Beraksi Dukung Isu Air Menuju 10th World Water Forum, Kemensetneg Adakan Setneg Mantul Goes to Campus di Universitas Pendidikan Indonesia

 
bagikan berita ke :

Senin, 13 Mei 2024
Di baca 387 kali

Kembali membuka keterlibatan dengan mahasiswa Indonesia, Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) melalui Biro Hubungan Masyarakat (Humas) selenggarakan Setneg Mantul Goes to Campus sebagai rangkaian upaya mengglorifikasikan pelaksanaan World Water Forum 2024. Dilaksanakan secara hybrid, di Gedung Auditorium Lt.6 Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (FPIPS) Universitas Pendidikan Indonesia, dan juga melalui Zoom Conference, pada Senin (13/05).

Kegiatan yang dihadiri kurang lebih 300 peserta perwakilan dari kementerian dan lembaga, serta mahasiswa dan civitas akademika yang tidak hanya dari Universitas Pendidikan Indonesia, namun juga beberapa universitas di Indonesia ini, Kemensetneg berkolaborasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Sumber Daya Air, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), dan ABLE Indonesia.

Acara di awali sambutan dari Prof. Mamat Ruhimat, Wakil Dekan Bidang Akademik FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia, yang menyampaikan apresiasi dan terima kasih untuk penyelenggaraan Setneg Mantul Goes to Campus Road to World Water Forum 2024 dengan harapan agar ke depannya setiap mahasiswa dan semua orang peka akan isu air.

Selaras dengan tujuan dari pelaksanaan kegiatan Setneg Mantul kali ini, Eddy Cahyono Sugiarto, Kepala Biro Humas Kemensetneg, menyampaikan rasa bangga karena Indonesia terpilih sebagai tuan rumah penyelenggara kegiatan 10th World Water Forum (WWF). Bukan hanya rasa bangga, melainkan juga bagaimana upaya kita sebagai manusia untuk bisa terus antusias dan sadar akan pentingnya isu air sebagai sumber daya alam yang sangat dibutuhkan untuk keberlangsungan hidup.

“Dari banyaknya jumlah air, hanya satu per tiga darinya bisa dimanfaatkan, mengingat banyaknya ancaman eksternal. Dengan ini, dibutuhkan dukungan pengolahan untuk mencegah terjadinya banjir, longsor, dan bencana alam lainnya. Acara ini (Setneg Mantul), diharapkan dapat terus mengembangkan kolaborasi dengan multistakeholder engagements untuk mencapai good governance sehingga mampu mewujudkan generasi emas di masa depan,” tutur Eddy.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi pemaparan yang disampaikan oleh Firdauds Ali, Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Bidang Sumber Daya Air,, mengatakan bahwa “banyak bencana yang akan dihadapi peradaban ini, diantaranya Krisis Air dan Pangan, populasi planet mencapai 8 miliar jiwa, dan bencana Hidrometeorologi”.

Dilihat dari ancaman bencana alam yang dapat terjadi, World Water Forum 2024 mengajak Mahasiswa dan seluruh masyarakat mari bersama-sama mendukung  World Water Forum 2024, Ini adalah kesempatan kita untuk berperan aktif dalam mengatasi krisis air global dan membangun masa depan yang lebih baik.

“Generasi muda mempunyai peran penting dan strategis untuk menciptakan masa depan yang lebih baik, dengan ikut menjaga kelestarian air bersih sehingga memberikan kesejahteraan bagi masyarakat dunia,” ucap Firdaus menegaskan.

Firdaus melanjutkan bahwa, keikutsertaan para generasi muda dalam perhelatan KTT WWF 2024 di Bali, rencananya akan dikuti oleh 1.304 peserta yang terdiri atas 994 pelajar/mahasiswa, dan 304 pemuda dari berbagai organisasi kepemudasan baik didalam negeri maupun dari luar negeri.

Pada kesempatan ini, Biro Humas Kemensetneg bersama Abel Indonesia dan Tim Generasi Berencana (Genre) Jawa Barat memberikan pemahaman bagaimana mengenal diri sendiri serta mengolah Rasa dengan mengekspresikan diri melalui gambar dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dalam aspek fisik, psikis dan sosial.

“Setiap orang mempunyai batasan masing – masing dalam menaggapi, merepon dan juga menerima perlakuan orang orang lain terhadapnya dan langkah lebih baiknya kita memahami batasan untuk tidak saling menyakiti, menyinggung, membully, dan bertindak yang tidak menyenangkan terhadap orang lain. Sayangi dan hargai temanmu seperti menghargai dan menyayangi sendiri,” ungkap Sobi, Ketua Genre Jabar.

Kegiatan diakhiri dengan diskusi tanya jawab yang mengundang antusiasme peserta dari mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia, serta peserta yang hadir melalui zoom conference, salah satunya peseta dari Universitas Airlangga, Surabaya yang berharap sebagai tuan rumah KTT WWF 2024, Indonesia dapat menciptakan perubahan global khususnya terkait pengelolaan air dunia.

dalam kesempatannya sebagai tuan rumah KTT WWF 2024 menanyakan Meeting. Narasumber menanggapi dengan baik pertanyaan yang disampaikan sehingga kegiatan Setneg Mantul dapat menjadi sarana multi stakeholder engagement yang dapat berkontribusi secara maksimal.

Harapannya, peserta Setneg Mantul, hingga masyarakat Indonesia secara keseluruhan dapat memiliki kesadaran akan pentingnya isu air, bersamaan dengan kesempatan besar Indonesia sebagai tuan rumah 10th World Water Forum. Dengan membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk terlibat aktif, harapannya kepekaan mengenai isu air tidak hanya berhenti sampai akhir pelaksanaan World Water Forum 2024, tetapi juga dapat dimaksimalkan untuk pengolahan sumber daya air ke depannya. (KC/RAN - Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
3           1           0           0           0