Jadi ASN Happy, Healthy, dan Wealthy dengan Terapkan Nilai-nilai Ber-AKHLAK

 
bagikan berita ke :

Selasa, 07 Desember 2021
Di baca 1398 kali

Berlangsung secara daring dan juga luring di Aula Serbaguna Gedung III Kemensetneg, Selasa (7/12), Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) menyelenggarakan Ceramah Keagamaan Islam bertema “Menjadi ASN yang Happy, Healthy, Wealthy dengan Menerapkan Nilai-nilai Ber-AKHLAK” yang disampaikan Dr. (H.C.) Ary Ginanjar Agustian.

Sesuai pesan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Kepala Biro SDM, Agussalim menyampaikan bahwa ASN harus bekerja keras sekaligus bekerja cerdas yang berarti cerdas secara intelektual, emosional, dan spiritual. Dalam beberapa kesempatan, Mensesneg juga mengimbau ASN Kemensetneg untuk bekerja dengan happy, healthy, dan wealthy.

“Kami memadukan tema ceramah tersebut dengan nilai-nilai ber-AKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmoni, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) yang telah diluncurkan Presiden Joko Widodo dalam launching Core Values dan Employer Branding ASN. Kita di lingkungan Istana harus bisa menjadi contoh bagaimana implementasinya nanti dengan nilai-nilai ber-AKHLAK,” ucap Agussalim.


Untuk menjadi ASN yang happy, healthy, dan wealthy, Ary menerangkan untuk meraih tiga hal tersebut sejalan dengan ESQ yang juga mengajarkan tiga kebahagiaan (happiness) yaitu physical, emotional, dan spiritual. Founder ESQ Leader Center ini membagikan tiga rumus mencapai happy, healthy, dan wealthy.

Rumus dasar yang pertama adalah finding the great why (mindset). Ary memaparkan, manusia mengawali pencarian kebahagiaan hidupnya berdasarkan matriks ESQ dimulai dengan mencari meaning and purpose, kontribusi, perkembangan, cinta dan relasi, eksistensi diri, tantangan dan kepastian.

“Anda happy di hari pertama karena ketemu meaning and purpose. Lalu Anda dapatkan healthy karena penuh dengan semangat, dan wealthy karena rezeki akan datang sendiri. Jadi, rubahlah mindset Anda,” kata Ary.

Seorang Motivator dan Pengusaha ini menjelaskan rumus dasar kedua untuk mencapai happy, healthy, dan wealthy dilakukan dengan managing energy and response (respons) yaitu fokus pada apa yang diinginkan. Apapun realita yang dihadapi, Ary mengajarkan untuk tetap merespons dengan positif. “Anda punya hak untuk merespons supaya result atas realita menjadi happy dan healthy,” ujarnya.


Rumus dasar ketiga adalah culture as foundation (membangun lingkungan/budaya kerja). Di era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity) saat ini, lembaga atau negara yang mampu bertahan adalah yang dapat mempertahankan core values (nilai dasar) dan core purpose (tujuan).

Ketiga rumus tersebut ditekankan Ary agar ASN Indonesia bisa mencapai happy, healthy, dan wealthy dengan menerapkan nilai-nilai ber-BERAKHLAK. “Jadi seperti yang disampaikan Presiden, teknologi ke depan akan berubah. Yang harus kita pelihara dan tidak boleh berubah adalah core values yaitu ber-AKHLAK,” pungkas Ary menutup paparan pada ceramah kali ini. (DEW-Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           1           0           0           0