Sambutan Presiden RI pd Peresmian PT Hankook Tire Indonesia, tgl.17 Sept 2013, di Cikarang, Jabar

 
bagikan berita ke :

Selasa, 17 September 2013
Di baca 786 kali

SAMBUTAN PRESIDEN RI

PADA

PERESMIAN PT. HANKOOK TIRE INDONESIA

TANGGAL 17 SEPTEMBER 2013,

KAWASAN INDUSTRI, CIKARANG

 

 

Excellencies ladies and gentlemen,

Allow me to speak in Indonesian language,

 

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua,

Yang Mulia Bapak Lee Myung-bak, mantan Presiden Republik Korea beserta Ibu Kim Yoon-ok,

Yang saya hormati para Menteri dan Ketua Komite Ekonomi Nasional Indonesia,

Yang Mulia Bapak Duta Besar Republik Korea untuk Indonesia,

Yang saya hormati Gubernur Jawa Barat dan para Pejabat Negara yang bertugas di Jawa Barat,

Yang saya Hormati Pimpinan Hankook Bayer Indonesia,

Yang saya hormati para Pemimpin Bisnis, baik domestik maupun internasional,

Hadirin sekalian yang saya muliakan.

Mengawali sambutan ini, saya mengajak Hadirin sekalian untuk sekali lagi memanjatkan puji, dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT, karena atas rahmat dan karuniaNya hari ini kita dapat menghadiri peresmian PT. Hankook Tire Indonesia di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat.

Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin menyampaikan ucapan selamat datang kepada sahabat dekat saya, Presiden Lee Myung-bak, yang hadir di tengah-tengah kita. Saya juga ingin menyampaikan ucapan selamat, terima kasih, dan apresiasi yang tinggi kepada Pimpinan Hankook Tire Company Limited Republik Korea yang telah memilih Cikarang sebagai lokasi investasinya.

Kami senang, karena Hankook Tire Company Limited, sebagai salah satu perusahaan terkemuka kelas dunia, telah mendirinkan pabrik ban yang megah dan modern di tempat ini. Kita semua berharap, dengan berdirinya pabrik ini selain dapat mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi dan perluasan lapangan kerja, juga akan makin memperkuat hubungan bilateral antara Korea Selatan dengan Indonesia.

Hadirin sekalian yang saya hormati,

Ketika mengawali masa pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu Pertama, saya mencanangkan tekad untuk melanjutkan reformasi, dan pembangunan di berbagai bidang termasuk di bidang ekonomi. Hasilnya alhamdulillah telah kita rasakan dalam sembilan tahun terakhir ini. Meskipun kita mengalami beberapa kali gejolak ekonomi dunia, utamanya tahun 2005 dan tahun 2008, yang lebih disebabkan oleh faktor-faktor global, namun pertumbuhan ekonomi dalam negara kita, dalam negeri kita, dapat terus tumbuh, bahkan pernah mencapai 6,5%.

Pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia, yang pada tahun 2004 tercatat baru sebesar U.S. $645 milyar, alhamdulillah saat ini telah mencapai U.S. $1,1 triliun berdasarkan purchasing power parity. Demikian pula pendapatan perkapita, pada tahun 2004 PDB per kapita kita baru sebesar U.S.$1.177 dan kemudian tahun lalu, pada tahun 2012, angka itu telah mencapai U.S.$3.592 atau meningkat tiga kali lipat. Tentu saja PDB dan PDB per kapita bukanlah satu-satunya sasaran dan ukuran dalam pembangunan ekonomi di Indonesia.

Saya menyadari banyak sasaran yang harus kami capai, misalnya terciptanya lapangan pekerjaan yang lebih luas, dapat dijaganya stabilitas, dan ketahanan ekonomi makro dalam situasi dunia yang terus bergejolak, juga berkurangnya kemiskinan, serta pemerataan, dan pembangunan yang berkelanjutan, yang semua itu terus-menerus Indonesia perjuangkan untuk memiliki kondisi yang lebih baik di masa depan.

Sebagaimana Saudara ketahui, resesi perekonomian dunia belum pulih, sementara negara-negara maju masih terus bekerja keras untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Negara emerging market termasuk BRICS mengalami perlambatan pertumbuhan dan tekanan-tekanan lainnya, di antaranya adalah tekanan pada nilai tukar uang masing-masing, Indonesia juga tidak kebal dari tekanan ini.

 

Presiden Lee,

Ten days ago, I attended G20 summit held in Saint Petersburg, Russia. I know you are very familiar with G20 forum, the environment, the culture, and critical issues that are normally discussed by the leaders of the G20. I could say what we discussed in Russia, the summary is there are two news actually, one is good news, that the economic situation in developed nations are getting better, are improving, even though not much, Japan for example, U.S. is also seeing the improvement of their economy.

But it is good for us because if developed country can fully recover from the past crisis, it means the global economy in general will be good for all of us. But the bad news is BRICS and emerging markets economic situation is facing new difficulties, new challenges. You know well Mr. President, for example, we see the slowing growth of many emerging markets and BRICS, also the weakening of local currency.

The decline of export contribution to growth, and other economic difficulties that are now faced by BRICS and emerging markets. In my intervention, I welcome the improvement of economics in developed nations, but we do hope a good partnership, good cooperation, among the G20 countries, then hopefully emerging markets can also solve problems that we are facing nowadays.

In all emerging markets and BRICS can stimulate again their growth, then it will be good for overall economies in the world. And we also discussed the change of monetary policy in the U.S. that impact widely to all economies, including to emerging markets and BRICS. And I am glad to inform you, Mr. President, that there is a good understanding built during our discussion in Saint Petersburg, that back to what we have discussed in the past, in Washington, in London, in Pittsburgh, in Seoul, that policy coordination is very important, coordinated actions done by all members of the G20 is also important.

So I am hoping that all countries can deal with their domestic situation, but globally we are hoping really that we could cooperate more for the benefit of all members of the G20 and all nations in the world.

 

Saya ingin lanjutkan.

Oleh karena itu, di tengah melambatnya pertumbuhan dan menurunnya komponen ekspor ekonomi kita, investasi yang terus meningkat di negeri kita sungguh memiliki arti yang penting. Saya mengajak dan meminta segenap jajaran pemerintah baik pusat maupun daerah, serta dunia usaha baik domestik maupun internasional untuk bersikap lebih pro-aktif, menjemput bola, dan mampu menciptakan peluang agar investasi dan bisnis terus berkembang di Indonesia.

Jika investasi dan bisnis terus berkembang lapangan pekerjaan, dan penghasilan masyarakat akan terus meningkat. Jika daya beli masyarakat tetap terjaga mereka punya kemampuan untuk membeli barang, dan jasa yang dibutuhkan. Dengan demikian, sektor riil akan tetap bergerak, dan ekonomi tetap tumbuh. Inilah strategi yang kita anut dan jalankan sejak tahun 2005 yang lalu, yang sering saya sebut dengan keep buying strategy.

Hadirin sekalian yang saya hormati,

Hadirnya investasi Korea di Indonesia, sebagaimana ditunjukkan Hankook Tire Limited ini, merupakan bukti nyata dari meningkatnya hubungan bilateral antara Indonesia dengan Republik Korea. Hubungan kedua negara kita yang berlangsung lebih dari empat dekade terus berkembang pesat. Bahkan saat ini hubungan kedua negara semakin maju dengan telah diberlakukannya Korea Indonesia Comprehenship Economic Partnership Agreement. Kerja sama ini meliputi berbagai bidang mulai dari trade and good, trade and services, capacity building, hingga investment.

Kita berharap, kerja sama Korea Indonesia dapat terus meningkat utamanya dengan memanfaatkan potensi kedua negara, serta mempertimbangkan komoditas yang memiliki prospek cerah, dan dapat dikembangkan di masa depan. Salah satu komoditas potensial yang dimiliki Indonesia adalah industri pengolahan karet alam nasional. Potensi karet alam nasional saat ini mencapai 3,3 juta ton per tahun, sebagaimana disampaikan oleh Menteri Perindustrian tadi. Namun, baru sebagian kecil yang dimanfaatkan dan diolah lebih lanjut untuk berbagai kepentingan industri seperti industri ban, industri sarung tangan karet, maupun industri yang lain.

Industri ban nasional merupakan salah satu andalan yang telah mampu berkompetisi di pasar global. Pertumbuhan rata-rata industri ini, sebagaimana tadi disampaikan oleh Menteri Hidayat, mencapai di atas 8% setiap tahunnya, seiring dengan pertumbuhan industri kendaraan bermotor roda empat dan roda dua yang cukup pesat setiap tahunnya. Pengembangan industri kendaraan bermotor saat ini kita arahkan pada peningkatan ekspor kendaraan CBU, Completely Build Up, yang tentunya membutuhkan dukungan dari industri ban.

Sebagaimana kita ketahui bersama, industri ban nasional terus tumbuh melalui investasi yang dilakukan baik oleh perusahaan nasional maupun perusahaan internasional, termasuk investasi Hankook Tire Company di sektor industri ban dengan nilai U.S.$350 juta di Cikarang ini. Tidaklah berlebihan, jika dikatakan bahwa industri ban di Indonesia akan terus tumbuh, dan menjadi salah satu pusat pengembangan industri ban di dunia.

Hadirin sekalian yang saya hormati,

Pembangunan pabrik ban PT. Hankook Tire Indonesia, yang kita resmikan pada hari ini merupakan bagian dari pembangunan klaster industri koridor Jawa dalam MP3EI. Dalam MP3EI untuk koridor Jawa ditetapkan tema besar sebagai pendorong industri dan jasa nasional. Dengan tema itu, pembangunan klaster industri pada koridor Jawa, kita butuhkan untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing industri peralatan transportasi, industri tekstil, dan industri makanan dan minuman. Pengembangan klaster itu juga kita arahkan untuk mendukung peningkatan industri berteknologi canggih di koridor Jawa, seperti industri perkapalan, industri telematika, industri kedirgantaraan, dan industri peralatan utama sistem persenjataan militer.

Untuk mendorong pengembangan industri di sepanjang koridor Jawa, kita terus kembangkan Bandara Soekarno-Hatta, Pelabuhan Tanjung Priok, dan infrastruktur transportasi lainnya. Kita ingin makin ke depan, sistem logistik nasional Indonesia makin efisien dan makin kompetitif. Kita juga kembangkan jaringan transportasi massal kereta api dari kawasan pinggiran ke kawasan pusat metropolitan, dan di dalam kawasan pusat metropolitan. Kita akan segera bangun pula monorel dan circular line kereta api Manggarai ke Bandar Udara Soekarno-Hatta.

Hadirin sekalian yang saya hormati,

Mengakhiri sambutan ini, saya mengajak kalangan dunia usaha untuk turut bersinergi dengan jajaran pemerintah baik pusat maupun daerah, untuk menyukseskan pembangunan sektor industri pengolahan non-migas di berbagai koridor ekonomi. Mari kita perluas kemitraan swasta, dan kemitraan mitra negara dalam pembangunan klaster-klaster industri pada setiap koridor ekonomi.

Kepada Yang Mulia Duta Besar Republik Korea beserta jajaran Direksi Hankook Tire Indonesia, sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas investasinya di Indonesia. Saya berharap, investasi ini dapat terus ditingkatkan lagi di masa yang akan datang, sebagai wujud dari meningkatnya persahabatan di antara kedua negara kita.

Pada kesempatan yang baik ini, saya juga sampaikan apresiasi yang tinggi atas dukungan pemerintah Republik Korea terhadap pelaksanaan program MP3EI. Melalui MP3EI, pemerintah Indonesia telah menyediakan beragam dukungan dan fasilitas berinvestasi yang saling menguntungkan bagi Indonesia dan bagi negara-negara sahabat. Mari kita manfaatkan bersama MP3EI sebagai akses pengembangan bisnis dan dunia usaha, penguasaan teknologi secara bersama hingga peningkatan hubungan antarbangsa.

Secara khusus, saya ingin menyampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Lee Myung-bak, sahabat dekat saya, atas perhatian dan peran yang luar biasa, dalam upaya peningkatan kerja sama bilateral Indonesia-Korea, sewaktu Yang Mulia menjadi Presiden Korea. Kerja sama dan kemitraan kita meningkat tajam pada tahun-tahun terakhir ini. Bukan hanya di bidang ekonomi dan industri secara umum, tetapi juga di bidang industri baja dan persenjataan militer.

Kita juga pernah mendiskusikan untuk kerja sama di bidang energi terbarukan, dan kendaraan yang ramah lingkungan seperti electric car dan green car. Insya Allah awal Oktober mendatang saya akan menerima kunjungan Presiden Park Geun-hye di Jakarta. Saya akan menyampaikan kepada beliau, agar kerja sama Indonesia-Korea yang terjalin kuat dan baik ini dapat dipertahankan dan bahkan ditingkatkan.

Kepada Direksi PT. Hankook Tire Indonesia, saya juga berpesan agar tidak melupakan kewajiban sosial perusahaan Corporate Social Responsibility. Berikan dukungan dalam penumbuhan wirausaha bagi masyarakat di wilayah ini, utamanya dalam penumbuhan industri kecil dan menengah, pemasok komponen industri besar yang Saudara kelola. Berikan perhatian kepada kesejahteraan para pekerjanya, manfaatkan fasilitasi dan dukungan Tri Partit yang diberikan pemerintah. Mari kita pastikan hubungan industrial yang sehat untuk mendukung peningkatan produktivitas dan daya saing di semua sektor industri.

Akhirnya seraya memohon ridha Allah SWT, dan dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim PT. Hankook Tire Indonesia Cikarang, saya nyatakan dengan resmi dimulai pengoperasiannya.

Terima kasih.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI