Bersama Hadapi Tantangan Bangsa

 
bagikan berita ke :

Rabu, 21 Desember 2016
Di baca 1372 kali

"Saya harap ke depan Hanura jadi mitra strategis bagi pemerintah. Sebab bangsa Indonesia butuh energi termasuk Partai Hanura untuk mengatasi berbagai persoalan," ujar Presiden Joko Widodo.

 

Lebih lanjut, Presiden Joko Widodo mengingatkan berbagai tantangan yang datang dari berbagai pihak yang melontarkan kritik namun berisi hasutan kebencian yang dapat merusak persatuan dan kesatuan Indonesia.

 

"Orang banyak yang lupa bedanya kritik dan menghina. Mana kritik mana menjelekkan. Orang tak bisa memilah mana kritik mana menghasut, ujaran kebencian, mana kritik mana makar gak bisa dibedakan. Padahal berbeda jauh sekali,” ucap Presiden Joko Widodo.

 

Oleh sebab itu, Indonesia sebagai negara yang besar harus memiliki strategi yang dapat menghasilkan hal-hal produktif guna menghadapi masa depan yang lebih baik. Dalam siaran pers Kepala Biro Pers, Media, dan Informasi, Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, disebutkan bahwa salah satu strategi yang disinggung oleh Presiden Joko Widodo adalah strategi ekonomi.

 

“Tahun 2030 kita akan mendapatkan bonus demografi. Kalau tidak dilakukan strategi besarnya bagaimana kita dapat mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur?" imbuh Presiden Joko Widodo.

 

Selain itu, Presiden Joko Widodo juga mengingatkan pentingya membangun karakter mengingat setiap bangsa harus mempunyai identitas dan ciri khas tersendiri.

 

Apalagi kompetisi antar negara akan semakin sulit sehingga banyak yang harus dibenahi, mulai dari pemberantasan korupsi, inefisiensi birokrasi dan daya saing dengan negara lain.

 

“Pertarungan dan kompetisi antara negara makin sengit, ini yang harus kita siapkan,” kata Presiden.

 

Membangun dari Pinggiran

 

Dalam kesempatan tersebut, Presiden Joko Widodo juga menyampaikan salah satu program prioritas pemerintahannya, yaitu pembangunan dari pinggiran.

 

Presiden Joko Widodo pun menceritakan pengalamannya saat pertama kali mengunjungi Pos Lintas Bantas Negara (PLBN) Entikong, di Provinsi Kalimantan Barat, yang tidak layak pakai serta berbeda jauh dengan kondisi PLBN di negara tetangga.

 

Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo langsung memerintahkan jajarannya untuk membangun kembali PLBN Entikong yang lebih baik. Hasilnya, PLBN Entikong yang pagi tadi (21/12) diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo, kini menjadi kebanggaan tersendiri bagi rakyat Indonesia.

 

"Saya minta dua kali lipat. Tadi saya lihat, berani sombong kita. Lima kali lebih baik dari sekarang. Tidak percaya? Silahkan ke Entikong," ujar Presiden Joko Widodo.

 

Mengakhiri sambutannya, Presiden Joko Widodo mengucapkan selamat kepada para anggota Partai Hanura atas pembukaan Munaslub yang pertama serta peresmian gedung DPP Sekretariat Partai Hanura. Presiden Joko Widodo pun berharap gedung baru tersebut bisa menambah semangat para anggota Partai Hanura untuk lebih giat bersama pemerintah membangun Indonesia.

 

"Selamat bekerja untuk Hanura yang bersih dan teduh," tutup Presiden Joko Widodo.

 

Turut hadir dalam acara tersebut Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dan Ketua Umum DPP Hanura Wiranto. Saat memberikan sambutan, Wiranto menyatakan mundur sebagai Ketua Umum DPP Hanura dan memilih untuk berkonsentrasi sebagai Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0