Sambutan Presiden RI pd Peresmian Pembukaan Musyawarah Besar III , tgl.1 Nov 2013, di Jakarta

 
bagikan berita ke :

Jumat, 01 November 2013
Di baca 1203 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA ACARA
PERESMIAN PEMBUKAAN MUSYAWARAH BESAR III
KOPERASI SERBAGUNA GOTONG ROYONG (KOSGORO) 1957
HOTEL GRAND SAHID JAYA, JAKARTA
1 NOVEMBER 2013


 

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Yang saya cintai dan saya muliakan para Sesepuh Kosgoro dan Sesepuh Golkar, paling tidak saya mesti menyebut tiga nama Bapak Jusuf Kalla, sahabat saya, Bapak Akbar Tandjung, dan Ibu Sulasikin Moerpratomo,

Yang saya hormati Bapak Agung Laksono, Ketua Umum Pimpinan Pusat Kolektif Kosgoro 1957, beserta para Pimpinan dan Pengurus Pusat maupun Pengurus Daerah Kolektif Kosgoro 1957,

Para Tamu Undangan yang saya hormati dan Teman-teman Seperjuangan, Keluarga Besar Kosgoro, termasuk para Mahasiswa, yang saya cintai dan saya banggakan.

 

Mengawali sambutan ini, saya mengajak Hadirin sekalian untuk sekali lagi, memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, karena atas rahmat dan ridho-Nya, kita dapat menghadiri peresmian Pembukaan Musyawarah Besar ke-III Kosgoro 1957.

 

Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin menyampaikan ucapan selamat melaksanakan Musyawarah Besar, kepada para Peserta yang datang dari seluruh Tanah Air. Semoga musyawarah besar kali ini dapat meningkatkan kinerja organisasi, memantapkan jati diri Kosgoro sebagai organisasi perjuangan, sekaligus berperan aktif dalam pembangunan nasional.

 

Saya juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas peran aktif Kosgoro sejak berdirinya hingga sekarang ini dalam ikut menyukseskan pembangunan bangsa.

 

Hadirin sekalian yang saya hormati,

 

Saya menyambut baik tema Musyawarah Besar Kosgoro 1957 kali ini, yaitu "Terus Berjuang, Ciptakan Indonesia Maju dan Sejahtera". Tema ini tepat dan relevan dalam upaya kita membangun bangsa yang maju dan sejahtera. Tema ini juga dapat memotivasi Keluarga Besar Kosgoro, untuk berada di barisan paling depan bersama elemen masyarakat lainnya, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dengan tetap mengedepankan prinsip-prinsip gotong royong, dan sekaligus menuju masa depan Indonesia yang lebih maju, aman, adil, demokratis, dan sejahtera.

 

Sejarah mencatat, sejak didirikan pada tanggal 10 November 1957 oleh Bapak Mas Isman dan kawan-kawan, Kosgoro tampil sebagai organisasi kemasyarakatan, yang sangat peduli terhadap masalah-masalah kerakyatan dan kebangsaan. Sebagai organisasi kebangsaan yang pluralis, berdiri tegak di atas semua golongan, tanpa membedakan latar belakang etnis, budaya, agama, status ekonomi, dan sosial, Kosgoro tampil sebagai organisasi yang memiliki gagasan cerdas, dan yang sekaligus melakukan aktivitas yang bermakna bagi masyarakat, bangsa, dan negara.

 

Doktrin Perjuangan Tri Dharma Kosgoro 1957, sebagaimana disampaikan tadi oleh Bapak Agung Laksono dan Bapak Airlangga, yaitu pengabdian sebagai semangat perjuangan dan watak dasar kader untuk berjuang penuh keikhlasan tanpa pamrih, kerakyatan: sebagai semangat perjuangan yang bertumpu pada jiwa dan aspirasi rakyat, dan solidaritas, sebagai semangat perjuangan yang berintikan rasa senasib sepenanggungan dengan rakyat. Semua itu tetap relevan hingga saat ini. Doktrin Kosgoro menjadi marwah perjuangan para kadernya di setiap era yang berbeda. Saya mencermati peran Kosgoro yang terus berjuang dan tetap eksis dalam pelayanan pendidikan, pemberdayaan ekonomi masyarakat, hingga pengembangan potensi kepemimpinan bangsa melalui pendidikan politik yang mencerdaskan.

