ACARA MILAD KE-80 TARBIYAH ISLAMIYAH, DI HOTEL SAHID JAYA, JAKARTA, 6 MEI 2008

 
bagikan berita ke :

Selasa, 06 Mei 2008
Di baca 1214 kali

SAMBUTAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA
ACARA MILAD KE-80 TARBIYAH ISLAMIYAH
DI HOTEL SAHID JAYA, JAKARTA
TANGGAL, 6 MEI 2008



Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh,

Yang saya hormati Saudara Ketua Mahkamah Konstitusi, dan para Pimpinan serta anggota Lembaga-lembaga Tinggi Negara,

Yang saya hormati Saudara Menteri Agama Republik Indonesia, dan para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu,

Yang Mulia para Duta Besar negara-negara sahabat, Saudara Gubernur DKI Jakarta,

Yang saya cintai Bapak Azwar Anas, dan para Penasehat Persatuan Tarbiyah Islamiyah,

Yang saya hormati Saudara Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Tarbiyah Islamiyah, Pimpinan Wanita Tarbiyah Islamiyah, dan para unsur Pimpinan Tarbiyah baik pusat maupun daerah, para Sesepuh, ada Bapak Akbar Tanjung dan Bapak Ibu yang lain, keluarga besar Tarbiyah,

Hadirin sekalian yang saya muliakan,

Marilah pada kesempatan yang membahagiakan dan insya Allah penuh berkah ini, sekali lagi kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah Subhaanahu wa Ta’aala, karena kepada kita masih diberi kesempatan, kekuatan, dan semoga kesehatan untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita, serta tugas dan pengabdian kita kepada umat, kepada masyarakat, dan kepada bangsa dan negara tercinta. Marilah bersama-sama kita haturkan shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, beserta keluarga, sahabat, dan pengikut-pengikut Rasulullah sampai akhir zaman.

Hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah Subhaanahu wa Ta’aala,

Kita juga bersyukur karena hari ini dapat bersama-sama menghadiri peringatan Milad Persatuan Tarbiyah Islamiyah yang ke-80. Atas nama pemerintah dan selaku pribadi dan keluarga, pada hari yang membahagiakan ini saya mengucapkan selamat atas hari kelahiran Persatuan Tarbiyah Islamiyah semoga ke depan Tarbiyah dapat terus meningkatkan pengabdian dan darma baktinya pada umat, kepada masyarakat, dan kepada bangsa dan negara yang sama-sama kita cintai.

Selama 80 tahun Persatuan Tarbiyah Islamiyah telah menunjukkan pengabdian dan prestasi yang tercatat abadi dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, bahkan sebelum negara kita merdeka, Tarbiyah telah berjuang sangat gigih menyatukan dua agenda yang sama-sama penting, agenda keumatan dan agenda kebangsaan. Sejarah juga mencatat bahwa Tarbiyah Islamiyah bukan hanya mencetak Ulama-ulama besar, bukan hanya ikut memperjuangkan beradanya parlemen di Indonesia tapi juga ikut menyumbangkan konsep pemikiran bagi negara Indonesia yang merdeka, yang menjadi bagian penting dari dasar-dasar kerangka bernegara yang sekarang menjadi landasan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Hingga kini medan perjuangan Persatuan Tarbiyah Islamiyah masih tetap relevan, sebagaimana tadi disampaikan oleh bapak Basri Bermanda bahwa Tarbiyah sejak dulu menggeluti dan berjuang amat gigih dalam bidang pendidikan, dalam bidang dakwah, dalam bidang ekonomi keumatan, dan dalam bidang sosial amaliyah, tentu medan perjuangan seperti ini tetap diperlukan di negeri tercinta ini, oleh umat, oleh seluruh rakyat Indonesia. terlebih kita sekarang sedang berada dalam sebuah transformasi perubahan maha besar, termasuk di dalamnya reformasi setelah negara kita mengalami krisis yang sangat dahsyat sepuluh tahun yang lalu.

Tema Milad Persatuan Tarbiyah Islamiyah yang ke-80 ini sebagaimana tadi disampaikan oleh pimpinan Tarbiyah yang berbunyi, 80 tahun Persatuan Tarbiyah Islamiyah, berkhidmat, cerdas, dan cermat bersama membangun bangsa. Tema ini sungguh tepat, relevan, dan saya dukung penuh karena bertepatan dengan semangat zaman, semangat kita untuk sebentar lagi insya Allah memperingati Hari Kebangkitan Nasional, satu abad Kebangkitan Nasional kita sekaligus menandai sepuluh tahun peringatan reformasi kita yang telah kita lakukan sejak tahun 1998 yang lalu.

