KETERANGAN PERS PRESIDEN RI MENGENAI PERKEMBANGAN SITUASI DI GAZA, 29-12-2008

 
bagikan berita ke :

Senin, 29 Desember 2008
Di baca 1014 kali

KETERANGAN PERS
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
MENGENAI
PERKEMBANGAN SITUASI DI GAZA
KANTOR PRESIDEN
TANGGAL 29 DESEMBER 2008

 


Bismillahirrahmanirrahim,

 

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

 

Salam sejahtera untuk kita semua,

 

Saudara-saudara, 

 

Saya akan menyampaikan penjelasan kepada Saudara untuk disampaikan kepada saudara-saudara kita di seluruh wilayah tanah air. Perkembangan situasi di Gaza makin mencemaskan dan belum ada tanda-tanda Israel untuk menghentikan aksi-aksi militernya.

 

Di sisi lain, kita menyaksikan, mendengar, melalui berbagai media bahwa serangan yang dilakukan oleh Israel, utamanya serangan-serangan udara itu telah menimbulkan korban jiwa dan kerusakan material yang besar, termasuk mereka-mereka yang tidak berdosa, wanita, dan anak-anak.

 

Beberapa jam setelah terjadinya aksi militer itu, Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan pernyataan yang keras. Saya sampaikan kepada Menteri Luar Negeri kita untuk secepat mungkin mengeluarkan statement itu dan telah dikeluarkan. Sementara itu, kita sekali lagi menyaksikan belum ada tanda-tanda bahwa aksi offensive itu akan segera berakhir.

 

Tadi pagi saya berkomunikasi dengan Duta Besar kita yang ada di Perserikatan Bangsa-Bangsa, Saudara Marty Natalegawa, yang juga Perwakilan kita di Dewan Keamanan PBB, karena  Indonesia masih menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB.

 

Dubes kita melaporkan kepada saya, langkah-langkah apa saja yang telah diambil oleh Dewan Keamanan PBB untuk benar-benar bisa mengakhiri serangan-serangan Israel, memulihkan keadaan, dan kemudian proses perundingan bisa dilanjutkan kembali antara Israel dengan Palestina.

 

Saudara-saudara,

 

Pemerintah Indonesia berpendapat, bahwa mesti ada kegiatan dan langkah-langkah yang lebih nyata, lebih firm dalam arti untuk bisa dipatuhi oleh pihak Israel. Mengapa? Sama dengan apa yang dilakukan Indonesia dulu, ketika terjadi perang di Libanon. Serangan Israel dengan skala yang amat besar waktu itu terjadi beberapa hari dan belum ada tanda-tanda untuk dihentikan. Bahkan terus terang Indonesia melihat waktu itu harusnya Dewan Keamanan PBB bisa melakukan langkah-langkah yang lebih cepat.

 

Oleh karena itu, kita berkontribusi waktu itu, saya menulis surat kepada Sekjen PBB dan berkomunikasi dengan Dewan Keamanan, saya menyarankan untuk ada pertemuan pemimpin-pemimpin OKI yang, alhamdulillah, bisa dilaksanakan di Kuala Lumpur. Dan kemudian Indonesia untuk yang pertama kali mengusulkan ada tambahan Peace Keeping Forces yang bisa digelar dan melaksanakan tugas di Libanon. Dengan Indonesia bersedia untuk mengirimkan kontingennya dalam jumlah yang cukup sebagai bagian dari pasukan pemelihara perdamaian di sepanjang perbatasan Israel-Libanon.

 

Apa yang kita lakukan dulu menjadi bagian dari solusi yang sekarang kita pertahankan kontribusi kita dalam pemeliharaan perdamaian di Libanon. Apa yang terjadi seperti sekarang ini, Indonesia berpendapat bahwa langkah yang serupa harus kita lakukan. Oleh karena itu, hari ini saya menandatangani surat untuk saya kirimkan kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Ban Ki Moon, dan juga Presiden dari Dewan Keamanan PBB, yang pokok-pokoknya adalah kembali mengecam dengan keras aksi-aksi militer Israel yang kita nilai berlebihan atau eksesif dan tidak proporsional, yang betul-betul mengakibatkan korban jiwa dan harta benda yang besar.

 

Dalam surat ini, saya juga menggarisbawahi bahwa masyarakat dunia, terutama Perserikatan Bangsa-Bangsa, terutama lagi Dewan Keamanan PBB harus segera mengambil langkah-langkah yang cepat dan tepat. Memang saya tahu bahwa PBB telah melakukan pertemuan informal dan telah menghasilkan pernyataan tertulis Presiden Dewan Keamanan PBB yang menyerukan dihentikannya serangan-serangan Israel itu.

 

Indonesia berpendapat Dewan Keamanan harus segera bersidang secara formal untuk mengeluarkan resolusi, kemudian bisa betul-betul memaksa Israel menghentikan serangan-serangannya. Dan kemudian kedua belah pihak Israel dan Palestina bisa kembali masuk dalam peace process, sebagaimana yang kita saksikan terjadi gencatan senjata hampir setengah tahun lamanya dan menciptakan keamanan dan kedamaian yang baik waktu itu.

 

Indonesia juga melalui surat saya, menghimbau agar masyarakat dunia melakukan bantuan kemanusiaan, karena tentunya situasi kemanusiaan sangat buruk. Kita saksikan sendiri yang luka-luka cukup banyak, ratusan. Oleh karena itu, bantuan kemanusiaan perlu diberikan. Indonesia juga akan memberikan bantuan tunai 1 juta Dolar Amerika Serikat, di luar bantuan obat-obatan yang akan juga dikirim ke wilayah konflik.

 

Dan di atas segalanya, kali ini memang Perserikatan Bangsa-Bangsa, Dewan Keamanan PBB dan masyarakat internasional harus memberikan kepedulian, atensi yang sungguh-sungguh dan berkontribusi secara nyata, karena taruhannya sangat besar, korban jiwa dan harta benda yang berjatuhan.

 

Dan ironisnya justru, hari ini kita memasuki Tahun Baru Islam, 1 Muharram, insya Allah, tiga hari lagi kita memasuki Tahun Baru Masehi, 1 Januari 2009, mestinya kita berdoa dan berharap agar dunia kita makin damai. Tapi kita dirobek oleh situasi yang ada di Palestina dan di Gaza sekarang ini. 

 

Oleh karena itu, sesuai dengan amanah konstitusi kita, Indonesia akan melakukan peran yang aktif dalam kaitan ini. Dan dalam surat saya kepada Sekjen PBB dan Presiden Dewan Keamanan PBB, Indonesia siap sedia untuk berkontribusi apapun dalam penyelesaian masalah di Palestina, termasuk dalam upaya menghentikan serangan-serangan Israel, demi pulihnya keamanan di wilayah itu.


Saudara-saudara,

 

Itu yang saya sampaikan dan tentu ini harus Indonesia ambil, tidak cukup dengan statement, sebagaimana yang dilakukan oleh negara-negara lain, tapi harus ada aksi nyata pada tingkat Dewan Keamanan PBB, dan PBB, Indonesia mendesak untuk itu. Melewati Duta Besar kita yang ada di sana dan menyampaikan sekali lagi pikiran Indonesia, sebagaimana kemarin pertemuan informal yang juga disponsori oleh atau diusulkan oleh Libia dan Indonesia.


Saudara-saudara,

 

Itu yang dapat saya sampaikan. Kami akan memantau terus perkembangan di Gaza dan Indonesia akan terus melakukan upaya, baik secara bilateral, regional maupun multilateral bagi pulihnya kembali situasi keamanan di Gaza.


Terima kasih.


Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.