Best Practice Kehumasan Kemensetneg Terpilih Menjadi Tempat Observasi Lapangan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Pranata Humas Kominfo

 
bagikan berita ke :

Rabu, 05 Juli 2023
Di baca 644 kali

Biro Hubungan Masyarakat (Humas), Kementerian Sekretariat Negara menerima kunjungan peserta Observasi Lapangan Pelatihan Pembentukan Jabatan Fungsional Pranata Humas Tingkat Keahlian Angkatan VI Tahun 2023 Kementerian Komunikasi dan Informatika RI pada Rabu (05/07) di Ruang Aspirasi, Gedung Kemensetneg Sayap Timur.

Kegiatan yang disambut oleh Kepala Biro Humas, Eddy Cahyono Sugiarto ini berlangsung selama kurang lebih 3 jam dan melibatkan 25 peserta yang merupakan calon pranata humas dari berbagai kementerian/lembaga antara lain berasal dari Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pertanian, Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Eddy menjelaskan dalam paparannya bahwa saat ini tren komunikasi sudah bergeser ke pemanfaatkan new media (media baru) dengan dukungan perkembangan teknologi yang begitu cepat dan masif. Sehingga era kompetisi sudah tidak relevan lagi karena sudah berubah menjadi era kolaborasi. Hal itu pula yang menjadikan landasan penyusunan strategi komunikasi Biro Humas Kemensetneg saat ini.

“Humas Kemensetneg melakukan kolaborasi pada banyak kesempatan, mulai dari berkolaborasi dengan akademisi, praktisi, kementerian, lembaga, hingga swasta yang merupakan strategi komunikasi pentahelix. Tidak berhenti disitu, kami juga mengoptimalkan penggunaan new media dengan mendiseminasikan produk komunikasi yang merupakan hasil dari proses berpikir kreatif,” ujar Eddy Cahyono.

Dalam kegiatan ini, peserta observasi lapangan dipimpin langsung oleh Plt. Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kominfo, Baso Saleh serta didampingi oleh pejabat dan staf Kominfo lainnya. Baso menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan gambaran serta berbagi informasi dan pengetahuan mengenai kinerja kehumasan di Kementerian Sekretariat Negara RI kepada humas-humas lintas k/l yang menjadi peserta pelatihan untuk dijadikan contoh best practice yang dapat diimplementasikan di instansi masing-masing selepas pelatihan.

“Harapannya nanti ilmu dan pengalaman yang dimiliki oleh Tim Biro Humas Kemensetneg dapat diterima dan dikembangkan oleh para peserta yang nantinya akan menjabat sebagai pranata humas di masing-masing lembaga,” ungkap Baso.

Kemensetneg tidak hanya memberikan fasilitas paparan secara umum yang disampaikan oleh Kepala Biro Humas, Eddy Cahyono Sugiarto, tapi juga memfasilitasi dengan paparan spesifik bidang dengan membagi menjadi kelompok-kelompok kecil sesuai dengan tugas dan fungsinya yaitu paparan Faisal Fahmi untuk kelompok Pengelolaan Informasi Publik (PIP), A. Firmannamal untuk kelompok Diseminasi Informasi (Disfo), R. Efa Febryana untuk kelompok Monitoring dan Analisis Media (Monalisa), serta Sari Ratna Nilam untuk kelompok Peliputan dan Dokumentasi (PELDOK). Dengan materi dan fasilitas yang telah disiapkan, peserta dapat langsung memiliki pengalaman interaktif untuk berdiskusi langsung dengan Pranata Humas Ahli Madya Kemensetneg yang menjadi narasumber. Peserta dapat bertanya dan menyampaikan pendapat atas studi kasus yang dibahas dalam konteks kehumasan kementerian dan lembaga.

Pada paparan kelompok Pengelolaan Informasi Publik (PIP), Faisal Fahmi menitikberatkan arti pentingnya pemahaman spesifik dari suatu objek yang terus berubah mengikuti perkembangan isu. Lebih lanjut PIP juga melakukan koordinasi pengelolaan, pelayanan, dan dokumentasi informasi publik.

“Sebagai humas pemerintah, kita harus mulai menerapkan prinsip ‘knowing every particular object’ dengan terus update dalam menghadapi sebuah isu. Dengan begitu, pelayanan informasi publik dapat dijalankan dengan maksimal,” ujar Faisal selaku Pranata Humas Ahli Madya Bidang Pengelolaan Informasi Publik.

Pada ruangan berbeda, Akhmad Firmannamal memaparkan materi di depan kelompok diseminasi informasi (DISFO) terkait platform digital dan non-digital serta strategi komunikasi new media. Firmannamal selaku Pranata Humas Ahli Madya Bidang Diseminasi Informasi mengutarakan bahwa kebutuhan bidang diseminasi informasi di masa mendatang  adalah keterampilan digital yang kuat untuk mengelola dan memanfaatkan beragam platform komunikasi serta kemampuan menganalisis data untuk memahami tren dan pola komunikasi. Namun yang tidak kalah penting adalah kreativitas dan agility dalam optimalisasi new technology.

“Di era diseminasi informasi masa depan, keterampilan digital yang kuat menjadi kebutuhan utama untuk mengelola dan memanfaatkan beragam platform komunikasi, serta menganalisis data guna memahami tren dan pola komunikasi. Namun, tak boleh terlewatkan kreativitas dan kecepatan adaptasi dalam mengoptimalkan teknologi baru,” ungkap Firmannamal.

Lanjut di ruang terpisah, kelompok monitoring dan analisa (MONALISA) mendapatkan materi langsung dari R. Efa Febryana selaku Pranata Humas Ahli Madya Bidang Monitoring dan Analisa. Efa menjelaskan tentang arti pentingnya monitoring dan analisis media terkait kegiatan Presiden, Wakil Presiden, dan Kementerian Sekretariat Negara. Hasil analisa ini dapat dikembangkan menjadi thematic brief Informasi  sesuai dengan isu strategis yang berkembang dan on demand (permintaan langsung Mensesneg).

“Monitoring media yang kami lakukan tidak hanya bertujuan untuk mengidentifiksai keberhasilan humas dalam penyebaran informasi tentang lembaga di media, namun juga sebagai sebuah early warning system terkait berbagai masalah yang terjadi dalam pemerintahan,” jelas Efa dalam paparannya.

Kelompok terakhir adalah peliputan dan dokumentasi yang bertanggungjawab untuk melakukan peliputan dan dokumentasi terkait dengan kinerja dan aktivitas dari Presiden dan Wakil Presiden serta Menteri Sekretaris Negara. Di kelompok Peliputan dan Dokumentasi (PELDOK), Sari Ratna Nilam sebagai Pranata Humas Ahli Madya Bidang Peliputan dan Dokumentasi memaparkan bahwa selain melakukan peliputan dan dokumentasi, menciptakan, memelihara, dan membina hubungan baik kepada publik, Humas juga harus mampu menjalin hubungan yang harmonis baik dengan internal organisasi maupun dengan pihak eksternal untuk mendapat citra yang positif bagi organisasi.

“Humas bukan hanya menjadi saksi dan pengabadikan peristiwa, tetapi juga bertugas menciptakan, memelihara, dan memperkuat hubungan harmonis dengan publik. Dalam menjaga citra positif organisasi, Humas harus mampu menjalin keseimbangan antara hubungan internal yang solid dan hubungan yang saling menguntungkan dengan pihak eksternal,” ujar Sari.

Untuk melengkapi pemahaman materi yang komprehensif dan mendalam setelah sesi paparan kelompok kecil, seluruh peserta diajak berkeliling melihat fasilitas dan ruangan yang berada di Biro Humas Kemensetneg seperti ruang mini studio, papan content calendar social media, serta ruang monitoring dan analisa media.

Pada sesi penutup, terdapat closing statement dari Pusdiklat Kementerian Komunikasi dan Informatika yang diwakili oleh Ketua Tim Bidang Sertifikasi dan Pelatihan Fungsional, Rachmawati Rahayu yang menyampaikan ucapan terima kasih atas kesediaan Kementerian Sekretariat Negara dalam menyambut kegiatan observasi lapangan pranata humas tingkat keahlian angkatan VI Tahun 2023.

"Kami mengucapkan rasa terima kasih yang tulus kepada Biro Humas, Kementerian Sekretariat Negara atas keramahan dan kerjasama yang luar biasa dalam menyambut dan memfasilitasi kegiatan observasi lapangan ini. Kami berharap kolaborasi yang baik ini menjadi pondasi bagi pembelajaran dan pemahaman yang mendalam tidak hanya peserta pelatihan, tapi kami sebagai pendamping juga belajar banyak hari ini,” ungkap Rachmawati dalam penutupnya.

Kegiatan ini ditutup dengan serah terima plakat dan souvenir dari masing-masing instansi, sesi foto bersama dan kegiatan santap makan siang bersama sekaligus ramah tamah.

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
6           0           0           0           0