Beri Arahan pada Kostrad, Presiden Jokowi: Jadilah Perekat Kemajemukan Bangsa

 
bagikan berita ke :

Rabu, 16 November 2016
Di baca 864 kali

"Jadilah kekuatan perekat kemajemukan bangsa dan lindungi NKRI dari mereka yang ingin memecah belah bangsa Indonesia," tegasnya.

 

Sebagaimana dilansir dalam rilis Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi, Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, disebutkan bahwa Presiden juga menyampaikan kekaguman atas kesiapsiagaan pasukan Kostrad dalam menjaga dan menegakkan kedaulatan negara. Tak hanya dirinya, masyarakat Indonesia pun disebutnya juga merasakan hal yang sama.

 

 

"Saya juga menyatakan kebanggaan saya, kebanggaan rakyat Indonesia atas dedikasi penuh para prajurit Kostrad untuk melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia dari setiap ancaman maupun gangguan terhadap keutuhan NKRI," terang presiden.

 

Lebih lanjut, selaku Panglima Tertinggi TNI, Presiden Joko Widodo menekankan kepada segenap pasukan Kostrad agar selalu memegang teguh Sapta Marga dan sumpah prajurit. Selain itu, prajurit TNI haruslah mampu berdiri tegak di atas semua golongan demi kejayaan Indonesia.

 

"Sebagai Panglima Tertinggi TNI, saya tekankan agar setiap pasukan Kostrad selalu memegang teguh Sapta Marga dan Sumpah Prajurit. Berdirilah tegak di atas semua golongan, mengatasi kepentingan pribadi dan kelompok untuk kejayaan Indonesia," ujarnya sekaligus menutup arahan.

 

Kesiapsiagaan dan Narasi Besar

 

Kepada para jurnalis seusai pengarahan, Presiden Joko Widodo menjelaskan maksud kedatangannya ke markas Kostrad tersebut. Ia mengatakan bahwa dirinya ingin memastikan kesiapan pasukan Kostrad dalam menjaga keamanan negara Indonesia. Ia meyakinkan bahwa kunjungan tersebut tidak berkaitan dengan rencana demonstrasi pada 25 November mendatang sebagaimana diberitakan.

 

"Ini untuk memberikan ketenteraman kepada masyarakat. Kalau masyarakat tahu sudah siap (TNI dan Polri), semuanya tenang," ucap presiden.

 

Ditanyakan mengenai potensi ancaman yang ada, Presiden menjawab bahwa ancaman tersebut bisa berasal dari dalam dan juga luar. Namun, meskipun kesiapsiagaan selalu berlaku, dirinya menekankan kembali bahwa saat ini negara berada dalam keadaan aman.

 

"Ancaman bisa dari dalam dan luar, tetapi sekarang sangat aman. Tetapi kesiapan tetap harus ada," tegasnya.

 

Selain itu, terkait dengan narasi besar yang sehari sebelumnya diutarakan, presiden menerangkan bahwa hal tersebut bertujuan untuk memberikan ketenangan di kalangan masyarakat. Koramil dan Babinsa di masing-masing wilayah diharapkan dapat turut serta menciptakan suasana sejuk dan aman di masyarakat.

 

"Narasi-narasi yang positif itu akan ditangkap langsung oleh akar rumput. Karena di bawah ada Koramil dan Babinsa. Kalau narasi itu ditangkap oleh bawah, masyarakat akan semakin tenang dan pembangunan dari atas sampai ke bawah juga bisa dilaksanakan dengan baik," terangnya.

 

Usai acara berlangsung, presiden menyempatkan diri untuk menuliskan pesan di atas kanvas bagi seluruh pasukan Kostrad. Dalam pesannya itu, dirinya meminta kepada para prajurit untuk terus menjaga nama baik Kostrad dan menjadi prajurit TNI sejati.

 

"Jaga terus nama baik Kostrad. Tetaplah menjadi prajurit TNI sejati demi kejayaan NKRI," tulisnya.

 

Turut hadir dalam arahan presiden kepada prajurit Kostrad ialah Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono, Panglima Kostrad Letnan Jenderal TNI Edy Rahmayadi, dan Kepala Staf Kostrad Mayor Jenderal TNI Cucu Sumantri. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0