Hadirin-hadirat yang saya muliakan,

Di bidang pendidikan pemerintah menyadari bahwa pendidikan sangat-sangat penting, bangsa ini tidak memiliki masa depan yang cerah, negara kita tidak akan menjadi negara yang maju kalau manusia Indonesia tidak unggul dan tidak berdaya saing. Membangun daya saing bangsa kita sama-sama mengetahui adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan kita. Oleh karena itulah, pendidikan kita letakkan dalam agenda yang sangat penting dan memiliki prioritas yang tinggi. Anggaran pendidikan tiap tahun kita naikkan besarannya secara signifikan, sejalan atau sebanding dengan pertumbuhan ekonomi dan penerimaan negara kita. Alhamdulillah dengan perjuangan yang kita lakukan bersama-sama pemerintah, penyelenggara negara yang lain, masyarakat luas, tentunya termasuk Persatuan Tarbiyah Islamiyah yang berdiri di depan kita, terus dapat memperbaiki pendidikan. Kita juga menyadari bahwa masih banyak saudara-saudara kita yang belum mendapatkan bantuan agar mereka bisa mengikuti pendidikan. Oleh karena itulah, kita tetapkan program bantuan bagi mereka yang memerlukan, contohnya Bantuan Operasional Sekolah. Tahun 2005 kita keluarkan anggaran 4,8 triliun, tahun 2007 kita naikkan dua kali lipat lebih menjadi 10,4 triliun yang waktu itu mencakup 35,2 juta siswa. Alhamdulillah tahun ini telah dapat kita naikkan lagi pos itu menjadi 12,5 triliun dan cakupannya pun kita perbesar mencakup 41,9 juta siswa. Kita juga memberikan beasiswa kepada siswa-siswa yang tidak mampu, baik pada tingkat SD, SMP, dan SMA. Tahun ini besarannya 2,3 triliun rupiah dan mencakup 2,59 juta siswa. Kesejahteraan guru juga terus kita tingkatkan.

Benar, sebagaimana disampaikan oleh pimpinan Tarbiyah tadi bahwa kita harus terus mendorong peningkatan kualitas semua jenis pendidikan. Pendidikan negeri, pendidikan agama, maupun pendidikan swasta. Tentu saja pemerintah tidak membeda-bedakan apalagi mendiskriminasi. Alhamdulillah Menteri Agama kita juga terus berjuang bersama menteri terkait, dirumuskan pula bersama Dewan Perwakilan Rakyat, agar anggaaran yang digunakan untuk pendidikan keagamaan terus dapat kita tingkatkan dari masa ke masa.

Hadirin-hadirat yang saya hormati,

Dakwah, dakwah sangat kita perlukan. Era sekarang ini dimana banyak sekali pengaruh budaya yang sering tidak sesuai dengan budaya kita, yang sering tidak sesuai dengan nilai-nilai yang islami karena pengaruh globalisasi dakwah menjadi lebih penting lagi dibandingkan zaman atau masa-masa sebelumnya. Kita ingin melalui dakwah terus kita bangun akhlak yang mulia, budi pekerti yang luhur. Melalui dakwah kita ingin terus mengembangkan nilai dan kehidupan yang sungguh islami. Kita juga melalui dakwah ini terus membangun jiwa-jiwa yang terang, bukan jiwa yang gelap.

Evolusi sebagaimana yang dilaksanakan oleh Rasulullah pada zaman beliau membangun masyarakat, bangsa yang beliau pimpin pada waktu itu, sebuah transformasi besar yang berhasil, sehingga menempatkan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam, sebagai pemimpin besar, pemimpin yang paling berhasil dalam melaksanakan transformasi. Kita ingin berhijrah seperti itu, mengubah dari jiwa-jiwa yang gelap, menjadi jiwa-jiwa yang terang oleh cahaya iman. Melalui dakwah kita juga harus membangun sikap yang optimis dan pikiran yang positip, sebab apabila jiwa umat, sikap umat, dan pikiran umat tidak positip, tidak optimis, tidak terang maka nasib dan masa depan kita juga tidak cerah. Kitalah yang mengubah nasib dan masa depan kita, dengan ridha Allah Subhaanahu wa Ta’aala.

Saya sungguh berharap Persatuan Tarbiyah Islamiyah terus mengedepankan dan menjalankan dakwah sesungguh-sungguh dakwah, untuk pembangunan watak bangsa (character building) yang merupakan agenda yang belum rampung yang mesti kita lanjutkan di negeri tercinta ini.

Hadirin-hadirat yang dimuliakan Allah Subhaanahu wa Ta’aala,

Menyangkut amal, amal sosial, ekonomi keumatan saya kira kita semua setuju, bahwa medan pengabdian ini juga masih sangat relevan. Harus kita hidupkan di negeri tercinta ini satu keadaan yang kuat membantu yang lemah, yang kaya membantu yang miskin, yang sudah maju menolong yang belum maju, inilah yang kita sebut dengan kesetiakawanan sosial, inilah yang kita sebut kepedulian yang hakiki diantara kita, diantara sesama bangsa Indonesia yang terkenal dengan sifatnya yang suka bergotong royong, ringan sama dijinjing, berat sama dipikul. Menghadapi tantangan global dewasa ini, tiba-tiba harga minyak dunia meroket setinggi langit, tiba-tiba harga pangan melonjak tajam, dan sejumlah persoalan dunia, maka berkaitan dengan amal, berkaitan dengan tabir sosial, kita berharap di negeri tercinta ini, melalui forum yang mulia ini saya menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia, sekali lagi bagi yang memiliki kelebihan, bantulah yang berada dalam kekurangan, bantulah mereka yang karena keadaan dewasa ini aliran dari perkembangan global menghadapi kesulitan dalam hidupnya.

Saya berikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi, apa yang dilakukan keluarga besar Tarbiyah untuk mengadakan pasar murah di lapangan Banteng yang beberapa saat yang lalu dilaksanakan. Banyak yang bisa kita laksanankan kegiatan seperti itu.

Saudara-saudara,

Malam hari ini adalah malam yang baik, saya ingin menyampaikan himbauan, ajakan, dan harapan menyangkut apa yang akan kita laksanakan dalam kaitan demokrasi di negeri ini. Tahun ini sering disebut tahun politik, tahun depan sering disebut tahun pemilu, ini memang keniscayaan demokrasi yang harus sama-sama kita sukseskan. Harapan saya adalah mari kita jalankan demokrasi yang baik, mari kita ekspresikan kebebasan yang disertai akhlak dan tanggungjawab. Kalau kita berkompetisi, marilah kita berkompetisi secara sehat, jangan melampaui batas kepatutan, mari kita cegah politik kekerasan, mari kita isi politik yang bersih, politik yang cerdas, dan politik yang santun. Apabila itu kita laksanakan insya Allah seperti apapun dinamika dan hingar-bingar kegiatan demokrasi dan pemilihan umum yang akan kita laksanakan di negeri ini tahun depan, demokrasi ini akan dapat kita jalankan secara fair, secara bebas, secara tertib, dan secara aman. Apabila itu dapat kita kawal dan jalankan seperti itu, rakyatlah yang akan diuntungkan, karena negaranya akan tenteram, program-program pemerintah akan dapat dilaksanakan dengan baik, dan insya Allah kesejahteraan rakyat pun akan terus dapat kita tingkatkan dari masa ke masa.

Dalam kaitan ini saya memohon kepada para Ulama, para Pimpinan Pondok Pesantren, para Kyai, dan semua keluarga besar Tarbiyah untuk berdiri di depan menegakkan demokrasi yang penuh dengan kearifan seperti ini, menjadi contoh untuk menegakkan kehidupan politik yang teduh, yang membawa manfaat politik di jalan Allah Subhaanahu wa Ta’aala.

Terakhir, saya mengucapkan terima kasih kepada pimpinan Tarbiyah dan keluarga besar Tarbiyah atas doanya, semoga saya bisa mengemban tugas dengan baik sampai akhir penugasan saya tahun 2009 mendatang. Saya manusia biasa, banyak kekurangan dan kelemahan saya, sementara tantangan yang kita hadapi tidak ringan, persoalan datang dan pergi. Oleh karena itulah, saya akan berbuat sekuat tenaga merampungkan tugas saya dan saya mohonkan dukungan kebersamaan dari semua pihak, utamanya keluarga besar Tarbiyah.

Tahun 2009 ke depan saya percaya, pasti ada rencana Allah Subhaanahu wa Ta’aala. Kita berdoa semoga rencana itu, adalah membawa kebaikan bagi bangsa dan negara kita, bagi anak cucu kita di waktu yang akan datang.

Demikianlah saudara-saudara,

Sekali lagi selamat berhari jadi, semoga Allah Subhaanahu wa Ta’aala senantiasa memberikan bimbingan, petunjuk, dan lindungan-Nya kepada kita sekalian, semoga niat dan cita-cita kita diridlai Allah Subhaanahu wa Ta’aala, dan semoga bangsa ini dapat terus mengatasi ujian, cobaan dan tantangan, menuju masa depan yang lebih baik, masa depan yang kita cita-citakan bersama.

Sekian,

Wassalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.


Biro Naskah dan Penerjemahan,
Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,
Sekretariat Negara RI