Kembangkan Program Merdeka Belajar, Kemensetneg Sambangi Universitas Udayana

 
bagikan berita ke :

Selasa, 21 Desember 2021
Di baca 834 kali

Berbagai inovasi baru turut dikembangkan dalam dunia pendidikan seiring berkembangnya zaman untuk melahirkan generasi muda yang adaptif, agile dan responsive yang disesuaikan dengan adanya revolusi industri 4.0, disrupsi teknologi, dan pandemi yang mempercepat gelombang besar perubahan dunia, bahkan menyebabkan tingkat ketidakpastian global menjadi tinggi.

Kita harus dapat memfasilitasi generasi muda untuk terus mengembangkan talentanya, dan mengubah pola-pola lama agar dapat mengatasi perubahan dunia yang sedemikian pesat, dan ini merupakan tanggung jawab kita bersama, baik pemerintah maupun civitas akdemi, hal ini disampaikan Kepala Biro Humas Kemensetneg, Eddy Cahyono Sugiarto ketika membuka diskusi pada saat pertemuan bersama dengan Pimpinan Dekanat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Udayana, di Aula Lantai IV Gedung B Kampus Fisip Sudirman Denpasar, Bali, pada tanggal 21 Desember 2021.

“Pertemuan ini memiliki nilai strategis untuk kita saling berkomunikasi. Kita mengetahui Presiden menginginkan visi Indonesia Indonesia Maju pada tahun 2045 mendatang dan ini membutuhkan SDM unggul yang kita persiapkan sejak sekarang, oleh karenanya kita harus dapat memfasilitasi para mahasiswa untuk mengembangkan talentanya dan mengubah pola-pola lama agar dapat mengatasi perubahan dunia yang terjadi,” Ujar Eddy.

Lebih lanjut Eddy menuturkan, Kemensetneg turut ikut mengembangkan program Merdeka Belajar yang merupakan salah satu program prioritas pemerintah saat ini. Berbagai upaya telah dilaksanakan untuk melibatkan secara luas para generasi muda khususnya mahasiswa untuk mengembangkan telantanya, mulai dari Setneg Mantul Goes to Campus, virtual visitasi perguruan tinggi, dan terakhir penerimaan magang bagi mahasiswa.

Berbagai program strategis tersebut sebagai upaya Kemensetneg agar para mahasiswa dapat mengetahui kerja-kerja pemerintah saat ini, dan khususnya bagaimana proses kerja di Kemensetneg dalam mengoptimalkan dukungan kerja kepada Presiden dan Wakil Presiden untuk mendukung tugas-tugasnya menyelenggarakan pemerintahan negara.




“Teman-teman mahasiswa yang telah magang di Kemensetneg diharapkan dapat menjadi duta-duta yang akan menularkan semangat inovasi dan optimisme kepada teman lainnya di kampus, serta turut membantu secara aktif menglorifikasi dan mengamplifikasi pesan  terkait dengan kerja kerja pemerintah, dan yang terpenting adalah bagiamana mereka nantinya mengisi ruang publik dengan komunikasi harapan yang mengedepankan optimisme,” pungkas Eddy.

Dalam kesempatan tersebut, Eddy juga mengingatkan bahwa pada tahun 2022, Indonesia terpilih menjadi Presidensi G20 yang merupakan perhelatan penting berupa forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). G20  merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia.

“Nantinya teman-teman yang diterima magang di Kemensetneg akan kami libatkan secara mendalam terkait proses persiapan penyelenggaraan G20, utamanya berkenaan dengan kerja-kerja kehumasan sebagai upaya untuk menyukseskan perhelatan G20” tutur Eddy.

Dekan FISIP Unud, DR. I Nengah Punia yang turut hadir dalam pertemuan tersebut menyampaikan terima kasih dan menyambut gembira atas maksud dan tujuan yang telah disampaikan jajaran kemensetneg.

“Tentunya hal ini merupakan kabar yang sangat menggembirakan bagi adik-adik mahasiswa, mereka nantinya akan berkesempatan untuk praktek secara riil semua ilmu-ilmu yang didapatkan di kampus, mereka akan mendapatkan pengalaman best practice  dari Kemensetneg, tidak hanya terkait dengan hard skill saja, namun diharapkan soft skill mahasiswa dapat terasah dengan baik,” ujar Punia.

Punia juga menyampaikan beberapa kendala terkait implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Saat ini kewajiban MBKM untuk mahasiswa sebesar 20 SKS atau satu semester (6 bulan), namun beberapa institusi membuka program magang dengan jangka waktu kurang dari itu, kedepan Unud akan mengintensifkan program kerja sama dengan berbagai institusi untuk mengkomodir magang bagi 1400 mahasiswa FISIP Unud.

“Kami harapkan Kemensetneg dapat mengakomodir ketentuan dimaksud, di satu sisi kewajiban mahasiswa untuk 20 SKS program MBKM terpenuhi, di sisi lain pengalaman dan ilmu didapatkan mahasiswa secara optimal,” lanjut Punia.  




Selain itu, Punia juga menyampaikan harapannya terkait dengan keterlibatan civitas akademi Unud dalam perhelatan G20 Indonesia Tahun 2022, “kami siap berkolaborasi dan berkontribusi secara nyata untuk ikut serta menyukseskan G20”.

Sesi diskusi yang berlangsung hangat tersebut juga turut dihadiri oleh jajaran Dekanat Fisip Unud, di antaranya Wakil Dekan I Dr. Ni Made Ras Amanda Gelgel, S.Sos., Wakil Dekan III Dr. I Made Anom Wiranata, S.IP., M.A., dan Kaprodi Komunikasi Dr. I Gusti Agung Alit Suryawati, S.Sos.,M.Si. (Humas Kemensetneg)

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
3           0           0           0           0