ACARA PUNCAK PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL KE-43

 
bagikan berita ke :

Rabu, 14 November 2007
Di baca 4282 kali

SAMBUTAN
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PADA
ACARA PUNCAK PERINGATAN HARI KESEHATAN NASIONAL KE-43
DI ISTORA SENAYAN, JAKARTA
TANGGAL 14 NOVEMBER 2007


Bismillahirrahmaanirrahiim,

Assalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.


Salam sejahtera untuk kita semua,

Yang saya hormati para pimpinan Lembaga-Lembaga Negara, para Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, para unsur pimpinan dan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. Saudara Gubernur DKI Jakarta, para pejabat dan pimpinan negara baik pusat maupun daerah, baik dari unsur eksekutif, legislatif, yudikatif, maupun TNI dan POLRI, pimpinan Organisasi Kesehatan Sedunia Jakarta dan para pimpinan Organisasi Internasional yang bertugas di Indonesia.

Yang saya muliakan para pemuka agama dan para tokoh-tokoh nasional, para penerima penghargaan di bidang kesehatan, para pimpinan organisasi profesi dibidang kesehatan, para pejuang dan sukarelawan kesehatan di seluruh tanah air. Bapak-bapak Ibu-ibu, para pemuda, para mahasiswa, anak-anak pelajar.

Hadirin-sekalian yang saya muliakan,
 
Pada kesempatan yang baik dan semoga senantiasa penuh berkah ini, saya mengajak hadirin sekalian untuk sekali lagi memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhaanahu wa Ta’aala Tuhan yang Maha Kuasa karena kepada kita semua masih diberikan kesempatan, kesehatan dan tentunya kekuatan untuk melanjutkan ibadah kita, karya kita, tugas, dan pengabdian kita kepada masyarakat, bangsa, dan negara tercinta. Kita juga bersyukur hari ini dapat bersama-sama menghadiri Peringatan Hari Kesehatan Nasional Tahun 2007 yang dirangkaikan dengan pemberian penghargaan kesehatan kepada perseorangan maupun instansi yang memiliki pengabdian dan jasa yang besar dalam pembangunan bidang kesehatan. Tema Hari Kesehatan Nasional Tahun 2007 ini sebagaimana disampaikan oleh ibu Menteri Kesehatan tadi adalah “Rakyat Sehat Negara Kuat�, tema yang bagus tema yang benar, kalau rakyatnya banyak yang sakit, kalau rakyatnya sakit negara ikut sakit. Benar, mari kita bangun negara yang kuat, negara yang sehat, negara yang maju dengan cara membikin rakyat Indonesia sehat, kuat, dan juga maju. Inilah tekad kita bersama, dan inilah tujuan dan sasaran pembangunan di bidang kesehatan. Mengapa? Saya garis bawahi tema besar ini, “Rakyat Sehat Negara Kuat�. Negara kita besar, penduduknya banyak sekitar dua ratus tiga puluh juta jiwa, kalau rakyatnya sehat, baik sehat secara jasmani atau fisik, sehat secara rohani atau mental dan sehat secara sosial, negara insya Allah akan kuat. Bangsa akan lebih cerdas, lebih produktif, dan lebih berdaya saing. Akhirnya bangsa seperti itu akan memiliki ketahanan nasional yang tinggi dan Insya Allah dengan ridha Tuhan Yang Maha Kuasa Indonesia yang kita cintai menuju masa depan yang lebih baik, negara yang lebih maju dan lebih sejahtera. Kuncinya sekali lagi rakyatnya harus sehat.

Saudara-saudara,
 
Apa yang kita sebut dengan sehat?, apa pengertian sehat?, sehat tidak berarti hanya bisa menyembuhkan kalau mengalami sakit, tetapi yang penting adalah kita menjaga, kita memelihara, kita terus membangun agar orang-seorang di negeri ini, agar masyarakat kita tetap sehat tidak mudah sakit. Lingkungan hidup kita pun, rumah tangga, masyarakat juga harus bersih dan sehat, lingkungan masyarakat pun juga harus makin waspada, makin siaga, dan sejauh mungkin kita cegah, kemungkinan berjangkitnya penyakit-penyakit menular apa yang kita sebut dengan kejadian luar biasa, seperti demam berdarah, malaria, flu burung, HIV AIDS, dan lain-lain, itulah yang harus kita bangun. Tidak mudah sakit, tetap sehat, dan apabila sakit bisa kita berikan pelayanan penyembuhan sehingga kembali sehat.

Saudara-saudara,
 
Tugas kita semua, tugas pemerintah sebagai penjuru di bidang pembangunan kesehatan ini adalah, saya katakan tadi membikin rakyat kita tetap dan makin sehat, dan tugas ini tentu saja tugas yang tidak ringan. Mengapa? Indonesia negara kita ini masih termasuk negara berkembang atau negara yang masih berkembang, ekonomi kita belum kuat benar, belum maju benar, kita belum memiliki keuangan negara yang mampu menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang ideal. Tetapi kita tidak perlu kecil hati kondisi seperti ini, permasalahan seperti ini juga dihadapi oleh negara-negara berkembang yang lain.

Oleh karena itu jawabannya adalah mari kita lebih gigih, lebih giat, dan tentunya pemerintah akan lebih serius, lebih sungguh-sungguh, all out, untuk betul-betul menyukseskan pembangunan di bidang kesehatan ini. Meskipun tantangan kita berat kita bersyukur ke hadirat Allah Subhaanahu wata’aala, status kesehatan dan gizi masyarakat terus mengalami peningkatan. Angka kematian bayi telah menurun dari 35 orang atau 35 bayi pada tahun 2003 menjadi 32 pada tahun 2000 ulangi tadi 2003 tadi, 2003, 36 bayi pada tahun 2005 turun menjadi 32 setiap 1000 kelahiran hidup. Usia harapan hidup, panjangnya kehidupan orang-seorang rata-rata di negeri kita ini meningkat dari 66,2 tahun pada tahun 2004 menjadi 69,4 tahun hampir 70 tahun pada tahun 2006. Secara universal di dunia dianut satu metode pengukuran yang usia harapan hidup yang saya sampaikan tadi sering dijadikan ukuran, ukuran keberhasilan atau ukuran tingkat kesehatan sebuah bangsa. Kita juga mengenal Saudara-saudara ukuran keberhasilan pembangunan manusia yaitu kesehatannya, pendidikannya, dan yang ketiga tingkat ekonominya atau kita sederhanakan penghasilan masyarakat kita. Dengan itu semua meskipun kita bersyukur dan ada kemajuan-kemajuan, kita akan terus meningkatkan upaya besar ini, tugas besar ini karena masih jauh perjalanan yang harus kita lalui, masih harus bekerja lebih keras lagi kita semua untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan bangsa kita.

Hadirin yang saya muliakan,
 
Pemerintah terus meningkatkan dan mengintensifkan program pembangunan kesehatan yang terus pemerintah lakukan adalah antara lain, penyediaan sarana pelayanan kesehatan dasar di seluruh tanah air, pemenuhan ketersediaan dan keterjangkauan dari segi harga, obat generik essensial, peningkatan pasilitas dan tenaga medis, agar rakyat di seluruh Indonesia dapat diberikan pelayanan kesehatan lebih baik lagi, dan yang sangat penting adalah pemerintah dengan kebijakan dan program yang telah kita rumuskan memberikan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi rakyat miskin yang kita sebut dengan ASKESKIN.

Saya perlu memberikan penjelasan tentang progran atau kebijakan asuransi kesehatan bagi masyarakat miskin ini, karena ada suara-suara yang tidak tepat, yang keliru, yang bisa membingungkan masyarakat luas. Saya akan memberikan penjelasan yang konkrit, yang benar, dan yang gamblang. Program ini, ASKESKIN itu adalah wujud nyata atau realisasi jadi bukan wacana lagi, bukan retorika untuk pengobatan gratis bagi rakyat miskin menuju nantinya kesehatan murah bagi seluruh rakyat Indonesia. Namanya memang Asuransi Kesehatan bagi rakyat miskin tetapi yang kita bantu, yang dapat bantuan dalam program ini bukan hanya rakyat yang miskin, kita juga membantu mereka yang dikategorikan sebagai kelompok atau golongan setengah miskin near poor dan yang tidak mampu angkanya adalah sebagai berikut, ini angka terbaru karena kita terus perbaiki angka itu oleh Badan Pusat Statistik. Masyarakat miskin di negeri ini jumlahnya 37,1 juta jiwa, ASKESKIN yang kita berikan dua kali lebih yaitu 76,4 juta berarti masyarakat setengah miskin atau masyarakat yang kurang atau tidak mampu sebesar 39,3 juta lebih besar dibandingkan yang miskin tadi juga kita berikan bantuan dalam program ASKESKIN ini.

Inilah yang masuk dalam program ASKESKIN, ini harus dimengerti karena ada yang membaca berarti kemiskinan di Indonesia naik dua kali lipat karena judulnya ASKESKIN, kalau 79 koma sekian juta berarti itu yang miskin, sudah saya jelaskan yang miskin plus yang setengah miskin ataupun tidak mampu. Tentu saja, kita harus mengakui, saya harus mengakui sebagai seorang yang mengemban amanah angka kemiskinan di negeri ini masih relatif tinggi, harus terus menerus kita kurangi, harus terus menerus kita tingkatkan kesejahteraan rakyat kita. Itu benar, dan itulah tugas pemerintah dengan kebersamaan dan dukungan kita semua.

Saudara-saudara,
 
Saya bersyukur dan gembira karena pemanfaatan program ASKESKIN itu terus meningkat tahun 2006 berarti tahun lalu kunjungan ke Puskesmas mencapai 110 juta kunjungan. Melalui program ini masyarakat masyarakat miskin dan tidak mampu juga mendapat pelayanan kesehatan khusus seperti pertolongan persalinan, hemodialitas, operasi jantung, dan operasi sesar. Dalam berbagai kunjungan saya ke penjuru tanah air, ke pelosok-pelosok di Indonesia saya sangat sering meninjau langsung, datang langsung, berkomunikasi langsung dengan saudara-saudara kita yang berobat gratis di tempat itu beserta para dokter dan para medis yang lain, yang terbaru belum lama ini saya berkunjung di sebuah Puskesmas dan Posyandu di Banjarmasin Kalimantan Selatan. Saya salut, berterima kasih dan hormat kepada pemerintah daerah, dinas kesehatan, dan para medis, para sukarelawan kesehatan yang saya lihat langsung sangat aktif dengan pengorbanan waktu untuk membantu saudara-saudara kita melayani kesehatan. Tugas yang mulia dan para kyai setuju dengan saya pahalanya tinggi bagi mereka-mereka semua.

Saudara-saudara,

Melalui Hari Kesehatan Nasional 2007 ini dan sesuai dengan tema Rakyat Sehat Negara Kuat, saya mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama termasuk saya untuk pertama mari kita sukseskan program kesehatan yang pro rakyat karena di seluruh Indonesia rakyat kita masih sangat membutuhkan pelayanan kesehatan dasar. Kedua, mari terus kita kembangkan agar setiap desa menjadi desa siaga proses menuju desa sehat dan insya Allah nantinya bisa sejahtera,saya minta semua komponen dilibatkan, saya mendapatkan laporan dari Menteri Kesehatan diberbagai wilayah di Tanah Air, para pimpinan pondok pesantren, para pimpinan komunitas dilibatkan dan hasilnya ternyata lebih baik. Saya berterima kasih dengan bantuan, bimbingan, pelibatan para tokoh-tokoh agama dan tokoh masyarakat itu. Dan yang ketiga, mantapkan terus pengelolaan ASKESKIN sehingga makin luas, makin efektif, dan benar-benar mencapai sasaran yang tepat. Saudara-saudara kita yang berpenghasilan menengah dan tinggi, yang kaya berikanlah kesempatan kepada yang miskin dan kurang mampu untuk mendapatkan bantuan dari negara, bantuan dari pemerintah, demikian terjadi keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kepada segenap jajaran pemerintah, saya instruksikan, saya perintahkan. Satu, bagi pemerintah pusat utamanya departemen kesehatan untuk terus mengembangkan dan menyukseskan program pembangunan kesehatan yang kita jalankan dengan prioritas sekali lagi kesehatan untuk rakyat miskin dan tidak mampu. Untuk pemerintah daerah, hadir para gubernur, bupati, dan walikota di tempat ini ataupun yang mendengarkan pidato saya ini melalui berbagai media massa saya instruksikan untuk terus meningkatkan upaya dibidang kesehatan dan memiliki sikap dan tindakan yang proaktif jangan pasif dan terus menerus. Setiap pemimpin di daerah harus turun ke lapangan dan sering-sering bertemu dengan saudara-saudara kita untuk memastikan bahwa program pelayanan kesehatan berjalan baik, kalau kurang baik diperbaiki bikin lebih baik. Saya juga menginstruksikan jajaran pemerintah daerah untuk mengalokasikan sumber daya termasuk anggaran APBDnya terhadap bidang kesehatan agar lebih mencukupi dan lebih memadai. Ingat dalam sitem desentralisasi dan otonomi daerah fungsi kesehatan sesungguhnya sudah beralih kepada pemerintahan daerah, tentu saja pemerintah pusat akan terus melakukan bantuan dan pelibatan nyata demi suksesnya program-program di daerah-daerah.

Saya juga instruksikan kepada para peneliti, para perekayasa bidang kesehatan untuk terus meningkatkan penelitian dan pengembangan dibidang kesehatan terutama pengembangan obat-obatan yang makin berkualitas tapi juga makin murah, kembangkan terus sarana kesehatan. Saya melihat diberbagai kesempatan buatan-buatan ulangi buatan putra-putri Indonesia tidak kalah dengan buatan luar negeri. Marilah kita lebih mandiri, kita mampu teknologi kita sudah maju, bisa kita membikin peralatan kesehatan itu sendiri lebih cepat, lebih murah, tidak terlalu banyak biaya kesana kemari sehingga bisa kita selamatkan uang negara dengan sebaik-baiknya.

Dan kepada seluruh rakyat Indonesia dimana pun saudara berada marilah bersama-sama kita jalani hidup bersih dan hidup sehat, mari kita jaga kesehatan diri sendiri, kesehatan rumah tangga, dan kesehatan lingkungan seperti tadi yang dibacakan oleh dua sukarelawan atau pejuang kesehatan tadi yang pada intinya adalah komitmen masyarakat untuk terlibat aktif dan bersama-sama mensukseskan program kesehatan ini. Ingat sekali lagi Rakyat Sehat Negara Kuat. Dan yang terakhir, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada Beliau-beliau yang dengan pengabdian, kegigihan, dan jasa-jasanya yang besar ikut menyukseskan program pembangunan kesehatan. Saya berterima kasih teruslah menjadi contoh dan mudah-mudahan apa yang dilakukan oleh beliau-beliau semua diikuti oleh saudara-saudara kita yang lain.

Demikianlah saudara-saudara yang dapat saya sampaikan, mari kita optimis, mari kita melangkah ke depan betul-betul membangun negara kita, dan mewujudkan cita-cita kita.
 
Sekian.

Wassalaamu’alaikum warahmatullaahi wabarakaatuh.

 

Biro Naskah dan Penerjemahan
Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan
Sekretariat Negara RI