Deputi Hublemas Kemensetneg: “Penghargaan Indonesia Top Relations Award 2022 Bukan Finish Line”

 
bagikan berita ke :

Kamis, 29 September 2022
Di baca 3416 kali

Mewakili Menteri Sekretaris Negara, Deputi Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan Kementerian Sekretariat Negara, Gogor Oko Nurharyoko menjadi keynote speaker dalam e-awarding dengan tema Indonesian Top Public Relation Leader Awards 2022  “Bringing Future Bright through Massive Connection” yang diselenggarakan oleh Warta Ekonomi pada Kamis (29/9).

Disiarkan secara virtual, acara ini bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada para Head of Public Relations atau Corporate Secretary karena prestasinya di dalam memimpin perusahaan di sektor kehumasan dan hubungan dengan publik maupun masyarakat.

Acara ini diselenggarakan oleh Wartaekonomi.id sebuah media digital yang menyajikan informasi kepada pembaca melalui berbagai kanal seperti media online, media sosial, hingga komunitas.

Mewakili Menteri Sekretaris Negara, Gogor Oko Nurharyoko, selaku Deputi Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan Kemensetneg menyampaikan keynote speaker pada kegiatan yang diadakan oleh wartaekonomi.id ini yang patut mendapatkan apresiasi.

“Kegiatan ini patut diberikan apresiasi atas inovasi dan kerja cerdasnya. Tidak hanya itu, acara penghargaan ini bukan sebatas finish line saja, akan tetapi harus menjadi batu loncatan untuk terus berinovasi dan mencapai target yang lebih baik kedepannya,” ujar Gogor dalam sambutannya.

Gogor mengatakan saat ini dunia dipenuhi dengan berbagai disrupsi yang menyebabkan perubahan radikal dan penuh ketidakpastian. Salah satu dari beberapa permasalahan itu adalah Revolusi Industri 4.0 yang memunculkan kecerdasan buatan, big data, machine learning, otomasi, krisis energi dan pangan, krisis ekonomi, perubahan iklim, pandemi covid 19 yang sampai saat ini kita masih belum pulih seutuhnya.

Selain itu, di tengah hantaman berbagai tantangan, ada banyak kesempatan untuk kita bisa manfaatkan semaksimal mungkin. diantaranya, penetrasi internet di Indonesia mencapai 77,02% atau sekitar 207 juta pengguna, yang hampir didominasi oleh generasi muda. untuk itu, mereka bisa dibilang Digital Native.

Seperti yang disampaikan Gogor Oko Nurharyoko sebelumnya, bahwa untuk membangun strategi kehumasan harus memperhatikan beberapa prinsip. Diantaranya, Credibility, yang menjadi sumber informasi yang dipercaya oleh publik, context, yang memiliki isi informasi yang faktual dan sesuai dengan karakteristik yang menjadi sasaran, clarity sebagai informasi yang disampaikan harus mudah dipahami dan menarik, continuity sebagai layanan informasi disediakan secara berkelanjutan dan konsisten, dan yang terakhir channel yaitu menggunakan berbagai macam sarana yang mudah diakses publik.

“Dengan berbagai tantangan dan peluang serta perubahan yang cepat, perlu adanya SDM yang unggul, dengan menguasai teknologi informasi yang bersifat mutlak. Tidak hanya itu, praktisi kehumasan juga perlu memiliki kemampuan memahami, menganalisis dan menginterpretasi data. Sehingga nantinya bisa  memiliki keahlian dan kemampuan dalam menyusun, mengembangkan dan memiliki pengetahuan yang luas.” ujar Gogor. (ABI/ART, Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           1           0           0           0