Akhiri Pelatihan Bahasa Inggris, Kemensetneg Teguhkan Komitmen Penguatan Kapasitas ASN

 
bagikan berita ke :

Jumat, 24 Oktober 2025
Di baca 438 kali

Kepala Biro Kerja Sama Teknik Luar Negeri Kementerian Sekretariat Negara (Biro KTLN Kemensetneg), Noviyanti, secara resmi menutup kegiatan Pelatihan English for International Cooperation Management di Pusat Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (PPKASN) Kemensetneg, Jakarta Selatan, Jumat (24/10/2025).

Pelatihan yang berlangsung selama dua pekan, sejak 8 hingga 24 Oktober 2025 ini, merupakan hasil kerja sama antara Biro KTLN Kemensetneg dengan Regional English Language Office (RELO) Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. Sebanyak 32 peserta dari 12 kementerian/lembaga mengikuti program yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris dan kompetensi Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam mengelola kerja sama internasional.

Dalam sambutannya, Kepala Biro KTLN Kemensetneg menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada seluruh peserta yang telah menyelesaikan pelatihan dengan baik.

“Di penghujung pelatihan English for International Cooperation Management ini, saya menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada seluruh peserta yang telah menjadi bagian dari perjalanan pembelajaran yang sangat bermakna ini,” ujar Noviyanti.

Lebih lanjut, Kepala Biro KTLN menyampaikan terima kasih kepada RELO Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta atas dukungan dan kerja sama yang berkelanjutan.

“Program ini menandai langkah penting dalam memperkuat kemitraan kita yang terus berkembang, sejalan dengan komitmen bersama untuk meningkatkan kapasitas aparatur sipil negara Indonesia dalam berinteraksi dengan komunitas internasional,” lanjutnya.

Menurutnya, inisiatif ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kemampuan bahasa, tetapi juga pada penguatan profesionalisme dan kompetensi para analis kerja sama di berbagai kementerian dan lembaga.

“Mengelola kerja sama, terutama di tingkat internasional, tidak hanya memerlukan pengetahuan teknis dan kemampuan analisis, tetapi juga kepercayaan diri, pemahaman lintas budaya, serta kemampuan menyampaikan ide dengan jelas dalam bahasa Inggris,” jelasnya.

Noviyanti menambahkan, pelatihan ini tidak hanya berfokus pada pembelajaran bahasa, tetapi juga pada peningkatan profesionalisme analis kerja sama. Hal ini menjadi krusial mengingat posisi analis kerja sama sedang dalam proses pengakuan resmi di pemerintah Indonesia.

Selama dua minggu pelatihan, para peserta mempelajari bahasa Inggris dalam konteks kerja sama internasional, mengasah keterampilan berpikir strategis, kepemimpinan, negosiasi, dan diplomasi. Melalui kegiatan Portfolio Walk di akhir pelatihan, peserta menampilkan hasil belajar dan kreativitas mereka dalam mengaplikasikan pengetahuan yang diperoleh ke dalam konteks profesional yang nyata.

Pada kesempatan ini pula, Kepala Biro KTLN juga menyampaikan apresiasi khusus kepada Dr. Mackenzie Bristow, selaku pengajar utama program ini. Menurut Noviyanti, Dr. Bristow telah membuktikan bahwa komunikasi yang efektif mampu mengubah kolaborasi menjadi hasil nyata.

Menutup sambutannya, Kepala Biro KTLN mengingatkan para peserta bahwa pelatihan ini bukan akhir dari perjalanan belajar, melainkan langkah awal untuk terus mengasah kemampuan dan membagikan pengetahuan kepada rekan kerja di instansi masing-masing.

“Semangat kerja sama berawal dari individu yang mau belajar, terhubung, dan berkontribusi melampaui zona nyaman mereka. Sekali lagi, selamat kepada seluruh peserta, dan terima kasih kepada RELO, Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Pusbin AKS, dan PPKASN atas kontribusinya dalam menyukseskan program ini,” pungkasnya.

Pada kesempatan yang sama, Dr. McKenzie Bristow meyakini para peserta pelatihan memperoleh kepercayaan diri yang baru dan pemahaman yang lebih dari materi-materi yang diberikan.

“Saya berharap keahlian yang diperoleh bisa diterapkan ke dalam konteks profesional Anda, sehingga Anda dapat berperan aktif dalam kemitraan dan kerja sama internasional,” kata Dr Bristow.

Kemensetneg berharap kemitraan strategis dengan RELO dan Kedutaan Besar Amerika Serikat ini dapat terus berlanjut dan memperkuat kapasitas ASN Indonesia untuk berperan aktif dalam kerja sama internasional dengan profesionalisme dan perspektif global. (FID/YLI-Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
1           0           0           0           0