yang telah dilakukan oleh pemerintah dan kita semua untuk memajukan ekonomi syariah di Indonesia? Sedangkan yang ketiga adalah, apa yang perlu kita lakukan untuk lebih meningkatkan ekonomi syariah Indonesia di masa mendatang?

 

Hadirin sekalian yang saya hormati,

 

Pertama, saya melihat ekonomi syariah dapat mengurangi kerentanan perekonomian akibat fenomena yang kita sebut sebagai decoupling economy. Melalui sistem bagi hasil, ekonomi syariah membuat tidak adanya jarak antara sektor keuangan dan sektor riil. Dengan kata lain, perkembangan sektor keuangan merupakan cerminan kemajuan sektor riil. Ekonomi tidak mudah menjadi gelembung atau yang kita kenal sebagai bubble economy.

 

Kedua, sistem ekonomi syariah juga menghindarkan pembiayaan yang bersifat spekulatif atau eksploitasi pasar keuangan, lingkungan hidup, dan lingkungan sosial hanya demi keuntungan ekonomis si pemilik modal.

 

Ketiga, seperti halnya komitmen kita bersama untuk memperluas financial-inclusion terhadap sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah, ekonomi syariah juga memiliki kepedulian yang sangat tinggi terhadap sektor ini.  Melalui pembiayaan kepada UMKM yang dilandasi oleh semangat kebersamaan, maka lembaga keuangan syariah telah ikut berperan nyata dalam menumbuhkembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah.   

 

Keempat, kehadiran dana-dana sosial yang khas dalam sistem ekonomi syariah, semisal zakat infaq dan sadaqah, juga melengkapi sistem jaring pengaman sosial (social safety net) yang telah ada. Melalui hal ini, kaum miskin dan dhuafa dapat diberdayakan dan dimandirikan seiring dengan gerak pembangunan nasional.

 

Kelima, saat ini kita tengah mempercepat dan memperluas pembangunan infrastruktur di Tanah Air. Melalui MP3EI, kita bangun infrastruktur dan sektor riil di Indonesia. Sampai saat ini, realisasi proyek infrastruktur telah mencapai di atas Rp. 737 triliun. Namun kita masih memerlukan lebih banyak sumber pembiayaan bagi pembangunan infrastruktur tersebut. Dalam kesempatan ini, saya mengajak kepada lembaga keuangan dan pembiayaan syariah untuk terlibat aktif dalam investasi syariah di sejumlah proyek infrastruktur di seluruh Tanah Air.

 

Hadirin sekalian yang saya cintai,

 

Hal kedua yang ingin saya sampaikan adalah untuk mengajak kita semua melihat kembali apa saja yang telah kita lakukan untuk memajukan ekonomi syariah di Tanah Air. Hal ini saya anggap penting untuk menuntun kita dalam menyusun langkah strategis yang akan kita tempuh dalam memajukan ekonomi syariah di Indonesia.

 

Setidaknya ada empat langkah strategis yang telah kita lakukan, antara lain: pertama, penyediaan infrastruktur hukum yang dibutuhkan bagi pengembangan industri keuangan syariah. Hal ini tercermin dengan telah ditetapkannya Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Sukuk Negara;  Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah; dan  Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2009 terkait Perpajakan, yang memberikan tax neutrality bagi transaksi keuangan syariah.

 

Kedua, sejak tahun 2008 pemerintah melalui Departemen Keuangan secara regular menerbitkan sukuk guna mendukung pendalaman pasar keuangan syariah. Perbankan syariah dilibatkan dalam berbagai program pemberdayaan pemerintah seperti KUR, dan juga menerbitkan Indonesia Sharia Stock Index. Tidak hanya itu, melalui Departemen Agama, kita juga terus tingkatkan profesionalitas pengelolaan dana haji melalui instrumen keuangan syariah, dan terus mendorong pengelolaan zakat dan waqaf tunai secara lebih baik lagi.

 

Ketiga, dalam  Festival Ekonomi Syariah Tahun 2008, dan World Islamic Economy Forum Tahun 2009, saya telah mencanangkan pengembangan keuangan syariah sebagai agenda nasional, dan menetapkan visi Indonesia sebagai pusat keuangan syariah dunia.

 

Keempat, pemerintah juga secara aktif melakukan koordinasi dan komunikasi dengan para pemangku kepentingan, baik dengan BI, OJK, Baznas, MUI dan organisasi lainnya untuk terus mendorong tumbuh berkembangnya ekonomi syariah di Tanah Air.

 

Saudara saudara,

 

Hal ketiga yang ingin saya sampaikan adalah apa yang harus kita lakukan untuk lebih mendorong perkembangan ekonomi syariah di Tanah Air. Saya memandang, tantangan terbesar untuk mengakselerasi pertumbuhan keuangan syariah adalah masih rendahnya pemahaman masyarakat tentang keuangan syariah, sehingga sosialisasi dan edukasi masyarakat utamanya tentang universalitas nilai-nilai yang menjadi ruh sistem keuangan syariah, serta bentuk-bentuk aplikatif dari berbagai konsep ekonomi syariah menjadi sangat penting untuk kita lakukan.

