ACARA KONGRES KE-20 PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA, DI NOVOTEL HOTEL, PALEMBANG, 1 JULI 2008

 
bagikan berita ke :

Selasa, 01 Juli 2008
Di baca 1301 kali

SAMBUTAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA
ACARA KONGRES KE-20 PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
TANGGAL 1 JULI 2008
DI NOVOTEL HOTEL, PALEMBANG

 

 

Bismillahirrahmaannirrahiim,


Assalamu'alaikum warahmatulaahi wabarakaatuh,


Salam sejahtera untuk kita semua,


Yang saya hormati Saudara Ketua MPR RI,


Yang saya hormati para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, para mantan menteri, dan para sesepuh PGRI, Saudara Pimpinan Komisi X DPR RI dan para anggota DPR dan DPD RI, Saudara Sekretaris Jenderal Education International, Tuan Fred Van Leeuwen dan para tamu undangan dari Education International, Saudara Pelaksana Tugas Gubernur Sumatera Selatan, Saudara Walikota Palembang, dan para Pejabat Negara yang bertugas di Sumatera Selatan, baik dari unsur eksekutif, legislatif, yudikatif, maupun TNI dan POLRI, Yang saya cintai saudara Ketua Umum Pengurus Besar PGRI, Profesor Dr. H. Muhammad Surya, para pimpinan PGRI seluruh Indonesia yang hadir pada acara malam hari ini,


Yang saya cintai para guru, para mahasiswa, keluarga besar PGRI, hadirin sekalian yang saya muliakan.

Marilah sekali lagi pada kesempatan yang baik dan insya Allah penuh berkah ini kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas perkenan rahmat dan ridho-Nya kita semua masih diberi kesempatan, kekuatan dan semoga senantiasa kesehatan untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita, serta tugas dan pengabdian kita kepada bangsa dan negara tercinta. Saya juga ingin menggunakan kesempatan yang baik ini untuk mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta Kongres Ke-20 PGRI dan sekaligus selamat melaksanakan kongres ini. Semoga kongres ini menghasilkan sesuatu yang membawa kebaikan, pertama-tama bagi PGRI, kedua bagi seluruh guru, dan tentunya bagi dunia pendidikan, bangsa, dan negara kita.


Saudara – saudara,

 

Saya ingin memulai sambutan saya ini dengan menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan pertama–tama kepada Pemerintah Daerah Sumatera Selatan Tingkat Provinsi, Tingkat Kabupaten dan Tingkat Kota atas upaya dan program nyata untuk meningkatkan pendidikan, serta upaya dan program nyata untuk meningkatkan kualitas dan kesejahteraan para guru. Alokasi anggaran yang telah disampaikan oleh Pelaksana Tugas Gubernur Sumatera Selatan tadi saya kira baik untuk dilanjutkan, memadukan antara anggaran dari Pemerintah Pusat, anggaran Pemerintah Provinsi, dan anggaran Pemerintah Kabupaten dan Kota, dan dengan sasaran yang tepat, insya Allah akan benar-benar dapat meningkatkan kegiatan pendidikan di provinsi ini atau di seluruh tanah air, sekali lagi termasuk upaya peningkatan kemampuan dan kesejahteraan para guru kita. Ucapan terima kasih dan penghargaan yang kedua saya sampaikan kepada PGRI atas peran, kontribusi dan pengabdiannya selama ini, sejak berdiri pada tahun 1945, hingga sekarang yang tidak pernah putus sehingga bisa memperjuangkan nasib, kesejahteraan, dan masa depan guru di seluruh Indonesia.

 

Hampir empat tahun saya mengemban amanah sebagai Kepala Pemerintahan dan Kepala Negara di negeri ini, saya memantau, saya mengikuti perjuangan dari PGRI untuk sekali lagi memperjuangkan kemampuan dan kesejahteraan guru termasuk bersama-sama Pemerintah, utamanya Departemen Pendidikan Nasional menggarap berbagai pranata, instrumen, untuk memajukan pendidikan dan guru-guru kita. Undang-undang juga mengatur dengan jelas bahwa untuk meningkatkan profesionalitas guru, itu juga pertama dilakukan Pemerintah, kedua dilakukan organisasi profesi dan juga masyarakat luas karena Profesor Surya tadi menghadiahkan satu pantun kepada saya, saya jawab kontan di sini: ‘Bunga selasih dari Kendari tak pernah layu, terima kasih PGRI, thank you’.

