Kemensetneg Himpun dan Lestarikan Hasil Karya Intelektual dalam Repositori Institusi

 
bagikan berita ke :

Senin, 30 April 2018
Di baca 1457 kali

Senin (30/4), Bagian Perpustakaan, Biro Tata Usaha, Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema Pengembangan Repositori Institusi. Acara yang berlangsung di Gedung Kantor Kemensetneg hari ini merupakan upaya Bagian Perpustakaan Kemensetneg untuk menghimpun dan melestarikan berbagai hasil karya intelektual yang dimiliki Kemensetneg ke dalam bentuk digital yang disimpan ke dalam satu wadah yang disebut repositori institusi.

Repositori institusi atau simpanan kelembagaan merupakan usaha untuk menghimpun dan melestarikan koleksi digital hasil karya intelektual dari lembaga/institusi tertentu. Hal tersebut  sesuai dengan amanat UU Nomor 4 Tahun 1990 tentang Cara Serah-Simpan Hasil  Karya Cetak Dan Karya Rekam.

FGD kali ini merupakan diskusi yang ketiga kalinya diselenggarakan Kemensetneg. FGD pertama bertujuan untuk brainstorming dan menyamakan persepsi stakeholder internal mengenai repositori institusi. Selanjutnya, FGD kedua diadakan untuk mengidentifikasi, merumuskan tujuan, dan menentukan ruang lingkup pembangunan repositori.

Menurut Ieva Natasha selaku Kepala Bagian Perpustakaan, beberapa tujuan yang ingin dicapai melalui FGD ini antara lain adalah untuk memetakan dan memverifikasi jenis dokumen yang akan dimuat dalam repository institusi, menentukan tingkat/moderate akses pengguna repositori institusi, memperkenalkan pengembangan aplikasi yang akan digunakan di Kemensetneg, dan merumuskan draft Peraturan Menteri tentang Repositori Institusi. "Repositori institusi ini bertujuan untuk menghimpun informasi-informasi dari berbagai unit kerja ke dalam satu wadah yang tersistem secara baku", kata Ieva menambahkan.

Dalam kesempatan ini, Chaidir Amir selaku Kepala Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud) hadir sebagai narasumber. Ia memaparkan materi mengenai pengembangan repositori institusi di Kemendikbud yang dibangun sejak tahun 2016. Menurut Chaidir repositori ini merupakan layanan digital yang menyediakan akses terbuka dan online kepada publik dengan berbagai informasi publikasi di bidang pendidikan dan kebudayaan. "Layanan Perpustakaan di lingkungan Kemendikbud telah terintegrasi di sekitar 170 perpustakaan di seluruh unit utama serta UPT Kemendikbud dengan Repositori Institusi," ujarnya.

Sebagai narasumber kedua, hadir Kepala Perpustakaan FK UPN Veteran Jakarta, Dwi Fajar Saputra. Ia memberikan paparan materi mengenai langkah-langkah strategis untuk pengembangan repositori institusi. Langkah strategis tersebut terdapat pada penyamaan persepsi dalam bentuk visi dan misi, kesiapan infrastruktur, SDM yang terlatih, penentuan SOP yang tepat, dan sistem evaluasi serta monitoring yang baik.

FGD ini diakhiri dengan sesi tanya jawab oleh Kepala Biro Tata Usaha, Sari Harjanti dengan peserta FGD yang berasal dari berbagai unit kerja pengelola informasi di lingkungan Kemesnetneg yang telah tergabung dalam Tim Repositori Institusi. (NAD-Humas Kemensetneg)

 

Bagaimana pendapat anda mengenai artikel ini?
0           0           0           0           0