Keterangan Pers Pengangkatan Sri Mulyani Indrawati Sebagai Managing Director Bank Dunia, 05 Mei '10

 
bagikan berita ke :

Rabu, 05 Mei 2010
Di baca 2074 kali

KETERANGAN PERS

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BERKENAAN DENGAN PEGANGKATAN

IBU SRI MULYANI INDRAWATI

SEBAGAI MANAGING DIRECTOR DI BANK DUNIA

TANGGAL 5 MEI 2010

DI KANTOR PRESIDEN, JAKARTA

 

 

 

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

 

Salam sejahtera untuk kita semua.

 

Saudara-saudara, hari ini saya ingin menyampaikan pernyataan dan penjelasan sehubungan dengan permintaan Bank Dunia, atau World Bank, untuk mengangkat Saudari Sri Mulyani Indrawati menjadi Managing Director di organisasi tersebut.

 

Bulan lalu, Bank Dunia menyampaikan niatnya, baik kepada Ibu Sri Mulyani Indrawati maupun kepada saya selaku Presiden Republik Indonesia, untuk mengangkat Ibu Sri Mulyani menjadi Managing Director di World Bank, jabatan nomor dua di organisasi tersebut. Respon saya adalah, saya menunggu permintaan resmi atau surat dari Presiden Bank Dunia, Robert Zoellick, dengan posisi, peran, dan penugasan apa yang akan diberikan kepada Ibu Sri Mulyani Indrawati.

 

Setelah kita melaksanakan rapat kerja di Tampak Siring, Bali, pada tanggal 30 April, saya menerima surat dari Presiden Bank Dunia tertanggal 25 April, yang mencantumkan secara eksplisit niat untuk mengangkat Ibu Sri Mulyani tersebut. Kemudian, setelah saya pelajari, dan saya menganggap itu posisi yang strategis, posisi yang penting, posisi yang terhormat, saya ingin berbicara langsung dengan Presiden Bank Dunia, dan akhirnya singkat kata, saya beberapa saat setelah itu bisa berbicara langsung dengan Bank Dunia.

 

Respon saya, adalah saya setujui, setelah mendengarkan juga permohonan dari Ibu Sri Mulyani, untuk menjabat sebagai Managing Director di Bank Dunia itu. Dengan catatan, sebelum menempati posisi yang baru, saya berharap Ibu Sri Mulyani merampungkan tugas-tugas dan urusannya di dalam negeri. Saudara telah mengetahui bahwa kemarin Bank Dunia secara resmi telah mengumumkan, untuk diketahui oleh negara-negara anggota Bank Dunia sedunia tentang pengangkatan tersebut, dan hari ini juga saya telah menerima surat pengunduran diri Ibu Sri Mulyani, Menteri Keuangan, sehubungan dengan permintaan dan pengangkatan beliau menjadi Managing Director di Bank Dunia tersebut.

 

Saudara-saudara,

 

Terhadap ini semua, saya harus menyampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia, bahwa sesungguhnya kita kehilangan salah satu Menteri terbaik kita, Menteri Keuangan, karena harus berpindah tempat berada dalam jajaran Kabinet Indonesia Bersatu II, kemudian bertugas atau mengabdi di Bank Dunia.

 

Kita mengetahui bahwa selaku Menteri Keuangan, Ibu Sri Mulyani telah bekerja keras untuk mengembangkan kebijakan fiskal yang tepat, juga dengan gigih melakukan reformasi di bidang keuangan untuk mendisiplinkan penggunaan anggaran, termasuk akuntabilitas atau pertanggungjawaban keuangan yang diterima dari APBN. Juga melakukan reformasi di bidang perpajakan dan bea cukai, yang perolehan negara tahun demi tahun, akibat reformasi itu, telah meningkat secara signifikan. Di samping itu, kita kenal Ibu Sri Mulyani juga menjadi ujung tombak dalam diplomasi pada tingkat internasional, utamanya di forum G-20 dan tentunya sejumlah forum penting lainnya. Dan pada saat kita mengalami krisis tahun 2008-2009, krisis dunia, yang dampaknya juga dirasakan oleh Indonesia, Menteri Keuangan bersama jajaran pemerintah yang saya pimpin waktu itu bekerja keras, untuk menyelamatkan perekonomian dunia dari dampak krisis perekonomian global itu.

 

Meskipun kita kehilangan salah satu Menteri terbaik kita, tetapi saya menyadari bahwa peran dan tugas sebagai Managing Director di World Bank juga sangat penting. Apalagi, pada posisi yang tinggi seperti itu sebagai Managing Director. Saya berharap Ibu Sri Mulyani bisa memperkuat Bank Dunia, dan bisa menjadi jembatan antara Bank Dunia dengan negara-negara berkembang, dengan Asia, termasuk Bank Dunia dengan Indonesia, negara yang besar dengan GDP yang makin meningkat, dengan besaran atau magnitude perekonomian yang makin menguat, dan jumlah penduduk yang besar, yang tentunya akan menjadi mitra penting bagi Bank Dunia.

 

Yang penting, Saudara-saudara, pengganti Ibu Sri Mulyani, Menteri Keuangan yang baru nanti, akan tetap menjalankan kebijakan pemerintah yang mengedepankan kebijakan makro ekonomi dan kebijakan fiskal yang prudent, yang tepat, sebagai penyangga, sebagai landasan, sebagai pra-kondisi atas pembangunan perekonomian dan dunia usaha di negeri kita. Yang jelas, reformasi di bidang keuangan, perpajakan, dan bea cukai juga akan terus kita lanjutkan dan bahkan diefektifkan. Peran Indonesia di forum G-20 juga akan tetap dimainkan, dan Menteri Keuangan yang baru nanti juga akan mengemban tugas dengan sebaik-baiknya di forum global itu untuk kepentingan bangsa dan negara kita. Itulah yang dapat saya sampaikan, dan masih ada beberapa minggu lagi untuk Ibu Sri Mulyani bisa merampungkan tugas dan urusannya di dalam negeri, sebelum pada saatnya nanti menempati pos barunya di Bank Dunia, yang berkedudukan di Washington D.C., Amerika Serikat.

 

Terima kasih Saudara-saudara,

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

 

 

 

Biro Naskah dan Penerjemahan,

Deputi Mensesneg Bidang Dukungan Kebijakan,

Sekretariat Negara RI

 

Â