 

Ucapan terima kasih dan penghargaan ingin saya sampaikan kepada Education International, atas bantuan, kerjasama dan kemitraan yang telah dilakukan dengan PGRI dan tentunya dengan dunia pendidikan di Indonesia sebagaimana disampaikan tadi bahwa Education International, Global Union, juga ikut di dalam melakukan rekonstruksi dan rehabilitasi Aceh pasca Tsunami, termasuk membangun gedung-gedung sekolah, melakukan pelatihan bagi mereka yang mengalami trauma, program beasiswa, maupun program-program pelatihan bagi para guru. Oleh karena itu atas nama negara dan Pemerintah, saya mengucapkan terima kasih kepada Education International dan saya setuju yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Badan Eksekutif Education International tadi bahwa masa depan pendidikan sebuah bangsa, sebuah negara sangat ditentukan oleh yang disebut dengan the qualified and dedicated teachers. Insya Allah PGRI akan menjadi contoh atas sosok guru yang berkualitas dan berpengabdian. Tugas Pemerintah, tugas kita semua, meningkatkan kesejahteraan para guru sehingga betul-betul bisa menjalankan tugasnya dengan baik.

 

Hadirin yang saya hormati,

 

Tema dari Kongres Ke-20 PGRI sudah jelas disampaikan oleh Profesor Surya tadi, “Meningkatkan Mutu Pendidikan Melalui Guru Profesional, Sejahtera dan Terlindungi”. Saya sangat mendukung tema ini. Mari kita implementasikan secara bersama, Pemerintah dan PGRI, dan juga saya mengajak seluruh komponen bangsa, masyarakat luas, termasuk dunia usaha untuk juga menyukseskan apa yang ingin dicapai oleh PGRI dalam Kongres Ke-20 di Palembang ini.


Saudara-saudara,

 

Pemerintah terus melakukan upaya sunguh-sungguh, berkesinambungan, untuk meningkatkan pendidikan nasional dan meningkatkan kualitas serta kesejahteraan guru. Di berbagai kesempatan, saya selalu menyampaikan bahwa kita ingin benar meningkatkan kualitas pendidikan kita agar betul-betul makin ke depan makin bermutu, mudah dijangkau, accessible, dan tentunya dalam biaya yang tidak terlalu mahal kemudian bagi yang miskin, gratis. Di berbagai kesempatan saya juga menyampaikan bahwa kita ingin guru dan dosen kita makin ke depan, sejalan dengan pertumbuhan ekonomi, sejalan dengan peningkatan penerimaan negara, maka para pejuang bangsa ini di samping harus makin berpengabdian, berkemampuan atau profesional, juga mendapatkan tingkat kesejahteraan yang layak.

 

Pemerintah, tahun demi tahun, secara nyata ingin meningkatkan besaran anggaran pendidikan. Tahun demi tahun terus meningkatkan gaji, insentif dan kesejahteraan para abdi negara termasuk guru. Justru yang kita utamakan adalah mereka yang bertugas, yang mengemban amanah di garis depan, termasuk para guru. Gaji Presiden, gaji Menteri, sudah tahun ke-empat ini tidak naik. Dan memang saya sampaikan, kita utamakan dulu mereka, dengan demikian andaikata saya tidak tahu kapan gaji-gaji yang belum naik itu akhirnya bisa naik, setelah kita menyaksikan mereka yang patut dinaikkan gajinya, sudah kita berikan hak dan peningkatan itu.


Saudara-saudara,

 

Mendiknas Prof. Bambang Sudibyo yang saya tadi duduk di depan, saya makin pintar karena diapit semua profesor tadi yang di depan saya itu. Pak Bambang Sudibyo mengatakan bahwa Pemerintah pun tahun tahun terakhir ini ingin melakukan akselerasi program-program terobosan, perluasan, peningkatan, untuk meningkatakan pendidikan kita dan hasil yang dicapai. Saya tentu minta untuk semua itu terus dilanjutkan dengan tujuan betul-betul makin ke depan pendidikan di negeri kita ini makin baik. Sejumlah langkah terobosan dengan alokasi anggaran yang tidak sedikit sejalan dengan peningkatan anggaran bagi pendidikan kita sebagian sudah disebutkan tadi, program pendanaan masal untuk semua kegiatan pendidikan, peningkatan kompetensi dan kesejahteraan tenaga pendidik secara masal, penerapan teknologi informasi dan komunikasi yang juga bisa mengubah metodologi dan segi-segi atau proses belajar mengajar, pembangunan prasarana dan sarana yang dilakukan di seluruh tanah air juga secara masal termasuk reformasi perbukuan.

 

Kita juga mendorong munculnya perguruan-perguruan tinggi Indonesia bertarap internasional, world-class universities, yang tahun demi tahun kita juga bisa masuk dalam kategori pendidikan yang prestigious itu. Ini adalah langkah awal dari perjalanan panjang yang harus kita lakukan tetapi sekali layar telah kita kembangkan, pantang surut ke belakang, kita harus maju untuk meningkatkan semuanya itu.


Saudara-saudara,

 

Tahun ini kita memperingati Seratus Tahun Kebangkitan Nasional. Dalam pidato 20 Mei yang lalu, saya sampaikan bahwa kita ingin dan insya Allah bisa, dengan ridho Tuhan Yang Maha Kuasa, dan dengan kerja keras kita, Indonesia di abad 21 ini menjadi negara maju. Kita masih punya waktu 92 tahun, tetapi tidak perlu menunggu sampai akhir abad, kalau 30 tahun lagi, 50 tahun lagi, kita menjadi negara maju, alangkah indahnya karena itu menjadi cita-cita didirikannya negara Republik Indonesia yang sama-sama kita cintai. Untuk menjadi negara maju, ada tiga modal utama, ada tiga persayaratan fundamental. Yang pertama, bangsa kita harus memiliki kemandirian yang semakin tinggi, kedua kita juga harus memiliki daya saing yang juga semakin tinggi dan yang ketiga memiliki peradaban bangsa terhormat dan mulia. Kalau kita bicara tiga hal itu, kemandirian, daya saing dan peradaban, saya kira Saudara sepakat bahwa pendidikan amat berperan, pendidikan bisa memberikan kontribusi untuk mencapai atau membangun tiga modal utama itu. Kita ingin manusia dan bangsa Indonesia makin ke depan, makin unggul, manusia dan bangsa yang berkarakter kuat, sehat, dan kuat menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, rukun dan bersatu satu sama lain. Saya ingin benar semua itu bisa diciptakan, dibangun, dan dikembangkan melalui jalur pendidikan.


Saudara-saudara,

 

Mengakhiri sambutan saya pada hari yang bersejarah ini, Kongres Ke-20 PGRI, saya ingin menyampaikan pesan, harapan dan ajakan untuk bersama-sama kita jalankan. Pertama, untuk menjadi bangsa yang maju dan unggul, bangsa kita harus kreatif dan inovatif, sebagaimana yang saya sampaikan pada Hari Ulang Tahun PGRI Ke-62 di Pakanbaru, agar manusia-manusia Indonesia betul-betul lebih kreatif dan inovatif, maka metodologi pendidikan kita harus terus dikembangkan, harus dibangun yang kita sebut dengan intellectual curiousity agar mereka, anak-anak kita sekali lagi makin kreatif dan inovatif. Yang kedua, kita mesti membangun kehidupan yang harmonis dan damai agar bangsa ini kompak, bersatu, rukun, kemudian bekerja keras. Nah, untuk itu diperlukan nilai, perilaku bangsa seperti itu. Dan membangun nilai, membentuk perilaku tiada lain jalurnya adalah pendidikan. Kita ingin anak-anak kita sedini mungkin, pada tingkat Taman Kanak-Kanak, tingkat SD, SMP dan SMA, mereka betul-betul bukan hanya diberikan ilmu pengetahuan tetapi juga dibangun karakternya, kepribadiannya, sehingga betul-betul menjadi manusia-manusia unggul yang kreatif dan inovatif sekaligus mereka yang bisa hidup rukun satu sama lain, yang toleran, cinta perdamaian dan anti kekerasan.

 

Saya sangat berharap para guru bisa membimbing anak-anak kita, generasi muda untuk memiliki nilai dan perilaku seperti itu. Yang ketiga, dunia sekarang ini tengah menghadapi tantangan dan persoalan yang tidak ringan. Perubahan iklim yang mengakibatkan bencana di berbagai belahan dunia. Krisis harga minyak, krisis harga pangan. Sebagai bangsa yang cerdas, yang pandai memetik pelajaran dan sama-sama menyelamatkan masa depan kita, maka menyadari ini semua bangsa kita harus benar-benar menjadi bangsa yang hemat energi. Didik anak-anak kita sedini mungkin untuk berperilaku hemat terhadap energi. Untuk mencegah kerusakan di bumi ini, menyelamatkan tanah air kita, didik pula anak-anak kita termasuk kita semua untuk sungguh mencintai alam dan kemudian memelihara lingkungan kita. Mari kita budayakan budaya menanam, baik untuk kepentingan lingkungan maupun untuk memperkokoh ketahanan pangan kita. Itu adalah respon cerdas dari bangsa kita menyadari bahwa dunia tempat kita hidup ini mulai muncul sejumlah persoalan yang fundamental. Dunia dengan penduduk 6,4 miliar sekarang ini tentunya dengan sumber energi konvensional yang semakin susut dan juga bisa mengalami persoalan dari sumber-sumber pangan, mari kita jemput, kita selamatkan masa depan kita dengan langkah-langkah seperti itu.

 

Kepada Saudara Mendiknas, para pimpinan daerah, baik yang hadir maupun tidak hadir di ruangan ini, utamanya para gubernur, para bupati, para walikota, saya menginstruksikan untuk terus meningkatkan upaya dan menjalankan program-program nyata termasuk mengalokasikan anggaran untuk meningkatkan kemampuan guru dan kesejahteraannya.

 

Saya juga menginstruksikan jajaran pemerintah di seluruh Indonesia membangun kerja sama dan kemitraan yang baik dengan PGRI di seluruh Indonesia. Dan karena Profesor Surya tadi berharap ada good news, ada berita baik, tadi sore Mendiknas, Mensesneg, Sekretaris Kabinet, yang sebelumnya berkomunikasi dengan Menteri Keuangan, sebelumnya juga berkonsultasi dengan Menkokesra, menyampaikan kepada saya setelah terus–menerus digodok, maka dua Peraturan Pemerintah yang sangat penting sudah rampung. Finalisasinya hari ini dan insya Allah dalam 1-2 hari ini akan segera saya tandatangani. Dua PP yang sudah siap, yang paling penting adalah Peraturan Pemerintah Tentang Pendanaan Pendidikan. Satunya lagi Peraturan Pemerintah Tentang Wajib Belajar. Kalau dua ini sudah, maka Peraturan Pemerintah Tentang Guru akan dapat segera dipercepat dan diselesaikan. Kalau tiga Peraturan Pemerintah ini sudah selesai, maka implementasi dari Undang-Undang Pendidikan kita, Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen akan lebih dijabarkan lagi dan kemudian akan bisa dilaksanakan dengan baik. Bagi yang tidak sabar menunggu boleh menunggui saya di Jakarta untuk melihat penandatanganan dua PP tadi. Percayakan kepada saya, insya Allah dalam 1-2 hari akan kita tandatangani.


Saya kira itu yang dapat saya sampaikan. Dan khusus kepada tamu kita, Tuan Fred Van Leeuwen tadi, I would like to say that the Indonesian Government is very serious in improving the quality of our education. Promoting the education including the teachers’ welfare is high in my agenda. We are working real hard to allocate more funds to improve the quality and the welfare of the teachers. You know well, as a developing country, Indonesia is of course considering many factors – we have to reduce poverty, we have to create jobs, we have to build infrastrcutures, and other priorities that trust us, trust me, that education is the most sector that we priorizite firstly. So thank for your contribution, thank for your cooperation and partnership, that continue as well this one to improve the quality and the welfare of Indonesian teachers. Thank you.


Hadiri sekalian,

 

Akhirnya dengan terlebih dahulu memohon ridho Allah Subhanahu wa ta’ala, dan seraya mengucapkan bismillahirrahmaanirrahiim, Kongres Ke-20 PGRI dengan resmi saya nyatakan dibuka.

 

Sekian,

 

Wassalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakaatuh.


Biro Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,
Sekretariat Negara RI