 

Selain itu, proses tersebut perlu memperhatikan konteks sosio-kultural bangsa Indonesia. Akulturasi nilai-nilai syariah dalam kearifan lokal telah berlangsung jauh sebelum NKRI terbentuk. Di sejumlah daerah kita telah lama mengenal konsep dan tradisi bagi hasil. Misalnya konsep maparo (bagi separoh-separoh) atau mapat (seperempat) mengandung, ya mengandung kesamaan nilai dengan keuangan syariah. Hanya dengan cara demikian, upaya pengembangan sistem ekonomi syariah akan lebih dapat diterima oleh berbagai kalangan.

 

Saudara saudara,

 

Tadi, sewaktu saya menunggu di ruang tunggu, saya berbincang-bincang dengan Gubernur BI, dengan Gubernur DKI Jakarta, dengan Doktor Halim Alamsyah, dan ada Mensesneg, Seskab, Menteri Agama. Saya katakan tadi, ada yang menarik di dunia kita ini, era globalisasi ini seolah-olah ekonomi semua negara di dunia harus diintegrasikan dengan perekonomian global, global economy. Memang di satu sisi membawa kemajuan dan manfaat, tetapi apa yang kita rasakan terutama tahun-tahun terakhir ini, dengan ekonomi yang semakin terintegrasi di seluruh dunia, kalau ada satu atau dua negara yang ekonominya bermasalah, apalagi rontok, maka dengan cepat berpengaruh kepada seluruh ekonomi-ekonomi di dunia.

 

Ekonomi Indonesia akibatnya beberapa kali mendapatkan pukulan, padahal di luar kesalahan kita. Kita sedang membangun, ekonomi sedang tumbuh tinggi, ternyata tahun 2008 dulu ada Tsunami Ekonomi berangkat dari Amerika Serikat menghantam semua ekonomi dunia, termasuk ekonomi Indonesia. Sekarang ini pun ada gejolak baru, datangnya dari luar negeri ikut memukul perekonomian kita.

Oleh karena itu, menurut pandangan saya, kerja sama ekonomi dengan dunia diperlukan sepanjang itu membawa manfaat bagi bangsa Indonesia, bagi ekonomi kita. Tetapi, mari kita perkuat ekonomi domestik, mari kita bangun sistem dan budaya yang lebih bagus. Kita punya budaya, sebagaimana yang kita agendakan hari ini, ekonomi syariah, ekonomi nenek moyang kita, kita membangun di tiap-tiap daerah di Indonesia ini, menurut pandangan saya, inilah yang harus kita perkuat, sehingga kalau ekonomi dunia, kalau ekonomi dunia bermasalah, insya Allah kita selamat.

 

Oleh karena itu, saya menggarisbawahi, saya mendukung penuh gres ini, karena ini adalah salah satu bagian meningkatkan kemandirian dan ketahanan bangsa menghadapi gejolak perekonomian global.

 

Saudara-saudara,

 

Sekali lagi, saya menyambut baik inisiatif gres untuk meningkatkan akselerasi penerimaan masyarakat terhadap ekonomi syariah. Dalam kaitan itu, saya mengajak Saudara Gubernur Bank Indonesia, Ketua Otoritas Jasa Keuangan, untuk terus melanjutkan upaya pengembangan ekonomi syariah dengan mendorong penguatan sinergi dengan pelaku industri.

 

Selain edukasi dan sosialisasi, sejumlah upaya lain juga saya anggap penting bagi kemajuan industri ekonomi syariah di Tanah Air. Upaya ini perlu mendapatkan dukungan dari semua pihak, tidak hanya pemerintah tetapi juga para akademisi, pelaku industri, dan segenap pemangku kepentingan lainnya.

 

Bagi kementerian dan lembaga pemerintah, saya minta untuk lebih memperhatikan kepentingan pengembangan ekonomi syariah, antara lain, antara lain, melalui pelibatan industri keuangan syariah dalam kerja sama public-private, serta pengembangan kurikulum dan sistem pengajaran ekonomi-keuangan syariah.

 

Saya juga mendukung upaya perumusan Cetak Biru Keuangan Syariah Indonesia. Saya berharap cetak biru ini sejalan baik dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah maupun Rencana Pembangunan Jangka Panjang, serta dengan MP3EI.

Saudara-saudara,

 

Mengakhiri sambutan ini, saya mengajak kaum Muslimin dan Muslimat di seluruh Tanah Air untuk bersama-sama menyukseskan Gerakan Ekonomi Syariah. Mari kita tingkatkan amaliah ekonomi syariah dengan kemajuan, ulangi, bagi kemajuan dan kemashlahatan umat.

 

Mari kita tingkatkan budaya berbagi, saya ulangi lagi, budaya berbagi, seperti zakat, wakaf, dan aktivitas kepedulian sosial lainnya. Potensi ekonomi untuk mengembangkan produk halal, fashion, wisata, dan produk industri kreatif lainnya juga masih terbuka lebar. Saya juga ingin memberikan apresiasi kepada lembaga keuangan syariah atas dilaksanakannya program sejuta berdaya. Melalui program ini diharapkan akan lahir usaha-usaha mikro dan kecil yang tangguh dan memiliki daya saing di Tanah Air.

 

Akhirnya, seraya memohon ridho Allah SWT, dengan mengucapkan Bismilahhirrahmanirrahim, awal tahun baru 1435 Hijriyah ini, secara resmi saya canangkan Gerakan Ekonomi Syariah.

 

Terima kasih.

 

Wassalaamu'alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

 

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI