ACARA KUNJUNGAN KERJA KE DESA ERETAN, KEC. KANDANG HAUR, KAB. INDRAMAYU, JAWA BARAT, 8 APRIL 2008

 
bagikan berita ke :

Selasa, 08 April 2008
Di baca 1823 kali

SAMBUTAN DAN DIALOG
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA
ACARA KUNJUNGAN KERJA
KE DESA ERETAN, KECAMATAN KANDANG HAUR
KABUPATEN INDRAMAYU, PROVINSI JAWA BARAT
TANGGAL 8 APRIL 2008


Bismillahirrahmanirrahim,

 

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

 

Selamat malam, salam sejahtera untuk kita semua,

 

Yang saya hormati Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu,

 

Yang saya hormati para Direktur Utama Bank Mandiri, Bank BNI, dan Bank BRI,

 

Yang saya hormati Pelaksana Tugas Gubernur Jawa Barat,

 

Yang saya hormati Bupati Indramayu dan para Pejabat Negara dan Pemerintahan yang bertugas di Jawa Barat dan di Indramayu,

 

Yang saya muliakan para Ulama, para Tokoh Masyarakat, dan para Pemuka Adat,

Para Nelayan, para Petani, para Guru, para Pengusaha dan Saudara-saudara, warga Indramayu khususnya, yang saya cintai,

 

Marilah sekali lagi, pada kesempatan yang baik dan, insya Allah, penuh berkah ini, kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhaanahu wa Ta'aala atas rahmat dan ridho-Nya kepada kita masih diberi kesempatan, kekuatan, dan semoga kesehatan untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita, serta tugas dan pengabdian kita kepada masyarakat, bangsa, dan negara tercinta.

 

Saudara-saudara,

 

Hari ini saya beserta rombongan berkunjung ke Eretan, Indramayu, Jawa Barat ini untuk bertemu dengan Saudara-saudara, untuk melihat dari dekat keadaan Kabupaten Indramayu, dan untuk memastikan bahwa upaya pemerintah, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah Jawa Barat, dan pemerintah daerah Indramayu dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat telah berjalan dengan baik. Kalau sudah berjalan dengan baik, saya minta diteruskan. Kalau ada yang belum baik, saya minta diperbaiki. Dengan demikian, cita-cita kita bersama untuk meningkatkan kehidupan masyarakat makin ke depan makin berhasil. Saya ingin bertanya kepada Saudara, apakah Saudara ingin kesejahteraan kita makin ke depan makin baik? Apakah Saudara ingin pendidikan untuk rakyat makin ke depan makin baik? Apakah Saudara juga ingin kesehatan masyarakat kita makin ke depan makin baik? Apakah Saudara ingin kemiskinan di negeri ini makin ke depan makin berkurang? Dan apakah Saudara ingin banjir dan bencana yang ada di Indramayu makin ke depan makin tidak ada? Kalau Saudara ingin, pertama-tama, mari kita berdoa kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala . Yang kedua, karena Saudara ingin kehidupan makin baik, saya mengajak jajaran pemerintah, baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi, maupun pemerintah kabupaten terus bekerja keras siang dan malam untuk betul-betul meningkatkan kehidupan rakyat kita, utamanya di Indramayu ini.

 

Kalau pemerintah sudah bekerja keras, saya minta dukungan dan kerja sama Saudara-saudara semua agar apa yang dilakukan pemerintah betul-betul mencapai tujuan dan sasarannya dengan baik. Saya kira Saudara ingin negeri kita aman dan damai, betul? Saudara tentu ingin Jawa Barat, Indramayu, kejahatan berkurang, suasananya aman, tidak ada kerusuhan-kerusuhan. Kalau Saudara ingin karena saya memerintahkan Kepolisian dan TNI bekerja keras untuk memelihara keamanan ini, saya minta dukungan dan kerja samanya.

 

Kita tahu negara kita tidak cerah di masa depan kalau korupsi masih merajalela karena negara, pemerintah, bertekad dengan bulat dan bekerja keras sekarang ini untuk mencegah korupsi, memberantas korupsi, saya meminta dukungan Saudara-saudara semua. Agar negara kita terbebas dari bencana, bencana itu ada dua. Ada bencana karena memang peristiwa alam. Itu kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa, misalnya gempa bumi, letusan gunung berapi. Kita berdoa pada Allah, mudah-mudahan Indramayu dan negeri kita makin dijauhkan dari gempa bumi. Tetapi ada bencana alam yang terjadi karena kesalahan manusia, karena kesalahan kita. Hutan ditebang seenaknya, digunduli, dijual untuk keuntungan pribadi. Akibatnya terjadi banjir bandang, tanah longsor. Mari kita berantas kejahatan itu, dan saya mengajak, mari kita terus melakukan gerakan menanam pohon agar selamat Indramayu, selamat Jawa Barat, selamat Indonesia dari bencana-bencana banjir, tanah longsor, yang diakibatkan oleh kesalahan manusia. Saudara setuju? Saudara sanggup bersama-sama pemerintah memelihara lingkungan kita? Terima kasih.

 

Saudara-saudara,

 

Tidak ada bangsa yang maju dan sejahtera kalau kita tidak bekerja keras. Ajaran agama, yang beragama Islam memahami Tuhan Yang Maha Kuasa tidak akan mengubah nasib sebuah kaum kecuali kaum itu mengubah nasib dan masa depannya. Demikian pula, kita. Kalau Indonesia ingin maju dan sejahtera, demikian juga Jawa Barat dan Indramayu, maka program yang kita jalankan yang tadi disebutkan oleh Menko Kesra dan Pelaksana Tugas Gubernur, misalnya membantu masayarakat agar berdaya, membantu masyarakat agar berkurang kemiskinannya, membantu masyarakat agar pendidikan dan kesehatan makin bagus, membantu masyarakat dengan pinjaman tanpa agunan, agar usaha kecil itu tumbuh dengan baik. Semua program itu harus kita sukseskan. Cara menyukseskannya semua jajaran pemerintah di daerah ini, dipimpin Bapak Bupati, terus bekerja sekuat tenaga dan Saudara-saudara membantunya.

 

Saudara-saudara,

 

Uang negara, meskipun terus menerus kita membangun tentu ada batasnya. Meskipun uang negara ada batasnya kita ingin tahun demi tahun bantuan untuk rakyat, terutama yang belum sejahtera, yang masih miskin, harus kita lanjutkan di seluruh Indonesia. Itulah yang disebutkan tadi satu demi satu. Uang yang banyak itu tidak ada artinya kalau tidak sampai pada sasaran yang dituju. Tidak ada artinya kalau kita tidak bergotong royong, bersatu padu untuk melaksanakan pembangunan itu. Oleh karena itu, karena sudah jelas berapa jumlahnya, berapa milyar untuk kabupaten dibagi di kecamatan mana saja. Dari kecamatan dibagi di desa mana saja, berupa program apa, jelas sekali. Mari kita pastikan semua dana itu digunakan dengan baik sehingga tahun demi tahun keadaan di daerah ini menjadi semakin baik pula. Sanggupkah Saudara? Alhamdulillah.

 

Bagi yang masih miskin, pemerintah memberikan bantuan langsung. Ada berupa beras untuk rakyat miskin, ada berupa bantuan kesehatan gratis, ada pendidikan tanpa biaya, ada subsidi untuk pertanian banyak sekali. Memang menjadi kewajiban negara dan kewajiban pemerintah membantu mereka yang benar-benar tidak mampu atau yang miskin. Saya minta semua bantuan itu sampai pada sasarannya.

 

