Foto Cover: BPMI Setpres
Presiden Republik Indonesia periode 2024-2029, Prabowo Subianto, menegaskan komitmennya dalam mengatasi masalah stunting di Indonesia. Dalam debat Pilpres 2024 di Jakarta, ia menyatakan, “Memberi makan bergizi untuk seluruh anak-anak Indonesia, termasuk yang masih dalam kandungan ibu dan selama sekolah, adalah jawaban untuk segera menuntaskan masalah stunting.” Sejak menjabat, Prabowo langsung memprioritaskan implementasi program makan bergizi gratis untuk anak-anak Indonesia.
Masalah stunting masih menjadi tantangan besar bagi generasi muda Indonesia. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi stunting nasional mencapai 21,6 persen. Pemerintah menargetkan penurunan prevalensi hingga 14 persen pada 2024, yang membutuhkan pengurangan 3,8 persen setiap tahunnya.
Fenomena stunting terjadi akibat kurangnya asupan gizi, terutama pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yang dimulai sejak masa kehamilan hingga usia dua tahun. Kekurangan gizi selama periode ini tidak hanya memengaruhi pertumbuhan fisik, tetapi juga perkembangan otak anak, yang berdampak pada kecerdasan dan produktivitas masa depan. Penelitian menunjukkan stunting berdampak signifikan pada tumbuh kembang anak dan dapat memengaruhi prestasi akademik di masa depan (Alifah & Trimurtini, 2024).
Sustainable Development Goals (SDGs) merupakan program yang dibuat oleh PBB pada tahun 2015 yang memiliki 17 tujuan pembangunan berkelanjutan yang disepakati oleh negara maju dan berkembang. Komitmen yang diusung oleh Presiden Prabowo juga berfokus pada tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) ke-2, yaitu Zero Hunger, yang menekankan penghapusan kelaparan, pencapaian ketahanan pangan, dan perbaikan gizi yang baik untuk seluruh masyarakat.
Sumber: https://sdgs.bappenas.go.id/
Program unggulan Presiden Prabowo, seperti penyediaan makanan bergizi gratis bagi anak-anak, sejalan dengan SDGs ke-2 untuk mengakhiri kelaparan dan memastikan pola makan sehat. Program ini berpotensi memperbaiki gizi anak-anak, yang merupakan investasi jangka panjang, terutama pada usia balita. Data GoodStats menunjukkan Indonesia berada di posisi kedua terbawah dengan prevalensi stunting 31,8% pada 2020. Program ini dapat menjadi langkah penting untuk mencegah dan menurunkan angka stunting.
Menurut penelitian Agri et al. (2024), stunting tidak hanya memengaruhi kesehatan fisik anak-anak, tetapi juga berisiko merusak kualitas pendidikan dan produktivitas jangka panjang. Oleh karena itu, pencegahan stunting sejalan dengan tujuan SDGs ke-2 dalam mengatasi kelaparan dan menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan produktif di masa depan.
Dengan komitmen yang konsisten, Indonesia dapat mengatasi tantangan stunting secara menyeluruh. Keberhasilan program ini tidak hanya akan mendukung pencapaian SDGs ke-2, tetapi juga memastikan generasi muda tumbuh menjadi individu yang sehat, cerdas, dan siap menghadapi masa depan.
Daftar Pustaka:
Agri, T. A., Ramadanti, T., Adriani, W. A., Abigael, J. N., Setiawan, F. S., & Haryanto, I. (2024). Menuju Pertumbuhan Seimbang dalam Tantangan SDGs 2 dalam Penanggulangan Kasus Stunting di Indonesia. Peran Perguruan Tinggi Dalam Aktualisasi Bela Negara “Melalui Perumusan Kebijakan Sektor Lingkungan Hidup Dalam Pencapaian SDGs,” 114–130. https://conference.upnvj.ac.id/index.php/ncols/article/view/2972
Alifah, R. N., & Trimurtini. (2024). Analisis Implementasi Nilai Karakter Peduli Terhadap Penerapan Program SDGs Nomor 2. Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 2(4), 438–443.
Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia. (n.d.). Pemerintah optimis target penurunan stunting 14 persen tercapai di 2024. Kemenko PMK. Retrieved November 27, 2024, from https://www.kemenkopmk.go.id/pemerintah-optimis-target-penurunan-stunting-14-persen-tercapai-di-2024
GoodStats. (n.d.). Prevalensi stunting di Asia Tenggara tinggi, bagaimana dengan kondisi di Indonesia? Retrieved November 27, 2024, from https://goodstats.id/article/prevalensi-stunting-di-asia-tenggara-tinggi-bagaimana-dengan-kondisi-di-indonesia-BN9dm
Nama Lengkap : Billy Dechris Sambenthiro
Pekerjaan : Mahasiswa
Universitas : Universitas Atma Jaya Yogyakarta