Sambutan Presiden RI pd Takziah Ke Kediaman Alm.Habib Munzir Bin Fuad, tgl. 16 Sept 2013, di Jakarta

 
bagikan berita ke :

Senin, 16 September 2013
Di baca 1000 kali

SAMBUTAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PADA

TAKZIAH KE KEDIAMAN ALMARHUM HABIB MUNZIR BIN FUAD AL MUSAWA

DI JAKARTA

TANGGAL 16 SEPTEMBER 2013

 


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Innalillahi wainnailaihi raji'uun,

 

Bapak-Ibu, Saudara-saudara yang saya cintai dan saya muliakan,

 

Sekarang ini kita sedang berkabung atas wafatnya, atas dipanggilnya Almarhum oleh Allah Subhaanahu wa Ta'aala, yaitu seorang ulama yang sangat kita cintai, Almarhum Habib Munzir.

 

Atas nama negara dan pemerintah, dan selaku pribadi, saya mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya, semoga Almarhum diterima di sisi Allah Subhaanahu wa Ta'aala dengan tenang dan penuh kemuliaan sesuai dengan amal perbuatan dan apa yang dilakukan Almarhum selama hidup di dunia fana.

 

Kita mengenang alrmahum sebagai sosok yang amat teduh, pandangan-pandangannya jernih, nasihat-nasihatnya selalu kita ingat. Saya pribadi beberapa kali bertemu Almarhum, bersama-sama Almarhum, bahkan setiap kita memperingati Maulid Nabi yang dihadiri oleh ratusan ribu jamaah, saya selalu bersama beliau.

 

Ulama muda di mata kami semua, tapi sungguh arif, sungguh bijak, nasihat-nasihatnya sesuai dengan yang kita inginkan bersama, Indonesia menjadi negara yang makin religius, umat Islamnya, umat Islam yang Islami yang membawa keteduhan, yang bertutur kata dan berperilaku baik, yang mencintai kebenaran dan keadilan, yang peduli pada kaum dhuafa, yang menegakkan amar ma'ruf nahi munkar, dan di atas segalanya adalah Islam yang menaburkan rahmat bagi semesta alam.

 

Ketika beliau memberikan tausyiah kepada kita semua, utamanya pada peringatan Maulid Nabi, dijelaskan satu-persatu apa teladan luar biasa yang harus kita ikuti dari Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam. Sungguh ini kenangan indah, kenangan manis yang tidak pernah kita lupakan.

 

Sekali lagi, kita mendoakan agar Almarhum diterima oleh Allah Subhaanahu wa Ta'aala. Kepada keluarga yang ditinggalkan, saya juga mendoakan tabah, tawakkal, inilah yang terbaik di mata Allah, memang berat bagi kita, bagi kita semua. Tetapi percayalah, selalu ada kebesaran di balik ini semua.

 

Saya mendoakan tabah, tawakkal, dan teruskanlah jejak yang dilaksanakan oleh Almarhum, oleh putra-putra beliau. Kemudian kepada segenap jamaah Majelis Rasulullah, ini memang berat bagi kita semua, tetapi percayalah, majelis ini, yang dibangun dan dibesarkan oleh Almarhum, harus terus berlanjut ke depan, memberikan banyak teladan kepada rakyat Indonesia dan bahkan kepada dunia.

 

Demikianlah yang saya sampaikan, sekali lagi, semoga kita semua juga selalu mendapatkan bimbingan, lindungan, dan pertolongan Allah Subhaanahu wa Ta'aala.

 

Terima kasih, Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

 

 

Asisten Deputi Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Bidang Dukungan Kebijakan,

Kementerian Sekretariat Negara RI