Yang kedua, meskipun tidak berkategori miskin tetapi mesti dibantu agar desa dan kecamatan terus berkembang. Itulah yang disebut Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat. Masyarakat mesti diberdayakan karena masyarakat kita ini baik, berkemampuan, punya inisiatif, mau bekerja, mesti kita ajak, kita libatkan, kita berdayakan, termasuk kaum perempuan. Kalau semua dilibatkan dengan program PNPM tadi, maka hasilnya lebih baik daripada masyarakat hanya menonton. Inilah program kedua yang kita namakan pemberdayaan masyarakat kecamatan, desa di Indramayu dan di seluruh Indonesia diberdayakan, diajak bergotong royong, membangun dengan dana yang sudah disiapkan. Ini juga cara yang kita tempuh dengan sangat serius agar semuanya makin berdaya. Masih ada lagi cara yang lain, usaha kecil, usaha mikro, pedagang kecil, pedagang mikro, apapun, itu mesti kita berikan pinjaman modal tanpa agunan. Itulah yang kita sebut dengan Kredit Usaha Rakyat. Itulah yang tadi diberikan contohnya. Tadi itu contoh. Yang dibantu bukan hanya yang maju tadi. Usaha-usaha kecil, usaha mikro, perdagangan yang lain juga dibantu. Jumlahnya cukup besar dari BRI, dari BNI, dari Mandiri. Saya ingin, ini para Pimpinan Banknya ada di sini, lebih banyak yang diberikan bantuan modal. Banyak pedagang kecil, banyak usaha kecil tidak mendapatkan bantuan modal. Kasihan. Mari kita berikan bantuan modal itu tanpa agunan sehingga usahanya tumbuh. Kalau usahanya tumbuh, tentu kehidupannya akan makin baik. Betul Saudara-saudara?

 

Semua program itulah, baik bantuan langsung, pemberdayaan kecamatan, desa, maupun bantuan usaha mikro dan kecil yang memerlukan dana yang besar tujuannya tiada lain meningkatkan kesejahteraan rakyat. Jadi, kalau semua ingin kemiskinan berkurang, ya, itu cara yang harus kita laksanakan. Tidak cukup hanya teriak ke sana, teriak ke mari, ya? Mengeluh sana, mengeluh ke sini. Menyalahkan sana, menyalahkan sini. Menghujat tidak akan selesai kemiskinan. Dengan cara tadi itulah yang kita lakukan agar makin ke depan kemiskinan makin berkurang.

 

Saudara-saudara,

 

Di dunia ini kemiskinan makin tinggi. Yang menghadapi kemiskinan bukan hanya negara kita. Bahkan di negara lain banyak yang kondisinya lebih berat meskipun ada negara lain yang kondisinya lebih baik dibandingkan negara kita. Pemimpin dunia semua sepakat untuk mengurangi yang miskin, apalagi yang sangat miskin, diperlukan 15 tahun agar kemiskinan itu berkurang separuhnya. Tidak mungkin kemiskinan berkurang setahun, dua tahun, tiga tahun. Apalagi kalau hanya berteriak ke sana ke mari. Tetapi, percayalah, kalau program semua tadi kita jalankan, pemerintah pusat, provinsi, kabupaten sampai paling bawah bekerja dengan keras, dengan jujur, tidak ada korupsi, tidak ada penyimpangan, yakin dengan ridho Allah SWT, akan makin berkurang kemiskinan di negeri kita.

 

Saudara-saudara,

 

Allah Subhaanahu wa Ta'aala sedang menguji umat manusia. Tiga tahun terakhir ini harga minyak meroket tinggi sekali. Semua bangsa mengalami masalah itu. Harga pangan juga tiba-tiba ikut naik. Semua bangsa mengalami. Oleh karena itu, saya mengajak seluruh rakyat Indonesia bersatu padu mengatasi kenaikan harga minyak dengan harga pangan ini, dengan cara pemerintah menjalankan kebijakan, mengambil langkah-langkah, tindakan, dengan uang yang tidak sedikit, bertrilyun-trilyun, agar harganya tidak naik terus dan terjangkau. Tapi itu belum cukup. Kita harus meningkatkan produksi pangan, beras, gula, kedelai, jagung, daging sapi, dan lain-lain. Pemerintah mengalokasikan anggaran yang besar. Untuk itu, saya minta kerja sama semua, para petani, para nelayan, para pengusaha, semua pihak di negeri ini agar upaya meningkatkan produksi pangan dan meningkatkan produksi energi dapat kita laksanakan dengan baik.

 

Dan Saudara-saudara,

 

Banyak sekali yang hidupnya boros energi, terutama mereka barangkali yang merasa memiliki uang untuk membeli energi di luar yang dibutuhkan. Saya mengajak seluruh rakyat Indonesia, mari mulai sekarang berhemat BBM, berhemat listrik, berhemat air agar pemerintah mampu membantu saudara-saudara kita yang memerlukan bantuan. Ini adalah pekerjaan kita semua. Pemerintah yang berusaha terus siang dan malam mengatasi masalah-masalah itu. Saya minta dukungan dan kerja sama agar semua upaya pemerintah bisa terlaksana dengan baik.

 

Saudara-saudara,

 

Itulah yang dapat saya sampaikan. Saya akan memantau terus, saya akan memonitor terus, akan mengawasi terus apa yang dilaksanakan di Jawa Barat, khususnya di Indramayu ini. Rakyat saya minta juga ikut membantu para pimpinan yang sedang bekerja. Kalau pimpinan di Indonesia ini, di Jawa Barat ini ada yang lalai, tolong diingatkan supaya mereka tetap rajin, tetap berusaha keras untuk rakyatnya. Manakala mereka berusaha keras, berikan dukungan. Dengan demikian, semuanya akan membawa kebaikan bagi kita.

 

Itulah, Saudara-saudara, yang saya sampaikan. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah Subhaanahu wa Ta'aala memberikan bimbingan, petunjuk, dan lindungan-Nya kepada kita sekalian. Pada para Alim Ulama, para Tokoh Masyarakat, Pemuka Adat, saya mohon doa restunya agar upaya bersama kita, pemerintah dan rakyat untuk membangun negeri ini ke arah yang lebih baik, untuk mengatasi masalah-masalah ini juga dapat dilaksanakan dengan baik.

 

Demikian, Saudara-saudara. Terima kasih atas perhatiannya.

 

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


(Dilanjutkan dengan dialog Presiden dan Masyarakat)

 

Penanya 1:

Assalamu’alaikum warahmatulahi wabarakatuh,

 

Nama saya Zaini Rofi’i, S.Pd., sebagai Sekretaris BPD Eretan Kulon, Pak. Bapak Presiden beserta Ibu Ani Bambang Yudhoyono yang saya hormati, saya akan menyampaikan dua hal. Yang pertama, kegembiraan, dan ang kedua adalah kegalauan kami, masyarakat Eretan, Bu. Pertama, merasa gembira mendapat kunjungan orang nomor satu di Indonesia. Hidup nomor satu! Sekali lagi, hidup nomor satu! Maksudnya Bapak Bambang Yudhoyono sebagai Presiden kita. Yang kedua, Bapak Presiden yang saya muliakan, saya galau. Kami berada di pinggir pantai Laut Utara Pulau Jawa, Pak. Kalau kita umpamakan tsunami, Eretan itu kena tsunami, Pak, karena abrasi pantai yang terus menerus bukan hanya sekedar tanah tetapi rumah pun sudah banyak yang bergelimpangan, Bapak Presiden. Oleh karena itu, pertama, saya mohon dibuatkan break water, pemecah gelombang. Taruhlah seperti Ancol barangkali agak sedikit bagus. Apalagi kalau kita lihat historis Eretan adalah yang merupakan situs sejarah, Pak, dimana Jepang mendarat di Indonesia itu di Eretan, Pak. Itulah sebabnya mohon Eretan itu diperhatikan, Pak. Kemudian yang kedua, Bapak duduk di sini, di lapangan yang sangat representatif, Pak. Kami mengharapkan sekali, Indramayu ini baru ada satu stadion, Pak, saya mohon Eretan ini, di Indramayu Barat, dibuatkan stadion sebagai apresiasi pemuda untuk bisa melakukan aktivitasnya. Demikian, terima kasih.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

Presiden:

Pak Zaini, terima kasih. Yang pertama di pantai Eretan dan banyak pantai di Indonesia memang ada ancaman pengikisan air laut. Namanya abrasi. Banyak cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah abrasi itu. Ada yang membikin sabuk namanya hutan bakau. Ada dibikin tanggul. Ada yang menggunakan pemecah gelombang. Tentu berbeda-beda. Harganya pun ada yang mahal tapi cepat bisa di buat. Harganya tidak terlalu mahal, tetapi memerlukan waktu. Saya minta Pak Bupati Indramayu, beliau di sini. Indramayu sering dapat hadiah, lho. Tepuk tangan dulu! Saya di Istana sering menyerahkan penghargaan kepada Indramayu. Berarti Indramayu termasuk kabupaten yang maju. Tolong dicek daerah atau wilayah mana yang perlu segera ada penanganan. Akan segera saya tugaskan nanti Menter-menteri terkait bersama Pak Gubernur, bersama Pak Bupati melihat mana dulu yang kita utamakan sebab biayanya besar. Tetapi untuk keselamatan jiwa penduduk tentu harus diutamakan. Saya persilakan dulu dilihat, mana yang mendesak, mana yang perlu diprioritaskan untuk pengamanan, apa namanya, garis pantai. Terutama kampung-kampung nelayan, tempat-tempat untuk mereka bisa menjalankan kehidupan sehari-harinya. Itu yang pertama.

 

Yang kedua, kalau stadion, tolong dihitung dulu berapa biaya yang diperlukan untuk stadion. Saya senang sekali kalau olah raga maju di negeri ini. Tidak boleh Indonesia olah raganya mundur. Harus makin maju, tidak boleh menjadi bangsa yang keok dalam olah raga. Tolong direncanakan dulu, dihitung APBD-nya berapa. Kalau harus ada bantuan pusat pantasnya berapa. Karena tentunya yang harus kita utamakan sekarang ini masalah pangan, masalah energi, masalah pendidikan dan kesehatan, tapi tidak berarti olah raga tidak penting. Tolong Pak Bupati dilihat seperti apa. Nah, yang terakhir benar dulu Eretan saat Perang Dunia II tempat pendaratan tentara Jepang. Tetapi tidak boleh di waktu yang akan datang tentara lain menyerang Indonesia dari Eretan ini. Tidak boleh terjadi. Kalau mau datang, Jepang datang ke Eretan bawa investasi untuk ekonomi, untuk rakyat, bukan dengan cara bawa pasukan. Setuju? Saya dulu beberapa kali latihan di sini waktu masih zaman jadi tentara. Zaman baheula. Tiga puluh tahun yang lalu sering di sini. Oleh karena itu, saya kira harus kita pertahankan nilai sejarah dari Eretan dan sekali lagi, tidak pernah ada lagi tentara asing yang menyerang Indonesia dan mendarat di Eretan. Tidak boleh terjadi. Setuju? Terima kasih.

 

Penanya 2:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Saya ucapkan selamat datang kepada Bapak Presiden dan Ibu Presiden Republik Indonesia. Nama saya Ibu Nunung dari Kota Eretan Wetan, Kecamatan Kandang Haur, Indramayu, Pak. Saya adalah penerima langsung bantuan PNPM Perkotaan yang ada di kota kami, Pak. Dan saya, masyarakat Kota Eretan Wetan sangat berterima kasih adanya PNPM Perkotaan yang masuk di kota kami karena bantuan tersebut sangat bermanfaat sekali bagi kami, Pak, karena masyarakat kami mayoritas masyarakat nelayan, Pak. Dan pada awalnya saya mendapatkan bantuan satu juta rupiah. Alhamdulillah, sekarang mendapat bantuan tiga juta. Namun, kami, masyarakat Kota Eretan Wetan, sangat mengharapkan adanya penambahan modal yang sifatnya bantuan murni bukannya kredit yang seperti PNPM sekarang, Pak. Itu saja, Pak. Saya ucapkan terima kasih atas perhatiannya.

Wabillahitaufiq wal hidayah, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

 

Presiden:

Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh.

Ibu Nunung, terima kasih. Memang kalau uang negara ini sudah banyak, Pak SBY punya uang, tentu lebih banyak lagi yang bisa dibantukan. Namun, karena belum banyak benar uangnya. Oleh karena itu, jangan ada korupsi. Oleh karena itu, kita bangun ekonomi kita supaya tambah banyak uang negara, bisa lebih banyak lagi yang dibantu. Kalau Indramayu dibantu, tentu Cirebon dibantu, Lampung dibantu, Padang dibantu, Jawa Timur dibantu, Maluku dibantu. Tapi, kita ingin berupaya untuk terus meningkatkan bantuan, Ibu. Bantuan yang ada digunakan dulu sebaik-baiknya, kemudian sesuai dengan pertumbuhan ekonomi kita, perkembangan keuangan negara. Tentu kita berusaha untuk meningkatkan bantuan kepada rakyat. Nah, persoalan ada yang bantuan murni, ada yang pinjaman, tentu negara tidak mampu untuk semuanya dibantukan murni karena uangnya tidak cukup. Oleh karena itu, ada pinjaman. Dulunya pinjaman itu dengan agunan. Sulit pengusaha kecil mencari agunan. Kita bebaskan agunannya. Ya, apa yang bisa diterima sekarang, disyukuri dulu sambil kita berikhtiar, berjuang bersama-sama agar lebih mampu lagi negara untuk memberikan bantuan kepada rakyatnya. Tetapi, pikiran Ibu baik. Tolong sampaikan salam saya kepada semua yang telah mendapatkan bantuan. Mudah-mudahan, makin ke depan, semakin berdaya lagi kehidupan masyarakat kita, baik di perkotaan maupun di pedesaan. Terima kasih, Ibu.

 

Penanya 3:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Nama saya Abdul Ajid, Pak, dari Kecamatan Sindang. Usaha saya kerupuk udang. Pada tahun ’90-an itu kerupuk udang namanya sudah harum itu, Pak. Cuma sekarang ini setelah pemerintah mengurangi subsidi, khususnya minyak tanah, itu pengusaha kerupuk banyak hampir gulung tikar itu, Pak, karena kesusahan minyak tanah. Nah, jadi saya minta kepada pemerintah bagaimana untuk memecahkan karena yang sudah kita alami itu ada penemuan, Pak, yaitu kita sudah alih pakai kayu bakar, Pak. Cuma itu harganya mahal. Jadi, saya minta kepada pemerintah untuk memberikan bantuan seperti ketel uap itu, Pak. Sekian dan terima kasih.

 

Presiden:

Pak, ketel uap yang dimaksudkan seperti apa itu?

 

Penanya 3:

Jadi, ketel uap itu bahannya kayu bakar. Nah, masaknya itu kita ambil uapnya saja. Buatan dari Sidoarjo itu, Pak.

 

Presiden:

Satu unit itu bisa untuk berapa keluarga Bapak bisa memasak, kerjanya?

 

Penanya 3:

Satu unit itu per orang, Pak. Jadi, kebanyakan itu ada di, pas kebetulan juga saya pengurus koperasinya. Nah, itu, saya juga sudah mengalami bantuan dari Kementerian berupa dana sebesar dua ratus lima puluh rupiah pada tahun 2003. Cuma saya khawatir itu, Pak, karena bantuan yang sifatnya untuk ketel uap untuk mengembalikan dana tersebut kita terhambat. Jadi, saya minta kepada khususnya Menteri Koperasi untuk memperhatikan nasibnya kerupuk udang yang ada di Indramayu. Sekian. Terima kasih, Pak.

 

Presiden:

Terima kasih, Bapak. Ini kebetulan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah ada di sini, Bapak Suryadharma Ali, saya minta nanti Bapak berhubungan, tentu melewati Pak Bupati, dengan Pak Menteri langsung. Pak Menteri, tolong carikan solusinya. Membantu koperasi pahalanya tinggi dan beliau tugasnya memang membantu koperasi. Tapi, begini, Bapak, Ibu, minyak tanah. Dulu minyak tanah itu harganya hanya sekitar Rp. 4.000 kalau tidak disubsidi. Dulu, sehingga dengan Rp 2.000 dijual oleh pemerintah, pemerintah hanya menyubsidi Rp. 2.000. Setelah itu harganya naik. Sekarang ini tanpa subsidi harganya Rp. 6.000 naik lagi, sekarang ini dengan harga minyak 1 barrel US$ 106 begitu pada tingkat dunia, maka harga minyak tanah tiap liternya kalau tidak disubsidi sekitar Rp. 9.000. Oleh karena itulah, setiap liter yang Bapak, Ibu gunakan, negara mensubsidi, membayar sebesar Rp. 7.000. Seluruh Indonesia minyak tanah yang digunakan jumlahnya 9 juta kilo liter atau 9 milyar liter sehingga negara, pemerintah sekarang ini, memberikan subsidi Rp. 63 trilyun. Kalau itu digunakan untuk pendidikan, kesehatan, bangun rumah, segala macam sudah sangat-sangat besar. Tetapi, tidak mungkin pemerintah sekarang ini lantas begitu saja menaikkan harga minyak tanah. Di beberapa tempat sudah diubah minyak tanah menjadi gas ukuran 3 kg. Dua hari yang lalu saya meninjau tempat di Jakarta rumah tangga yang menggunakan gas lebih irit, lebih bersih, dan kemudian lebih bisa menghemat tiap bulannya untuk penggunaan pengganti minyak tanah. Oleh karena itu, sambil kita memastikan untuk industri kecil tempat nelayan itu tetap berjalan, kita cari akal bagaimana mengatasi masalah ini. Tadi Bapak mengatakan ada ketel uap, saya belum punya bayangan. Tolong Pak Menteri nanti dicek seperti apa. Tetapi yang jelas itulah situasi minyak sekarang ini. Pemerintah memberikan subsidi yang besar sebetulnya untuk minyak tanah. Kita cari akal yang lain kalau tidak minyak tanah apa? Kan begitu? Nah, dengan demikian, yang penting industri udang Bapak tetap bisa berjalan, ya. Saya tidak tahu berapa jauh kampung nelayan dari sini. Tidak jauh, ya? Dua puluh kilo? Baik. Silakan, nanti. Baik, Bapak. Jadi, nanti Pak Bupati dengan Pak Menteri, tolong ajak bicara koperasi-koperasinya bagaimana bantuan yang paling bagus. Ini kebetulan Menteri Kelautan dan Perikanan sedang tugas ke luar. Siapa yang mewakili, ya? Beliau, nanti juga diajak beliau karena Departemen Kelautan dan Perikanan selama ini membantu masyarakat pesisir dengan bantuan yang tidak kecil untuk nelayan. Tolong Bapak juga ikut memikirkan nanti bagaimana solusinya.

Terima kasih.

 

Penanya 4:

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Bapak Presiden dan hadirin sekalian, izinkan, saya nama Sofwan Hidayat, kebetulan sebagai Ketua KTNA Kabupaten Indramayu, masyarakat kampung nelayan. Seperti Bapak Presiden ketahui bahwa Indramayu, besar kontribusinya pada stock pangan nasional kurang lebih sekitar 22% untuk wilayah Jawa Barat, dan memiliki areal kurang lebih seluas 118 ribu hektar. Dan produksi Kabupaten Indramayu setiap tahunnya kurang lebih 1,2 – 1,3 juta ton per tahun, Tetapi, Bapak Presiden, selama ini seperti yang tadi Bapak sampaikan, Indrmayu secara geografis kurang menguntungkan sering dilanda banjir dan kekeringan juga dikarenakan ulah manusia, mereka-mereka yang ada di gunung dengan seenaknya menebang kayu dan yang di sanalah penyebab banjir itu. Kami bekerjasama dengan Pak Bupati yang menyediakan alatnya, kami yang membiayai operasionalisasinyanya, Alhamdulillah, itu bisa kami sedikit membantu mencegah bencana banjir yang sejak tahun dilanda di Indramayu. Kemudian, di samping itu juga dalam rangka mengatasi kekeringan pemerintah Kabupaten Indramayu senantiasa mengupayakan membuat lumbung umum atau long storage karena yang dibikin lumbung itu kali-kali pembuang yang ketika musim hujan banyak air melimpah seperti pada waktu bapak presiden tahun lalu itu biasanya tidak ada airnya. Ini juga cukup membantu dalam rangka meningkatkan produktivitas padi di Indramayu dan juga dalam rangka mendukung program Bapak dalam peningkatan produksi beras nasional. Tetapi ada hal lain tentunya yang perlu dipecahkan oleh pemerintah pusat maupun provinsi selain upaya-upaya yang dilakukan pemerintah tingkat kabupaten. Kami dengar bahwa Waduk Jatigede direncanakan akan dibangun dan ini barangkali cukup membanggakan kami. Mudah-mudahan ini bisa mengantisipasi daripada kekeringan yang dilanda daripada kabupaten kami. Kemudian, upaya yang lain, berdasarkan masukan dari para sesepuh Indramayu, Pak Bupati, ......insya Allah Bapak Bupati menjadi calon Presiden. Bahwa Kecamatan Kandang Haur, Losarang ini adalah salah satu kecamatan yang selalu dilanda banjir. Oleh karena ada kali pembuang yang namanya Kali Cilarangan, Cipanas yang sulit untuk dikendalikan. Oleh karena itu, beberapa waktu yang lalu, tahun 2003, kami dari KTNA mengajukan proposal. Dan , alhamdulillah, sudah direspon, oleh, pada waktu itu oleh Departemen Kimpraswil sudah dilaksanakan studi-studi kelayakan oleh tingkat balai besar, dari Waduk Cisanggarung. Yang tentunya harapan kami, Bapak Presiden, mudah-mudahan ini bisa terus terwujud di masa-masa yang akan datang dalam waktu yang tidak terlalu lama. Kemudian, dalam rangka mendukung, menunjang PNPM, Bapak Presiden, ajakan yang cukup merisaukan para petani di Indramayu yaitu tentang masalah distribusi pupuk bersubsidi karena di dalam distribusi pupuk ini berdasarkan KEPMENDAG No. 3 tahun 2004 yang lalu, pemerintah memberikan jatah kurang sekali, Pak. Dikatakan dalam ....

 

Presiden:

Bapak, mohon izin to the point saja. Bisa, Pak?

 

Penanya 4:

Terima kasih. Ini suara hati masyarakat petani. Oleh karena itu mohon kiranya KEPMENDAG No. 3 ditinjau ulang untuk lebih memerankan peran pemerintah daerah supaya lebih comfortable. Jangan sampai ketika pupuk langka di pasaran, ketika pupuk kurang, terlambat, para petani nyerangnya Bapak Bupati, Pak. Saya kira itu, dan yang terakhir, Bapak Presiden, tentang harga pembelian pemerintah yang Bapak keluarkan dulu melalui Inpres No.3 tahun 2007, kami sangat menantikan, Pak, HET yang barunya. Demikian pula, Indramayu baru 53 persen yang ke depannya kami bisa menikmati harga yang baru. Kemudian, yang paling akhir pada tanggal 13 April ini, Pak, akan dilaksanakan Pilgub, tentunya mohon doa restu dari Bapak Presiden. Semoga masyarakat Indramayu khususnya dan masyarakat Jawa Barat pada umumnya, Pilgub sukses, negara eksis.


Sekian.

Wabillahi taufiq wal hidayah, wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Presiden:

Terima kasih, Pak Hidayat. Pertama, saya terima kasih, KTNA ini aktif di dalam meperjuangkan nelayan dan petani. Kasih tepuk tangan dulu pada KTNA. Yang kedua, saya terima kasih, Pak Bupati dan semua, Indramayu itu jadi lumbung padi. Tolong dipertahankan. Sanggup? Yang ketiga, untuk harga pokok pembelian, baik beras maupun gabah, insya Allah, nanti akan kita tetapkan yang baru. Yang jelas petani harus tetap mendapat keuntungan tapi masyarakat yang lain juga mampu membeli beras itu. Insya Allah, kita akan tetapkan yang sebaik-baiknya. Kemudian, pupuk, saya akan cek seperti apa Kepmen-nya itu, tentunya kerja sama pemerintah pusat dan daerah karena semuanya memastikan jangan ada penyelewengan. Banyak yang nakal. Pupuk disubsidi, dijual. Saya minta polisi tangkap itu. Itu merusak, mengganggu petani kita. Kemudian, yang terakhir masalah irigasi, Pak. Departemen Pekerjaan Umum mempunyai anggaran yang besar untuk irigasi tetapi memang bergilir se-Indonesia. Mudah-mudahan Indramayu mendapatkan urutan yang pas. Dengan demikian, irigasi di wilayah ini juga bisa kita bangun lebih bagus lagi.

 

Bapak, Ibu,

 

Saya inginnya sampai malam di sini, tetapi harus naik kereta setelah ini menuju Pekalongan. Saya di Pekalongan akan ketemu dengan para nelayan dan para petani untuk memastikan bahwa di sana pun pembangunan di tingkat rakyat, masyarakat juga berjalan dengan baik. Insya Allah, nanti kita ketemu lagi. Pilgub mudah-mudahan berjalan dengan baik, aman, dan damai, ya. Saya kira itu doa dan harapan saya. Semoga Allah SWT membimbing perjalanan bangsa ini menuju masa depan yang lebih baik.

 

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.


Biro Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,
Sekretariat Negara RI