Sambutan Presiden RI Pd Peringatan Hari Ibu ke-85 Th.2013 di Jakarta, tgl 18 Des 2013

 
bagikan berita ke :

Rabu, 18 Desember 2013
Di baca 996 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA

PERINGATAN HARI IBU KE-85 TAHUN 2013

DI GEDUNG SASANA KRIYA, TAMAN MINI INDONESIA INDAH, JAKARTA

18 DESEMBER 2013

 

 

 

Bismillahirrahmanirrahiim,

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Yang saya hormati Saudara Wakil Presiden beserta Ibu Herawaty Boediono,

Yang saya sayangi Ibu Negara,

Para Sesepuh dan Tokoh Perempuan,

Para Pimpinan Organisasi Kaum Perempuan,

Yang Mulia para Duta Besar Negara Sahabat,

Para Menteri Urusan Perempuan dari Negara-negara Sahabat,

Para Pimpinan Lembaga Negara dan para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu II,

Para Gubernur, para Bupati dan para Walikota,,

Para Pimpinan jajaran TNI dan POLRI,

Para Penggiat dan Pejuang Kaum Perempuan,

Hadirin sekalian yang saya muliakan.

 

Saya juga mengajak Hadirin sekalian untuk sekali lagi memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah Subhanahu wata'ala, karena hari ini kita kembali memperingati Hari Ibu yang ke-85 pada tahun 2013 ini. Sebagaimana yang telah disampaikan oleh Ibu Kus Muldoko dan Ibu Linda Agum Gumelar tadi, setiap kita memperingati Hari Ibu, maka kita selalu mengenang dan menghormati perjuangan kaum ibu, kaum perempuan, sejak sebelum kemerdekaan, pada saat kemerdekaan hingga era pembangunan sekarang ini.

 

Oleh karena itu, atas nama negara dan pemerintah dan selaku pribadi saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas jasa dan kiprah kaum perempuan di negeri tercinta ini termasuk, terima kasih, termasuk rasa terima kasih dan penghargaan negara dan pemerintah kepada tokoh-tokoh yang memiliki jasa dan pengabdian untuk memajukan kaum perempuan sebagaimana tadi kita saksikan pemberian tanda penghargaan itu. Setiap kita memperingati Hari Ibu, maka kita pun terus memperkuat semangat, tekad, dan upaya kita agar peran, kedudukan, dan kesejahteraan kaum perempuan Indonesia dari masa ke masa terus meningkat.

 

Hadirin sekalian yang saya hormati,

 

Peringatan Hari Ibu tahun ini adalah peringatan yang ke-10 kalinya saya hadiri dalam kapasitas saya sebagai Presiden dan Ibu Ani sebagai Ibu Negara. Insya Allah peringatan Hari Ibu tahun depan, presiden kita yang baru nanti akan menghadirinya. Saya belum tahu siapa? Mungkin ada di ruangan ini? Mungkin juga di luar ruangan ini. Hanya Allah yang tahu. Saya yakini, beliau juga akan terus memajukan kehidupan kaum perempuan Indonesia.

 

Oleh karena itu, forum ini, Ibu-ibu utamanya, dan Hadirin sekalian, akan saya gunakan untuk menyampaikan kesan dan pesan saya, serta ajakan dan harapan saya kepada kaum perempuan Indonesia. Sekaligus serta ajakan dan harapan saya kepada semua organisasi kaum perempuan, dan juga kepada semua pejuang  dan penggiat perempuan yang saya ketahui terus berjuang bagi nasib dan masa depan kaum perempuan Indonesia.

 

Saya juga ingin menggunakan kesempatan yang baik ini untuk dengan tulus mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada kaum perempuan, utamanya semua organisasi perempuan atas semua jerih payah dan upayanya untuk memajukan martabat, harkat, dan kemuliaan kaum perempuan. Atas prakarsa dan karya nyatanya untuk bersama-sama pemerintah melakukan berbagai aktivitas pembangunan yang kesemuanya ditujukan untuk kepentingan rakyat Indonesia.

 

Saya mencatat, bahkan sering pula bersama-sama kaum perempuan, misalnya dalam kegiatan menanam dan memelihara pohon serta upaya untuk melestarikan lingkungan kita. Memberikan bantuan sosial terhadap kaum miskin, membantu, memberikan bantuan kepada masyarakat di daerah bencana. Memberikan bantuan dan mendorong pendidikan bagi kaum yang sulit terjangkau, misalnya dengan program mobil pintar, motor pintar, kapal pintar, dan rumah pintar. Memberikan dorongan kepada koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah yang dijalankan oleh kaum perempuan. Menggerakkan ekonomi kreatif, melestarikan dan mengembangkan batik. Mengembangkan handycraft dan usaha perhiasan. Memberikan bantuan kepada para guru dan para petugas di daerah-daerah terpencil. Memiliki kepedulian dan memberikan bantuan kepada para tenaga kerja perempuan yang bekerja di luar negeri. Memberikan bantuan kepada golongan lanjut usia dan juga saudara-saudara kita penyandang cacat. Memberikan kepedulian dan bantuan kepada para korban narkoba, dan juga korban HIV/AIDS.

 

Dan, yang tidak kalah pentingnya adalah memberikan dorongan kepada kaum perempuan dalam berbagai profesi, misalnya mereka yang berprofesi di bidang politik, anggota parlemen misalnya, maupun posisi-posisi politik yang lain. Mereka kaum perempuan yang menjadi pemimpin yang bergerak di bidang bisnis, mereka kaum perempuan yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan.

 

Saudara-saudara,

 

Saya juga mengetahui kepedulian dan kontribusi para organisasi kaum perempuan dalam, ini saya ambil contoh yang saya ketahui dan ikuti, melakukan pencegahan terhadap kekerasan dalam rumah tangga, kekerasan terhadap kaum perempuan, dan kekerasan kepada anak-anak, penanganan anak-anak terlantar, bantuan jaminan kesehatan masyarakat, dan jaminan persalinan yang sangat diharapkan oleh para ibu di seluruh Tanah Air; Dalam mendukung pemberian bantuan operasional sekolah serta beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa miskin, beras untuk rakyat miskin, program Keluarga Harapan yaitu bantuan kepada the poor of the poor di negara kita ini; Mendorong dan ikut berkontribusi untuk menyalurkan Kredit Usaha Rakyat dan juga partisipasi dalam PNPM Mandiri.

 

Ketika saya berkunjung ke kabupaten dan kota, kecamatan di seluruh Tanah Air, peran kaum ibu pada masyarakat lokal sangat mengemuka, sehingga program PNPM Mandiri bisa dilaksanakan dengan baik. Dan, yang tidak kalah pentingnya berkali-kali kaum ibu di seluruh Tanah Air itu benar-benar memiliki komitmen untuk menjalankan semua upaya untuk mencapai sesuatu yang disebut dengan Millenium Development Goals. Itulah, yang saya catat, yang saya saksikan, dan saya ikuti yang dilaksanakan oleh kaum perempuan.

 

Saya tahu dan ikut mendengarkan istri saya, Ibu Ani menerima pesan dari saudara-saudara kita kaum perempuan, misalnya melalui SMS baik siang maupun malam, manakala ada yang ingin disampaikan kepada pemerintah, kepada presiden. Misalnya jika ada kasus-kasus keterlambatan apakah BOS, apakah PKH dan lain-lain. Jika ada kesalahan data di daerah kaum ibu peduli. Tolong pemerintah perbaiki, tolong Pak SBY, ada data yang salah, dan juga mereka yang mengeluh karena prosedurnya, suka susah ataupun panjang.

 

Saya kira itu merupakan tanggung jawab dan kepedulian kaum ibu di seluruh Tanah Air itu, atas semua kebijakan dan program aksi untuk memajukan kehidupan mereka semua. Tentu masih banyak lagi yang para kaum perempuan laksanakan. Oleh karena itu, sekali lagi, terimalah ucapan terima kasih dan penghargaan dari saya yang setinggi-tingginya atas nama negara dan pemerintah.

 

 

Ibu-ibu,

 

Jasa, karya dan pengabdian Ibu-ibu tidak selalu diketahui oleh masyarakat. Tetapi percayalah, Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah Subhanahu wata'la mencatatnya, dan itu menjadi bagian sejarah perjuangan dan perjalanan Indonesia yang sama-sama kita cintai.

 

Hadirin sekalian yang saya muliakan, Ibu-ibu yang saya sayangi,

 

Alhamdulillah, meskipun tantangan dan permasalahan yang kita hadapi masih banyak, kaum perempuan Indonesia kalau kita jujur untuk mengakuinya dari masa ke masa makin maju, makin berperan, makin diperdayakan, makin mendapatkan perlindungan, dan makin meningkat taraf hidupnya. Di samping semua itu merupakan hasil pembangunan yang sama-sama kita laksanakan selama ini. Juga disumbang oleh perjuangan dan kontribusi kaum perempuan sendiri. Tetapi, Ibu-ibu, perjalanan bangsa ini masih panjang, masih banyak yang harus kita laksanakan, masih banyak pula yang harus Ibu-ibu lakukan.

 

Sebagaimana yang saya sampaikan tadi, saya ingin pula menyampaikan pesan, harapan dan ajakan pada kesempatan yang baik ini. Di satu sisi kita bersyukur atas hasil dan capaian pembangunan  yang selama ini kita laksanakan dan kita tentu bertekad untuk terus melakukan tugas-tugas kita di masa depan, termasuk menyelesaikan pekerjaan rumah kita. Di sisi lain, di depan kita tantangan dan permasalahan yang kita hadapi masih banyak. Oleh karena itu, yang paling baik adalah, yang paling bijak adalah yang sudah baik, yang sudah kita capai selama ini, marilah kita jaga dan bahkan kita tingkatkan. Tetapi yang belum baik, yang belum bisa kita capai, marilah kita perbaiki dan terus kita upayakan untuk mencapainya.

 

Itulah, Ibu-ibu, Bapak-bapak, hakekat sebuah pembangunan, yang  sejak Indonesia merdeka terus kita laksanakan hingga hari ini. Membangun Indonesia menuju masa depan yang lebih baik, yaitu Indonesia yang lebih aman dan damai, Indonesia yang lebih adil dan demokratis, dan Indonesia yang lebih sejahtera bukanlah kegiatan sekali jadi, tidak semudah membalik telapak tangan, tetapi sebuah proses berkelanjutan juga upaya berjangka panjang.

 

Pengalaman bangsa dan negara lain di dunia tidak ada sesuatu yang bersifat instan untuk memajukan bangsa itu bahkan diperlukan ratusan tahun untuk menuju bangsa yang maju dan sejahtera. Banyak contoh di dunia untuk menjadi perhatian kita semua, perjalanan sebuah bangsa juga mengalami masa jatuh bangun, up and down, mengalami yang disebut dengan pasang dan surut, kemunduran, krisis dan berbagai ketidakberlanjutan atau diskontinuitas di negara-negara itu. Indonesia yang kita cintai, negara kita pun mengalami proses itu.

 

Oleh karena itu, saya mengajak  dan menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia, segenap komponen bangsa, marilah kita arif dan cerdas menyikapi pembangunan yang kita laksanakan sekarang ini. Daripada hanya terus menyalahkan, apalagi mengganggu apa yang dilaksanakan oleh pemerintah dan negara, ikutlah berbuat. Sekecil apa pun karya dan  sumbangan yang dilakukan pasti ada gunanya bagi Indonesia.

 

Janganlah kita mudah melecehkan mereka-mereka yang ingin berbuat untuk negerinya, janganlah melecehkan apa yang dilaksanakan kaum perempuan untuk memajukan saudara-saudaranya di Indonesia. Apalagi, apalagi, jangan kaum perempuan sendiri melecehkan apa yang dilakukan oleh kaum perempuan yang lain untuk memajukan negerinya.

 

Dalam hal ini secara jujur  dan tulus harus saya sampaikan pada forum yang mulia ini, bahwa yang dilaksanakan oleh organisasi kaum perempuan, dan kaum perempuan pada umumnya telah menjadi bagian dari solusi, bukan bagian dari masalah dan juga bagian dari kemajuan di negeri tercinta ini.

 

Hadirin sekalian yang saya muliakan,

 

Tema peringatan Hari Ibu tahun ini sudah dijelaskan tadi oleh Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Ibu Linda Agum Gumelar. Negara kita, sebentar lagi akan kembali melaksanakan pemilihan umum insya Allah akan dilaksanakan di tahun 2014 mendatang. Saya mengajak terutama kaum perempuan, marilah kita laksanakan pemilihan umum tersebut, agar bisa berjalan dengan aman dan damai, demokratis, serta tertib dan lancar. Kompetisi bisa keras tetapi tetaplah tidak melebihi batas kepatutannya. Marilah kita muliakan pemilu dengan kampanye yang mencerdaskan serta jauh dari fitnah dan praktik-praktik kampanye hitam atau black campaign.

 

Seorang pemimpin, memimpin di posisi mana pun memiliki kehormatan, dan tugas yang amat penting, siapa pun. Oleh karena itu, raihlah posisi itu dengan mulia, penuh kehormatan, dan dengan jalan yang terang dan baik. Jika jalannya terang, baik, dan cerdas, saya yakin rakyat Indonesia akan memberikan dukungan secara kuat. Kalau dukungan rakyat kuat, maka akan membuat negeri kita, negeri ini stabil, dan semua program untuk memajukan kehidupan rakyat dapat dilaksanakan dengan baik. Bagi yang terpilih, bagi yang terpilih menjadi pemimpin nanti, tentulah akan memimpin kita dan akan terus memajukan negeri ini. Insya Allah doa kita, pemimpin baru kita nanti juga mencintai kaum perempuan, dan juga mendukung kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh organisasi kaum perempuan.

 

Kita, seluruh rakyat Indonesia harus memberikan dukungan penuh kepada pemimpin mendatang, Siapa pun pemimpin itu, jangan diganggu. Justru harus dibantu. Bagi yang tidak terpilih untuk memimpin kita dalam Pemilu 2014 mendatang, kita sungguh berharap beliau ikhlas dan menerima proses demokrasi itu, karena peluang di masa depan masih tersedia.

 

Itulah, kehidupan demokrasi dan politik yang hendak kita hadirkan di negeri ini, agar demokrasi dan politik menjadi indah, menjadi damai, dan tidak menyeramkan. Politik yang penuh kemuliaan, politik yang mencerdaskan, dan politik yang membawa maslahat bagi kehidupan seluruh rakyat Indonesia. Itulah, ajakan, harapan, dan seruan saya pada rakyat Indonesia, kepada segenap komponen bangsa, dan utamanya kaum perempuan di negeri ini.

 

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah Subhanahu wata'ala meridhoi, mendengarkan niat dan cita-cita baik ini, untuk keberhasilan dan kedamaian pemilihan umum, dan untuk kemajuan bangsa dan negara kita di masa depan. Sekali lagi, selamat memperingati hari Ibu, maju dan jayalah kaum perempuan Indonesia.

 

Sekian, terima kasih.

 

Wasalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

 

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI