Sambutan Presiden RI Pd Peninjauan Pengungsi Korban Banjir Karawang, di Jabar, tgl 21 Jan 2014

 
bagikan berita ke :

Selasa, 21 Januari 2014
Di baca 1237 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA

PENINJAUAN PENGUNGSI KORBAN BANJIR KARAWANG

DI KABUPATEN KARAWANG, PROVINSI JAWA BARAT

TANGGAL 21 JANUARI  2013

 

 

 

Terima kasih Pak Gubernur, terima kasih Pak Bupati atas laporan dan penjelasannya.

 

Saya berkunjung hari ini didampingi oleh para menteri terkait, Kepala BNPB, Kapolri, untuk melihat langsung keadaan, utamanya di Karawang dan sekitarnya. Sebagaimana Saudara ketahui, Tanah Air kita sekarang ini sedang dilanda oleh, utamanya bencana banjir, bukan hanya di Jawa Barat. Sebagai contoh,  dua hari ini, tiga hari ini saya berkomunikasi secara intens dengan para gubernur untuk mendengarkan laporan penanganan bencana itu,  sekaligus mendapatkan instruksi dan arahan saya. Dua hari yang lalu saya menelpon Pak Gubernur, sudah dilaporkan per dua hari itu keadaan di Jawa Barat, dan sudah ditangani, terima kasih.

 

Saya sebelumnya menelpon Gubernur Jakarta Pak Jokowi, Gubernur Sulawesi Utara Pak Sarundajang, kemudian  Gubernur Sumatera Utara Pak Gatot, tetapi urusan erupsi Gunung Sinabung, berbeda lagi.  Hari ini saya juga berkomunikasi dengan para pemimpin daerah yang mengalami persoalan yang sama, Gubernur Jambi, GubernurBengkulu, GubernurJawa Tengah, Jawa Tengah juga ada banjir dan longsor, Gubernur Sulawesi Selatan dan Gubernur Maluku. Pada prinsipnya, semua tengah mengatasi. Instruksi saya jelas, gunakan  sumber logistik, sumberdaya yang ada. Kalau kabupaten punya,  gunakan, kemudian yang ada di provinsi,  gunakan pula.  Nah, kalau memerlukan bantuan pusat, pusat akan membantu. Dengan  demikian akan bagus karena sistem anggaran kita ada APBN, APBD, semua digunakan untuk kepentingan mengatasi bencana ini dengan pembagian tugas dan tanggung jawab yang baik.

 

Dan, sebenarnya kalau Bapak-Ibumengikuti siaran televisi, bukan hanya Indonesia sebetulnya, negara maju seperti Perancis dan Italia sekarang juga kena banjir. Tapi di Australia justru kebakaran hutan karena panas sekali. Dan, banjir di Indonesia sekarang ini memang belum sebesar banjir dua tahun yang lalu di wilayah Thailand dan Indocina.

 

Meskipun Ini belum aman, menurut ramalan BMKG, prakiraan BMKG, itu hingga Maret kemungkinan cuaca masih seperti ini.  Hingga Desember, Januari, Februari kita harus bersiaga, jaga-jaga, dan kemudian harus cepat bertindak  sebagaimana yang kita lakukan sekarang ini.

 

Pesan saya kepada Pak Bupati, terus dikendalikan, pastikan betul yang ada dalam pengungsian bisa dilayani dengan baik, air minumnya, makanannya, kalau sakit berobatnya, kemudian rumah-rumah yang ditinggalkan pengamanannya, saya sudah menyampaikan kepada Kapolri, dan sudah dilaksanakan oleh jajaran Polri. Pendek kata, mereka harus sabar dulu, tapi dilayani dengan baik, ya dengan harapan susut dan kemudian kita perbaiki.

 

Hari ini saya juga mengajak, misalnya Menteri Pertanian, lantas Sekjen Kementerian PU, dan para pejabat terkait. Saya ingin melihat dampak dari banjir yang melanda area persawahan.  Karena itu ada dampaknya terhadap produksi pangan, produksi beras secara nasional,  karena bukan hanya di Karawang. Tahun lalu, alhamdulillah kita tidak mengimpor beras, dan meskipun tidak mengimpor beras kita punya cadangan di Bulog itu ada dua juta ton lebih. Nah dengan adanya musibah banjir kita lihat nanti,  mudah-mudahan, mudah-mudahan sepanjang tahun juga tidak perlu mengimpor. Tetapi kita pastikan bahwa apa yang terjadi kita hitung, dengan demikian,  kalau harus ada bantuan  kepada yang terkena banjir itu,  pemerintah dengan kemampuan yang ada mesti memberikan bantuan, tentu dengan cara-cara yang tepat.

 

Kira-kira itu, saya tadi keluar dari pintu tol, terus melihat sebelah kiri memang ada genangan,  yang di sebelah sana ya? Dan,  Pak Gubernur menyampaikan kepada saya dua hari yang lalu termasuk yang Indramayu, lantas Subang. Saya bisa membayangkan Teluk Jambe punsaya bisa membayangkan saya pernah dinas di teluk Jambe, Batalyon 305, waktu Letnan dulu. Bekasi, saya pernah tinggal di Bekasi sama istri saya. Jadi juga mengerti keadaannya di situ,  yang penting mari kita tangani dengan baik, yang sabar. Ya ndak kok,  kalau sudah kena musibah itu emosi,  terlambat sedikit makanan, mungkin marah-marah, ya sabar saja,  kita ini tugas kemanusiaan. Para Wartawan juga bikin berita yang baik, dengan demikian,  semua seia-sekata untuk mengatasi banjir ini. Tidak ada yang senang dengan banjir, oleh karena itu kita bekerja sama. Kalau ada keterlambatan makanan, mungkin saja, soal teknis, soal itu, bisa wartawan mengatakan terlambat, tapi juga dengan tujuan yang konstruktif agar logistik sampai, rakyat dapat makanan, dan sebagainya.

 

Kebersamaan itulah yang penting ketika sebuah bangsa, kalau saya tingkatkan ketika Karawang, ketika Jawa Barat menghadapi musibah bencana. Kebersamaaan itu amat penting dan mudah-mudahan semua bisa berdoa dengan baik, dan kita mohon kepada Allah SWT, mudah-mudahan tidak berkepanjangan dan pada saatnya nanti bisa kembali pulih.

 

Saya kira itu, dan selebihnya saya akan melihat ke lapangan, dan saya lihat mana yang, kalau bisa dilihat dari jalan, mana, apa, genangan, sawah yang terkena kalau ada. Ya kemudian,  saya seperti biasa memberikan bantuan untuk natura dan Pak, Pak Bupati, saya bantu satu miliar rupiah untuk,  apa namanya, menambah kekuatan logistik ya. Bisa hari ini, bisa besok, silakan diselesaikan nanti. Makasih semuanya. Silakan, silakan...

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI