Bertempat di Gedung Krida Bhakti, Jakarta, Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) melalui Biro Keuangan menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Kerja Sama Layanan Perbankan BRI dan Literasi Keuangan dengan tema "Investasi dari Gaji ASN? Bisa kok!", Rabu (21/05/2025).
Dilaksanakan secara hybrid, acara ini merupakan wujud kolaborasi antara Kemensetneg bersama BRI dalam rangka memberikan literasi keuangan kepada pejabat dan pegawai di lingkungan Kemensetneg.
Mewakili Sekretaris Kementerian Sekretariat Negara (Sesmen Setneg), Plt. Kepala Biro Keuangan Kemensetneg, Healthy Arief Harmono membacakan pidato sambutan Sesmen Setneg untuk kegiatan ini. Healthy Arief Harmono menyampaikan bahwa sosialisasi dengan tema “Investasi dari Gaji ASN? Bisa Kok!”, bukan sekadar ajakan, tetapi juga dorongan bahwa siapapun, termasuk ASN, bisa membangun masa depan finansial yang lebih baik, bahkan dimulai dari pengelolaan gaji bulanan yang kita terima secara rutin.
“Investasi bukan hanya untuk mereka yang berpenghasilan besar. Dengan pemahaman yang benar, instrumen yang tepat, serta perencanaan yang matang, kita semua bisa mulai dari langkah kecil, dan disinilah peran penting lembaga keuangan, seperti Bank BRI, hadir untuk menjembatani kebutuhan dan memberikan akses investasi yang aman, mudah, dan terjangkau bagi ASN,” ujar Arief, sapaan akrabnya.
“Melalui kegiatan hari ini, saya berharap, peserta semua mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya literasi keuangan, dapat mengenali produk-produk perbankan yang sesuai dengan profil dan kebutuhan kita sebagai ASN,dan pada akhirnya, kita lebih berani dan percaya diri untuk memulai langkah kecil dalam berinvestasi demi masa depan,” ujar Arief seraya meresmikan kegiatan sosialisasi ini.
Executive Vice President Bank Rakyat Indonesia, Mochamad Choliq dalam sambutannya mengungkapkan apresiasi sebesar-besarnya kepada Kementerian Sekretariat Negara yang sudah memberikan BRI kesempatan untuk berkolaborasi dalam hal literasi keuangan dan juga produk-produk layanan BRI.
“Dari sambutannya Pak Sesmen ya ASN salah satu tugasnya adalah menjadi ASN yang berintegritas dan profesional, Alhamdulillah di awal tahun sudah dilakukan MOU antara BRI dengan Kemensetneg, dan dalam kegiatan ini mudah-mudahan nanti dari BRI tentunya akan memberikan alternatif pendekatan investasi yang cocok untuk ASN” ujar Mochamad Choliq.
Memulai pembahasan, narasumber pertama dalam acara ini adalah Head of Sales and Business Partnership, Windi Widiastuty menjelaskan tentang investasi. “Apa sih investasi yang aman untuk ASN? Karena ASN itu kan dananya tepat ya tidak seperti pengusaha yang bisa tiba tiba masif gitu ya, maka perlu dipikirkan dengan benar maunya itu enggak boleh rugi maunya itu returnnya positif. Memilih investasi itu sangat berpengaruh dari profil resiko kita, jadi tentu satu orang dengan orang lain akan sangat berbeda antara yang usianya 3 tahun lagi mau pensiun dengan yang baru masuk kerja itu pilihan investasinya berbeda,” ujar Windi membuka paparan.
Menurut Windi, SBN atau Surat Berharga Negara adalah jenis investasi yang aman untuk para ASN. “SBN ini adalah sebuah surat hutang ya artinya kita meminjamkan uang ke negara, dan negara mempersembahkan hasil kepada kita dalam bentuk kupon. Kenapa ini cocok untuk ASN? Cocok dalam arti masih sesuai dengan protokol resiko ASN karena SBN memberi kupon yang sudah dijanjikan di awal. Jadi ya ini udah diperkirakan di awal dan berinvestasi di SBN ini cocok untuk masif incomenya,” ungkap Windi.
Ada jenis investasi, salah satunya ialah emas, hal ini disampaikan oleh narasumber kedua, Relationship Manager Divisi Bisnis Bullion PT Pegadaian, Ela Nurparida Soepandy. “Tujuannya apa sih kalau kita berinvestasi, pasti kan untuk mewujudkan rencana rencana di kehidupan kita, cara cerdas investasi tujuan bagi pos pengeluarannya 10% minimal untuk investasi pilih emas sebagai salah satu pilihan investasi, kemudian emas dapat kita kumpulkan juga untuk membackup dana darurat, untuk membackup dana pensiun kita dan juga emas gampang sekali dicairkan untuk memenuhi berbagai tujuan dengan cara dijual lagi bisa digadaikan juga bisa dan juga emas dapat diwariskan,” ujar Ela.
Ela juga menyampaikan bahwa nilai emas yang saat ini berangsur-angsur naik merupakan sebuah keuntungan jika kita memilikinya, karena emas tahan inflasi, tingkat resiko rendah, asetnya nyata dan awet, mudah dibeli dan dikelola serta dirawat, mudah diuangkan dan mudah dipindah tangankan.
Selanjutnya, Regional Head 3 Marketing Development PT Bursa Efek Indonesia, Kemas M. Rumaiyar, yang menerangkan tentang pasar modal Indonesia. Pasar modal Indonesia ialah pertemuan pasar yang berisikan perusahaan tercatat yang memerlukan dana jangka panjang melalui instrument finansial seperti Saham, Obligasi, Reksa Dana dengan investor atau individu yang ingin berinvestasi pada instrument finansial.
“Saham, Obligasi dan Reksa Dana itu harus dikenali dulu profil risikonya, maka dari itu kita harus waspada dengan investasi bodong yang tidak logis dan banyak janji palsunya,” terang Kemas.
Hal ini berkaitan juga dengan layanan produk BRI yang memiliki instrumen-instrumen investasi seperti emas, saham, obligasi, SBN dan juga Reksa Dana. “BRI memiliki produk BRI Danareksa Sekuritas yang memiliki produk investasi utama pasar modal Indonesia yang tersedia di aplikasi Brights,” jelas Product Development Department Head, Dhanan Febrie Handita yang juga memberikan paparannya.
Tampak hadir dalam acara ini Kepala Badan Teknologi, Data dan Informasi Kemensetneg, Gogor Oko Nurharyoko dan Kepala Biro Sumber Daya Manusia Kemensetneg, Muharromi. Peserta yang hadir baik luring dan daring menyambut antusias penjelasan dari seluruh narasumber. Acara ini dilanjutkan dengan kuis dan pembagian doorprize. (ART/YLI-Humas Kemensetneg)
Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?