 

Saudara-saudara,

 

Untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maju dan sejahtera, sebagaimana tema Musyawarah Besar Kosgoro kali ini, sesungguhnya bukanlah sebuah mimpi. Peluang itu terbuka lebar untuk bersama-sama kita wujudkan. Apalagi, negara kita memiliki kekayaan alam dan bonus demografi yang besar. Periode 20-30 tahun mendatang adalah periode emas, yang harus benar-benar kita jadikan momentum untuk menjadi negeri maju dan sejahtera. Dalam menyongsong periode emas itu, kita harus melakukan pembangunan bangsa dalam dua dimensi sekaligus, yaitu dimensi moral dan karakter kebangsaan, serta dimensi inteligensia, inovasi, dan teknologi.

 

Pada dimensi moral dan karakter kebangsaan, pembangunan bangsa harus kita arahkan untuk mencetak generasi penerus bangsa yang bermartabat, berbudi luhur, dan berakhlak mulia. Generasi penerus yang memiliki nilai-nilai nasionalisme, patriotisme, dan moralitas yang tinggi. Generasi penerus yang memiliki sikap optimisme dan pengharapan. Generasi penerus yang siap melanjutkan kepemimpinan dengan daya pemulihan yang tinggi dan berwawasan kemajuan. Dengan cara itu, Saudara-saudara, insya Allah, negeri kita dapat menjadi negara yang maju, kuat, tangguh, berwibawa, dan makin disegani oleh dunia.

 

Pada dimensi inteligensia, inovasi, dan teknologi, pembangunan bangsa kita arahkan untuk membangun budaya masyarakat yang berwawasan pengetahuan, knowledge-based society; budaya masyarakat yang menghargai inovasi, dan kreativitas, serta menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Kita juga ingin mencetak tenaga kerja terampil, berlatar belakang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Kita kembangkan pula lembaga akademi komunitas atau community college di seluruh Tanah Air.

 

Melalui dua dimensi itulah, kita berharap, pada tahun 2030 mendatang, negeri kita dapat benar-benar menjadi negara yang makin maju dan makin sejahtera. Pada periode tersebut, ini penting untuk para mahasiswa yang akan menggantikan kami semua di masa depan. Saya ulangi, pada periode tersebut, diperkirakan PDB negara kita akan meningkat lima kali lipat. Demikian pula pendapatan per kapita masyarakat, diperkirakan akan meningkat lima kali lipat dari saat ini. Pendapatan per kapita seperti itu, tentu harus diiringi oleh penurunan kemiskinan secara progresif, menjadi hanya sekitar 4 hingga 5 persen di tahun 2030 mendatang.

 

Hadirin sekalian yang saya hormati,

 

Dari apa yang saya kemukakan tadi, saya mengajak Keluarga Besar Kosgoro 1957 untuk terus tampil sebagai organisasi perjuangan, pembinaan, pelatihan, dan pengembangan potensi bagi anggotanya.

 

Saya juga menyambut baik program kerja Kosgoro 1957, baik pengembangan dan pelayanan pendidikan, pengembangan perekonomian rakyat, pembentukan Induk Koperasi, sosialisasi Kredit Rakyat, ulangi, Kredit Usaha Rakyat, serta pengembangan sumber daya manusia dan potensi sosial politik masyarakat.

 

Saya juga menyambut gembira inisiatif Kosgoro 1957, dalam memberikan beasiswa kepada para siswa dan mahasiswa sejak tahun 2009 hingga saat ini. Lanjutkanlah pemberian dukungan dalam menyukseskan agenda pembangunan bidang pendidikan untuk mencetak generasi muda yang cerdas, tangguh, dan berakhlak mulia.

 

Secara khusus, saya mengajak Kosgoro 1957, untuk menumbuhkan kewirausahaan bagi kaum muda, termasuk mencetak wirausaha-wirausaha baru untuk memperkokoh pembangunan ekonomi kerakyatan.

 

 Sebelum saya akhiri sambutan ini, saya mengucapkan selamat berjuang kepada Kosgoro untuk meningkatkan darmabaktinya kepada bangsa, negara, dan untuk keberhasilan perjuangan politik di tahun 2014 mendatang.

 

Demikianlah. Saudara-saudara, sambutan saya pada acara yang amat penting ini. Akhirnya, seraya memohon ridho Allah SWT, dan dengan mengucapkan "Bismillahirrahmanirrahim", Musyawarah Besar ke III Kosgoro 1957 Tahun 2013 dengan resmi saya nyatakan dibuka.

 

Terima kasih.

 

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI