Innotalks SETNEG X: Elevating Employee Capabilities with AI at Grab

 
bagikan berita ke :

Kamis, 05 September 2024
Di baca 214 kali

Pusat Pengembangan Kompetensi Aparatur Sipil Negara (PPKASN), Kementerian Sekretariat Negara  (Kemensetneg) bekerja sama dengan Asisten Deputi Pengelolaan Bahan Kebijakan Kemensetneg  menyelenggarakan  Innotalks SETNEG X: Elevating Employee Capabilities with AI at Grab, dengan menghadirkan Narasumber Director of Government Affairs and Strategic Collaborations, Grab, Uun Ainurrofiq, Kamis (5/9).

Dilaksanakan secara hybrid dari Auditorium PPKASN Kemensetneg, kegiatan ini merupakan serangkaian acara Setneg X Tahun 2024 dengan tema "Unleashing the Power of Generative AI for Transforming Public Sector" yang bertujuan untuk keberlanjutan dan akselerasi penciptaan inovasi di lingkungan Kemensetneg dengan berbagai program utama, meliputi Setneg Digital Leaders, Setneg AI Specialist, dan Setneg Smart AI Users.

Kepala PPKASN Kemensetneg, Sri Prastiwi Utami dalam sambutannya mengatakan bahwa program Setneg X kali ini memperkenalkan dan memfasilitasi peran teknologi informasi di lingkungan Kemensetneg. “Kali ini Kemensetneg menggandeng Grab yang menggunakan generative AI dalam operasionalnya, Grab menjadi contoh bagi kita di sektor publik, harapannya melalui program ini mampu meningkatkan kesadaran para pemimpin digital di Kemensetneg akan pentngnya teknologi AI, dan dapat memanfaatkannya untuk merumuskan kebijakan yang lebih efektif dan inovatif,” ujar Sri Prastiwi Utami.

Dihadapan 30 orang peserta dengan nilai terbaik pada Pelatihan ASN Digital for The Future Ministry Angkatan I dan II Tahun 2024, Uun Ainurrofiq membahas tentang Grab yang saat ini masih terus mengembangkan penggunaan AI di internal Grab.

“Grab itu adalah perusahaan living super app di Asia Tenggara, kami mulai dari tahun 2012 jadi sebenernya secara company masih muda banget karena baru 12 tahun, kita juga masih terus banyak belajar dan melakukan banyak perbaikan termasuk didalamnya ada kesempatan teknologi baru ini dengan AI kita jadi belajar untuk merubah rutinitas kita yang biasanya kita lakukan,” ujar Uun saat membuka paparan.

Grab tentunya memiliki dampak positif terhadap Indonesia, Uun menjelaskan industri layanan ride-hailing dan online delivery berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia sebesar 382 Trilliun atau 2% dari Pendapatan Domestik Bruto (PDB). Selain itu, Grab juga berperan sebagai fasilitator yang menghubungkan warga dengan teknologi serta Grab bekerja sama dengan warga Indonesia karena Grab tidak memiliki armada sendiri. “Grab terus berupaya untuk memberikan nilai tambah bagi pelanggannya, dan salah satu kontribusi Grab untuk Indonesia ialah menambah armada elektrik menjadi 1.000 unit untuk mendorong transportasi hijau di Indonesia,” jelas Uun.

Menurut Uun, saat ini teknologi sebagai jembatan mimpi karena teknologi tidak hanya menjadi solusi keuangan namun juga menjadi jembatan mimpi. “Teknologi dapat membantu seseorang untuk terekspos dengan cerita-cerita inspiratif, maka dari itu teknologi  berdampak positif terhadap ekonomi dari mimpi seseorang,” terang Uun.

Uun menerangkan teknologi harus digunakan untuk kebaikan, seperti AI. AI dapat digunakan untuk kebaikan, seperti membantu berbagai orang dari berbagai kondisi. “AI merupakan teknologi yang canggih dan bermanfaat, namun juga memiliki sisi negatif. AI dapat digunakan untuk membantu manusia dalam berbagai bidang, seperti otomatisasi, robotika, dan layanan canggih, namun, AI juga dapat digunakan untuk hal-hal yang merugikan, seperti manipulasi data dan privasi,” ungkap Uun.

Uun menambahkan AI juga memiliki potensi untuk mengubah dunia dengan cepat dan luar biasa, karena AI dapat membantu mempermudah dan mengotomasikan berbagai tugas. Namun, AI juga dikhawatirkan dapat menggantikan peran manusia. AI tidak akan menggantikan manusia, tetapi manusia yang menggunakan AI dapat menggantikan yang lain, AI dapat membantu menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan sempurna, penggunaan AI dalam pekerjaan dapat berdampak pada efisiensi dan produktivitas.

Sebagai perusahaan teknologi, AI pun juga digunakan di internal Grab. Hal ini diungkapkan Uun bahwasanya AI juga digunakan di internal Grab. “Setiap hari Senin ada sesi pembelajaran alat AI baru, diikuti sesi tanya jawab, setiap tim diminta untuk memikirkan use case AI di tim mereka dan hasil pemikiran use case AI dari setiap tim dikumpulkan dan didiskusikan bersama, karena AI terus berkembang dan semakin pintar dari hari ke hari, AI bukan teknologi statis, melainkan terus tumbuh dan berkembang. Maka dari itu AI dapat memprediksi apa yang diinginkan manusia bahkan sebelum manusia tersebut mengatakannya,” ucap Uun.

Tidak hanya menerangkan, Uun juga meminta para peserta untuk membuat sebuah lagu dengan menggunakan platform web pembuat music otomatis yaitu Suno AI. Dan dilanjut dengan tanya jawab bersama peserta Setneg X. (ART/YLI-Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0